Metabolisme merupakan jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik dan pengubahan
energi dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan. Metabolisme terdiri
dari 2 mekanisme yaitu katabolisme dan anabolisme. Anabolisme merupakan reaksi-reaksi
kimia untuk membentuk kompleks molekul yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
mempertahankan kehidupan yang disintesis dari zat yang lebih simple disertai penggunaan
energi. Sedangkan katabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia untuk memecah kompleks
molekul menjadi molekul yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi. Reaksi
anabolic dan katabolic berlangsung didalam sel-sel tubuh secara bersamaan dan
berkelanjutan. Metabolisme ini terdiri dari metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
A.MEKANISME METABOLISME KARBOHIDRAT
Katabolime karbohidrat
Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini
terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer
aktif, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya
dapat diserap dalam bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa,
sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya
berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses
metabolisme. Proses metabolisme karbohidrat yaitu sebagai berikut:
A.Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C)
menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH
(Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H),
sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan
senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada
proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH,
dan 2 ATP (Rochimah, 2009).
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob
maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP
pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul
yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan
energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap: Dari skema tahapan glikolisis
menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP.
Sementara itu, energy yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2
NADH. Dengan demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH
(Rochimah, 2009).
Proses pembentukan ATP inilah yang disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis
tersebut, enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat (molekul organic dalam glikolisis) ke
ADP sehingga prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat (Rochimah, 2009).
Metabolisme karbohidrat terdiri dar 3 rangkaian yaitu glikolisi yang berlangsung di
sitoplasma sel dan secara aerob, siklus asam sitrat (siklus kreb dan siklus asam trikarboksilat)
yang berlangsung di mitokondria secara aerob, serta transfer electron yang juga berlangsung
dalam mitokondria dan penghasil ATP terbanyak.
Glikolisis memecah molekul glukosa 6 karbon menjadi 2 molekul 3 karbon (piruvat)
dengan melepas sejumlah kecil energi dalam bentuk 2 molekul ATP
Glukosa menjadi glukosa-6-fosfat
Setelah sampai di sel, glukosa langsung terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat
dengan penambahan sebuah gugus fosfat (P) yang dipindahkan dari 1 molekul ATP ke karbon
keenam glukosa
Asam fumarat
Asam suksinat teroksidasi mejadi asam fumarat, tetapin hydrogen tidak dilepas ke
NAD melainkan ke koenzim FAD (Flavin adenine dinukleotida)
Asam malat
Asam fumarat jika ditambah air akan diubah menjadi asam malat
Asam oksaloasetat
Asam malat melepaskan hydrogen dan diubah menjadi asam oksaloasetat. Dua
hydrogen dilepas ke NAD, dan asam oksaloasetat dapat berikatan dengan molekul KoA
lain untuk memulai siklus kembali
Hasil akhir siklus asam sitrat
Siklus asam sitrat menghasilkan 2 ATP
C.Siklus Krebs
Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam trikarboksilat.
Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa yang mempunyai gugus
karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil koenzim A hasi dekarboksilasi
oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk bergabung dengan asam oksaloasetat dalam
siklus Krebs, membentuk asam sitrat. Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk
bermacam-macam zat dan akhirnya membentuk asam oksaloasetat lagi (Rochimah, 2009).
D. transfer electron
sistem transport electron terdiri dari satu rantai akseptor yang terletak dimembran
dalam pada mitokondria. Transport electron berjalan bersamaan dengan pembentukan
(fosforilasi) ATP dari ADP yang disebuut fosforilasi oksidatif. Sumber electron untuk transfer
electron yaitut molekul NADH + H + (NADH2) dan FADH2. saat hydrogen dilepas di
molekul akseptor electron, proton hydrogen akan terpisah dari elektronnya dan terlepas ke
media yang melingkupinya. Electron dilepas di sepanjang molekul akseptor electron dalam
serangkaian reaksi redoks. Akseptor electron dalam rantai adalah flavin mononukleotida
ubiquinon dan sitokrom (c,b,a dan a3). Electron akan bergerak dari sitokrom ke sitokrom lain
dengan melepas energi. Sitokrom melewatkan 2 elektron menuju molekul oksigen. Elekron-
elektron berikatan dengan proton untuk membentuk kembali hydrogen, ikatan antara
hydrogen dan oksigen membentuk air.
