MATA KULIAH
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Oleh
BEN IBRATAMA
Dosen Pengampu
Ratih Inneke Wati.,S.P, M.Agr, Ph.D
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan proposal pemberdayaan
masyarakat di nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan,
Sumatera Barat. Proposal ini merupakan gagasan tentang transformasi nelayan buruh menjadi
wirausahawan ikan asin kemasan.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita dalam rangka memberdayakan masyarakat pesisir pada umumnya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan dan penyusunan proposal
pemberdayaan masyarakat ini masih terdapat kekurangan. Semoga proposal sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Ben Ibratama
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nagari Ampiang Parak, Kecamataran Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat
merupakan salah satu nagari yang sangat kental dengan budaya dan tradsi Minangkabau.
Budaya Minangkabau merupakan salah satu dari kebudayaan besar di nusantara yang sangat
menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis, dan sintetik,yang
menjadi anti tesis bagi kebudayaan besar lainnya, yakni budaya Jawa yang bersifat feodal dan
sinkretik. Berbeda dengan kebanyakan budaya yang ada di dunia, budaya Minangkabau
menganut sistem matrilineal baik dalam pernikahan, persukuan, warisan, dan sebagainya.
Konsep Pembangunan
Another Development (Menyempurnakan Teori Modernisasi
dan Dependensi
Landasan Pembangunan
Sustainable Development
Dalam rangka pembangunan serta pemberdayaan masyarakat ini saya mengambil gagasan
Sarvaes yaitu mencoba menerapkan konsep another development. Konsep ini bertujuan untuk
menyempurnakan teori maupun konsep yang telah ada sebelumnya seperti modernisasi dan
dependensi dalam konteks pembangunan. Dalam pandangan Sarvaes another development
sungguh berbeda dari paradigma sebelumnya. Ide sentral dari another development bahwa tidak
ada jalur tunggal yang universal dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan harus
dipahami sebagai sebuah konsep yang integral, multidimensional, dan dialektis yang dapat
berbeda dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Strategi pembangunan diartikan sebagai sesuatu
yang relatif. Untuk landasan pembangunan saya mengambil konsep mengenai sustainable
development secara tegas menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan suatu
bentuk baru yang memadukan proses produksi dengan konservasi sumber daya manusia dan
peningkatan lingkungan.
2.1. Konsep dan Model Program Pemberdayaan Nelayan Buruh di Ampiang Parak
Kesejahteraan tidak hanya meliputi aspek ekonomi saja namun tersedianya lapangan
pekerjaan dan meningkatnya pendapatan, tetapi juga meliputi aspek sosial lainnya seperti
pendidikan, kesehatan, agama, lingkungan, sumber daya perikanan dan laut serta pemukiman
dan infrastruktur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masayarakat
nelayan buruh di Ampiang Parak melalui program pemberdayaan. 1) Pengembangan aspek
ekonomi penting untuk mengembangkan lapangan kerja dan berusaha serta meningkatkan
pendapatan.
2) Aspek sosial penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Iman dan Taqwa, sikap dan perilaku. 3) Aspek
lingkungan penting untuk pelestarian sumber daya pesisir dan laut, serta perbaikan pemukiman.
BAB III
PENDEKATAN DAN PROSES PEMBERDAYAAN
2) Mendiagnosa 3) Mendapatkan
1) Membina
keluhan, sumber-sumber
Hubungan
permasalahan, yang relevan
tujuan
6) Menjaga
4) Pemilihan 5) Memperoleh
Kestabilan, dan
Pemecahan Penerimaan
Membangkitkan
Kemampuan
Pendekatan Pemberdayaan
Strategi Pemberdayaan
dengan melibatkan Meningkatkan
partisipasi, menciptakan kemampuan SDM dan
kemandirian, dan kemitraan Jaringan Kemitraan
Nelayan Buruh
di Ampiang
Parak
Output
Kemakmuran
Nelayan
Buruh
Analisis Rencana Program Pemberdayaan
Dampak
Permasalahan Strategi
Meningkatkan
Manajemen dan produktifitas dan
Nelayan Buruh dan teknologi bagi usaha penghasilan
nelayan buruh
cara tradisional perikanan, melalui
pelatihan dan
pendampingan Meningkatkan pola
Belum pemasaran dan
menggunakan perdagangan
Meningkatkan
teknologi sebagai kemampuan sumber dengan teknologi
alat pemasaran daya manusia
melalui wawasan Meningkatkan
Monopoli dan pengetahuan kemampuan
negosiasi sebagai
toke/agen yang
pelaku ekonomi
tinggi
Pelatihan
Pengolahan Ikan
Asin dalam
Kemasan
Pelatihan dan
Pendampingan
Berkelanjutan
Peningkatan Pemanfaatan
wawasan dan Teknologi
Pengetahuan (smartphone) untuk
Berwirausaha Wirausaha
Manajemen dan Teknologi
Dalam hal ini masyarakat nelayan buruh harus dilatih dan didampingi untuk mengubah cara
tradisional yang biasa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan sebagai nelayan. Cara tradsional
yang dimaksud dalam konteks ini adalah mengubah pola pikir masyarakat yang selama ini
cenderung menjual semua hasil tangkapan ikan mereka kepada para toke/tengkulak dengan harga
yang ditentukan oleh para toke/tengkulak dan cenderung dibeli dengan harga yang sangat murah.
