Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pasien mungkin merasa mual (nausea), muntah-muntah (vomitus) dan kehilangan selera
makannya. Pada kasus-kasus yang berat diperlukan pemberian glukosa per infus untuk
memulai terapi diet. Jika pasien masih dapat minum, kepadanya harus dianjurkan untuk
minum sebanyak mungkin larutan hidratarang dalam bentuk air buah yang diberi gula
300 gram atau lebih glukosa atau Caloreen dapat diberikan setiap hari. Air minum
yang segar juga harus selalu disediakan. Dengan timbulnya kesembuhan, lingkup diet
dapat diperluas menurut selera makan pasien. Dahulu kepada pasien penyakit hepar
dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak. Kini terlihat bahwa pembatasan lemak
sebetulnya tidak diperlukan dan pasien boleh memakan makanan yang disukainya.
Sebagian pasien dengan kerusakan akut hepar akan memperlihatkan intoleransi lemak
dan pada keadaan inilah diperlukan diet rendah lemak.
SIROSIS HEPATIS
Sirosis hepatis merupakan keadaan kronis yang terjadi akibat pelbagai bentuk kerusakan
hepar. Sebagai contoh, pasien sirosis hepatis mungkin memiliki riwayat hepatitis akut.
Konsumsi makanan yang bergizi rendah dan kebiasaan minum minuman keras juga
dapat mengakibatkan sirosis hepatis. Pada banyak kasus sirosis, penyebabnya masih
belum diketahui.
Diet
Bagi pasien sirosis harus diterapkan diet seimbang yang mengandung semua nutrien
dalam jumlah yang memadai. Masukan protein sebesar 1 gram/kg berat badan sudah
cukup bagi kasus ini. Pada kasus-kasus tertentu, konsumsi protein yang terlalu tinggi
dapat mencetuskan keadaan ensefalopati. Apabila selera makan pasien kurang baik,
dapat diberikan minuman TKTP sebagai suplemen.
Dengan semakin parahnya penyakit, selera makan akan berubah-ubah dan mungkin
terjadi gastritis. Gejala ikterus mungkin terdapat. Dalam keadaan seperti ini diperlukan
perhatian khusus terhadap pemilihan makanan bagi pasien dan kesukaan serta
ketidaksukaan terhadap jenis makanan tertentu harus dicatat. Suplementasi vitamin
sangat diperlukan. Kalau selera makan pasien sama sekali hilang, penyajian makanan
harus dalam bentuk yang menarik, tidak terlalu banyak dan mudah dicerna.
Pembatasan natrium
Sirosis hepatis dapat disertai dengan penimbunan cairan di dalam rongga abdomen,
yang dinamakan asites atau busung. Dalam keadaan ini diperlukan pembatasan garam.
Mengingat pembatasan garam harus dilaksanakan sekaligus dengan mempertahankan
masukan protein pada tingkat yang diperlukan, sementara di lain pihak makanan seperti
daging, ikan, susu dan telur yang kaya akan protein juga mempunyai kandungan
natrium yang relatif tinggi, maka pasien memerlukan susu yang rendah natrium, roti
yang bebas garam, dan mentega rendah garam untuk mendapatkan masukan protein
yang memadai. Edosol (Cow and Gate) adalah susu bubuk sintetik rendah natrium yang
cocok untuk diet tinggi protein rendah natrium. Kalau perlu, pasien juga dapat
menggunakan suplemen konsentrat protein yang rendah natrium seperti Casilan.
Apabila pembatasan garamnya tidak perlu terlampau ketat, waktu memasak dapat
digunakan sedikit garam dan pasien juga diperbolehkan minum susu serta makan roti
dengan mentega atau margarin tanpa membubuhkan garam ke dalam makanan.
Makan pagi
Buah atau sari buah
Bubur atau havermout yang tidak dibubuhi garam
Telur atau ikan yang dimasak tanpa garam
Teh atau kopi yang diberi susu dan madu
Pukul 10.00 pagi
Bubur kacang hijau yang diberi gula
Makan siang
Nasi putih atau roti putih tak-bergaram
Daging atau ikan yang dimasak tanpa garam
Tempe atau tahu yang dimasak tanpa garam
Sayuran
Sari pepaya atau buah-buahan
Sirup buah
Pukul 16.00 sore
Ketela, ubi atau kentang yang direbus tanpa garam
Pisang rebus
Susu kedelai manis (nutri-soya, prosobee)
Makan malam
Nasi putih atau misoa atau makaroni
Daging, ayam, ikan atau telur yang dimasak tanpa garam
Sayuran
Teh manis
Saat akan tidur
Susu tinggi protein rendah natrium (Edosol) atau susu kedelai (nutri-soya, prosobee)
jumlah susu yang diperbolehkan:
250 ml per hari (tidak termasuk susu nabati).
Minuman Tinggi Protein Rendah Natrium:
Edosol, 500 ml
Casilan, 30 gram
Glukosa, 50 gram
Aroma yang diperbolehkan - kopi, cokelat
Pemilihan makanan
Untuk memilih jenis-jenis makanan bagi diet rendah garam dapat dibaca Bab 20.
ENSEFALOPATI PORTO-SISTEMIK
Sebagian penderita penyakit hepar akan memperlihatkan tanda-tanda gangguan sistem
saraf yang kemudian berakhir dengan koma. Patogenesis keadaan ini belum dimengerti
sepenuhnya, tetapi diperkirakan akibat adanya racun dalam peredaran darah sistemik.
Racun ini dalam keadaan normal akan dinetralkan oleh hepar. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa adanya bahan yang mengandung nitrogen di dalam usus akan
mencetuskan keadaan ensefalopati, dan salah satu tindakan untuk mengontrolnya adalah
dengan mengurangi konsumsi protein. Selama periode ini, diet yang diberikan harus
mempunyai nilai kalori yang cukup agar tidak terjadi pemecahan protein jaringan secara
berlebihan. Diet tersebut harus mengandung banyak hidratarang dalam bentuk minuman
yang mengandung glukosa dengan diberi aroma sari buah. Jika pasien tampak gelisah
dan tidak kooperatif atau dalam keadaan koma, pemberian makanan dilakukan secara
enteral atau parenteral. Diet rendah protein di bawah ini memberikan masukan protein
yang tidak lebih dari 20 gram per hari. Kandungan protein dalam diet secara bertahap
ditingkatkan menurut perintah dokter. Informasi tentang kandungan protein pada
berbagai porsi makanan terdapat dalam Tabel 4.1 (halaman 28). Daftar ini harus
dijadikan pedoman dan penyesuaian diet yang diperlukan dapat dilaksanakan. Pada
penyakit hepar yang kronis, tingkat konsumsi protein di mana gejala timbul kembali
harus dicatat dan kemudian dilakukan pembatasan protein menurut catatan tersebut.
Diet rendah protein II (protein 40 gram) yang terdapat pada halaman 276 memberikan
sekitar 40 gram protein. Kalau pasien diperbolehkan pulang dari rumah sakit, diet
rendah protein ini harus disertai dengan pemberian suplemen produk tinggi kalori
rendah protein seperti yang lazim diperoleh pasien selama dirawat di rumah sakit. Kalau
tidak, diet yang diberikan mempunyai nilai kalori yang terlampau rendah sehingga sukar
diikuti oleh pasien.
