Disusun Oleh :
2016/2017
DAFTAR ISI
Halaman
1.3 Tujuan................................................................................................ 7
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 10
2.1.6.1 Hiperlipidemia................................................
2.1.7 Patofisiologi...................................................................
2.2 Hipertensi..................................................................................
2.2.2 Etiologi........................................................................
2.2.2.1 Hipertensi Primer (esensial)........................
2.2.2.2 Hipertensi Sekunder....................................
2.2.3 Patofisiologi................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................
3.1 Kesimpulan..
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA.................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ATEROSKLEROSIS
Gambar 1. Aterosklerosis
Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani dari kata athere, yang
berarti bubur atau lunak. Istilah ini menggambarkan istilah kasar dari
bahan plak. Aterosklerosis adalah suatu proses panjang yang jauh sebelum
gejala dirasakan. Aterosklerosis sudah dimulai sejak usia anak-anak, tetapi
proses ini memerlikan waktu bertahun-tahun sampai terbentuk suatu mature
plaks yang bertanggung jawab atas gejala klinis yang timbul di kemudian
hari. Untungnya, sebagian bersar plak pada pembuluh darah koroner relatif
tidak berbahaya, plak ini hanya mempersempit lumen pada pembuluh darah.
Jika pembuluh darah berkontriksi atau terjadi spasmen, maka akan
menyebabkan angina pektoris yang merupakan penyakit jinak. Klien
dengan angina akan tetap stabil dan hidup lama sepanjang plak yang
dimiliki juga bersifat stabil atau hanya berkembang perlahan-lahan.
Penelitian menunjukkan bahwa stabilitas plak sangat bergantung pada
komposisi dan kandungan seluler plak itu sendiri. Kolagen yang dihasilkan
oleh sel otot polos menunjang stabilitas plak sedangkan lipid dan makrofag
mendestabilitasi plak, sehingga membuat plak menjadi lebih mudah hancur.
2.1.2 ETIOLOGI
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi
biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena
turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga
disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Ciri khas ateroma yang tidak stabil adalah memiliki fibrous cap yang
tipis, eksentrik, serta mengandung lebih sedikit kolagen dan sel otot polos.
Ateroma ini juga lebih banyak memiliki makrpfag dan limfosit T serta
memiliki volume inti yang besar dengan lapisan lipid yang banyak di bawah
fibrous cap. Susunan seperti ini bersifat tidak stabil, karena tekanan
mekanik yang besar bekerja pada fibrous cap yang paling tipis dan inti lipid
yang lunak tidak dapat menahan tekanan mekanik ini.
1) Sintesis
Pada pembuluh darah arteri yang normal, proses sintesi dan degradasi
matriks ekstaseluler berjalan sangat lambat. Aterosklerosis dan luka pada
arteri menyebabkan sintesis beberapa komponen matriks seperti elastim,
kolagen tipe I dan III, serta beberapa:
2) Pengaturan
Setelah disekresi, komponen matriks ekstraseluler mengalami
perubahanbentuk menjadi struktur tiga dimensi. Ada kemungkinan sel otot
polos juga ikut berperan dalam proses ini.
3) Degradasi
Ada dua penyebab mengapa plak menjadi tidak stabil.
o Meningkatnya tekanan pada fibrous cap karena akumulasi lipid
atau sentakan tekanan darah.
o Melmahnya matriks karena proses degradasi enzimatik.
Peran Makrofag. Ada dua faktor penting yang berkaitan dengan stabilitas
plak, yaitu robeknya fibrous cap sebagai penyebab utama terbentuknya
trombus yang menyumbat arteri koroner dan integritas fibrous cap yang
sangat bergantung pada matriks ekstraseluler kolagen, dalam hal ini adalah
keseimbangan antara proses sintesis dan degradasinya. Sel otot polos arteri
berperan pada proses sintesis matriks ekstraseluler ini. Makrofag mampu
mendegradasi matriks ekstraseluler melalui proses fagositosis melalui
kemampuannya menyekresi enzimproteolik MMP, baik langsung maupun
tidak langsung. Pengaru secara tidak langsung makrofag terhadap proses
defradasi matriks ekstraseluler makrofag dapat menyekresi berbagai sitokin
dan faktor pertumbuhan yang dapat menstimulasi sel otot polos di
sekitarnya untuk memproduksi MMP.
2.1.6.1 Hiperlipidemia
Plasma lipid adalah asam lemak bebas yang berasal dari makanan
eksogen dan sistensis lemak endogen. Hal yang merupakan komponen
plasma lipid, yaitu: kolesterol, trigliserida, dan fosofolipid. Kolesterol dan
trigliserida adalah dua jenis lipid yang memiliki makna klinis penting
sehubungan dengan aterogenesis. Oleh karena lipid tidak larut dalam
plasma, maka lipid terikat pada protein sebagai mekanisme transpor dalam
serum. Ikatan ini menghasilkan empat kelas utama lipoprotein: (1)
kilomikron, (2) lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL), (3) lipoprotein
densitas rendah (LDL), dan (4) lipoprotein densitas tinggi (HDL). Kadar
protein dan lipid relatif berbeda-beda pada setiap kelas tersebut.
2.1.7 PATOFISIOLOGI
Sistem kardiovaskuler bekerja secara terus menerus dan pada
kebanyakan kasus, secara efisien. Tapi masalah dapat muncul ketika aliran
darah berkurang atau tersumbat. Bila pembuluh darah ke jantung tersumbat
total, jantung tidak mendapat oksigen secara cukup dan suatu serangan
jantung dapat terjadi.
o Dalam tunika intima timbul endappan lemak dalam jumlah kecil uang
tampak bagaikan garis lemak.
o Penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung banyak
kolesterol pada tunika intima dan tunika media bagian dalam.
o Lesi yng diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak fibrosis.
o Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang teridiri dari
lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler.
o Perubahan degeneratif dinding arteria.
2.2 HIPERTENSI
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang tidak normal untuk usia
tersebut. Hipertensi merupakan faktor resiko yang paling membahaya,
karena biasanya tidak menunjukan gejala sampai telah menjadi kronis.
Hipertensi menyebabkan tingginya gradien tekanan yang harus dilawan oleh
ventrikel kiri saat memompa darah. Tekanan tinggi yang terus-menerus
menyebabkan suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat. Mulailah terjadi
lingkaran setan nyeri sehubungan dengan penyakit arteri koroner.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas: Hipertensi dimana tekanan sistolik
sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih
besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih
besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
2.2.3 Patofisiologi
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Aterosklerosis adalah salah satu penyakit yang menyerang pembuluh
darah besar maupun kecil dan ditandai oleh kelainan fungsi endotelial,
radang vaskuler, dan pembentukan lipid, kolesterol, zat kapur, bekas luka
vaskuler di dalam dinding pembuluh intima.Pembentukan ini meyebabkan
plak, pengubahan bentuk vaskuler, obstruksi luminal akut dan kronis,
kelainan aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada organ atau bagian
tubuh tertentu.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aru W. Sudoyo, dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta:
EGC
Doug Elliott. Ester Chang. John Daly.2009. Patofisiologi: Aplikasi Pada Praktek
Keperawatan (Pathophysiology: Applied to Nursing Practice. Jakarta: EGC
Adinda Primitasari, SST. Nurmisih Latief, S.Pd., M.kes. Dr. Tedy Amirudin,
MMR.2014. Ilustrasi Berwarna Kamus Keperawatan & Kebidanan. Tangerang
Selatan: BINARUPA AKSARA Publiser
Mutaqin, Arif. 2009. Buku Ajara Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika