pada RPJMD Kota Batu Tahun 2007-2012. Di samping itu guna menjamin
maka penyusunan prioritas ini juga mengacu pada prioitas yang tercantum pada
RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2012.
Pertanian.
Jumlah 41 Sasaran
3.3.4 Capaian Indikator Kinerja Utama
tahun 2007-2012. IKU Pemerintah Kota Batu merupakan ukuran tolok ukur
dan fungsi organisasi Pemerintah Kota Batu. Dalam suatu organisasi pemerintah
terdapat puluhan bahkan ratusan indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan
dan dilaporkan namun adalah suatu hal yang tidak rasional apabila seluruh
Indicators) Pemerintah Kota Batu. Capaian indikator kinerja utama ini diharapkan
stakeholder.
akuntabilitas kinerja setiap instansi pemerintah pada tahun 2012 yang juga
dimana 4 IKU diturunkan dari dan/atau mengikuti IKU provinsi Jawa Timur
meliputi Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000,
sektor pertanian, Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), PDRB per kapita
ADHK, Indeks Daya Beli (IDB), Menigkatnya kualitas lingkungan hidup, Tingkat
(IPM).
Tabel berikut menunjukkan ikhtisar IKU yang sekaligus merupakan
Batu tahun 2012. Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat ditunjukkan
bagian dari kinerja agregat ekonomi dan sosial, dilihat dari perkembangan
beberapa capaian Indikator Makro Ekonomi dan Sosial Kota Batu Tahun 2012,
2000
Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000 Kota Batu pada tahun 2012 sebesar
Delapan koma Tigabelas (8,13) Persen lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar
Tujuh koma Tigapuluh Delapan (7,38) Persen. Pertumbuhan tahun 2012 ini lebih
tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang diperkirakan sebesar 7,27
menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Batu telah berbuat banyak dalam upaya
growth, sekaligus pro poor, dan pro job seperti yang dicanangkan oleh
riil dan usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu, meningkatnya
pembangunan Pemerintah Kota Batu maupun Provinsi Jawa Timur serta kinerja
Sedangkan, PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 Kota Batu
Tahun 2012 adalah sebesar Satu Trilyun Enamratus Tujuhpuluh Tiga Milyar
(Rp.1.673 Milyar) lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1,53
Trilyun Rupiah yang berarti meningkat sebesar Seratus Duapuluh Lima koma
Delapan Milyar Rupiah (Rp.125,8 Milyar) atau naik/tumbuh sebesar 8,13 Persen.
Selain itu, dilihat dari pertumbuhan PDRB sektoral yang merupakan sektor-sektor
ini terutama didukung oleh sektor Bangunan sebesar 11,85 Persen; sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran yang tumbuh sebesar 9,07 Persen; sektor
sebesar 8,13 Persen ini telah melampaui target yang ditetapkan tahun 2012
dalam dokumen RKPD tahun 2012 yaitu 6,90-8,01 Persen atau median 7,46
Persen.
pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu, DPRD Kota Batu
2. Pertumbuhan Investasi
Indikator investasi di Kota Batu dimaksudkan untuk menggambarkan
besarnya nilai investasi dan jumlah investor yang masuk di Kota Batu. Semakin
waktu, salah satunya, dapat didekati dengan besarnya posisi kredit investasi
yang diberikan oleh kalangan perbankan kepada masyarakat Kota Batu pada
tahun tertentu.
9,25 Persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sekitar 9,17 Persen. Tahun
dengan semakin besarnya distribusi kredit perbankan di Kota Batu pada tahun
2012. Berdasarkan Laporan Bank Indonesia laju pertumbuhan kredit di Kota Batu
tahun ini sebesar 43,01% (yoy) dengan porsi terbesar terletak pada sektor
Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang mencapai Rp. 132.265 juta dengan
para investor serta dengan menjaga dan terus memperbaiki iklim investasi.
melampaui nilai varian target yang ditetapkan dalam RKPD tahun 2012 sebesar
6,50 Persen.
