HALMAHERA SELATAN
Disusun oleh:
Pendamping:
dr. Surahmat
Oktober 2016
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PERSETUJUAN
PENDAMPING
Saya, dr. Muthia Syarifa Yani, sebagai dokter internsip di Puskesmas Labuha,
Halmahera Selatan, menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan kegiatan ini
dan semua sumber, baik yang dikutip maupun dirujuk, telah kami nyatakan
dengan benar tanpa plagiarisme sesuai peraturan yang berlaku di dunia
akademis Indonesia. Jika di kemudian hari didapati adanya plagiarisme pada
laporan ini, saya sebagai penyusun akan bertanggung jawab sepenuhnya.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I: PENDAHULUAN
4
1.2 Masalah
1. Masyarakat belum sepenuhnya sadar tentang bahaya hipertensi
2. Belum ada program Posbindu PTM untuk mengelola PTM di Puskesmas
Labuha
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengendalikan Penyakit Tidak Menular (PTM) hipertensi pada
masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Labuha, khususnya
Desa Tomori
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Adanya program khusus PTM di Puskesmas Labuha yang
berkelanjutan
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
hipertensi dan diabetes mellitus; faktor resiko, dampak, dan
pengendalian penyakit di daerah desa Tomori, Halmahera
Selatan.
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengendalikan PTM
hipertensi dan diabetes melitus
d. Adanya perubahan perilaku pada penderita hipertensi dan
diabetes melitus ke arah gaya hidup lebih sehat
1.4 Manfaat
1.4.1.Manfaat Teoritik
Pengembangan substansi ilmu kedokteran khususnya mengenai
PTM diabetes melitus dan hipertensi; optimalisasi pengendalian
penyakitnya.
1.4.2.Manfaat Aplikatif
a. Bagi Puskesmas Tempat Penelitian
Menjadi sumber masukan bagi Puskesmas dalam upaya
penanganan diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi, serta
pencegahan pada penderita diabetes melitus dan hipertensi lain
agar dapat terjadi penurunan angka kejadian penyakit tak
terkontrol.
b. Bagi Profesi Dokter
Sebagai informasi tambahan untuk pengembangan program
pembelajaran kedokteran komunitas pada masyarakat penderita
hipertensi di desa Tomori, Halmahera Selatan.
c. Bagi Dinas Kesehatan Halmahera Selatan
5
Hasil proyek ini bisa dijadikan sebagai informasi atau bahan
rujukan untuk proyek selanjutnya
d. Bagi masyarakat
Dapat lebih meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
mengenai PTM diabetes dan hipertensi, sehingga mengurangi
beban biaya kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan
6
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1. Pengertian dan Epidemiologi Hipertensi
7
8
2.1.3. Komplikasi Hipertensi
9
a. Meningkatkan deteksi dini PTM di masyarakat
b. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai PTM yang dideritanya atau berisiko dideritanya
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pengendalian PTM melalui program kader Posbindu PTM
d. Merubah perilaku masyarakat ke arah gaya hidup yang lebih
sehat.
10
BAB III: METODOLOGI
3.1 Pelatihan Kader Posbindu PTM
3.1.1. Bentuk Pelatihan
11
9.00 Penyuluhan
9.30 Diskusi
2 Posbindu PTM
10.00 Posttest
Septem
ber
e. Kegiatan mingguan
Setiap minggu dilakukan senam aerobik di halaman Puskesmas
Labuha, tepatnya dijadwalkan setiap hari Jumat pukul 8.00 WIT.
Kegiatan ini bebas diikuti seluruh pegawai Puskesmas dan warga
sekitar.
f. Kegiatan bulanan
Setiap bulan diadakan Posbindu PTM di daerah kerja Puskesmas
Labuha. Kegiatan Posbindu PTM meliputi kegiatan bersama yaitu
senam, penyuluhan mengenai PTM, pencatatan data, pengukuran
berat badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran gula darah.
