Anda di halaman 1dari 14

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis

data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil
hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft
Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint.
Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga
menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi
terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office
System 2007.

Micosoft Access merupakan software yang dikeluarkan oleh microsoft untuk


membuat aplikasi database. Sofware ini cocok untuk kalangan industri kecil atau
rumah tangga, karena kapasitas datanya yang mencapai 4 GB. Untuk membuat
aplikasi dengan Microsoft Access tidaklah sulit, karena tampilan software yang
cukup user friendly seperti aplikasi office lainnya. Dari beberapa versi yang sudah
ada, menurut saya versi 2002/XP merupakan versi yang cukup tangguh atau
bandel, disusul versi 2007, versi 2000 dan versi 2003.

Kapasitas 4 GB menurut saya sudah cukup untuk digunakan membuat aplikasi-


aplikasi yang smart, cepat dan tangguh.Pada posting kali ini, saya akan
memberikan tutorial berupa modul yang dapat Anda download secara gratis
tentang cara-cara dan latihan pembuatan aplikasi database sederhana
menggunakan Microsoft Acces XP.

Modul-modul yang dapat Anda download diantaranya:

Pengantar Database
Pembuatan Tabel
Pembuatan Form
Membuatan Query
Macro dan lain-lain

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft
Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau
semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer
yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi
yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya
untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga
mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat
digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

Microsoft Access Data Source

Untuk membuka file yang berasal dari Microsoft Access, seperti biasa pilih menu File
Open, pada daftar pilihan File of type pilih Microsoft Access Database mdb). Kita akan
menggunakan file 'Customer.mdb' yang disimpan pada folder 'MapInfo\Data\Access'
untuk latihan. Kotak dialog Open File akan muncul seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.21. Kotak dialog Open data Access.

Klik Open, akan ditampilkan kotak dialog Open Access Table yang berisikan daftar tabel
yang ada pada file Customer tersebut. Pilihlah salah satu tabel yang ada pada file
customer.mdb. Pada contoh ini, kita akan menggunakan tabel pelanggan.

Gambar 4.22. Kotak dialog Open Access Table.

Klik OK untuk menampilkan data dalam window browser. Tampilan data pelanggan akan
nampak seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.23. Tampilan data Access pada Browser.

Pada setiap tampilan browser, MI Pro selalu menampilkan jumlah data pada tabel tersbut
pada baris status. Pada contoh ini, ada 2922 record data.

Gambar 4.24. Tampilan record pada baris status.

Data-data yang ditampilkan dari file dBASE, Microsoft Excel, dan Microsoft Access
adalah data tabular tanpa mengandung informasi grafis (non mappable). Namun data itu
penting untuk melengkapi data grafis yang telah ada maupun yang akan dibuat. Pada bab
Regestrasi Data kita akan membahas bagaimana cara menghubungkan data tabular
dengan data grafis.

Tutorial MapInfo Professional ini secara lengkap telah tersedia dalam


bentuk buku dan telah dijual di toko-toko buku di seluruh Indonesia.
Judul Buku: Mengolah Data Spasial dengan Mapinfo Professional,
Pengarang: I Wayan Nuarsa, Penerbit: Andi Yogyakarta. Pesan secara on-
line dapat discount, klik disini.

Attribute or Tabular Data

Data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis yang
diterangkan. Data ini biasanya berbentuk tabel terdiri dari kolom dan baris. Kolom
menyatakan jenis data (field), sedangkan baris adalah detail datanya (record). Secara
umum ada 4 tipe data tabular, yaitu karakter, numerik, tanggal, dan logika. Informasi
lebih detail tentang macam-macam data tabular disajikan pada bab Mengelola Tabel. Di
bawah ini disajikan contoh data tabular.

Gambar 3.2. Contoh tampilan data tabular.

Data grafis akan selalu terhubung dengan data tabularnya, perhatikan gambar di bawah
ini.

Kabupaten Luas Total_Penduduk Jumlah_RT

Bangli 527 198.801 47.975

Karangasem 844 378.800 87.456

Gianyar 360 370.788 78.440

Nama field

Gambar 3.3. Keterkaitan antara data grafis dan data tabular

dBase Data Sources


Untuk membuka file yang bersumber dari dBase, klik menu File Open. Bila kotak
dialog Open File muncul, pilih dBASE DBF (*.dbf) pada File of type. Kemudian
tentukan letak/folder file dBASE tersebut disimpan dengan menavigasi kotak pilihan
Look in. Pada contoh ini data tersebut disimpan di folder 'Mapinfo\data\dbf'. Bila anda
telah berhasil, tampilan kotak dialog akan seperti pada gambar di bawah ini.

ab

Gambar 4.13. Kotak dialog (a) Open data dBASE dan (b) dBASE DBF Information.

Pilih file penjualan, lalu klik Open. Kotak dialog dBASE DBF Information akan muncul.
Anda disuruh untuk menentukan File Character Set. Gunakan pilihan default [Windows
US & W. Europe ("ANSI")], Klik OK. Data dBASE akan ditampilkan pada Window
Browser seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.14. Tampilan data dBASE pada Browser.

