html
Studi manajemen kurikulum adalah bagian integral dari studi kurikulum. Pokok
kegiatan utama studi manajemen kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan dan
pengembangan, pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum. Studi manajemen pengembangan
kurikulum pada dasarnya eratkaitan dengan studi administrasi pendidikan, dimana fungsi
supervise telah tercangkup di dalamnya.
Beberapa ruang lingkup studi yang dikembangkan[15], yaitu:
1. Manajemen perencanaan dan pengembangan kurikulum, di dalam manajemen ini akan
dipelajari masalah perencanaan kurikulum dan pengembangan selanjutnya penting
mandapatperhatian, karena terkait erat dengan faktor-faktor mandasar, peran berbagai pihak
dan metedologi pengembangan itu sendiri, sehingga merupakan suatu proses keseluruhan
kegiatan dan pengembangan kurikulum
2. Manajemen pelaksanaan kurikulum. Bidang ini mempelajari sebab erat kaitannya dengan
keterlaksanaan kurikulum disekolah atau lembaga pendidikan dan latihan. Peran
administrator (kepala sekolah) dan guru mendapat sorotan lebih tajam, dalam artian
asministratif.
3. Supervise pelaksanaan kurikulum. Bidang ini membahas lebih mendasar dan meluas, sebagai
erat kaitannya dengan upaya pembinaan dan pengembangan kemampuan personal sekolah,
yang mendapat tanggung jawab dalam proses pelaksanaan kurikulum, dan dengan cara
bagaimanamereka seharusnya dipersiapkan agar mampu bertindak sebagai supervisor.
4. Pemantauan dan penilaian kurikulum. Peranan dan fungsinya sangat penting dalam rangka
pengembangan, pelaksanaan, supervisi dan perbaikan kurikulum.
5. Perbaikan kurikulum. Bidang ini harusnya mendapatkan perhatian yang lebih oleh sebab erat
kaitannya dengan upaya membina relevansi pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan
sejalan dengan perkembangan masyarakat secara menyeluruh, yang ada akhirnya dengan
dikembangkan suatu kurikulum yang lebih baik.
6. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum, perlu dikaji secara lebih lanjut
berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan pendidikan oleh pemerintah daerah.
7. Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum serta model kepemimpinan yang serasi
pada konteks masyarakat yang berkembang dinamis dewasa ini.
Kurikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan
siswa, tuntutan dan kemajuan masyarakat. Pemahaman tentang konsep dasar manajemen
kurikulum merupakan hal yang penting bagi para kepala sekolah yang kemudian merupakan
modal untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang akan dilakukan oleh
guru[19].
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen adalah proses dimana adanya suatu kegiatan untuk mencapai atau mewujudkan
tujuan tertentu yang telah ditetapkan secara bersama didalam organisasi.
2. Kurikulum adalah susunan satu rangkaian kegiatan yang didalamnya mengandung rencana
belajar siswa, sebagai pengalaman belajar siswa yang diperoleh dari sekolah saat didalam
kelas maupun diluar sekolah.
3. Manajemen Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk mewujudkan pencapaian
tujuan pengajaran juga meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Manajemen
kurikulum di sekolah ataupun didunia pendidikan sangat diperlukan guna untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
4. Ruang lingkup manajemn kurikulum/ Pokok kegiatan utama studi manajemen kurikulum
adalah meliputi bidang perencanaan, dan pengembangan, pelaksanaan, dan perbaikan
kurikulum.
5. Manajemen kurikulum terdapat lima prinsip untuk mengimplementasikan yaitu
Produktivitas, demokratisasi, Kooperatif, efektivitas dan efesiensi, dan mengarahkan visi,
misi, dan tujuan.
6. Fungsi manajemen berfungsi agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
berjalan lebih efektif, efesien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar,
pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum.
7. Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa
mengacu pada kurikulum yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
[1] Iwa Sukiswa, Dasar Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung:TARSITO, 1986), h. 13
[2] Eliadiana, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen
kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/13.04.2015.
[3] Ibrahim Bafadhal, Dasar Dasar Manajemen & Supervisi TamanKanak Kanak, (Jakarta: B
umi Akasara, 2006), h. 4
[4] Nanang Fattah, Landasan manajemen pendidikan (Bandung: Remaja rosdakarya, 2009), hlm.1
[5] Ibid, hal.3
[6] Rusman, manajemen kurikulum (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm3
[7] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.16.
[8] Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h. 3
[9] Nasution, Asas Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 7
[10] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung:Alfabeta, 2008), h. 28.
[11] Rusman, Manajemen , h. 3
[12] Ibrahim Bafadhal, Dasar., h. 67
[13] Rusman, manajemen kurikulum (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm.3
[14] Rusman, op.cit., hlm.4.
[15] Oemar Hamalik, manajemen pengembangan kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
hlm21
[16] Rusman, manajemen kurikulum (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm4
[17] Ibid, hlm.5
[18] Rusman, manajemen kurikulum (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm4
[19] Eliadian, pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen
kurikulum,http://eliadian.blogspot.com, 20:26/13.04.2015.
[20] Rohinan M. Noor, MA, The Hidden curriculum (membangun karakter melalui kegiatan
ekstrakurikuler), Yogyakarta:Insan Madani, 2012, hal-8