Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan

mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat

disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2009).

Dengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini

angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan

paling luas. Para ahli membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil,

dinamai demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan

dikotil, yang memiliki dua kotiledon (campbell,2003).

Batang adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat munculnya

daun, bunga, dan buah. Di samping itu, batang juga berfungsi menyalurkan

mineral dan air yang diserap akar, serta zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh

bagian tubuh. Susunan batang tidak banyak berbeda antara batang utama, cabang,

ranting, maupun dengan akar. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa

pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula, yang

berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu

dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi

sangat keras. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain

sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan

cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan (Kristiani , 2011).

Tubuh tumbuhan terdiri atas banyak sel, sel-sel itu pada

tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah

sekelompok sel yg mempunyai struktur & fungsi sama & terikat


oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan. Sedangkan

sekelompok jaringan yang bekerja bersama melaksanakan fungsi

tertentu disebut dengan organ (Kusnadi, 2013).

Sifat-sifat batang antara lain ; Bentuk tabung (silindris) , terdiri dari

batang (internodus) yang di batasi buku-buku batang (nodus) yang terdapat pada

tangkai daun , tumbuh tegak ke atas (fototropisme positif) . Sedangkan Fungsi

Batang adalah sebagai ; tempat pengangkutan ,memperluas tajuk tumbuhan,

tempat tumbuh organ generatif , dan efisiensi penyerbukan (Firdaus, 2013).

Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis yang

di produksi oleh daun. Sebagian hasil fotosintesis tersebut dibawa keseluruh tubuh

dan sebagian lagi di simpan pada batang sebagai cadangan makanan (Rianawaty,

2011).
TINJAUAN PUSTAKA

Apabila batang dipotong melintang maka dari potongan ini dari luar ke

arah dalam dapat dijumpai adanya epidermis akar, korteks, endodermis, dan stele.

(a). Epidermis .Epidermis pada tumbuhan dikotil dan monokotil tersusun oleh satu

lapis sel. Sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler tersusun rapat tanpa

adanya ruang antarsel, dinding luar mengalami penebalan dari zat kutin. Susunan

ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan melindungi jaringan di

sebelah dalamnya dari kerusakan mekanik dan serangan hama. Derivat epidermis

yang dapat ditemukan pada batang yaitu trikoma, stomata, dan sel gabus. Stomata

kelak berkembang menjadi lentisel.(b). Korteks. Korteks batang tumbuhan dikotil

merupakan jaringan yang sebagian besar tersusun oleh sel-sel parenkim sebagai

jaringan dasarnya. Korteks batang terdiri dari korteks luar dan korteks dalam

(endodermis). Korteks luar tersusun dari sel-sel kolenkim yang berkelompok atau

sel-sel kolenkim yang berseling dengan sel-sel parenkim. Korteks batang

tumbuhan monokotil berupa jaringan yang terdapat di bawah epidermis. Korteks

umumnya terdiri dari sel-sel sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit

batang berfungsi untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang. Pada

tumbuhan dikotil, korteks terdiri dari sel-sel kolenkim dan parenkim. Sedangkan

pada tumbuhan monokotil korteks terdiri dari sel-sel sklerenkim. (c) . Stele. Stele

atau silinder pusat batang tumbuhan dikotil merupakan bagian terdalam dari

batang. Stele terdiri dari lapisan terluar yang disebut perikambium atau perisikel.

Pada bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vaskuler yang

tersusun dari xylem dan floem. Berkas vaskuler xylem dan floem pada tumbuhan

dikotil tersusun seperti cincin yaitu secara kolateral terbuka, yaitu kambium
terdapat diantara floem dan xylem. Stele batang tumbuhan monokotil merupakan

jaringan di bawah korteks. Umumnya batas antara stele dan korteks tidak jelas.

Stele berisi berkas vaskuler yang tersebar pada empulur, terutama terkonsentrasi

mendekati kulit batang. Tipe berkas vaskuler tumbuhan monokotil adalah

kolateral tertutup karena tidak terdapat cambium (Wiwit.dkk , 2013).

Pada batang tanaman tomat berumur 3 minggu dibuat sayatan

membujur.Sayatan yang diperoleh, ditaruh di atas gelas objek dan ditetesi larutan

pewarna safranin. Konsentrasi safranin yang digunakan adalah 0,1% dalam

alkohol 70%. Setelah warna meresap, ditetesi glyserin dan ditutup dengan cover

glass.Preparat yang sudah jadi diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran

100x10. Pengukuran lebar xylem menggunakan mikrometer okuler yang sudah

dikalibrasi dengan mikrometer objektif.Pengukuran dilakukan pada 15 sel xylem

pada masing-masing perlakuan (Dinastuti.dkk , 2013).