Alkohol
Alkohol yang terdapat dalam minuman keras (bir, arak, tuak, whisky dan lain-lain) dan
makanan basil peragian (tape, legen dan lain-lain) akan diserap dengan cepat dari dalam
lambung untuk kemudian diangkut lewat vena porta ke dalam hepar dan di dalam organ
ini terjadi proses metabolisme alkohol. Alkohol dapat merusak jaringan hepar baik pada
orang normal maupun pada peminum minuman keras. Dengan demikian, dalam diet
untuk semua penyakit hepar tidak diperbolehkan adanya minuman keras ataupun
makanan/minuman basil peragian.
KOLESISTITIS
Kolesistitis atau penyakit inflamasi pada kantong empedu biasanya disertai dengan
pembentukan batu empedu. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang gemuk dan lebih
sering ditemukan di antara wanita ketimbang laki-laki.
Kolesistitis akut
Selama mengalami serangan akut yang tidak cukup berat untuk dilakukan pembedahan,
terapi diet yang diberikan serupa dengan yang digunakan dalam tindakan terhadap
keadaan demam akut lainnya. Pasien harus minum banyak air, dan hidratarang diberikan
dalam bentuk glukosa serta sari buah.
Karena adanya lemak dalam duodenum akan merangsang kontraksi kantong empedu,
diet rendah lemak diperlukan untuk mengurangi kontraksi tersebut sampai seminimal
mungkin selama periode inflamasi akut. Susu skim diberikan sebagai pengganti susu
fullcream, dan mentega, margarin serta makanan yang berlemak tidak diperbolehkan.
Diet rendah lemak berikut ini diberikan kepada pasien yang mulai pulih dari serangan
akut kolesistitis. Pembatasan hidratarang perlu dilakukan pada pasien yang gemuk.
Kita ketahui bahwa rnasuknya lemak ke dalam duodenum akan diikuti oleh kontraksi
kantong empedu dan ekskresi getah empedu. Karena itu, pada pasien kolesistitis kronis,
konsumsi lemak yang normal dapat membantu mengatasi keadaan atonia kandung
empedu, mendorong aliran empedu pada sistem biliaris dan membantu mencegah
terjadinya batu empedu.
Para penderita penyakit kantong empedu yang kronis biasanya mempunyai keluhan
sering kembung dan nyeri ulu hati yang timbul sesudah makan. Dalam keadaan ini,
makanan gorengan mungkin perlu dihindari sementara lemak yang ada dalam susu,
margarin dan telur mungkin masih dapat ditolerir daripada lemak hewan atau gajih yang
terdapat pada sate kambing, sate babi dan lain-lain. Beberapa jenis sayuran (kubis,
lobak) dan buah (nangka, durian) dapat menimbulkan gas dalam usus. Idiosinkrasi pada
masing-masing pasien merupakan pedoman terbaik untuk menentukan makanan apa
yang harus dihindari.
Diet rendah kalori yang sesuai untuk penurunan berat badan, seperti dijelaskan dalam
Bab 18, mungkin diperlukan pada pasien yang gemuk.
IKTERUS OBSTRUKTIF
Penyumbatan aliran empedu di sepanjang saluran empedu dapat menimbulkan gejala
ikterus atau jaundice. Keadaan ini dikenal dengan nama ikterus obstruktif. Penyebab
ikterus obstruktif antara lain batu empedu yang terdapat dalam duktus koledokus
(saluran empedu yang masuk ke dalam duodenum) dan karsinoma kaput pankreas.
Kalau keadaannya memungkinkan, tindakan pembedahan dapat dilakukan untuk
menghilangkan penyumbatan tersebut. Namun, dalam keadaan yang tidak
memungkinkan tindakan pembedahan, hal yang penting untuk mengatasi ikterus
obstruktif adalah penerapan diet yang sesuai.
Mengingat getah empedu merupakan faktor yang penting dalam proses pencernaan
lemak, ikterus obstruktif akan disertai dengan kegagalan pencernaan serta penyerapan
lemak dan ekskresi lemak dalam jumlah yang berlebihan ke dalam faeses. Gejala diare
juga ditemukan pada keadaan ini. Diet yang perlu diterapkan di sini adalah diet rendah
lemak seperti tercantum dalam halaman 326.
PERTANYAAN
1; Penderita penyakit hepar yang kronis harus makan makanan yang kandungan
hidratarangnya tinggi. Mengapa demikian? Bagaimana diet/makanan harus
dimodifikasi untuk mendapatkan masukan hidratarang yang tinggi?
2; Mengapa diet rendah lemak diperlukan untuk penyakit hepar dan sistem biliaris?
3; Sebutkan enam jenis makanan di luar mentega dan margarin yang mengandung
lemak sehingga harus dihindari.
23
DIET PADA PENYAKIT GINJAL
RINGKASAN
Tujuan terapi diet bagi penyakit ginjal adalah untuk mengurangi beban kerja ginjal
dalam mengendalikan keseimbangan cairan dan mengeluarkan berbagai produk limbah.
Dalam diet ini harus dipertimbangkan kandungan protein, natrium dan kalium pada
makanan. Jumlah unsur-unsur gizi tersebut dikurangi bila ekskresi terganggu dan
ditingkatkan bila terjadi kehilangan yang abnormal lewat urine.
PENDAHULUAN
Melalui ekskresi urine yang komposisi dan volumenya bervariasi, ginjal memegang
peranan penting dalam proses mempertahankan komposisi dan volume cairan tubuh
yang konstan. Hasil-hasil limbah metabolisme akan diekskresikan sedangkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk faal tubuh dipertahankan. Penyakit ginjal akan disertai
dengan gangguan metabolisme akibat kekacauan aktivitas pengaturan ini. Dalam
penatalaksanaan penyakit ginjal kadang-kadang digunakan modifikasi makanan/diet.
Dalam hal kegagalan ginjal, modifikasi diet diperlukan untuk memainkan peranan
pendukung bersama-sama dengan hemodialisis atau transplantasi ginjal.
Diet
1; Karena salah satu fungsi azasi ginjal adalah mengekskresikan hasil-hasil pemecahan
protein, maka jumlah protein dalam makanan harus dibatasi. Dalam keadaan ini
dapat diterapkan diet yang memberikan 20 gram protein dengan nilai biologis tinggi
dan mengandung semua asam amino esensial (mengenai asam amino esensial dan
non-esensial, lihat halaman 27). Protein dengan nilai biologis tinggi terdapat dalam
telur, susu, daging serta ikan, dan semua jenis makanan ini harus memasok seluruh
protein dalam diet. Makanan yang kaya akan protein nabati seperti tempe, tahu,
kacang hijau, kacang tanah, roti biasanya tidak diberikan dalam diet rendah protein
yang ketat karena protein nabati relatif lebih berisikan asam-asam amino non-
esensial. Sedangkan makanan pokok seperti nasi, ketela, ubi dan kentang
mengandung protein nabati yang sedikit sehingga masih diperbolehkan.
2; Diet rendah protein harus memberikan nilai kalori yang cukup. Kalau tidak, tubuh
akan menggunakan protein jaringan untuk memenuhi kebutuhan kalorinya.
