Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Modul kali ini akan membahas mengenai Linear Programming yang mana nantinya
praktikan mencoba memecahkan kasus yang sama seperti modul sebelumnya
dengan menggunakan metode simpleks. Metode simpleks mampu memecahkan
permasalahan pada suatu perusahaan dengan batasan-batasan yang dapat dikatakan
banyak. Adanya metode simpleks diharapkan dapat membantu suatu perusahaan
untuk mencapai tujuannya, baik itu berupa keuntungan yang maksimum ataupun
biaya operasional yang minimum namun mampu memberikan keuntungan yang
sebesar-besarnya.
1
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier
yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang
berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode simpleks
3
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan banyak
constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variabel). Penemuan
metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai
prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman
linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode
simpleks didasarkan pada teknik eleminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal
dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim satu per satu dengan cara perhitungan
iteratif. Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi
tahap yang disebut dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari iterasi
sebelumnya. Tahap paling awal yang diperhatikan dalam metode simpleks ini
adalah tiga tahap yang dilakukan pada linear programming yaitu:
Tahap selanjutnya merupakan tahap teknis yang secara umum ada dalam linear
programming. Tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
2. Membuat fungsi tujuan, yang dimaksudkan dari fungsi tujuan ini adalah
hubungan matematika linier yang menjelaskan tujuan perusahaan dalam
terminologi variabel keputusan. Setelah ditentukan variabel keputusan,
kemudian digunakan dalam membuat fungsi (persamaan matematika) dari
tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
4
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
5
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
Bila kolom pivot ditarik ke atas maka akan ditemukan variabel keluar.
1. Menentukan baris pivot dengan melihat hasil bagi nilai solusi dengan nilai
kolom pivot yang bersesuaian. Pilih yang mempunyai nilai bagi terkecil.
Bila baris pivot ditarik ke kiri maka akan diperoleh variabel keluar.
2. Menentukan elemen pivot dengan mencari perpotongan kolom pivot dan
baris pivot.
3. Lakukan perhitungan-perhitungan untuk membuat iterasi selanjutnya.
4. memeriksa keoptimalan dengan melihat nilai koefisien fungsi tujuan di
mana:
a. Bila maksimisasi maka nilai solusi sudah positif atau nol.
b. Bila minimisasi maka nilai solusi sudah negatif atau nol.
6
BAB IV
Minimasi = 21 + 32
Dengan pembatas-pembatas:
1 2 1
1 + 2 4
1
2 0
Tentukan solusi optimal dengan metode simpleks dan nilai fungsi tujuan yang
berasosiasi dengan solusi optimal.
4.1.2.2 Kasus 2
7
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
Constraint: 1) 1 2 1
2) 1 + 2 4
3) 1 0
4) 2 0
C. Mengubah Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala
Fungsi Tujuan:
= 21 + 32 21 32 = 0
Fungsi Kendala:
1 2 1 1 2 + 1 = 1
1 + 2 4 1 + 2 + 2 = 4
D. Interasi 0
Contoh perhitungan:
(2 0) (2 1) (2 1)
1 =1 3 = 5 0 =2
1 1 1
8
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
E. Iterasi 1
Contoh perhitungan:
(5 0) (5 0) (5 1)
1 =1 0 =0 2 = 0,5
2 2 2
F. Iterasi 2
9
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
B. Fungsi Kendala
Constraint:
21 + 32 24
2 1 1
Diasumsikan 1 0
2 6
Fungsi Kendala:
21 + 32 24 21 + 32 + 1 = 24
2 1 1 1 + 2 + 2 = 1
D. Interasi 0
Keterangan:
Warna Hijau = Entering Variable
Warna Biru = Leaving Variable
Warna Merah = Pivot Element
Contoh perhitungan:
10
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
E. Iterasi 1
Keterangan:
Warna Hijau = Entering Variable
Warna Biru = Leaving Variable
Warna Merah = Pivot Element
Contoh perhitungan:
= 30.0311 + 50.0312
= 30.031(20) + 50.031(25)
= 600.620 + 1.250.775
= 1.851.395
Solusi optimal dari model pemrograman linear diatas yaitu 1 = 20 unit PANS (5
hari kerja) dan 2 = 25 unit KONPERS (5 hari kerja) dengan nilai =
1.851.395 untuk mendapatkan fungsi tujuan maksimasi.
11
BAB V
ANALISIS
Berdasarkan Tabel 5.1 iterasi ke-2 pada kasus 1 terlihat bahwa solusi optimal
(minimasi) yaitu dengan nilai 1 = 2,5 dan 2 = 1,5 yang menghasilkan nilai
sebesar 9,5. Solusi optimal pada metode simpleks serupa dengan metode yang
digunakan pada Modul 1 yaitu metode grafis, hal tersebut menunjukkan bahwa
proses penyelesaian pada permasalahan kasus 1 dapat dikatakan berhasil.
12
UNIVERSITAS
PRAKTIKUM MODEL OPTIMASI
WIDYATAMA
Perbedaan kedua metode tersebut salah satunya terlihat dari penambahan variabel
slack pada pertidaksamaan fungsi pembatas sehingga mengubah pertidaksamaan
tersebut menjadi persamaan. Kasus 2 memiliki persoalan optimasi maksimasi
dengan persamaan = 301 + 502 yang harus diselesaikan
permasalahannya melalui metode simpleks.
Berdasarkan Tabel 5.2 kasus 2 diatas menunjukkan bahwa solusi optimal berada
pada iterasi ke-2. Solusi optimal maksimasi pada kasus 2 menghasilkan nilai 1 =
20 unit PANS (5 hari kerja) dan 2 = 25 unit KONPERS (5 hari kerja) dengan
keuntungan maksimum sebesar Rp 1.851.395. Solusi optimal pada metode
simpleks memiliki hasil yang serupa seperti metode grafis pada Modul 1, hal
tersebut menunjukkan bahwa proses penyelesaian pada kasus 2 ini dapat dikatakan
berhasil. Perbedaan kedua metode tersebut salah satunya terlihat dari penambahan
variabel slack pada pertidaksamaan fungsi pembatas sehingga mengubah
pertidaksamaan tersebut menjadi persamaan. Penggunaan metode simpleks dan
metode grafis sangat berguna bagi perusahaan untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan yang ada untuk menghasilkan keuntungan yang maksimum dengan
biaya yang seminimum mungkin.
13
BAB VI
6.1 KESIMPULAN
6.1.1 Linear Programming (Metode Simpleks)
6.2 SARAN
6.2.1 Linear Programming (Metode Simpleks)
14
DAFTAR PUSTAKA
15