Berkas pengangkut pada batang monokotil tersebar sedangkan dikotil

tersusun rapi. Dan tipe pembuluh pada batang monokotil yaitu tipe kolateral

tertutup yaitu tidak memiliki kambium sedangkan pada tumbuhan dikotil

memiliki kambium yang menghubungkan antara xylem dan floem sehingga tipe

berkas pengangkutnya merupakan tipe kolateral terbuka (Andarwatingrum,2014 ).

Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu

dan pembuluh tapis. Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang

membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Akibat adanya kambium,

memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah lebar dan terbentuknya

lingkaran tahun pada batang (Kristiani , 2011).


Perbedaan batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya .

Pada batang dikotil ,berkas pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang

dikotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan

xylem terdapat kambium. Pada batang dikotil terdapat perbedaan anatomi batang

tua dan batang muda yaitu pada batang muda ditemukan adanya empulur

sedangkan pada batang tua empulur telah menghilang. Pada batang monokotil ,

berkas pembuluhnya tampak tersebar. Pada batang monokotil, ikatan pembuluh

angkut tipe kolateral tertutup (diantara floem dan xylem tidak dijumpai adanya

kambium). Anatomi batang muda serta batang tua pada tumbuhan monokotil sama

(Azzahra , 2013).

Pohon-pohon penopang yang paling banyak mendominasi adalah pohon

jati, dimungkinkan karena kulit dari pohon jati yang memiliki tekstur serat lunak

yang mudah untuk ditembus jenis akar dari tumbuhan epifit. Proses identifikasi

dalam penelitian ini, diperoleh data mengenai anatomi batang dilihat dari tipe

berkas pengangkut pada 5 spesies tumbuhan yang ditemukan. Tipe berkas

pengangkut ke 5 spesies tergolong dalam tipe kolateral tertutup karena tidak

adanya kambium yang membatasi antara xylem dan floem; konsentris aphikribral

untuk 2 spesies (Drynaria quercifdia dan Cyclophorus lanceolatus); konsentris

aphivasal untuk 3 spesies (Dendrobium crumenatum, Dendrobium bifalce dan

Cymbidium finlaysmanum (Suwila, 2015).

Anatomi batang dipengaruhi oleh daun-daun yang terdapat padanya serta

terbentuk secara eksogen. Seperti pada akar, penampang melintang batang

menunjukkan pula adanya epidermis, korteks dan jaringan pembuluh pada bagian

tengah. Jaringan pembuluh pada batang bisa berasal dari unting-unting


prokambium yang terpisah satu sama lain atau berasal dari satu silinder

prokambium. Pada pertumbuhan selanjutnya terjadi diferensiasi xilem dan floem

xilem sehingga terdapatlah berkas-berkas ikatan pembuluh atau silinder jaringan

pembuluh. Protofloem maupun protoxilem berdiferensiasi dalam bagian

tumbuhan yang belum selesai pertumbuhannya. Pendewasaan dari kedua jaringan

tersebut terjadi di antara jaringan-jaringan dengan sel-sel yang sedang aktif

memanjang. Elemen tapis memanjang pula dan segera kehilangan fungsinya.

Protofloem akhirnya terdesak dan tidak terlihat lagi. Metafloem berdiferensiasi

setelah protofloem dan pada tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder

berfungsi pada tumbuhan dewasa (Ningsih, 2012).

Berkas pengangkutan pada batang dikotil tertata dalam bentuk

garis besarnya sebagai lingkaran yang putus-putus. Setiap berkas vaskular terdiri

atas tiga bagian yaitu xylem, floem, dan kambium. Xylem dan floem dipisahkan

oleh kambium yang tersusun dari sel-sel yang meristematik. Pada tumbuhan

dikotil jaringan permanen primer membuat bagian-bagian fundamental tumbuhan,

dan pertumbuhan berikutnya dilaksanakan melalui aktivitas kambium yang

disebut pertumbuhan sekunder. Jaringan yang terbentuk selama pertumbuhan

sekunder disebut jaringan sekunder (Setjo dkk, 1999).

Pada batang dikotil, jaringan dewasa primer berasal dari sistem apikal

(protoderm, ground meristem, dan procambium) dan terdiri dari jaringan

epidermis, korteks, endodermis, dan ikatan pembuluh (floem, xylem, dan

kambium). Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium. Adanya kambium dikotil

dapat mengadakan pertumbuhan sekunder dan periderm. Pada batang monokotil,

jaringan permanen primer selain dari meristem apikal juga berasal dari meristem
interkalar. Jaringan monokotil primer terdiri dari jaringan dasar fundamental

dimana letak ikatan pembuluh terbesar. Pada batang monokotil tidak terdapat

kambium, kecuali pada beberapa spesies. Karena itu tidak mempunyai jaringan

sekunder, walaupun tidak dapat mengadakan pertumbuhan sekunder, batang

monokotil dapat mempunyai batang yang besar karena adanya pertumbuhan

meristem menebal. Pada anatomi batang dikotil dan monokotil tersebut, memiliki

perbedaan pada tipe ikatan pembuluh pada batang. Pada dikotil, tipe ikatan

pembuluhnya yaitu tipe kolateral terbuka dan bikolateral. Sedangkan pada

monokotil, tipe ikatan pembuluhnya yaitu bertipe kolateral tertutup yang

umumnya di bungkus oleh sarung sklerenkim. Susunan anatomi akar lebih

sederhana daripada susunan anatomi batang walaupun susunan anatomi akar

bervariasi (Sintia, 2014).


BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah caulis

monocotyledoneae dari jagung (Zea mays L.) dan caulis dicotyledoneae dari

Mangga ( Mangifera indica L. ) yang telah dijadikan preparat abadi . Preparat ini

sebagai objek pengamatan anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil.

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop

sebagai alat untuk mengamati struktur anatomi batang tumbuhan monokotil dan

dikotil , lampu sebagai alat pencahayaan , kain flannel serta serbet sebagai alat

pembersih dan alat pembawa mikroskop

Prosedur Percobaan

Ambil setiap bahan yang tidak begitu besar dan belum rusak
Ambil gabus ubi kayu dan dibelah dua bagian dengan pisau silet
Dimasukkan bahan batang tanaman yang akan dilihat bentuk anatominya
Diiris halus (gabus dan bahan). Irisan diletakkan diatas preparat dan

ditutup deck glass dan diamati dengan mikroskop.


Bandingkan dengan gambar pada preparat tadi
Gambarkan hasil pengamatan pada buku gambar dan dibuat keterangannya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar Anatomi Batang Monokotil

Gambar Anatomi Batang Dikotil

Pembahasan
Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis . Hal

ini sesuai dengan literatur Rianawaty (2011) yang menyatakan bahwa Batang

merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis yang di produksi oleh

daun. Sebagian hasil fotosintesis tersebut dibawa keseluruh tubuh dan sebagian

lagi di simpan pada batang sebagai cadangan makanan .

Anatomi Batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Hal

ini sesuai dengan literatur Wiwit, dkk (2013) yang menyatakan bahwa Apabila

batang dipotong melintang maka dari potongan ini dari luar ke arah dalam dapat

dijumpai adanya epidermis akar, korteks, endodermis, dan stele. (a) Epidermis

.Epidermis pada tumbuhan dikotil dan monokotil tersusun oleh satu lapis sel. (b)

Korteks. Korteks batang tumbuhan dikotil merupakan jaringan yang sebagian

besar tersusun oleh sel-sel parenkim sebagai jaringan dasarnya.(c) Stele. Stele

atau silinder pusat batang tumbuhan dikotil merupakan bagian terdalam dari

batang. Stele terdiri dari lapisan terluar yang disebut perikambium atau perisikel.

Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium sedangkan pada tumbuhan

monokotil tidak terdapat kambium . Hal ini sesuai dengan literatur Kristiani

(2011) yang menyatakan bahwa Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang

membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Tapi pada tumbuhan monokotil,

tidak terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis.

Akibat adanya kambium, memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah

lebar dan terbentuknya lingkaran tahun pada batang .

Perbedaan batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya.

Hal ini sesuai dengan literatur Azzahra (2013) yang menyatakan bahwa Perbedaan

batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya . Pada batang dikotil
,berkas pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang dikotil, ikatan

pembuluh angkut tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan xylem terdapat

kambium. Pada batang dikotil terdapat perbedaan anatomi batang tua dan batang

muda yaitu pada batang muda ditemukan adanya empulur sedangkan pada batang

tua empulur telah menghilang. Pada batang monokotil , berkas pembuluhnya

tampak tersebar. Pada batang monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral

tertutup (diantara floem dan xylem tidak dijumpai adanya kambium). Anatomi

batang muda serta batang tua pada tumbuhan monokotil sama.

Berkas pengangkut pada batang monokotil tersebar sedangkan dikotil

tersusun rapi. Hal ini sesuai dengan literatur Andarwatingrum (2014) yang

menyatakan bahwa Berkas pengangkut pada batang monokotil tersebar

sedangkan dikotil tersusun rapi. Dan tipe pembuluh pada batang monokotil yaitu

tipe kolateral tertutup yaitu tidak memiliki kambium sedangkan pada tumbuhan

dikotil memiliki kambium yang menghubungkan antara xylem dan floem

sehingga tipe berkas pengangkutnya merupakan tipe kolateral terbuka.

KESIMPULAN
1. Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis.
2. Anatomi Batang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
3. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium sedangkan pada tumbuhan

monokotil tidak terdapat cambium.


4. Perbedaan batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya.
5. Berkas pengangkut pada batang monokotil tersebar sedangkan dikotil

tersusun rapi.

Anda mungkin juga menyukai