Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GAYA DAN TEKANAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA di SD

DOSEN : DESI WULANDARI,S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

GUNTUR SAPUTRO 1401413484


ANNISA YULI UTAMI 1401413448
RATNA SETYANINGSIH 1401413491
FERRA DWI WIDIYANTI 1401413478
ROMBEL 8

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
Gaya dan Tekanan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gaya dan tekanan adalah hal yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Gaya dan tekanan selalu terjadi di sekitar kita, namun jarang kita menyadarinya. Sesuatu
yang bergerak dengan pengaruh dari benda lain berarti benda itu telah mengalami gaya.
Seperti kita mendorong meja, menarik tali, menutup pintu, menendang bola, dll. Begitu pula
dengan tekanan, hal-hal disekitar kita mengalami tekanan. Seperti, air dalam bak mandi yang
mengalir melalui keran, maka air yang berada di dasar bak mandi tersebut akan mengalami
teknan.
Oleh karena itu, makalah ini di buat untuk member pemahaman kepada pembaca
tentang pengertian gaya dan tekanan, sifat-sifatnya, macam gaya dan tekanan serta
menjelaskan tentang penerapan gaya dan tekanan yang terjadi di sekitar kita.

B. Rumusan Masalah
1.1 GAYA

1. Apa yang di maksud dengan Gaya ?

2. Apakah sifat-sifat Gaya?

3. Apa saja macam-macam Gaya?

4. Bagaimana penerapan Gaya dalam keehidupan sehari-hari?

1.2. TEKANAN

1. Apa yang dimaksud dengan tekanan?

2. Apa sifat-sifat tekanan?

3. Bagaimana penerapan tekanan dalam kehidupan sehari-hari?


PEMBAHASAN

1.1 GAYA
Pengertian.

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan


suatu benda, yang akan mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda.
Gaya merupakan besaran vektor, artinya gaya mempunyai nilai, besar dan arah.
Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya gaya disebut neraca pegas.
Satuan gaya adalah Newton (N). Pada kehidupan sehari-hari gaya yang sering
dijumpai adalah gaya langsung. Artinya, sesuatu yang memberi gaya
berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya, misalnya pada saat mendorong
meja. Selain gaya langsung, juga ada gaya tak langsung. Gaya tak langsung
merupakan gaya yang bekerja di antara dua benda tetapi kedua benda tersebut
tidak bersentuhan, misalnya pada gaya gravitasi.

Gaya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

Gaya tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan.


Gaya berupa tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan benda bergerak.
Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.
Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda.
Gaya mengubah kecepatan benda.
Gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam.

Macam - macam Gaya


a. Gaya Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda akibat adanya
sentuhan. Contohya, gaya gesek dan gaya otot.
b. Gaya Tak Sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa adanya
sentuhan dengan benda itu. Contohnya, gaya gravitasi dan gaya listrik.
Berdasarkan akibat terhadap benda, gaya dibedakan menjadi :
a. Gaya Setimbang
Gaya setimbang adalah gaya yang besarnya sama, namun arahnya
beralawan. Misalnya, pada saat tarik tambang.

b. Gaya Tak Setimbang


Gaya tak setimbang adalah gaya yang mengubah kecepatan suatu
benda menuju arah tertentu. Misalnya, saat ada dua orang yang mendorong
sebuah gerobak menuju arah yang sama.

Berdasarkan sumbernya, gaya dibedakan menjadi :

a. Gaya Tarik Bumi (Gaya Gravitasi)


Gaya gravitasi adalah tarikan bumi terhadap benda-benda sehingga
semua benda akan jatuh ke bumi. Contohnya adalah batu yang dilemparkan ke
atas atau ke udara pada akhirnya akan jatuh ke bumi. Buah kelapa yang yang
terlepas dari tangkainya akan jatuh ke tanah.

b. Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang menahan suatu benda sehingga benda
tersebut tidak bergerak jika ditarik atau didorong. Gaya gesekan ini terjadi apabila
dua permukaan benda saling bersentuhan. Gaya gesekan yang besar menyebabkan
benda berhenti bergerak, namun dapat diperkecil dengan cara menghaluskan
permukaan. Contoh gaya gesekan salah satunya adalah saat menarik balok
dengan sebuah karet diatas meja.