Salah satu kekuatan iklim investasi Kota Batu terletak pada sektor
yang bergerak dalam bidang pariwisata, seperti objek wisata, hotel, rumah
makan atau usaha lain. Dalam hal ini Pemerintah Kota Batu memiliki komitmen
wisatawan.
tetapi juga masuk ke pelosok desa. Mereka juga sudah mengangkat semua
Batu telah mencapai dan bahkan melampaui nilai varian target RKPD yang
sebagai sumber mata pencaharian, terutama pada sub sektor pertanian pangan,
peternakan dan perikanan. Bidang pertanian selama ini masih mempunyai peran
hidupnya di sektor ini. Selain itu, mata rantai yang timbul dari sektor pertanian
sangat besar sehingga dampak yang ditimbulkan sangat luas. Sebagai bagian
krisis, pertanian merupakan sektor yang paling tahan terhadap badai krisis dan
berkelanjutan.
Pada tahun 2012 sektor pertanian di Kota Batu tumbuh sebesar 6,18
persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,89 persen. Kontribusi
pertumbuhan ini terutama dikdukung oleh membaiknya kondisi pada sub sektor
perikanan, sub sektor peternakan serta sub sektor tanaman bahan makanan.
Sedangkan subsektor lainnya seperti tanaman perkebunan dan kehutanan relatif
ORGANIC yang akan diterapkan di seluruh desa dan kelurahan di Kota Batu.
dengan mensyaratkan setiap desa menyediakan lahan dari kas desa atau tanah
pertanian asal Kota Batu lebih aman dikonsumsi karena bebas bahan kimia.
Persen ini telah mampu melampaui target RKPD sebesar 3,0 Persen pada tahun
yang sama.
100,36% dari yang ditargetkan. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah PAD
Kinerja PAD Kota Batu tahun 2012 terutama masih ditopang oleh peningkatan
kinerja pos pajak daerah dan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan. Berkorelasi dengan hal itu, maka Rasio kontribusi PAD
menunjukkan bahwa Jumlah PAD telah mencapai nilai varian target RKPD yang
penduduk Kota Batu baik ADHB maupun ADHK mengalami peningkatan secara
Jumlah PDRB per Kapita ADHB tahun 2011 mencapai Rp.17,92 Juta
meningkat Rp.824,35 ribu per kapita dibandingkan tahun 2010 yang nilainya
sebesar Rp. 17,09 Juta atau naik 4,82 Persen. Sedangkan jumlah PDRB per
Kapita ADHK tahun 2011 mencapai Rp.7,60 Juta meningkat 1,64 Persen atau
Rp.122,27 ribu per kapita dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 17,09 Juta.
Pada tahun 2012 nilai PDRB per Kapita ADHK mencapai Rp.8,76 juta atau
capaian kinerja PDRB per kapita ADHK Kota Batu masih relatif rendah jika
dibandingkan dengan PDRB per Kapita ADHK Provinsi Jawa Timur. Tahun 2012
PDRB per Kapita Kota Batu sebesar Rp.8,76 juta menunjukkan bahwa PDRB
per kapita ADHK telah mencapai nilai varian target RKPD yang ditetapkan tahun
secara stabil dari tahun-tahun sebelumnya. Indeks Daya Beli Kota Batu dari
tahun 2005 sampai tahun 2009 berfluktuasi, naik dari 57,45 pada tahun 2005
menjadi 56,41 pada tahun 2006 dan kembali mengalami kenaikan menjadi 57,24
pada tahun 2007. Pada tahun 2008 naik menjadi 63,79 kemudian pada tahun
2009 menjadi 65,48. Peningkatan tersebut terus berlanjut sehingga tahun 2010
menjadi 64,44 dan tahun 2011 meningkat kembali menjadi 64,84. Pada tahun
2012 IDB Kota Batu meningkat menjadi sebesar 66,61 index point atau
Capaian kinerja Indeks Daya Beli (IDB) Kota Batu tahun 2012 sebesar
66,61 menunjukkan bahwa IDB Kota Batu telah mencapai nilai varian target yang
topografi yang cenderung berbukit dan terjal. Luas hutan di Kecamatan Bumiaji
paling luas yaitu 6.682,30 Ha. Penggunaan lahan di Kecamatan Batu didominasi
untuk pekarangan dan bangunan yaitu seluas 2.077,25 Ha. Hal ini terjadi karena
yang sering terjadi yaitu masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam
sumur resapan dan penanaman pohon di sekitar sumber mata air, (e)
Lingkungan Hidup) yang dikenakan bagi kegiatan usaha dan/ atau kegiatan yang
sudah memiliki perijinan tetapi belum memiliki Dokumen Lingkungan. Program ini
sangat efektif mengingat usaha yang bersangkutan sudah memiliki perijinan dan
Pengujian kualitas air terutama analisa pengujian air di sungai brantas dari hulu
sampai hilir pada 29 titik sebanyak 2 kali, kegiatan prokasih yang dtitikberatkan
unit di Kota Batu, Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-
Sumber Air melalui pembuatan sumur resapan sebanyak 22 buah yang tersebar
di sekitar 17 (tujuh belas) mata air yang tersebar di 11 (sebelas) desa di Kota
Hidup (Adiwiyata) yaitu meningkatkan peran serta warga sekolah dalam upaya
Kota Batu, Pengujian Emisi atau Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri,
Alun-Alun (lanjutan).
