21100114120029
Analisis Geometri
Analisis geometri dilakukan dengan melihat hubungan antara aspek-aspek
geometri yang tercatat pada model.
Prosentase pemendekan vs penambahan tinggi morfologi permukaan, luas, dan
volume model
kemiringan sesar naik hasil percobaan berada pada kisaran nilai kemiringan sesar
naik pada nilai 20 - 40 yang mennujukkan nilai yang tidak jauh dari kisaran
sudut kemiringan sesar hasil perhitungan.
Grafik hubungan antara prosentase pemendekan dan perkembangan
kemiringan sesar naik (backthrust dan forethrust) (lihat Gambar 5 dan Gambar 7)
menunjukkan bahwa kehadiran bidang detachment tidak memberikan pengaruh
signifikan terhadap perkembangan kemiringan backthrust. Bidang detachment
lebih memberikan pengaruh terhadap perkembangan kemiringan forethrust yang
berkembang menjadi curaman.
Analisis Genesa
Analisis genesa dilakukan untuk memperoleh kronologi pembentukan
struktur geologisecara urut dengan memperhatikan aspek geometri dan
konfigurasi struktur yang terbentuk.
Konfigurasi thrust system
Model yang dihasilkan menunjukkan beberapa variasi jenis struktur
geologi yang berupa forethrust, backthrust, dan lipatan membalik (overtuned
fold). Sesar naik yang termasuk kedalam jenis forethrust merupakan sesar B.1,
B.2, dan C.1. Pola perkembangan ketiga sesar itu terjadi secara berurutan dengan
urutan B.1 lalu B.2 dan selanjutnya C.1. Perkembangan sesar tersebut
menunjukkan pola imbricate fan dengan jenis leading imbricate fan (Boyer &
Elliot, 1982; Mitra, 1986; McClay 1992). Backthrust juga berkembang dengan
cukup intensif dalam model yang dihasilkan. Kehadiran backthrust ditandai oleh
kehadiran sesar A.1, D.1, dan E.1. Kehadiran backthrust membentuk susunan
lipatan minor pada bagian backlimb sebagai akibat mekanisme drag folding
(lipatan seretan) oleh pergeseran backthrust (lihat Gambar 3).