Hasil akhir transfer electron
Fosforilasi oksidatif melalui transfer electron menghasilkan 32 ATP
Anabolik glukosa
a. glukoneogenesis, merupakan pembentukan glukosa dari sumber-sumber
nonkarbohidrat seperti asam laktat, asam amino, gliserol dan asam lemak
b. glikogenesis merupakan proses anabolic pembentukan glikogen untuk
simpanan glukosa saat gula darah tinggi
B.MEKANISME METABOLISME LEMAK
Katabolisme Lemak
1.Gliserol memasuki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid-3-fosfat yang
masuk dalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat dalam siklus asam sitrat atau
dapat dipakai dalam sintesis ulang glukosa.
2. Asam lemak memasuki sel dan ditranspor mitokondria oleh protein carier.Dalam
matriks mitokondria, asam lemak diubah melalui proses oksidasi betamenjadi asetil KoA
yang kemudian akan dimetabolis melalui siklus asam sitrat.
a.Asam lemak teroksidasi dalam rangkaian reaksi siklik. Proses ini disebut proses
oksidasi beta karena sebuah atom oksigen ditambahkan dalam karbon-beta pada rantai, yaitu
pada atom karbon kedua dari ujung gugus karboksil.
b.Energi yang didapat dari penguraian lemak sangat tinggi, dengan perolehan bersih
sekitar 135 samapai 145 molekul ATP dari molekul asam lemak berantai panjang biasa.
3. Badan keton. Molekul asetil dapat berkondensasi untuk membentuk asam asetoasetat
yang diubah menjadi asam hidroksibutirat-beta dan aseton.Molekul-molekul ini disebut
badan-badan keton.
a.Badan keton adalah produk normal oksidasi asam lemak. Kadar badan keton dalam
darah biasanya rendah karena sebagian besar jaringan, kecuali hati, dapat memetabolismenya
kembali menjadi asetil KoA secepat terbentuknya.
b.Jika laju metabolisme tinggi dan banyak asetil KoA yang terbentuk, maka hati akan
memproduksi dan melepas lebih banyak keton dibandingkan yang dapat diterima jaringan.
Keton yang berlebihan akan berakumulasi dalam aliran darah (ketosis). Pada kondisi ketosis
yang parah, asidosis dan pH lebih rendah yang terbentuk akan menyebabkan koma dan
kematian.
c. Ada tiga alasan utama untuk penurunan persediaan glukosa dan laju oksidasi
asam lemak serta produksi keton yang berlebihan
1) Kelaparan mengakibatkan oksidasi-beta asam lemak berlebihan karena kurangnya
glukosa untuk energi.
2) Diet rendah karbohidrat, tinggi lemak meningkatkan kadar keton dalam darah karena
tidak ada jalur biokimia untuk mengubah lemak menjadi karbohidrat dan asam lemak
menjadi sumber energi utama.
3)Dalam diabetes melitus tidak terkontrol, kekurangan insulin yang merangsang
pemasukan dan penyimpanan glukosa dalam sel tubuh, mengakibatkan oksidasi asam lemak
berlebihan sebagai pengganti glikolisis.
Anabolisme Lemak
1. Asam lemak esensial. Walaupun banyak sel jaringan yang dapat mensintesis
sebagian besar asam lemak dari asetil KoA dan hati dapat mengubah satu jenis asam lemak
menjadi jenis lain, ada tiga asam lemak tak jenuh (asam linolenat, linolenat, dan asam
arakidonat) yang tidak bisa disintesis dan diubah. Jenis asam lemak ini harus didapat dari
makanan dan disebut sebagai asam lemak esensial.
2. Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan
sebagai glikogen atau digunakan untuk energi, atau lebih banyak protein dalam makanan
dibanding yang dibutuhkan tubuh, maka trigliserida disintesis dari glukosa dan asam amino
yang berlebih (lipogenesis). Dengan demikian, sebagian besar lemak dalam tubuh tidak
berasal dari lemak dalam makanan.
2. Kendali saraf pada metabolisme lemak berlangsung melalui stimulasi parasimpatis yang
meningkatkan simpanan lemak dan melalui stimulasi simpatis yang mmpercepat penguraian
asam lemak dari simpanan lemak.
Katabolisme Protein
Katabolisme protein merupakan penguraian asam amino menjadi energi dan
berlangsung di hati. Jika sel telah terpenuhi kebutuhan proteinnya, setiap asam amino
tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.Prosesnya sebagai berikut
:
1.Deaminasi asam amino
Langkah ini merupakan langkah pertama, melibatkan pelepasan 1 hidrogen dan 1
gugus asam amino sehingga membentuk ammonia (NH3).
2.Pembentukan urea oleh hati
Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea atau siklus ortinin oleh hati. Urea
disekresikan oleh ginjal ke dalam urin.