sebesar Tujuh koma Enampuluh Lima Persen (7,65 Persen), menurun dibanding
Sembilanpuluh Persen (7,90 Persen). Pada tahun 2012, TPT turun dengan
penurunan ini ditunjukkan dari hasil survey BPS Kota Batu dengan indikator
Jumlah Pengangguran tahun 2011 sebanyak 4.526 Jiwa, menurun bila dibanding
tahun 2010 sebanyak 5.418 Jiwa. Pada tahun 2012 jumlah penganggur terbuka
tahun 2012 sebesar 4,57 Persen, menunjukkan bahwa besaran telah mampu
mencapai nilai varian target yang ditetapkan dalam RKPD untuk Tahun 2012
yaitu 6,50 Persen. Dengan demikian keinginan Pemerintah Kota Batu untuk
meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi agar lebih pro job dan menurunkan
terhadap Jumlah Penduduk Kota Batu tahun 2011 mencapai sebesar Delapan
koma Limapuluh Dua Persen (8,52 Persen) menurun bila dibandingkan tahun
2010 sebesar Sembilan koma Delapanpuluh Tiga Persen (9,83 Persen) dengan
(5,97 persen) per tahun. Angka ini sudah berada di bawah standar nasional
sebesar Sebelas Persen (11 Persen). Pada saat ini angka untuk Jawa Timur
diperkirakan masih di atas 11 persen. Pada tahun 2012 jumlah keluarga miskin
yang ada di Kota Batu berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan sebanyak
3.408 dan yang berpotensi untuk miskin sebanyak 130 orang. Dengan demikian
tingkat kemiskinan di Kota Batu pada tahun 2012 turun menjadi 6,61 Persen.
perkotaan.
pada modal sosial dan budaya lokal, Penanggulangan masalah sosial, serta
Budaya lokal.
2012 sebesar 6,61 Persen, telah melampaui angka varian target yang ditetapkan
mencapai sebesar Tujuhpuluh Lima koma Empatbelas (75,14) yang berarti naik
0,79 Persen bila dibandingkan tahun 2010 sebesar Tujuhpuluh Empat koma
Tigapuluh Lima (74,35) dan berada pada peringkat ke 8 di Provinsi Jawa Timur.
Pada tahun 2012 angka IPM meningkat menjadi Tujuhpuluh Lima koma
tahun sebelumnya.
secara gradual dan signifikan dan berkelanjutan (sustainable). Kenaikan IPM ini
Pengetahuan yang diukur dengan dua hal yaitu Angka Melek Huruf (AMH) Umur
15 tahun ke atas, tahun 2011 sebesar 98,86 Persen lebih baik dari tahun 2010
sebesar 98,74 Persen dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2011 sebesar
8,65 tahun sedikit lebih baik dari tahun 2010 sebesar 8,44 tahun. Pada tahun
2012 angka-angka tersebut meningkat lebih baik dimana angka AMH mencapai
Kemudian, dilihat dari dimensi Hidup Panjang dan Sehat diukur dengan
Angka Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 2011 sebesar 69,66 lebih tinggi dari
tahun 2010 sebesar 69,42. Pada tahun 2012 angka ini sebesar 69,99.
