Palu
100 MW
Bangka 2,90%
Aceh-Sumut Jayapura
126 MW
1,852 MW 12,95% 69 MW
-6,42% 2,25%
Sumbar-Riau-Jambi
1,284 MW Kalselteng
-7,19% 547 MW
-12,74% Sulselbar
928 MW NTT Ambon
Sumbagsel 5,26% 87 MW 52 MW
1,681 MW 10,04% 29,37%
-7,60%
Belitung
35 MW
-9,86% Jawa-Bali Lombok Bima Sumbawa Kupang
24,066 MW 208 MW 75 MW 55 MW
0,24% -10,87% 9,89% 0,49%
Total Sistem Kapasitas Pembangkit Konsumsi Produksi UU 30/2007 tentang Energi, Pasal 6 ayat (2):
23 Sistem 53.585 MW*) 199 TWh 228 TWh Secara definisi sudah dapat mendeklarasikan KRISIS.
Normal = Cadangan > 20%; Siaga = Cadangan < 1 Unit Tebesar; Defisit = Pemadaman Sebagian
Sumber: Paparan Menteri ESDM, Bandung 3 Agustus 2015 dan Staf Ahli Menteri ESDM, Solo 9 November 2015
Situasi Kelistrikan Nasional: The Silent Crisis
2015 2016 2018 2020 2022 2024 2015 2016 2018 2020 2022 2024
2,786
3,244
253
Permintaan Total (TWh)
361
1,654 1,783
219 239 260 283 307 332 ada kendala dan
sesuai jadwal.
2015 2016 2018 2020 2022 2024 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
42,940 MW 291 Pembangkit 53,663 penyaluran berupa jaringan transmisi dan gardu induk:
46,597 kms 732 Transmisi 10,894 Pembangunan baru / peningkatan kapasitas yang ada
108,789 MVA 1,375 Gardu Induk 8,386 Biaya investasi + operasional dan pemeliharaan
Rugi-rugi energi pada jaringan transmisi
Total 72,943
Sumber: Paparan Menteri ESDM, Bandung 3 Agustus 2015 dan Staf Ahli Menteri ESDM, Solo 9 November 2015
Situasi Kelistrikan Nasional: The Silent Crisis
NTB NTT
Rasio Elektrifikasi 68,05% 58,91%
Thailand Vietnam Filipina
100% 97,6% 89,7%
Negara ASEAN
Malaysia Singapura
100% 100%
?
Brunei Definisi rasio elektrifikasi di Indonesia:
100%
Perbandingan antara jumlah rumah tangga yang
teraliri listrik vs total jumlah rumah tangga
Tidak jelas menjelaskan konsumsi energi per
Indonesia kapita (penekanan pada penerangan saja).
84,35%
#
Solusi Saat Ini
Membangun pembangkit kapasitas besar yang tersentralisasi: Elektrifikasi daerah terpencil/terisolir:
o Butuh peningkatan kapasitas / pembangunan baru infrastruktur o Mendorong penggunaan PLTS
transmisi mahal dan rugi-rugi jaringan transmisi. Biaya mahal karena butuh penyimpanan baterai (yang
o Lebih mengutamakan energi primer berbasis fosil (batubara ) terpusat) untuk operasi malam hari Penggunaan
terbatas dan tidak ramah lingkungan (menyumbang emisi karbon). baterai terpusat dalam jumlah besar membutuhkan
dana besar pada saat penggantian.
o Mendorong energi baru seperti air dan panas bumi rentan dengan
Seharusnya untuk menunjang perkotaan dimana
kondisi alam dan membutuhkan perencanaan lama. aktivitas perkantoran, bisnis dan industri terjadi pada
pagi-sore hari.
Interkoneksi antar sistem untuk penyaluran energi listrik:
o Terkesan mengejar rasio elektrifikasi dengan adanya
o Rentan gangguan dan akan menyulitkan dalam menghadapi situasi listrik (meskipun hanya penerangan).
krisis non teknis seperti bencana alam, aksi teror, sabotase, perang dll.
Situasi Kelistrikan Nasional: The Silent Crisis
dengan mudah.
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
ini dengan merubah model penyimpanan
(baterai) terpusat menjadi penyimpanan
terdistribusi.
o Menjadi unit usaha yang dikelola oleh
Indonesia adalah
salah satu dari 66 negara
di area sunbelt, dengan
total populasi 75% 35N
penduduk dunia.
