ELEKTRONIKA
MODUL I : DIODA
MODUL II : TRANSISTOR
MODUL III : OPERATIONAL AMPLIFIER
MODUL IV : FUNGSI FILTER
DISUSUN OLEH :
Muhammad Fathurrohman Nur
14101102
Tanggal Pratikum Dikumpulkan : 06 Januari 2016
LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2015
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA
MODUL I : DIODA
DISUSUN OLEH :
Muhammad Fathurrohman Nur
14101102
NAMA PARTNER
1. Muhammad Rikhi Roikhan ( 14101103 )
2. Nizam Khoirunnidzom ( 14101104 )
Tanggal Pratikum : 11 Desember 2015
Asisten Praktikum : 1. Nurul Fatonah
2. Rema Hindarko
3. Stefanus Tommy Christian Widianto
LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2015
MODUL I
RANGKAIAN ARUS SEARAH
I. DASAR TEORI
Dioda adalah komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda
(terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang
berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda)
tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. Yang berfungsi
sebagai penyearah arus listrik. Ada dua jenis diode yaitu tabung dan diode
semikonduktor. Oleh karena itu, diode sering dipergunakan sebagai
penyearah dalam rangkaian elektronika. Dalam pembahasan ini hanya
dibahas diode semikonduktor saja sebab diode tabung sekarang jarang
dipakai. [1]
Bahwa sambungan semikonduktor P-N hanya dapat mengalirkan arus
listrik pada saat diberi prasikap maju (Io diabaikan karena terlalu kecil).
Dengan kata lain sambungan semikonduktor P-N hanya dapat mengalirkan
arus ke satu arah. Dioda semikonduktor dibuat dari sambungan P-N ini.
Terminal pada P disebut anoda, sedang terminal N disebut katoda. Gambar
1.1 menunjukkan sambungan P-N nya, sedangkan gambar 1.2
menunjukkan lambang atau simbolnya. Arah panah menunjukkan arah
hole (arus listrik) jika diberi tegangan maju (prasikap maju). [1]
[1 ]
Gambar 1.1 Sambungan P-N
[1 ]
Gambar 1.2 Simbol
Dalam menunjukan anoda dan kotadanya pabrik memberikan tanda
berupa simbol diatas atau gelang pada badannya seperti gambar.
[1 ]
Gambar 1.3 Simbol Anoda dan Katoda
Penyearah merupakan suatu rangkaian yang dapat mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC yang berdenyut. Pada umumnya
penyearah dibagi menjadi dua jenis yaitu penyearah setengah gelombang
dan penyearah gelombang penuh. Ini menggunakan sifat dioda secara
umum. Pada setengah perioda positif dioda akan mendapat bias maju
sedangkan pada setengah perioda negatif akan rnendapat bias mundur. Hal
ini yang rnenyebabkan tegangan pada RL rnerupakan sinyal setengah
gelornbang. [2]
Tegangan DC dari hasil penyearahan ini adalah \JK = Vpln .
Antara sinyal masukan dan sinyal keluaran mempunyai perioda yang sama
sehingga frekuensi keluaran pada penyearah setengah gelombang sama
dengan frekuensi masukannya (fo fm). [2]
Pada penyearah gelombang penuh ada 2 jenis yaitu menggunakan
trafo CT dan trafo non CT. Penyearah dengan trafo CT menggunakan dua
buah dioda yang akan menyearahkan ayunan positif dan negatif
gelombang masukan. Harga rata-rata dari penyearahan tni adalah VK = 2
Vp/z. Frekuensi yang dihasilkan adalah dua kali frekuensi masukannya
sebab untuk setiap satu gelombang masukan akan menghasilkan dua
puncak gelombang positif. Fo = 2 Fin. [2]
II. HASIL DATA
DISUSUN OLEH :
Muhammad Fathurrohman Nur
14101102
NAMA PARTNER
1. Muhammad Rikhi Roikhan ( 14101103 )
2. Nizam Khoirunnidzom ( 14101104 )
Tanggal Pratikum : 14 Desember 2015
Asisten Praktikum : 1. Nurul Fatonah
2. Rema Hindarko
3. Stefanus Tommy Christian Widianto
LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2015
MODUL II
TRANSISTOR
I. DASAR TEORI
Walter H. Brattain dan John Bardeen pada akhir desember 1947 di
Bell Telephone Laboratories berhasil menciptakan suatu komponen yang
mempunyai sifat menguatkan yaitu yang disebut dengan transistor.
Keuntungan komponen transistor ini merupakan ukuran yang sangat kecil
dan ringan yang dibuat dari satu keeping silikon. [1]
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Sehingga transistor
mempunyai tiga terminal yang berasal dari masing-masing bahan tersebut.
[2] Transisitor memiliki arus bias pada umumnya mempunyai 3 cara yaitu,
rangkaian CE (Common Emitter), CC (Common Collector). Dan CB
(Common Base), dijelaskan bias transistor rangkaian CE, dengan
Menganalisa rangkaian CE akan dapat diketahui beberapa parameter dan
berguna untuk memilih transistor yang tepat untuk aplikasi tertentu, untuk
aplikasi pengelohan sinyal frekuensi audio. [3] Struktur dan symbol
transistor bipolar dapat dilihat pada terlihat pada gambar 1.1
DISUSUN OLEH :
Muhammad Fathurrohman Nur
14101102
NAMA PARTNER
1. Muhammad Rikhi Roikhan ( 14101103 )
2. Nizam Khoirunnidzom ( 14101104 )
Tanggal Pratikum : 18 Desember 2015
Asisten Praktikum : 1. Nurul Fatonah
2. Rema Hindarko
3. Stefanus Tommy Christian Widianto
LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2015
MODUL III
OPERATIONAL AMPLIFIER
I. DASAR TEORI
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat
berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang
memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal
output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk
mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional
amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp)
merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang
bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak
linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar.