Sedangkan, dilihat dari dimensi Standar Hidup Layak yang diukur dengan Indeks
Daya Beli Masyarakat Kota Batu tahun 2011 sebesar 64,84 meningkat dibanding
tahun 2010 sebesar 64,44. Pada tahun 2012 angka ini kembali meningkat
2012 sebesar 75,90 menunjukkan bahwa IPM Kota Batu telah mencapai dan
melampaui nilai varian target yang ditetapkan tahun 2012 sebesar 74,59 atau
Kota Batu yang telah ditetapkan dalam kinerja tahun 2012 dapat dirinci
tercantum dan diuraikan di dalam RKPD Kota Batu Tahun 2012. Capaian kinerja
dianalisis berdasarkan target kinerja disertai dengan program dan/atau kegiatan
N Nilai
Sasaran Indikator Satuan Persen
o Target Capaian
Angka melek huruf % 99.86 99.9 100.04
Rata-rata lama sekolah Tahun 8.75 9.00 102.86
APK:
SD/MI % 126.9 109.09 85.97
SMP/MTs % 109.5 113.36 103.53
SMA/MA/SMK % 100 72.05 72.05
Meningkatnya APM:
1 aksesbilitas pelayanan SD/MI % 97.92 96.5 98.55
dan kualitas pendidikan SMP/MTs % 82.47 75.55 91.61
SMA/MA/SMK % 50.55 53.05 104.95
Nilai UAN:
SD/MI Point 8 6.71 83.88
SMP/MTs Point 7.5 6.5 86.67
SMA/MA/SMK Point 7 6.2 88.57
Indeks Pendidikan Point 85.75 86.19 100.51
Rasio kelas dengan
murid:
a.SD/MI % 35.5 31.94 89.97
b. SMP/MTs % 38.5 34.92 90.70
c. SMA/SMK/MA % 33 39.34 119.21
Meningkatnya sarana
Rasio kelas dengan
2 pendidikan yang
kondisi rusak:
memadai
a. SD/MI % 4.5 24.2 537.78
b. SMP/MTs % 7.8 4.3 55.13
c. SMA/SMK/MA % 11 7.9 71.82
Ruang kelas dengan
% 95 95.07 100.07
kondisi baik
3 Meningkatnya kualitas Jumlah guru yang
Guru 1500 1653 110.20
pendidik berkualifikasi S1
Jumlah guru yg Guru 750 1145 152.67
bersertifikasi
Rasio kelayakan
% 95 70.16 73.85
mengajar
Indeks Harapan Hidup Tahun 77.5 74.90 96.65
Angka kesakitan % 26.5 33.55 126.60
Meningkatnya derajat Prosentase persalinan
4 % 96.1 97.60 101.56
kesehatan oleh tenaga kesehatan
Angka kematian bayi /1000 29.33 28.58 97.44
Angka kematian ibu /1000 7 3 42.86
Meningkatnya keluarga
5 Proporsi rumah sehat % 92.3 94.16 102.02
sehat
Prosentase Desa UCI % 100 95.83 95.83
Menurunnya prevalensi
6 Prosentase KEP pada
gizi balita Bayi <20 0.89 100.00
Balita
Prosentase kunjungan
Meningkatnya layanan
7 masy miskin ke tempat % 75 67.60 90.13
kesehatan
pelayanan kesehatan
banyak indikator kinerja Kota Batu. Capaian target indikator makro Kota Batu
intervensi dari program maupun kegiatan yang dilakukan dan dibiayai oleh
Pemerintah Kota, akan tetapi dipengaruhi pula oleh semua program maupun
kegiatan yang dilakukan ataupun didanai oleh berbagai level pemerintahan, baik
berbagai hal diantaranya pendanaan, waktu, sumber daya yang ada dan lainnya.
Batu, penulis dapat mengetahui bagaimana cara bekerja dalam sebuah tim
jawab serta konsistensi dan komitment yang merupakan sebuah pondasi awal