c. Gaya Pegas
Gaya pegas adalah dorongan pada benda yang disebabkan oleh suatu
pegas. Gaya ini terjadi karena adanya sifat elastisitas benda. Misalnya saat
melemparkan batu menggunakan ketapel. Gaya melemparkan batu tersebut yang
dinamakan gaya pegas. Lalu, bila ada seseorang yang meloncat diujung sebilah
papan yang dipasang di kolam renang, maka akan terlempar tinggi dan jauh.
d. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah kekuatan magnet untuk menarik atau mendorong
besi atau baja. Misalnya silet yang diletakkan di atas meja, kemudian dekatkan
magnet ke silet, maka silet akan ditarik oleh magnet dan melekat.

e. Gaya listrik
Gaya listrik adalah tarikan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Misalnya barang-barang atau rumah tangga yang digerakkan
dengan tenaga listrik. Sisir plastik yang digosok-gosokkan pada rambut, bila
didekatkan dengan potongan-potongan kertas kecil akan tertarik.

f. Gaya otot
Gaya otot adalah tarikan atau dorongan terhadap suatu benda yang
dikeluarkan oleh otot manusia. Misalnya seorang yang sedang menarik atau
mendorong sebuah meja.

Hukum Newton
Hukum Newton I
Hukum Kelembaman ( F = 0 )

Suatu benda yang diam akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang bergerak
lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan, kecuali bila ada gaya luar yang
bekerja pada benda itu.

Setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang
resultannya tidak nol yang bekerja pada benda tersebut.

Contohnya : Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak
tiba- tiba di rem mendadak.

Hukum Newton II

Massa benda dipengaruhi oleh gaya luar yang berbanding terbalik dengan
percepatan gerak benda tersebut
Rumus:

Keterangan:
F = Gaya (N)
M = Massa (Kg)
A = Percepatan (m/s2)

Contohya : Pada saat kita menaiki lift.

Hukum newton III

"Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua
akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya
berlawanan". ( sering disebut aksi dan reaksi)

Contohya : ketika peluru ditembakkan maka senapan akan terdorong kebelakang.

Penerapan gaya dalam kehidupan sehari-hari :


Gaya Otot : Pemain bola menendang bola, sapi menarik pedati, dan sebagainya.
Gaya Gesekan : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita
mengerem sepeda, ketika mengasah pisau, dll.
Gaya Pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang yang
ditarik, ketika kita menarik busur anak panah, dll.
Gaya Listrik : Setrika listrik, tungku listrik, kipas angin, dll.
Gaya Magnet : Kompas, pesawat telepon, magnetnya dinamo sepeda, dll.
Gaya Gravitasi : Setiap benda yang dilempar ke atas akan jatuh, buah kelapa
jatuh dari pohonnya, dll.

1.2 TEKANAN

Pengertian :
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas
(A).

P = tekanan (N/m)

F = gaya (N)

A = luas permukaan bidang tekan (m)

Tekanan berbanding lurus dengan gaya, dan tekanan berbanding terbalik


terhadap luas permukaan benda. Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI)
adalah N/m2. Satuan ini juga disebut pascal (Pa). 1 Pa = 1 N/m2.

a. Tekanan pada Zat Padat

Semakin besar gaya tekan yang kamu berikan, semakin besar pula tekanan
yang terjadi. Namun, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin
kecil tekanan yang terjadi. Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan
gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Oleh sebab itu,
dengan memperkecil luas bidang tekan merupakan upaya untuk memperbesar
tekanan.

b. Tekanan pada Zat Cair

Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada
kedalaman tertentu. Dengan kata lain, tekanan suatu zat cair sebanding dengan
besarnya massa jenis. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding
lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Misalnya,
ketika kita mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam menyelam
maka akan merasa gaya yang menekan ke tubuh semakin besar. Kita dapat
menyimpulkan bahwa semakin dalam posisi zat yang diam maka semakin besar
tekanannya berarti tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h).

Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruangan tertutup, akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar

Hukum Archimedes

Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat


cair akan mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
di pindahkannya.

Berdasarkan Hk. Archimedes sebuah benda yang tercelup ke dalam zat


cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya berat (w) dan gaya ke atas (Fa). Tiga
kedudukan benda dalam zat cair :

1. Tenggelam : Benda akan tenggelam apabila w > Fa.

2. Melayang : Benda akan melayang apabila w = Fa.

3. Terapung : Benda akan mengapung apabila w>Fa

Bejana Berhubungan

Hukum bejana berhubungan menyatakan Bila bejana-bejana berhubungan


diisi dengan zat cair yang sama, maka dalam keadaan setimbang permukaan
zat cair dalam bejana-bejana itu terletak pada satu bidang datar.