12
Meja 5 Obat dan edukasi
13
BAB IV: HASIL
Kuesioner ini ditanyakan kepada pasien Poli Umum Puskesmas Labuha yang
memiliki tekanan darah >140/90 mmHg. Responden yang bersedia
menjawab kuesioner sejumlah 16 orang. Hasil kuesioner terangkum dalam
tabel berikut
14
Pencegahan DM Cara Minum Obat DM Komplikasi DM Gejala DM
Tahu 14%
Tidak 43%
43%
tahu
57% 57%
100%
86%
Definisi DM
43%
57%
3
Bersedia Iuran 5.000; 4
15
kuesioner pra-kegiatan dihimbau agar datang dan mengundang keluarga
yang ditunjuknya sebagai Kader Posbindu. Undangan pun telah disebar
dengan bantuan Kader Posyandu kepada masyarakat desa Tomori.
Pada hari H, yang datang untuk Pelatihan Kader total sejumlah 8 orang,
yakni sebanyak 40% dari total target peserta 20 orang. Dari 8 orang
tersebut, 2 orang merupakan Kader Posbindu, 1 orang merupakan keluarga
pasien, dan 5 orang merupakan pasien PTM yang sedang berobat di
Puskesmas Labuha.
Selepas pemaparan materi dari dokter, terdapat sesi diskusi interaktif oleh
peserta pelatihan. Total ada dua pertanyaan yang diajukan seputar PTM.
16
Grafik 4. Pasien Posbindu PTM desa Tomori
Minum Alkohol
4
Tidak hipertensi; 1
Tidak minum; 28
17
Makan Asin-asin
9
Tidak makan; 17
Tidak hipertensi; 7
Makan Berlemak
10
Tidak makan; 20
Tidak hipertensi; 2
Merokok
Tidak hipertensi; 2
9
Tidak merokok; 22
18
Stress
Tidak Stress; 16
Tidak hipertensi; 11
Kurang Olahraga
Tidak hipertensi; 6
Cukup olahraga; 19
4
Tidak hipertensi; 6
4
Tidak hipertensi; 4
Cukup sayur; 25
19
4.3 Hasil Follow Up Posbindu PTM
20
BAB V: PEMBAHASAN
21
Labuha, hanya sedikit peserta yang datang. Posbindu berbasis keluarga dinilai
kurang efektif dengan metode yang ada sekarang.
22
masyarakat untuk tahu tekanan darahnya masing-masing, tahu bahaya
hipertensi, dan tahu bagaimana mencegah agar hipertensi tidak berujung
menjadi penyakit yang lebih serius. Kegiatan Posbindu PTM menjadi alternatif
untuk menjangkau masyarakat dan meningkatkan kesadaran mengenai penyakit
tidak menular, salah satunya hipertensi.
23
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
hipertensi dan bahayanya
2. Posbindu PTM merupakan sarana yang mudah dan efektif untuk
mengontrol hipertensi di masyarakat
3. Kerjasama yang baik antara masyarakat, kader, Puskesmas Labuha, dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan dapat membantu
menyukseskan terlaksananya kegiatan Posbindu PTM di Halmahera
Selatan
6.2 Saran
1. Untuk Puskesmas Labuha:
Menghidupkan kembali kegiatan Posbindu PTM dan diadakan secara
rutin di desa-desa lainnya.
Alat-alat yang sudah ada sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya,
seperti peak-flow meter, timbangan komposisi tubuh, tensimeter.
Sebaiknya disediakan anggaran secara khusus untuk kegiatan
Posbindu PTM ini, sehingga mengurangi biaya untuk pengobatan
hipertensi dan penyakit lainnya yang berhubungan, seperti diabetes
melitus.
Mensosialisasikan kegiatan yang sudah ada, seperti senam bersama
setiap hari Jumat pagi, agar lebih bisa diikuti masyarakat luas
2. Untuk Dinas Kesehatan Halmahera Selatan
Mendukung secara finansial dan promosi untuk kegiatan Posbindu
PTM di desa lain di Halmahera Selatan
Memediasi dengan pihak ketiga untuk meningkatkan pola hidup
sehat, seperti misalnya menghimbau pabrik makanan dan UKM agar
mengurangi penggunaan garam dalam makanan yang diawetkan,
membatasi penjualan rokok, serta menghimbau kantor-kantor untuk
membiasakan aktivitas fisik bagi pegawainya
3.
24
DAFTAR PUSTAKA
25