0
Negara-negara yang berada di area
sunbelt mengkonsumsi 39% dari
17.900 TWh produksi total listrik
dunia. 35S
Prediksi pertumbuhan konsumsi
listrik sebesar 150% dalam 20 tahun
mendatang. Sumber: European Photovoltaic Industry Association (EPIA)
5.55 5.48
5.29
5.18 5.12
5.10 5.06
4.95 4.99 4.99
4.88 4.87
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
6.30
5.98
5.83
5.82
5.67
5.46
5.42
5.42
5.41
5.25
5.12
5.07
5.05
5.03
5.01
5.00
4.97
4.93
4.89
4.87
4.85
4.83
4.81
4.76
4.75
4.70
4.70
4.67
4.61
4.44
Energi listrik yang dijual PLN
dari semua jenis pembangkit
tahun 2014:
Sumber: SolarGIS
198.601 GWh
Mengapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)?
fotolistrik/fotovoltaik.
o Lahan tanah
(ground-mounted)
o Lahan perairan
(floating platform)
Pompa Air Tenaga Surya PLTS Hibrid PLTS Rooftop
Efisiensi BBM Residential
Commercial
Aplikasi lain Sekolah / pusat belajar Rumah ibadah Kapal laut / nelayan Pos perbatasan laut
teknologi
Fasilitas pemerintah Pengolahan air bersih Irigasi / pertanian Pos darurat bencana
fotofoltaik Fasilitas umum Pabrik pembuat es Remote surveilance dan lain-lain
(PLTS) Fasilitas kesehatan Usaha kecil (UMKM) Pos pebatasan darat
2 3
1 Revolusi Mental
Ketahanan Energi Listrik
Revolusi 1: Pembangkitan Listrik Terdistribusi
PLTS Independent Power Producer (IPP) Jaringan Distribusi (TR/TM) PLTS Residensial (Perumahan)
Skala utilitas Tegangan menengah IPP Prioritas konsumsi internal
Ground-mounted / floating Tegangan rendah rooftop / residensial Kelebihan energi diekspor ke
Suplai energi ke jaringan TM jaringan (excess power)
Revolusi 2: Penyimpanan Energi Terdistribusi
Penyimpanan energi terdistribusi (distributed Pelibatan peran masyarakat dapat dilakukan dengan
menggunakan model pusat pengisian (charging station)
energy storage) adalah model penyaluran energi baterai yang menjadi pusat penyaluran energi listrik yang
listrik PLTS dengan pola non jaringan distribusi. telah tersimpan dalam baterai.
Pusat pengisian merupakan pilihan tepat untuk
elektrifikasi kawasan karena:
Penyimpanan energi terdistribusi dapat meminimalisir
o Dapat dikelola dengan mudah karena sama dengan pola
biaya pembangungan jaringan distribusi listrik dan rugi- distribusi air minum / gas isi ulang.
rugi energi pada transmisi untuk kawasan yang
o Penghematan jaringan distribusi (tiang) dan baterai di pembangkit
dielektrifikasi karena peyimpanan energi (baterai) tidak lagi
dapat dialihkan untuk peningkatan kapasitas PLTS untuk
terpusat di pembangkit PLTS. mendukung aktivitas siang hari.
Kelebihan model ini dibanding sistem penympanan energi o Operasional dan pemerliharaan PLTS lebih sederhana karena
(baterai) terpusat yang ada saat ini: hanya terpusat di pembangkit saja.
Jika jaringan distribusi PLN masuk, dapat Pusat Pengisian (Charging Station) Konsumen Listrik
merubah model charging station menjadi Backup baterai untuk proses pengisian Menggunakan inverter
Melayani isi ulang baterai dengan pola Baterai diisi ulang di
IPP (Independent Power Producer). gas / air minum pusat pengisian
Instalasi standar PLN
Dengan model transaksi yang dikenal Lalu Lintas Baterai
dan siap digunakan
masyarakat, keberlanjutan PLTS sebagai unit sewaktu-waktu jaringan
Jaringan distribusi digantikan PLN masuk.
usaha akan lebih terjamin.
dengan lalu lintas baterai.
Konsumen membawa baterai
kosong untuk diganti dengan
yang sudah terisi penuh.