Misalnya, jika kita mengisikan air dalam bejana tersebut maka permukaan air
akan selalu terletak dalam bidang datar

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku bila:

1. Diisi dua atau lebih zat cair yang berbeda.


2. Tekanan pada bejana tidak sama, misalnya karena ditiup pada saat
pengisian.

3. Salah satu bejana terdapat pipa kepiler.

4. Bejana digoncang-goncangkan.

Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh
berat zat itu sendiri. Besarnya tekanan hidrostatis tergantung pada jenis dan
kedalaman zat cair, tidak tergantung pada bentuk wadahnya (asalkan
wadahnya terbuka).

Ph = g h

Ph = tekanan hidrostatis (pa)

= massa jenis zat cair (kg/m)

g = gravitasi bumi (m/s)

h = kedalaman dari permukaan (m)

c. Tekanan Udara

Tekanan udara sangat memengaruhi cuaca. Terjadinya angin merupakan


salah satu hal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan atmosfer di dua daerah
yang berdekatan. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Semakin besar
perbedaan tekanan udaranya, semakin kencang angin yang berhembus sehingga
terjadi keseimbangan tekanan. Perbedaan tekanan ini dipicu oleh perbedaan suhu
akibat pemanasan sinar matahari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan udara

1. Tinggi Suatu Tempat


Tinggi suatu tempat berbanding terbalik dengan tekanan udara di
daerah tersebut. Besarnya tekanan udara di suatu tempat sangat bergantung
pada jumlah udara di atasnya. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin
sedikit jumlah udara di atasnya, semakin sedikit berat udara yang ditahan
wilayah tersebut sehingga tekanannya semakin sedikit. Jadi tekanan udara di
suatu wilayah sangat ditentukan oleh ketinggian tempat atau wilayah
tersebut dari permukaan air laut.

2. Suhu Udara

Suhu udara sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu


tinggi molekul udara akan mengembang dan volume udara menjadi lebih
besar. Jika volume di udara di atas suatu tempat adalah tetap maka ketika
suhu udara naik, massa udara total akan berkurang, berat udara berkurang,
demikian juga dengan tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu rendah makan
tekanan udara akan semakin tinggi.

Hukum Boyle

Hokum boyle adalah hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang
tertutup adalah tetap. Menurut Boyle, semakin besar tekanan, volume udara
semakin kecil. Hasil kali tekanan dan volume selalu tetap.

Persamaannya :
P X V = C atau p1 X V1 = p2 X V
keterangan :
p1 = tekanan gas mula-mula (N/m2)
p2 = tekanan gas akhir (N/m2)
v1 = volume gas mula-mula (m3)

v2 = volume gas akhir (m3).

Penerapan tekanan dalam kehidupan sehari-hari :


a. Hk. Pascal : dongkrak hidrolik, mesin hidrolik, rem hidrolik.

b. Hk. Archimedes : kapal selam, kapal laut, balon udara, dll

c. Hk. Boyle : Pompa air, pompa sepeda, dll

d. Bejana Berhubungan : teko atau cerek, dll

SIMPULAN

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda,
yang akan mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda. Gaya terdiri dari gaya
gesekan, gaya pegas, gaya gravitasi, gaya otot, gaya magnet, dan gaya listrik. Sedangkan
tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Tekanan terdiri
dari tekanan pada zat padat, tekanan pada zat cair dan tekanan udara. Hubungan antara gaya
dan tekanan adalah berbanding lurus. Jadi apabila gaya bertambah maka tekanan juga
bertambah besar.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi dkk.1995. Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

http://www.damandiri.or.id/file/iputuekaikipsinguraianmat.pdf.

http://www.slideshare.net/RizkiPau/rangkuman-tekanan

http://www.crayonpedia.org/mw/GAYA_DAN_TEKANAN_8.2_RINIE_PRATIWI
http://aribryllianto.blogspot.com/2010/07/fisika-kelas-8-bab-tekanan.html

http://www.slideshare.net/faiqahlynda/tekanan-14058631

http://namakubeno.blogspot.com/2013/02/hukum-newton-1-2-
3.html#ixzz2kTHLZ8un

http://www.slideshare.net/purnomodrs/gaya-dan-hukum-newton

Anda mungkin juga menyukai