3.Oksidasi asam amino terdeaminasi
Bagian asam amino non-nitrogen yang tersisa disebut produk asam keto yang
teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam sitrat. Beberapa jenis asam keto dapat
diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis).
4.Karbohidrat.dan lemak adalah cadangan protein dan dipakai tubuh sebagai pengganti
protein untuk energi. Saat kelaparan, tubuh menggunakan karbohidrat dan lemak baru
kemudian memulai mengkatabolis protein.
Anabolisme Protein
1. Sintesis protein
Dari asam amino berlangsung di sebagian besar sel tubuh. Asam amino bergabung
dengan ikatan peptide pada rangkaian tertentu yang ditentukan berdasarkan pengaturan gen.
2. Transaminasi
Yang berlangsung di hati, merupakan sintesisi asam amino non esensial melalui
perubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya Proses ini melibatkan pemindahan gugug
asam amino NH2 dari sebuah asam amino menjadi 1 asam keto sehingga terbentuk 1 asam
amino dan 1 asam keto baru.
3. Asam amino esensial dan non esensial
Ada 9 asam amino (fenilalanin, valin, triptofan, treonin, lisin, leusin, isoleusin,
metionin, dan histadin) yang merupakan asam amino esensial. Asam amino tersebut tidak
dapat disintesis oleh sel dan harus didapat dari makanan . 11 asam amino lainnya dapat
disintesis dan disebut asam amino nonesensial.
a. Protein hewani mengandung semua asam amino esensial dan disebut protein
lengkap.
b. Protein nabati tidak memiliki beberapa asam amino esensial dan disebuta sam
amino tidak lengkap. Protein nabati dapat dikombinasikan dalam diet untuk memperoleh
semua asam amino esensial.
4. Pengaturan Metabolisme Protein,seperti metabolism karbohidrat dan lemak
dilakukan terutama oleh hormone.
1. Hormon pertumbuhan merangsang transport aktif asam aminoke dalam sel,terutama
sel otot, dan merangsang sintesis protein.
2. Testosteron merupakan hormone kelamin laki-laki, menstimulasi sintesis protein dan
meningkatkan simpanan protein dalam jaringan .
3. Esterogen merupakan hormone kelamin perempuaan. Juga menstimulasi sintesis
protein pada derajat yang lebih kecil.
4. Hormon tiroid meningkatkan laju metabolism semua sel dan penting untuk sintesis
protein dan pertumbuhan.
5. Glukokortikoid menstimulasi katabolisme protein dalam sel selain sel hati dan
meningkatkan penggunaan asam amino oleh hati dalam proses glukoneogenesis.
6. Hormonn insulin meningkatkan pemasukan asam amino ke dalam sel dan
menstimulasi sintesis protein.
Laju metabolic mengacu pada jumlah energi yang dilepas dalam tubuh melalui
katabolisme per satuan waktu jumlah ini dapat diukur dalam kilo kalori atau dinyatakan
dengan persentas di atas di bawah normal.
1.satu kilokalori juga di sebut kalori besar(K) atau kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikan suhub 1 kg air sebesar 1 derajat C 1 kk sama dengan 1 kalori
kecil dan digunakan kandungan klaori makanan dan pengeluaran energi oleh individu.
Kilokalori yang dilepas melaui oksidasi makanan dalam tubuh dapat langsung diukur
melalui bom calorimeter (menempatkan tubuh dalam suatu calorimeter dan mengukur jumlah
panas yang dilepaskan air yang mengelilingi tubuh) atau secara tidak langsung melalui
pengukuran konsumsi oksigen tubuh dengan respirometer. Tubuh menghasilkan 4,8 K panas
untuk setiap liter oksigen yang digunakan. Dalam tubuh 1 g karbohidrat melepas 4,1 K, 1 g
lemak melepas 9,5 K dan 1 g protein melepas 4,1 K.
Makanan yang berbeda memiliki kandungan kalori yang berbeda bergantung pada
komposisinya. Sebagian makanan merupakan gabungan antara karbohidrat, lemak, dan
protein.
Daftar pustaka
David S. Page. 1997. Prinsip-prinsip Biokimia. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh: R.
Soendoro. Surabaya: Erlangga
Antony C. Wilbraham dan Michael S. Matta 1992. Pengantar Kimia Organik Dan
Hayati Penerbit ITB Bandung
https://www.academia.edu/9425825/Metabolisme_Karbohidrat_Lemak_dan_Protein
Diakses pada tanggal 11 oktober 2015