Pada saat file dBASE dibuka, MI Pro membuat satu file berekstensi tab dengan nama
sesuai dengan nama file dBASE-nya, dalam contoh ini diberi nama 'Penjualan.tab'. File
tersebut adalah file teks yang berisikan informasi tentang struktur file dBASE yang
dibuka. Bila file 'Penjualan.tab' dilihat isinya dengan text editor akan tampil seperti pada
gambar di bawah ini.
Gambar 4.15. Tampilan teks file penjualan.tab dalam bahasa map basic.

Bila file dBASE sudah pernah dibuka pada MI Pro sehingga file tabel sudah dibuatkan,
maka untuk selanjutnya bila kita ingin membuka file tersebut lagi, kita tidak perlu
membuka file dbf-nya melainkan cukup dibuka file table-nya (*.tab). Justru jika anda
membuka file dbf yang sudah pernah dibuka sebelumnya, maka muncul pesan berikut.

Gambar 4.16. Konformasi yang muncul saat file dBASE dibuka 2 kali.

Pesan tersebut berarti file ekternal (dbf) tersebut sudah pernah dibuka, sehingga file
table-nya sudah pernah dibuat, apakah file tabel akan ditumpuk. Bila anda memilih OK,
file tabel baru dengan nama 'Penjualan.tab' akan dibuat lagi, dan data akan ditampilkan.
Sedangkan bila anda memilih Cancel, file tidak jadi dibuka. Untuk menghindari pesan ini
muncul, bukalah file table-nya bila file eksternal telah pernah dibuka sebelumnya.

Perlu di catat bahwa proses dan cara kerja MI Pro dalam menampilkan file eksternal yang
lain (selain dbf) sama dengan di atas.

Database and Table

Database adalah kumpulan informasi yang terorganisasi sehingga dapat diakses oleh
komputer. Database dalam MI Pro mengacu pada tabel. Ada tiga konsep dasar yang mesti
dipahami dalam tabel MI Pro, yaitu Record, Field, dan Index. Berikut ini ditampilkan
daftar alamat yang disusun dalam bentuk tabel.

Tabel 9.1. Contoh tabel sederhana

Nama Alamat Kota Telpon

Anik Andriani Jl. Patimura 23 Jakarta (021) 2463251


Totok Gunawan Jl. Kaliurang km 5 Yogyakarta (0274) 236524
Joudie Luntungan Jl. Diponegoro 37 Menado (0431) 54291
Komang Suantara Jl. Sudirman 45 Denpasar (0361) 465324
Muhamad Ali Jl. Tanjung Seng 27 Palu (0451) 27154

Setiap baris dalam tabel di atas mengandung satu informasi seseorang. Dalam konteks
database setiap baris adalah record. Setiap record mengandung beberapa informasi yang
berbeda dari seseorang. Informasi yang berbeda tersebut disebut dengan field. Satu
kolom adalah satu field. Tabel di atas terdiri dari 4 field, yaitu nama, alamat, kota, dan
telpon.

Bila kita malakukan entry data atau record ke dalam suatu tabel, record yang dientry
pertama akan menempati baris pertama, record kedua berada pada baris kedua dan
seterusnya sampai pada record yang dimasukkan terakhir akan menempati baris terakhir.
Bila jumlah data banyak, pencarian satu record tertentu akan menjadi lama. Oleh sebab
itu, tabel perlu di-index.

Index dalam tabel Mi Pro mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan index di
dalam suatu buku. Dengan melihat index suatu buku kita akan dengan mudah
menemukan halaman yang kita inginkan. Dalam aplikasinya index tabel MI pro
mempunyai paling tidak 2 fungsi. Pertama, fasilitas pencarian (find) dapat digunakan
apabila tabel diindex, dan kedua mempercepat kemampuan perintah SQL dan Join. Cara
membuat index tabel akan dibahas pada subbab di bawah ini.

Create Report

Untuk membuat laporan dari data tabular, MI Pro menyertakan Crystal Report, yaitu
pembuat laporan yang handal dan mudah digunakan. Secara ringkas pembuatan laporan
dengan Crystal Report akan diuraikan sebagai berikut.

1. Buka tabel yang data tabularnya akan dibuat laporan, klik menu Tool Crystal
Reports New Report. Kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 9.32. Kotak dialog New Report.

2. Pilih salah satu tabel yang akan digunakan sebagai laporan, kemudian klik Report.
Modul Crystal Report akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9.33. Modul Crystal Report.

3. Lakukanlah modifikasi pada Report Header, Page Header, Detail, Report Footer, dan
Page Footer sesuai dengan kebutuhan.

4. Klik Preview untuk melihat hasilnya di layar atau File Print untuk mencetak
langsung ke printer.

Using MapInfo Command

Pada dasarnya perintah atau modul MI Pro dapat diakses melalui 5 cara, yaitu baris
menu, toolbar, shortcut menu, shorcut key, dan melalui map basic window. Misalnya
untuk mengaktifkan kotak dialog Layer Control dapat dilakukan dengan salah satu cara
berikut ini.