Penguat operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika analog
yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam bentuk IC. [1]
DISUSUN OLEH :
Muhammad Fathurrohman Nur
14101102
NAMA PARTNER
1. Muhammad Rikhi Roikhan ( 14101103 )
2. Nizam Khoirunnidzom ( 14101104 )
Tanggal Pratikum : 21 Desember 2015
Asisten Praktikum : 1. Nurul Fatonah
2. Rema Hindarko
3. Stefanus Tommy Christian Widianto
LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2015
MODUL IV
FILTER AKTIF
I. DASAR TEORI
Filter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk
membuang tegangan output pada frekuensi tertentu, dimana untuk
perancangannya dapat dilakukan dengan komponen filter pasif yaitu R, C,
L maupun filter aktif yaitu Op-Amp, transistor. [1]
Filter Aktif adalah sebuah Filter yang menggunakan komponen
aktif. Filter aktif mempunyai beberapa manfaat lebih dari filter pasif. Pada
penggunaan OP-AMP sebagai komponen dasar filter aktif. Perubahan
penguatan filter dapat dicapai. OP-AMP juga kemungkinan menyetel
range filter lebar tanpa merubah respon frekuensi dandapat memisahkan
beban dari sumber karena Zin tingi dan Zout rendah.Tetapi filter aktif
tidak sempurna. Ada beberapa kekurangannya. Pertama, responfrekuensi
tergantung pada penggunaan tipe OP-AMP dan sebagian besar tidak
mempunyai respon frekuensi tinggi yang layak. Kedua OP-AMP
keberadaannya memerlukan daya operasi dimana filter pasif tidak
memerlukan daya operasi. [2]
A. High Pass Filter (HPF)
Filter aktif high pass atau sering disebut dengan Active High Pass
Filter (Active HPF) atau juga disebut dengan filter aktif lolos atas
adalah rangkaian filter yang akan melewatkan sinyal input dengan
frekuensi diatas frekuensi cut-off rangkaian dan akan melemahkan
sinyal input dengan frekuensi dibawah frekuensi cut-off rangkaian
dan ditambahkan rangkaian penguat tegangan menggunakan
operasional amplifier (Op-Amp). Rangkaian high pass filter aktif
pada dasarnya sama saja dengan filter pasif high pass,
perbedaannya pada bagian output filter aktif high pass
ditambahkan rangkaian penguat tegangan. Rangkaian dasar dari
sebuah filter aktif high pass (Active High Pass Filter, HPF) dapat
dilihat pada gambar rangkaian berikut. [3]
Gambar 1.1 Rangkaian Filter Aktif High Pass [3]
Rangkaian filter aktif high pass pada gambar diatas adalah filter
aktif high pass jenis butterworth dimana besarnya penguatan
tegangan (Av) yang terjadi pada filter aktif high pass ini dapat
dituliskan dengan persamaan matematis. [3]
B. Low Pass Filter (LPF)
Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan
beberapa model lainnya antara lain adalah model buffer model
inverting. Low Pass Filter adalah filter yang akan meloloskan
frekuensi yang berada dibawah frekuensi cut off (fc) dan meredam
frekuensi diatas fc. Filter aktif low pass adalah rangkaian filter
yang menggunakan penguat operasional (Op-AMP) rangkaian
terpadu (IC) dimana rangkaian filter aktif low pass ini akan
meloloskan sinyal input dengan frekuensi cut off rangkaian dan
akan melemahkan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi
cut-off rangkaian filter aktif low pass tersebut. Seperti tampak pada
gambar ini adalah Low Pass Filter Butterworth. [4]
Gambar 1.2 Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF) [4]
C. Band Pass Filter (BPF)
Band pass filter (BPF) adalah filter yang akan meloloskan sinyal
pada range frekuensi diatas frekuensi batas bawah (fL) dan
dibawah frekuesni batas atas (fH). Dalam band pass filter (BPF) ini
dikenal 2 jenis rangkaian band pass filter (BPF) yaitu band pass
filter (BPF) bidang lebar dan band pass filter (BPF) bidang sempit.
Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dengan melihat
dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q). Bila Q <
10, maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF) bidang lebar,
tetapi bila Q > 10, maka digolongkan sebagai band pass filter
(BPF) bidang sempit. Syarat BPF bidang lebar adalah Q < 10,
biasaanya didapat dari 2 rangkaian filter HPF dan LPF yang
mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off
harus tertentu. Misalanya urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan
L f dari HPF harus lebih kecil dari H f dari LPF. Contoh rangkaian
seperti gambar berikut. [5]
Gambar 1.3 Rangkaian Band Pass Filter (BPF) Bidang Lebar [5]
Syarat BPF bidang sempit adalah Q > 10. Pada gambar diatas tapi
ada rangkaian khusus untuk BPF bidang sempit. Rangkaian khusus
inipun bisa pula digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi
spesialisnya untuk bidang sempit. Rangkaian ini sering disebut
multiple feedback filter karena satu rangkaian menghasilkan 2
batasan Lf dan Hf. Persamaan persamaannya pun beda dan
tersendiri. Komponen pasif yang digunakan sama dengan
komponen pasif dari LPF dan HPF. [5]
II. HASIL DATA