Dari permasalahan ini kami menawarkan program pemberdayaan kepada masyarakat
Ampiang Parak agar lebih inovatif sehingga bisa memberikan benefit yang lebih menguntungkan
terutama secara ekonomi melalui pendapatan. Program yang akan dilakukan adalah pemberdayaan
masyarakat melalui inovasi usaha konvensional menjadi usaha yang lebih inovatif, melakukan
pengolahan hasil tangkapan ikan menjadi Ikan Asin Kemasan. Secara tidak langsung hal ini
tentu mampu mendongkrak penghasilan nelayan.
Untuk mendukung program tersebut mulai dari,distribusi, pemasaran, dan penjualan sejatinya
harus didukung dengan peran teknologi informasi yang sedang berkembang, dapat dimanfaatkan
sebagai alat pemasaran dan menjual produk yang akan ditawarkan. Penggunaan handphone dan
smartphone tentu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan program yang akan
dilakukan seperti promosi produk khususnya di dunia maya. Agar nelayan buruh bisa mengadopsi
gagasan ini tentu perlu dilakukan transfer teknologi melalui pelatihan.
Prosedur dan pembuatan ikan asin. Lebih jelasnya dapat kita ketahui dengan cara dibawah ini:
Pembersihan Ikan
Pembersihan ikan disini sangatlah penting, dimulai dengan pengelupasan kulit pada ikan
supaya saat pengasinan dapat mudah masuk ke dalam daging. Kemudian pembersihan bagian
dalam perut ikan, ini sangat penting karena jika tidak dibuang akan mempercepat kebusukan dan
pastinya tidak ada yang mau dengan isi perut ikan.
Pemotongan Ikan
Pemotongan ikan harus dilakukan dengan hati-hati, pastikan semua potongan anda bagus dan
rapi. cara memotong yang baik adalah melakukan pembelahan mulai dari kepala hingga ekor,
jangan sampai terpotong atau terpisah menjadi dua. Karena ikan akan terasa lebih besar dan
ketebalan daging ikan lebih tipis sehingga lebih bagus dalam proses pengasinan. Setelah dipotong
jangan lupa untuk membersihkannya kembali.
Pengasinan Ikan
Ikan yang telah dipotong menjadi lebar dan dibersihkan perlua dilakukan proses pengasinan.
Ini betujuan untuk pengawetan alami, dan membuat ikan tersebut berasa asin tentunya. Pada
proses pengasinan berikut ini anda dapat melakukannya dengan cara membuat kandungna air dan
garam dengan persentase 50% air bersih tawar dan 50% garam. Selanjutnya untuk proses
perndaman dilakukan 1-1/2 hari tergantung keinginan seberapa tingkat keasinan ikan tersebut.
Agar lebih menghemat wadah, bisa dilakukan pengepresan dengan batu bersih agar ikan dapat
tenggelam. Pengasinan ikan sebenarnya ada dua jenis yaitu basah dan kering, yang diatas adalah
cara untuk pengasinan basah. Sedangkan untuk pengasinan kering adalah, Ikan yang telah bersih
dan dibelah lalu dijemur sambil diolesi garam kering merata di seluruh bagian tubuh ikan tersebut.