Aktifkan window peta, pilih menu Map, Layer Control seperti pada gambar di bawah
ini.

Gambar 2.6. Modul MI Pro diakses dari menu

Klik toolbar Layer Control ( ) pada kelompok main toolbar.

Arahkan pointer mouse pada window peta, kemudian klik tombol mouse di sebelah
kanan (right klik). Shortcut menu akan tampil seperti pada gambar berikut, pilih
Layer Control.

Gambar 2.7. Modul MI Pro diakses dari Shortcut Menu.

Melalui keyboard tekan tombol 'Ctrl + L' (tombol Ctrl dan huruf L secara bersama-
sama).
Cara pemberian perintah dapat pula dilakukan secara dengan mengetikkan perintahnya
pada MapBasic Window. Cara mengaktifkanny adalah klik menu Options, Show
MapBasic Window. MapBasic window akan tampil seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.8. Pada contoh di atas ditampilkan dua baris perintah untuk menampilkan
peta Indonesia.

Run Model - ArcView Tutorial

Model yang telah selesai dibuat dapat dijalankan untuk mengetahui hasil atau kesalahan
yang mungkin terjadi. Namun sebelumnya, kita dapat mengecek apakah data yang
digunakan dalam model ini sudah lengkap dan siap digunakan. Untuk melakukan hal
tersebut, anda dapat menggunakan menu Model Check Model Status. Bila data input
theme yang digunakan dalam model ini tidak ditambahkan pada view, maka tampilan
model akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 10.64. Tampilan diagram model bila input data belum siap tersedia.

Pada gambar diagram model di atas, ?Theme Shapefile Tanah? tidak tersedia pada view.
Bila status model telah dicek dan semua input theme telah disiapkan, maka kita dapat
menjalankan model tersebut. Model yang telah dibuat dapat dijalankan per satuan model
atau dijalankan secara keseluruhan.

Untuk menjalankan satu bagian model, tandai proses yang akan dijalankan (lingkaran
kuning) dengan mengklik pada proses tersebut, kemudian dari menu Model pilih Run
Model, atau klik tombol mouse kanan pada proses yang akan dijalankan, pilih Run pada
shortcut menu yang muncul. Sementara untuk menjalankan keseluruhan model, pilih
menu Model Run Entire Model. ArcView akan diaktifkan dan proses akan dilakukan
pada view dimana theme data input berada. Hasil dari pemrosesan model tersebut adalah
sebagai berikut.

Gambar 10.65. Tampilan peta arahan pemanfaatan lahan hasil dari pemodelan.

Mengingat daerah input dengan NODATA diisi dengan nilai 0 seperti pada Tabel 10.53,
maka di luar studi area ikut terkalkulasi dan memperoleh kelas ?Kawasan Budidaya dan
Pemukiman?. Oleh karena itu, apabila kita akan menggunakan hasil ini untuk tujuan
keperluan lebih lanjut, maka kita harus memotong seluas daerah kajian. Pada bab ?
Analisis Spasial? telah dibahas cara memotong theme grid raster pada topik interpolasi
titik. Proses ini dilakukan pada ArcView dengan menu Analysis Map Calculator dan
isikan ekspresi seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 10.66. Ekspresi pada kalkulator peta untuk memotong theme grid seluas daerah
kajian.

Pada ekspresi di atas, theme Demmodel kita gunakan sebagai bantuan agar hasil peta
arahan pemanfaatan lahan dipotong seluas theme Demmodel, namun tidak mengubah
nilai karena [Demmodel]/[Demmodel] akan menghasilkan nilai 1. Hasilnya akan tampak
seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 10.67. Peta arahan pemanfaatan lahan yang telah dipotong seluas daerah kajian.

Bila tampilan legenda pada daftar isi tidak sesuai dengan kebutuhan, anda dapat
melakukan perubahan dengan mengklik dua kali pada legenda daftar isi tersebut. Lihat
kembali bab ?Bekerja dengan View? untuk penjelasan lebih detail tentang cara
mengaturan legenda daftar isi. Aturlah legenda daftar isi tersebut seperti gambar di bawah
ini.
Gambar 10.68. Pengaturan legenda daftar isi.

Gunakan warna putih, atau transparan pada label No Data. Bila pengaturan telah selesai
klik OK. Dengan tidak menampilkan theme yang lain pada view tersebut, tampilan peta
akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 10.69. Tampilan peta arahan pemanfaatan lahan setelah legenda daftar isi diatur.

Catatan
Sebelum anda menjalankan model yang dibuat, sebaiknya modul atau ekstensi spasial
analisis diaktifkan terlebih dahulu.

Tip

Pada saat kita menggunakan wizard untuk membuat suatu model, banyak langkah atau
urutan kerja yang sama antara proses yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
kita dapat mengatur nilai default sesuai dengan kriteria dan pengaturan yang kita
inginkan. Gunakan menu Model Model Defaults. Atur komponen-komponen proses
yang diinginkan. Disamping itu, anda juga dapat mengatur dokumentasi model dengan
menu Model Model Documentation.

Anda mungkin juga menyukai