3; Kalau pada mulanya terdapat defisit jumlah cairan, keadaan defisit ini harus dibuat
seimbang. Selanjutnya, jumlah cairan yang diperbolehkan harus sama dengan 400
hingga 700 ml plus jumlah air dalam urine, faeses atau vomitus yang dikeluarkan
sehari sebelumnya.
4; Hal yang sama juga berlaku pada kandungan natrium dan kalium dalam makanan;
defisit yang terjadi sebelumnya harus dibuat seimbang dahulu. Kehilangan elektrolit
yang terjadi sehari sebelumnya harus diganti dengan jumlah elektrolit yang sama.
Masukan elektrolit dikurangi hingga takaran minimal kalau terjadi anuria.
Diet di atas dalam banyak segi serupa dengan diet Giordano-Giovanetti yang digunakan
untuk pasien gagal ginjal kronis dan sebagai pedoman dapat dipakai diet rendah protein
I (halaman 274) dengan pembatasan cairan seperti diuraikan di atas. Jika kita
memberikan larutan Hycal dan susu kepada pasien, minuman ini harus diperhitungkan
sebagai bagian dari jumlah cairan yang diperbolehkan dalam sehari, dan kalau kita
hendak mengikuti diet ini untuk pasien gagal ginjal akut, beberapa tindakan perlu
dilakukan, seperti pemberian Hycal tanpa dilarutkan, Hycal tidak diberikan sama sekali,
atau pengurangan jumlah susu yang diperbolehkan dan pemberian protein dalam bentuk
lain dengan jumlah yang setara. Sebagai contoh, butir telur ayam negeri mempunyai
kandungan protein yang kurang lebih setara dengan 100 ml susu sapi. Apabila jumlah
cairan harus dibatasi, ahli diet harus membicarakannya dengan pasien untuk mengetahui
keinginannya bagaimana cairan tersebut dikonsumsi olehnya. Misalnya, sebagian pasien
tidak menyukai makan tanpa sayur yang berkuah. Untuk pasien ini, cairan diberikan
dalam bentuk kuah sayuran.
Masukan kalium dapat diatur dengan memelajari kandungan kalium pada berbagai jenis
makanan yang tercantum dalam Tabel 23.1 (halaman 289). Apabila jumlah natrium
harus dibatasi, makanan harus dimasak tanpa penambahan garam dan juga makanan
yang disajikan tidak boleh dibubuhi garam. Makanan yang asin jelas harus dihindari.
Pemakaian bahan pengganti garam hanya diperbolehkan dengan seijin dokter karena
bahan tersebut mengandung kalium dalam jumlah yang tinggi.
Untuk pasien gagal ginjal yang keadaannya tidak dapat dipertahankan dengan diet saja,
diperlukan tindakan dialisis. Pada pasien yang menjalani dialisis dapat diterapkan diet
yang lebih bebas.
Apabila pasien merasa mual ketika memulai diet rendah protein, gejala mual ini dapat
hilang jika ia dapat dibujuk untuk memakan seluruh makanannya. Kadang-kadang
dalam keadaan seperti ini diperlukan nutrisi parenteral untuk sementara waktu.
Diuresis
Selama terjadi diuresis, natrium, kalium dan cairan yang hilang harus diganti. Biasanya
mineral ini diberikan per oral dalam bentuk garam. Sebagian cairan dapat diberikan
dalam bentuk sari buah yang mempunyai kandungan kalium yang tinggi.
Untuk pasien yang tidak dapat pulih dari keadaan akut, tindakan diet selanjutnya serupa
dengan diet untuk gagal ginjal kronis.
Kalau keadaan uraemia berlanjut sampai tahap yang menyebabkan hilangnya selera
makan, nausea dan pasien menjadi lemah, kita harus mempertimbangkan diet rendah
protein I (protein 20 gram/hari) yang didasarkan susunan diet Giordano-Giovanetti.
Diet Giordano-Giovanetti
Pada halaman 287 dicantumkan diet yang berdasarkan pada susunan diet Giordano-
Giovanetti. Dalam sehari hanya 20 gram protein yang diberikan kepada pasien lewat
diet tersebut. Jumlah ini mencukupi untuk suatu waktu yang terbatas asalkan semua
asam amino esensial terdapat dalam diet tersebut dan jumlah kalorinya juga mencukupi.
Hilangnya protein lewat urine harus diimbangi dengan peningkatan masukan protein
yang sesuai.
Pelbagai derajat pembatasan garam mungkin diperlukan. Sebagai contoh, makanan yang
dimasak dan disajikan tanpa penambahan garam, dan menghindari makanan bergaram
termasuk margarin atau mentega biasa, tetapi rnenggunakan roti rendah protein yang
mengandung natrium (dibuat dengan soda kue), akan memberikan masukan natrium
sampai kurang lebih 36 mmol per hari.
Selera makan pasien gagal ginjal kronis mungkin sangat menurun sehingga diperlukan
berbagai upaya untuk mempertahankan nilai kalori pada diet yang diberikan. Upaya ini
mencakup pemakaian bahan makanan tinggi kalori rendah protein seperti gula, glukosa,
mentega, margarin, minyak dan krim. Jumlah nasi yang merupakan bahan makanan
dengan kandungan protein rendah tetapi mempunyai nilai kalori cukup tinggi dapat
ditambah sesuai dengan kemampuan makan pasien. Makanan khusus, yang meliputi roti
dan biskuit rendah protein, mungkin dapat dibeli di toko-toko swalayan dan khusus
diperuntukkan bagi jenis diet ini. Sebagian di antara makanan ini tercantum pada
halaman 264.
Apabila pasien dapat dibujuk untuk mematuhi diet Giordano-Giovanetti, kadar ureum
darah akan turun dan dia akan merasakan kesehatan yang lebih baik dan lebih enak
sehingga memotivasinya untuk bertahan pada diet tersebut. Pada beberapa kasus, diet
Giordano-Giovanetti diberikan selama menunggu tindakan dialisis yang teratur atau
transplantasi ginjal.
Untuk menjamin masukan kalori yang cukup, biasanya digunakan gula, glukosa dan
lemak (minyak, margarin) yang merupakan sumber energi.
Masukan energi bervariasi menurut jumlah makanan yang dimakan tanpa dibatasi (lihat
atas).
Untuk 150 gram roti dan biskuit khusus (rendah protein), 60 gram mentega, 100 gram
gula dan/atau makanan manis (selai, sirup dan lain-lain), dan 30 gram minyak sayur,
diperhitungkan mempunyai total energi sebesar 2200 (9.2 MJ) kalori/hari.
Tepung, roti, dan biskuit khusus yang dapat diberikan secara ad libitum dan mungkin
tersedia di toko swalayan yang besar:
Aminex low protein biscuits (Cow & Gate Baby Foods Ltd., Trowbridge, Wilts.)
Aproten low protein flour, semolina, pasta, crispbread dan biskuit (Montedison
Pharmaceuticals Ltd., Kingmaker House, Station Road, Barnet, Herts., ENS 1NU.)
Azeta low protein biscuits (Carlosta Ltd., 33 Ermine Road, London, S.E.13.)
Juvela protein free mix; Aglutella low protein pasta dan semolina (GF Dietary Supplies
Ltd., 7 Queensbury Station Parade, Queensbury, Edgware, Middlesex, HAS SNP.)
Selanjutnya roti dan biskuit rendah protein dapat pula dibuat dengan menggunakan
tepung terigu rendah protein bersama-sama dengan gula dan mentega.
Minuman ringan
Minuman yang sesuai bagi penderita gagal ginjal kronis adalah teh, kopi atau sirup yang
dibuat sendiri. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa beberapa jenis kopi instant
mempunyai kandungan kalium yang tinggi. Jika jumlah masukan kalium harus dibatasi,
minuman tersebut diberikan dalam bentuk larutan encer.
Beberapa minuman yang mengandung kalori dan biasanya diminum oleh olahragawan
juga boleh diberikan kepada pasien gagal ginjal kronis. Hycal (Beecham Products)
merupakan minuman sari buah dengan kandungan elektrolit yang rendah; meskipun
kandungan hidratarangnya tinggi, minuman ini tidak terlalu terasa manis dan juga lebih
jarang menimbulkan efek samping pada sistem pencernaan ketimbang larutan kental
glukosa. Hycal dapat diencerkan dengan air matang. Citarasanya akan lebih baik bila
didinginkan. Karena kandungan hidratarangnya tinggi, minuman ini mengandung air
kurang lebih 60 persen. Pada pasien yang dibatasi konsumsi airnya, pemberian Hycal
perlu dipertimbangkan.
Tabel 23.1 jumlah kalium (gram) dalam setiap 100 gram makanan sumber protein nabati,
sayuran dan buah.
beras giling 100
jagung kuning 260
kentang 296
makaroni 132
misoa 96
roti putih 91
ubi kuning 304
kacang hijau 1132
kacang kedelai 1504
kacang tanah 421
kecap 500
pindakas 670
tahu 151
bayam 416
bawang merah 166
bawang putih 137
daun pepaya muda 652
kacang buncis 295
kacang kapri (biji) 295
kapri 370
kembang kol 349
ketimun 122
kubis 238
selada 203
seledri batang 350
seledri daun 326
tomat 235
wortel 245
adpokat 278
anggur 111
apel hijau 130
apel merah 203
belimbing 130
duku 232
jeruk nipis 137
jeruk 162
nanas 125
pepaya 221
pisang 435
sawo manila 181
SINDROM NEFROTIK
Penyakit ini memperlihatkan perjalanan yang berlarut-larut dan memberikan akibat
yang fatal pada sebagian kasus. Prognosisnya jauh lebih baik pada anak-anak daripada
orang dewasa. Gambaran utamanya berupa ekskresi protein, khususnya albumin, ke
dalam urine, penurunan kadar albumin plasma, edema yang mencolok dan tidak
ditemukan gejala uraemia sampai stadium akhir penyakit tersebut.
Prinsip terapi diet sindrom nefrotik:
1; Masukan protein harus tinggi untuk mengimbangi kehilangannya lewat urine dan
mencegah terjadinya deplesi protein dari jaringan tubuh. Sedikitnya dalam sehari
harus diberikan 100 gram protein. Diet tinggi protein bukan merupakan kontra-
indikasi pada bentuk penyakit ginjal ini karena kemampuan ginjal mengekskresikan
hasil limbah metabolik protein tidak terganggu.
2; Pembatasan masukan natrium diperlukan untuk membantu mengatasi edema yang
terjadi setelah turunnya kadar albumin plasma.
Penerapan diet
Diet tinggi protein rendah natrium yang terdapat pada halaman .... dapat digunakan
sebagai landasan untuk menyusun diet bagi penderita sindrom nefrotik. Pada
kebanyakan kasus, diet rendah garam yang moderat (DRG II atau III) atau jenis diet
tanpa pembubuhan garam pada hidangan sudah memadai.
PERTANYAAN
1; Sebutkan:
a; Empat macam makanan yang tinggi kalori rendah protein.
b; Empat macam makanan yang tinggi protein natrium
c; Empat macam makanan yang tinggi kalium.
2; Jika jumlah masukan protein dibatasi, mengapa makanan sumber protein yang
diberikan harus mempunyai nilai biologis yang tinggi? Jenis protein apakah yang
terdapat dalam makanan yang nilai biologisnya tinggi?
3; Diet apakah yang Anda sarankan bagi penderita gagal ginjal akut?
24
DIET DIABETES MELLITUS
RINGKASAN
Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai. Terapi diet
merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan semua penderita diabetes dan sering
mencakup pula penurunan berat badan.
Semua nutrien sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber hidratarang harus
dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang ada. Ada dua jenis diet
diabetes: diet bebas gula dan diet penukaran hidratarang. Jenis diet yang diterapkan
pada seseorang penderita diabetes tergantung kepada beratnya penyakit, jenis
pengobatan dan cara hidup penderitanya.
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus terjadi kalau jumlah insulin yang dihasilkan pankreas tidak cukup
untuk proses metabolisme yang normal. Sel-sel beta pada pulau-pulau Langerhans
pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon (halaman 11) yang terlibat dalam
pengaturan kadar gula darah. Pada masa lalu, hal yang paling ditekankan adalah
gangguan metabolisme hidratarang yang terjadi dalam tubuh penderita diabetes. Hal ini
terjadi karena kadar glukosa dalam urine dan darah mudah diukur.
Insulin disekresikan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa dalam darah.
Kemudian, dengan menurunnya kadar glukosa darah, terjadi pula penurunan jumlah
insulin yang diproduksi dan insulin yang disekresikan dalam aliran darah akan
dimetabolisir. Hormon insulin mempunyai tiga lokasi kerja yang utama, yaitu otot,
hepar dan jaringan adiposa. Pada ketiga tempat ini terdapat sejumlah besar aktivitas
insulin. Aktivitas yang paling penting tercantum dalam susunan di bawah ini:
Glukosa darah
Jumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah yang
masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam darah dari tiga macam sumber:
1; Makanan yang mengandung hidratarang. Setelah dicerna dan diserap, jenis makanan
ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting.
2; Glikogen. Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk melepaskan
glukosa.
3; Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa.
Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu di antara ketiga proses ini. Setelah
glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa
meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada orang non-diabetik, glukosa
yang meninggalkan aliran darah digunakan lewat dua Cara:
1; energi segera bagi semua jaringan;
2; energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, Berta lemak di dalam
jaringan adiposa.
Kadar glukosa darah puasa (BSG) nuchter yang normal berkisar 3-5 mmo1/1 (atau
sekitar 80-120 mg/100 ml). Kadar ini akan meningkat mencapai nilai maksimal 8
mmo1/1 (atau sekitar 200 mg/100 ml) pada jam pertama setelah mengkonsumsi
glukosa. Kenaikan kadar glukosa darah ini diubah oleh kerja insulin yang dihasilkan
sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa darah. Pada akhir 2 jam setelah
konsumsi glukosa (atau 2 jam postprandial), kadar glukosa darah mulai kembali kepada
nilai nuchter atau nilai BSG puasa.
Nasihat diet yang diberikan kepada para pasien diabetes harus berdasarkan kepada
rekomendasi di atas. Untuk memudahkan pemberian penjelasan, nasihat diet yang
diberikan dapat dibagi menjadi tiga tipe. Apakah diet yang diterapkan berdasarkan satu
atau lebih dari ketiga tipe diet ini, semuanya bergantung kepada beratnya penyakit
diabetes, tipe pengobatannya, kepribadian pasien, umur, berat badan dan gaya hidup
penderita.
Ketiga tipe diet tersebut adalah:
1; Diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan yang kemudian diikuti dengan
diet untuk mempertahankan berat badan tersebut.
2; Diet bebas gula.
3; Sistem penukaran hidratarang.
Prioritas pertama dalam mengatasi pasien diabetes yang obese adalah menurunkan berat
badannya. Pasien diabetes yang menjalani diet rendah kalori harus menyadari perlunya
penurunan berat badan dan berat badan yang sudah diturunkan tidak boleh dibiarkan
naik kembali. Ada berbagai macam diet untuk menurunkan berat badan. Jika penyakit
diabetesnya ringan, setiap diet rendah kalori dapat digunakan asalkan mempunyai nilai
gizi yang memadai dan memberikan landasan bagi diet selanjutnya untuk
mempertahankan berat badan. Pasien diabetes yang kelebihan berat mula-mula harus
dimotivasi dahulu sehingga mau menurunkan berat badannya. Penurunan berat badan
harus diperhatikan dan didorong dengan mengukur berat secara teratur. Sebagian pasien
diabetes dapat menarik manfaat dari dukungan dan tekanan suatu kelompok
perampingan tubuh (slimming group) dan hal ini harus terus didorong.
2; Diet bebas gula
Tipe diet ini digunakan untuk pasien diabetes yang berusia lanjut dan tidak memerlukan
suntikan insulin. Diet bebas gula diterapkan berdasarkan dua prinsip:
a; Tidak memakan gula dan makanan yang mengandung gula
b; Mengkonsumsi makanan sumber hidratarang sebagai bagian dari keseluruhan
hidangan secara teratur.
Gula (gula pasir, gula aren dan lain-lain) dan makanan yang mengandung gula tidak
boleh dimakan karena cepat dicerna dan diserap sehingga dapat menimbulkan kenaikan
gula darah yang cepat. Jenis-jenis makanan ini adalah:
Madu, selai dan marmalade.
Permen, manisan dan cokelat.
Biskuit, kue-kue dan roti yang manis, dodol, tarcis.
Puding, buah-buah yang dikalengkan dalam larutan sirup.
Sirup dan berbagai minuman yang manis, susu kental, es krim.
Kecap manis, abon, dendeng dan makanan manis lainnya.
Makanan bagi pasien diabetes harus mengandung hidratarang dalam bentuk pati
(starch) dan dibagi menjadi beberapa bagian dengan interval yang teratur selama sehari.
Jumlah hidratarang yang diperbolehkan terkandung dalam setiap hidangan tergantung
kepada kebutuhan energi tiap-tiap pasien. Pemberian hidratarang dalam bentuk pati dan
pembagiannya secara merata akan memberikan keseimbangan yang baik antara
masukan hidratarang dan insulin yang tersedia.
Susunan diet untuk pasien diabetes yang diatasi hanya dengan terapi diet
Ibu Sunarya adalah seorang manula berusia 75 tahun yang hidup di panti manula. Berat
badannya tidak berlebih dan dia dapat memperhatikan makanannya sendiri. Penyakit
diabetes yang dideritanya diketahui sejak lima tahun yang lalu dan diatasi hanya dengan
terapi diet. Berikut ini susunan diet 1500 kalori untuk Ibu Sunarya:
Tabel 24.2 Daftar bahan makanan penukar yang mengandung 10 gram hidratarang
115 gelas (25 gram) nasi 1 gelas-tiris (100 gm) wortel
1/2 biji sedang (50 gm) kentang 1 gelas-tiris (100 gm) kacang panjang
1/2 potong sedang (25 gm) singkong
1 gelas-tiris (100 gm) kacang kapri
1/2 biji (50 gram) talas
1/2 buah sedang (75 gm) apel
1 iris (20 gram) roti putih
1/4 gelas (25 gram) mi basah
3 sdm (30 gram) kacang hijau 1 buah sedang (75 gm) pisang ambon
Sebagian pasien diabetes, tidak semuanya, perlu dinasihati untuk minum susu skim atau
susu kedelai dan menggunakan margarin atau minyak yang tak jenuh ketimbang susu
fullcream dan mentega dari lemak hewani.
Protein merupakan nutrien penting. Diet seimbang yang disusun dengan baik akan
mengandung protein dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati.
Buah yang dikalengkan dalam air atau sari buah yang tidak manis. Sup yang rendah
kalori.
Berbagai minuman yang bebas gula dan rendah kalori, seperti Coke Diet.
2; Produk makanan khusus diabetes
Ada beberapa produk makanan yang cukup mewah, mencakup:
a; Berbagai kue dan biskuit khusus untuk pasien diabetes.
b; Permen dan cokelat khusus untuk pasien diabetes. Kecap manis, sirup, selai
yang khusus untuk pasien diabetes.
Produk-produk makanan khusus ini dibuat antara lain oleh Lynch, Tropicana-Slim
dan Slim and Fit. Semua produk ini bebas dari sukrosa tetapi mengandung bahan
pemanis alternatif seperti fruktosa dan sorbitol. Produk makanan ini memiliki kalori
yang tinggi dan sering mengandung lebih banyak kalori daripada produk makanan
yang biasa sehingga tidak cocok bagi pasien diabetes yang kelebihan berat.
Di samping itu, produk makanan seperti ini mahal harganya. Sebaiknya kita
menghindari jenis-jenis makanan yang mengandung gula atau membatasinya
ketimbang menggantinya dengan produk makanan khusus ini.
Bir khusus untuk pasien diabetes memang memiliki kandunga hidratarang yang
lebih rendah daripada bir biasa. Namun, hidratarang dalam bir tersebut digantikan
dengan alkohol sehingga membuatnya mengandung kalori yang lebih tinggi dan
lebih toksik!
3; Pemanis buatan
Ada beberapa pemanis yang lazim digunakan di Indonesia sebagai pengganti gula.
Bahan-bahan tersebut adalah sakarin (sarimanis), sorbitol, fruktosa dan aspartam
(equal).
Sakarin merupakan salah satu pemanis yang bebas kalori (lainnya siklamat tetapi
lebih jarang dipakai karena sifat toksiknya meragukan). Bahan pemanis ini
digunakan dalam diet rendah kalori dan dapat ditambahkan ke dalam minuman serta
makanan matang. Bilamana ditambahkan ke dalam makanan sebelum dimasak,
sakarin akan menimbulkan rasa seperti logam. Perhimpunan Diabetes Inggris
menganjurkan pemakaian sakarin tidak lebih dari 14 tablet per hari.
Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien diabetes yang mendapatkan suntikan insulin dan
preparat hipoglikemik oral long-acting. Sebab-sebab rendahnya kadar gula darah
mencakup:
Peningkatan pengeluaran energi seperti adanya kegiatan ekstra atau kegiatan yang
tidak diperkirakan sebelumnya.
Makan yang terlambat
Kurangnya jumlah hidratarang dalam makanan.
Kesalahan takaran insulin.
Pasien diabetes biasanya akan menyadari gejala hipoglikemia pada dirinya. Jika
dirasakan gejala-gejala ini, ia harus segera memperoleh dua biji permen (10 gram
hidratarang). Bilamana perlu pemberian ini dapat diulangi dengan interval waktu 10
menit. Karena itu pasien diabetes harus selalu mengantongi permen atau gula yang
dapat digunakan dalam keadaan hipoglikemia.
Contoh
Ani seorang sekretaris berusia 19 tahun yang biasa mendapatkan 50 gram hidratarang
pada saat makan Siang dalam bentuk:
1 satuan penukar sari buah
3 satuan penukar kentang
1 satuan penukar buah
Kalau dia menderita flu dan harus beristirahat, 50 gram hidratarang itu diperolehnya
dalam bentuk:
1 satuan penukar sari buah
2 satuan penukar sup
2 satuan penukar susu
PERTANYAAN
1. Bagaimana insulin memengaruhi metabolisme hidratarang?
2. Sebutkan sumber-sumber hidratarang yang lazim dimakan lewat diet diabetes?
3. Apa yang dimaksud dengan bahan makanan penukar?
4. Sebutkan lima macam makanan penukar sumber hidratarang?
5. Apa yang menyebabkan glikosuria?
25
DIET DAN ANEMIA, KEADAAN ALERGI,
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
RINGKASAN
Alergi makanan
Sebagian besar makanan dicurigai dapat menimbulkan reaksi alergi pada diri seseorang.
Makanan yang lazim dicurigai mencakup berbagai macam ikan dan makanan laut, telur,
susu dan buah tertentu (strawberry). Sebelum diterapkan suatu diet yang menghindari
jenis makanan tertentu, perlu diselidiki dahulu dengan seksama kecurigaan akan alergi
makanan itu.
Apabila kesalahan pada kebiasaan makan ikut memainkan peranan dalam menimbulkan
keadaan anemia, kebiasaan ini harus dikoreksi untuk mencegah timbulnya kembali
anemia dan pasien harus melihat cara-cara memilih makanan yang bervariasi dan baik.
Anak-anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui harus makan telur sedikitnya sekali
sehari dan hati seminggu sekali. Kedua jenis makanan ini kaya akan zat besi.
Orang-orang tertentu, misalnya para penderita kehilangan darah yang tidak dapat
dihindari dan bersifat menahun, harus memperoleh tablet zat besi untuk mencegah
terjadinya anemia. Timbulnya anemia defisiensi besi pada bayi sebagian besar dapat
dicegah dengan (a) meyakinkan ibu agar mendapatkan zat besi dalam jumlah yang
memadai selama kehamilan sehingga kebutuhan janin dapat terpenuhi, dan (b)
memberikan makanan pelengkap yang kandungan zat besinya tinggi kepada bayi,
seperti kuning telur, hati saring, daging saring dan jenis-jenis makanan sereal yang telah
diperkaya khusus untuk bayi, pada akhir bulan keempat.
Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 akan menimbulkan anemia pernisiosa. Keadaan ini terjadi
akibat gangguan penyerapan vitamin tersebut dari traktus alimentarius. Karena
gangguan penyerapan vitamin B12 pada anemia pernisiosa timbul akibat kekurangan
faktor intrinsik, keadaan ini tidak dapat diobati atau dicegah dengan makanan yang kaya
akan vitamin B12 ataupun dengan preparat vitamin B12. Dalam keadaan ini diperlukan
penyuntikan vitamin B12. Apabila penyerapan usus berlangsung normal, defisiensi
vitamin B12 hanya terjadi pada kaum vegetarian yang sama sekali tidak memakan
produk hewani. Di Indonesia, kemungkinan defisiensi vitamin B12 di antara penduduk
pedesaan yang kurang atau tidak makan produk hewani terlihat lebih kecil karena
adanya produk nabati dengan peragian seperti tempe. Sebagaimana kita ketahui, ragi
mengandung cukup vitamin B12.
Asam folat
Defisiensi asam folat dari makanan diperkirakan mempunyai peranan dalam
menimbulkan anemia megaloblastik yang kadang-kadang terjadi pada kehamilan.
Keadaan ini sering ditemukan di antara wanita hamil. Kadang-kadang juga ditemukan
pada bayi prematur serta manula.
Informasi lebih lanjut mengenai vitamin ini diberikan dalam Bab 6.
Asam askorbat
Anemia akibat kekurangan asam askorbat kadang-kadang dijumpai bersamaan dengan
penyakit skorbut.
Protein
Defisiensi protein yang serius dapat mengakibatkan kekurangan protein untuk
pembentukan struktur sel darah merah dan turut menimbulkan anemia.
ALERGI MAKANAN
Istilah alergi digunakan untuk menjelaskan suatu reaksi imunologis pada bagian tubuh
terhadap zat yang biasanya tidak menimbulkan reaksi apa-apa. Bahan yang
menimbulkan reaksi alergi disebut dengan nama alergen. Makanan yang mudah
menimbulkan reaksi alergi mencakup susu, telur, sereal, ikan serta makanan laut, dan
buah tertentu. Tartrazin, bahan pewarna yang dipakai untuk makanan, dapat
menimbulkan reaksi alergi. Contoh-contoh reaksi alergi adalah asthma, hayfever,
urtikaria serta ruam pada kulit, gejala abdomen, dan pada kasus yang berat, syok
anafilaktik.
Pada kasus alergi makanan, bila alergennya dapat dikenali, kita dapat menghindari
makanan yang mengandung alergen tersebut. Kadang-kadang reaksi alergi berlangsung
seketika setelah makan suatu makanan, sehingga pengenalan penyebabnya mudah
dilakukan. Pada kasus yang meragukan, timbulnya gejala alergi setelah makan makanan
yang dicurigai pada tiga saat yang berbeda akan membantu menegakkan diagnosis.
Pada kasus-kasus yang sulit dan ada beberapa makanan yang dicurigai, kadang-kadang
dilakukan diet eliminasi untuk membuat diagnosis. Kepada pasien diberikan suatu
daftar sejumlah makanan yang kecil kemungkinannya untuk menimbulkan reaksi alergi
dan diberitahu agar makan hanya jenis-jenis makanan yang tercantum dalam daftar
tersebut selama suatu periode waktu yang telah ditetapkan. Kemudian dengan interval
waktu diberikan makanan yang dicurigai satu per satu pada satu saat sehingga dengan
cara ini kadang-kadang dapat dikenali alergennya. Test kepekaan kulit dapat pula
digunakan untuk menegakkan diagnosis.
Bantuan seorang ahli diet dengan keahlian khusus diperlukan baik untuk menegakkan
diagnosis maupun melaksanakan terapi alergi makanan. Sebagian dari unsur-unsur yang
diketahui menyebabkan alergi terdapat, sekalipun sering dengan jumlah kecil tetapi
cukup bermakna, dalam banyak makanan di mana keberadaannya sama sekali tidak
dicurigai dan unsur-unsur ini ditambahkan semata-mata dengan alasan teknis. Diet
eliminasi tidak perlu seimbang dan membutuhkan pengawasan seorang ahli. Akhirnya,
setelah diagnosis dapat ditegakkan, diperlukan nasihat ahli diet dan pangan tentang
segala makanan yang menjadi sumber alergen yang telah dikenali itu. Sebagian di
antaranya mungkin sama sekali tidak disangka-sangka karena tidak tampak jelas.
Setelah beberapa bulan, seseorang mungkin telah memperlihatkan toleransinya terhadap
makanan yang sebelumnya menimbulkan reaksi alergi. Uji coba dapat dilakukan
terhadap makanan yang bersangkutan; akan tetapi, semua percobaan tersebut harus
diawasi secara ketat oleh seorang dokter.
INTOLERANSI HIDRATARANG
Defisiensi disakaridase
Bagian ini membicarakan aspek khusus pada sindrom mal-absorpsi di mana ciri yang
menonjol pada kasus ini ialah adanya hidratarang yang tak terserap di dalam usus.
Keadaan ini sering ditemukan di antara bayi-bayi yang menderita diare dengan tinja
yang berbuih dan berbau masam atau berjumlah banyak. Bila keadaan intoleransi tidak
diatasi, bayi tersebut akan mengalami gangguan pertumbuhan. Akibat yang lebih fatal
pun dapat terjadi.
Dalam keadaan normal, pencernaan hidratarang berlangsung seperti terlihat di bawah
ini di mana gula sederhana (monosakarida) akhirnya diserap ke dalam tubuh.
Penyebab umum intoleransi hidratarang adalah insufisiensi kegiatan satu atau lebih
enzim pemecah disakarida yang dikenal sebagai enzim disakaridase, maltase,
insomaltase, sukrase dan laktase. Akibat insufisiensi kerja enzim tersebut adalah
bertumpuknya disakarida dalam jumlah abnormal di dalam usus. Defisiensi enzim ini
dapat disebabkan oleh immaturitas temporer selama suatu periode sesudah lahir atau
terjadi sekunder akibat penyakit pada usus seperti penyakit coeliac ataupun
gastroenteritis. Intoleransi hidratarang juga bisa terjadi akibat suatu defek bawaan yang
mengenai enzim-enzim pencerna hidratarang, sekalipun kelainan bawaan ini lebih
jarang ditemukan. Kegagalan penyerapan monosakarida juga pernah dilaporkan.
Terapinya adalah dengan menghindari bahan makanan yang menimbulkan gangguan
tersebut.
Pencernaan hidratarang
Perlu dicatat bahwa pati merupakan sumber utama maltosa dan isomaltosa.
Jika dengan diet bebas laktosa terjadi perbaikan, seperti dibahas dalam bagian mengenai
galaktosemia, diet ini dapat dilanjutkan sampai dengan test konfirmasi terbukti bahwa
anak tersebut sudah sembuh dari keadaan intoleransi. Namun, keadaannya mungkin
lebih kompleks dan melibatkan beberapa enzim. Misalnya, bayi yang tidak dapat
mencernakan laktosa kadang-kadang juga tidak mampu mencernakan sukrosa. Untuk
menunjukkan sifat defek yang sesungguhnya mungkin diperlukan sejumlah
penyelidikan. Jika akan terlalu lemah untuk menjalani pemeriksaan tersebut, diet bebas
disakarida dan bebas pati harus diterapkan tanpa ditunda-tunda lagi dan pemeriksaan
dilakukan kemudian. Jika perlu dapat diberikan diet bebas hidratarang untuk suatu
periode waktu. Makanan pengganti susu dan berbagai formula yang cocok untuk terapi
intoleransi hidratarang diuraikan di bawah ini.
Diet tersebut harus memadai dalam hal semua faktor makanan yang esensial, termasuk
unsur mineral dan vitamin. Tablet vitamin atau mineral sering mengandung bahan
pengisi dari hidratarang dan juga banyak preparat vitamin serta mineral untuk anak
tersedia dalam bentuk sirup. Cairan dan tablet Ketovite (Paines and Byrne Ltd.)
memberikan suplemen vitamin yang lengkap dan bebas dari hidratarang.
MAKANAN FORMULA DAN PENGGANTI SUSU YANG SESUAI UNTUK
TERAPI MAL-ABSORPSI
Kalau terjadi keadaan mal-absorpsi pada bayi, pemilihan makanan dan susu formula
yang cocok ternyata tidalah mudah. Sebagian contoh, formula yang khusus untuk terapi
tersebut dicantumkan di bawah ini. Beberapa jenis formula mengandung trigliserida
rantai sedang (MCT = Medium Chain Triglycerides) yang sudah dijelaskan dalam Bab
21. Sebagian lagi mengandung protein dalam bentuk hydrolyzed. Hal ini menunjukkan
bahwa semua protein di dalamnya sudah dipecah sebagian atau seluruhnya menjadi
asam amino sehingga memudahkan pencernaan dan penyerapan ke dalam tubuh. Makna
sifat kandungan hidratarangnya telah dibicarakan sebelumnya. Semua formula tersebut
bebas dari unsur gluten.
Rincian yang diberikan di bawah ini belum lengkap sehingga untuk setiap formula dapat
di mintakan informasi lebih lanjut dari pabriknya.
LLM-1% laktosa (Sari Husada, Indonesia) dan Al 110-disacharide free (Nestle, Swiss)
merupakan contoh formula yang masing-masing rendah laktosa dan bebas laktosa.
Formula ini cocok untuk bayi yang menderita defisiensi enzim laktase, baik yang
bersifat bawaan maupun yang terjadi akibat kerusakan mukosa usus, seperti pada
enteritis.
Nutramigen (Mead Johnson) mengandung hidratarang dalam bentuk pati dan sukrosa
dengan sedikit sekali laktosa. Yang khas, proteinnya berupa kasein yang dihidrolisis
secara enzimatik menjadi campuran asam-asam amino bebas. Dengan demikian formula
ini dapat digunakan untuk bayibayi yang menderita mal-absorpsi protein.
Portagen (Mead Johnson) mengandung lemak sebagian besar dalam bentuk trigliserida
rantai sedang atau MCT, dan hidratarang dalam bentuk sukrosa serta corn sugar.
Kandungan laktosanya sangat sedikit.
Pregestimil (Mead Johnson) merupakan formula yang tidak mengandung laktosa
ataupun sikrosa dan proteinnya terutama dalam bentuk kasein yang telah dihidrolisis.
Lemak di dalam formula ini terdiri atas 40 persen minyak MCT dan 60 persen minyak
jagung. Formula ini diberikan kepada bayi-bayi dengan gangguan fungsi
gastrointestinal yang serius sebagai akibat adanya penyakit, kelainan bawaan maupun
pembedahan. Bayi tersebut menunjukkan intoleransi laktosa, mal-absorpsi lemak dan
penurunan kemampuan mencernakan protein.
Prosobee (Mead Johnson) dan Nutri Sola (Nutricia) merupakan pengganti susu yang
dibuat dari kedelai (susu kedelai). Keduanya tidak mengandung laktosa. Formula ini
diberikan kepada penderita alergi terhadap protein susu sapi dan penderita intoleransi
laktosa.
Formula sintetik yang syaratnya mudah dicerna dapat dibuat berdasarkan pada preparat
protein yang telah dihidrolisis seperti `Albumaid Hydrolysate Complete', dengan
Maxijul, minyak MCT dan Metabolic Mineral Mixture (semuanya buatan Scientific
Hospital Supplies Ltd.), dan suplemen vitamin yang lengkap seperti cairan serta tablet
Ketovite (Paines and Byrne Ltd.). Sumber asam-asam lemak esensial, seperti corn oil,
harus diikutsertakan dalam formula sintetik.
Semua ini merupakan contoh diet elemental seperti dijelaskan dalam Bab 21. Dalam hal
ini, semua komponen, hidratarang, mineral, protein, dan lain-lain disusun menjadi suatu
campuran yang diperlukan. Dengan demikian, komposisi akhirnya lebih fleksibel
daripada formula enteral nutrisi yang lengkap dalam bentuk kemasan seperti Entrasol
atau Peptisol.
GALAKTOSEMIA
Galaktosemia merupakan kelainan bawaan pada metabolisme galaktosa. Pada orang
normal, galaktosa akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi kimia yang
memerlukan enzim khusus. Pada galaktosemia, enzim yang menggalakkan tahap kedua
konversi ini kurang mencukupi. Akibatnya timbul penimbunan galaktosa dalam jaringan
dan produk konversi antaranya, yaitu galaktosa-l-fosfat, sehingga mengakibatkan
kerusakan pada jaringan otak, hepar serta ginjal, dan lensa mata yang berakibat katarak.
Pada kasus-kasus yang serius terlihat gejala vomitus, anoreksia, penurunan berat badan
dan ikterus sejak bayi baru berusia beberapa hari atau minggu. Keadaan ini biasanya
berakibat fatal bila terapinya terlambat.
Diet
Satu-satunya sumber galaktosa dalam makanan adalah gula susu atau faktosa yang
ketika dicerna menghasilkan glukosa dan galaktosa. Jadi semua susu dan produk susu
yang dapat menimbulkan galaktosemia harus dihindari dalam diet ini. Formula
pengganti yang sesuai harus dipilih dari jenis-jenis formula yang disebutkan dalam bab
ini untuk terapi malabsorpsi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa dalam kasus ini,
satu-satunya faktor yang dipertimbangkan adalah kandungan laktosa yang minimal.
Suplemen vitamin yang lengkap mungkin diperlukan dan tergantung kepada komposisi
formula yang dipakai.
Khusus untuk bayi yang menderita galaktosemia biasanya diberikan Nutramigen atau
Pregestimil yang bebas dari galaktosa; pemberian kedua formula ini dilakukan sampai
perkembangan saraf anak selesai, yaitu sampai usia dua tahun. Makanan yang tidak
boleh diberikan antara lain bit dan kacang polong.
FENILKETONURIA
Fenilketonuria (PKU = phenylketonuria) merupakan penyakit langka akibat gangguan
dalam metabolisme asam amino fenilalanin. Dalam metabolisme ini fenilalanin akan
diubah menjadi asam amino yang lain, yaitu tirosin. Pada penderita PKU, transformasi
ini tidak terjadi karena adanya defisiensi enzim fenilalanin hidroksilase sehingga
fenilalanin dan produk pemecahannya yang abnormal, yakni senyawa-senyawa
fenilketon, tertimbun dalam cairan tubuh serta diekskresikan ke dalam urine. Adanya
unsur-unsur ini dalam cairan tubuh mengakibatkan abnormalitas sistem saraf termasuk
kerusakan otak yang progresif. Pada sebagian kasus terjadi pula lesi kulit. Bayi yang
menderita PKU mempunyai kadar fenilalanin darah yang normal pada saat dilahirkan.
Kadar tersebut baru meningkat setelah bayi mendapatkan susu. Penimbunan bahan-
bahan metabolit yang berbahaya tersebut baru memberikan akibat yang nyata setelah
bayi berusia antara minggu pertama dan minggu keenam. Diagnosis dini merupakan
masalah paling penting karena terbukti bahwa terapi yang dimulai sebelum terjadinya
kerusakan otak dapat mencegah defisiensi mental.
Fenilalanin diperlukan untuk membangun struktur protein tubuh dan tidak dapat dibuat
oleh tubuh sendiri sehingga harus diperoleh dari makanan. Namun, diet normal biasanya
memberikan asam-asam amino, termasuk fenilalanin, dalam jumlah yang melampaui
kebutuhan tubuh. Karena tujuan terapi PKU adalah mencegah penimbunan fenilalanin
dan derivat abnormalnya dalam jaringan tubuh, terapi tersebut harus terdiri atas diet
rendah fenifalanin yang mengandung jenis asam amino ini dalam jumlah yang dapat
digunakan oleh jaringan tubuh. Kekurangan tirosin tidak perlu terjadi karena diet ini
harus cukup mengandung asam amino tirosin.
Diet
Formula rendah fenilalanin yang dipakai sebagai sumber protein dalam diet PKU adalah
Lofenalac. Kandungan fenilalanin dalam Lofenalac adalah 0.08%. Satu sendok makan
Lofenalac yang dilarutkan dalam 60 ml air mengandung 1.5 gram protein, 7.5 mg
fenilalanin dan 40 kalori.
Terapi diet dianggap berhasil bila kadar fenilalanin darah dapat dipertahankan dalam
batas 3-8 mg/ml sehingga anak dapat bertumbuhkembang secara normal.
Diet
Diet bagi penderita penyakit coeliac harus bebas dari gluten yang terdapat dalam ketan,
beras, gandum atau pun havermout. Jenis-jenis formula khusus yang bebas dari unsur-
unsur tersebut dapat digunakan dalam diet penyakit coeliac. Suplementasi vitamin
diperlukan dan keadaan anemia diatasi dengan pemberian zat besi. Pada keadaan sakit
yang berat, kerusakan mukosa usus dapat sedemikian parah sehingga terjadi gangguan
pencernaan disakarida - khususnya pencernaan laktosa (gula susu). Pada keadaan ini,
dietnya harus bebas dari susu dalam tahap permulaan terapi. Kadang-kadang terjadi
gangguan penyerapan yang multiple, yaitu mencakup mal-absorpsi disakarida, protein
dan lemak. Untuk itu diperlukan jenis-jenis formula yang sesuai seperti dibicarakan di
atas.
Kesimpulan
Mempunyai anak yang harus menjalani suatu diet khusus dapat menimbulkan banyak
hambatan dan kesulitan dalam keluarga. Sebagai contoh, camilan seperti es krim atau
suguhan teh sering tidak mungkin dinikmati di hadapan anak. Karena itu, setiap orang
yang turut bertanggungjawab atas terlaksananya diet dan perawatan anak yang
menderita berbagai kelainan bawaan di atas harus memahami diet ini. Orang-orang
tersebut meliputi kakek dan nenek, pramusiwi, kakak, petugas kesehatan dan lain lain,
di samping tentu saja orang tua sendiri.
PERTANYAAN
1; Jelaskan mengapa diet diperlukan untuk mengatasi penyakit-penyakit seperti
galaktosemia, PKU, maple syrup disease dan penyakit coeliac?
2; Salah satu gejala intoleransi hidratarang adalah diare. Bagaimana hal ini
ditimbulkan?
3; Jelaskan prinsip diet bagi anak-anak yang menderita gangguan metabolisme asam
amino.