Penjemuran Ikan Asin
Proses penjemuran ini merupakan tahapan yang sangat penting, jika proses penjemuran gagal
maka ikan yang telah diasinkan tidak dapat kering secara maksimal dan hasilnyapun tidak baik.
Buat wadah /tempat penjemuran bisa dibuat dari bahan kayu / anyaman bambu. Keringkan 1 per 1
jangan ditumpuk, berilah jarak yang cukup agar sekeliling daging ikan dapat terkena sinar
matahari dengan baik dan rata. Sesekali ikan yang dijemur haruslah dibalik untuk mendapatkan
kering yang merata disemua sisinya.
Pengemasan / Pembungkusan Ikan Asin
Ini adalah proses terakhir dari pembuatan ikan asin. Dalam pengemasan sebaiknya dilakukan
secara sehat dan rapi. Dalam artian ikan asin harus ditempatkan pada tempat yang steril dari
sampah, saat pembungkusan plastik harus bersih dan baru, rapatkan plastik secara benar-benar
rapat agar menghindari angi masuk. Jika ingin membuat bungkus yang baik pakailah alat penyedot
udara agar dalam plastik benar-benar bersih dari udara. Jangan lupa untuk memberi merek supaya
produk yang telah dibuat buat dikenal oleh masyarakat.
Kemitraan
Target Pasar
dengan
Pasar Tradisional Pedagang pasar
Pasar Tradisional
Produksi Ikan
Asin oleh
Target Pasar Kemitraan
Nelayan Buruh dengan Swasta
Pasar Modern
Target Pasar
Pasar dunia Tanpa Kemitraan
maya
Jadwal Kegiatan dan Meknisme Pelatihan
Pendampingan
Program pemberdayaan masyarakat nelayan buruh adalah program yang sasarannya
masyarakat pesisir yang notabanenya memiliki pendidikan rendah. Berdasarkan data BPS tahun
2009, masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan hanya 3,27 % yang sampai ke bangku perguruan
tinggi, dan hampir setengahnya hanya tamat SD atau tidak menamatkan bangku sekolah dasar.
Mengingat kondisi sosial ekonomi dan budaya serta pendidikan mereka yang pada umumnya
relatif rendah, maka diperlukan suatu pendampingan. Proses pendampingan sangat diperlukan
karena program pemberdayaan masyarakat nelayan buruh merupakan program yang ditujukan
untuk merubah pola pikir dan perilaku masyarakat menuju masyarakat yang lebih maju dan
mandiri. Pendampingan adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menempatkan tenaga
pendamping yang berperan sebagai fasilitator.Tenaga pendamping adalah profesional di bidangnya
yang tinggal di tengah masyarakat dan mendampingi masyarakat secara terus menerus selama
kegiatan.
Alat tulis
Notebook Rp.5000.4.77 = 1.540.000
Ballpoint Rp.3000.4.77 = 924.000
Total Rp. 2.464.000
Satu langkah inovatif yang dilakukan tentu memiliki dampak kepada kemakmuran nelayan
buruh, dalam proposal ini kami mencoba melakukan suatu gebrakan inovatif untuk mengubah pola
pikir,sikap, dan prilaku nelayan buruh di Ampiang Parak yang selama ini hidup dalam siklus yang
monoton sehingga taraf kehidupan masyarakat cenderung stagnan. Menjual hasil tangkapan ikan
kepada tengkulak dan dibeli dengan harga yang murah secara tidak langsung merugikan mereka jika
dibandingkan dengan mengolah setiap hasil tangkapan mereka menjadi ikan asin kemasan dan
dipasarkan dengan menggunakan teknologi informasi.
Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan nelayan buruh, karena harga yang ditawarkan lebih
tinggi, selain itu target pasar yang diciptakan jauh lebih luas seperti pasar tradisional, pasar modern,
dan pasar dunia maya. Untuk memperluas target pasar tersebut kami memiliki gagasan melalui
jaringan kemitraan baik pihak swasta maupun pemerintah. Kami memberdayakan masyarakat sesuai
dengan potensi lingkungan dan potensi sumber daya manusianya, namun melakukan transformasi
kepada nelayan buruh menjadi wirausahawan ikan asin kemasan. Untuk memaksimalkan setiap
potensi yang ada tentu dibutuhkan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan.
Transformasi Nelayan Buruh Ampiang Parak Menjadi Wirausahawan Ikan Asin
Kemasan