Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Penerapan SAK ETAP dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada


Koperasi Simpan Pinjam Lembing Sejahtera Mandiri

Ni Luh Gede Ariantini1, Anjuman Zukhri1, Made Ary Meitriana2

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: ariantini_lgd@yahoo.co.id1, anjumanzukhri09@gmail.com1,


ary.meitriana@yahoo.co.id2
@Undiksha.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui (1) penyajian
laporan keuangan KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013, (2) penyajian laporan keuangan KSP
Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 setelah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan (3) implikasi penerapan SAK ETAP terhadap perolehan
sisa hasil usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan
dokumentasi, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) penyajian laporan keuangan KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 terdiri
atas laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha, (2) penyajian laporan keuangan yang telah
disesuaikan dengan SAK ETAP terdiri atas (a) laporan neraca; (b) laporan sisa hasilusaha; (c) laporan
perubahan ekuitas; (d) laporan arus kas; dan (e) catatan atas laporan keuangan, dan (3) penerapan SAK
ETAP berimplikasi pada penurunan sisa hasil usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013
sebesar Rp 34.960.000,00 karena adanya biaya yang tidak tercatat seperti biaya honor pengurus, biaya
pelatihan, biaya sosial, dan biaya pembangunan daerah kerja.

Kata kunci: Laporan Keuangan, SAK ETAP, dan Koperasi Simpan Pinjam

Abstract
This study was a descriptive quantitative study which aimed at finding out (1) the financial statement
report of KSP Lembing Sejahtera Mandiri in 2013, (2) the financial tatement report of KSP Lembing
Sejahtera Mandiri in 2013 after it had been adjusted to Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), and (3) the implication of the SAK ETAP implementation toward the
frofit/loss of KSP Lembing Sejahtera Mandiri. The data of the study were collected through interview and
documentation and were analyzed descriptive quantitatively. The result of the study showed that (1) the
financial statement report of KSP Lembing Sejahtera Mandiri in 2013 consisted of balance sheet and
statement of net income, (2) the financial statement report of KSP Lembing Sejahtera Mandiri that had
been adjusted to SAK ETAP consisted of (a) balance sheet; (b) statement of net income; (c) statement of
changes in equity; (d) statement of cash flows; and (e) note of financial statement, and (3) the
implementataion of SAK ETAP resulted on the decrease of net income of KSP Lembing Sejahtera
Mandiri in 2013, that was IDR 34,960,000.00 because many expenses were not recorded, such as:
management fee, training fee, social fee, and work area development fee.

Keywords: financial statement,SAK ETAP, and Koperasi Simpan Pinjam


Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN menyediakan informasi posisi keuangan,


Standar Akuntansi Keuangan Entitas kinerja keuangan, dan laporan arus kas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) suatu entitas yang bermanfaat bagi
merupakan standar akuntansi yang sejumlah besar pengguna dan dapat
dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas meminta laporan keuangan khusus untuk
yang tidak memiliki akuntabilitas publik memenuhi informasi tertentu. Dalam
signifikan dan menerbitkan laporan memenuhi tujuannya, laporan keuangan
keuangan untuk tujuan umum (general juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
purpose financial statement) bagi pengguna manajemen (stewardship) atau
eksternal contohnya pemilik yang tidak pertanggungjawaban manajemen atas
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, sumber daya yang dipercayakan
kreditor dan lembaga pemeringkat kredit. kepadanya.
Entitas dikatakan memiliki Jenis usaha yang tergolong dalam
akuntabilitas publik signifikan jika entitas entitas tanpa akuntabilitas publik banyak
telah mengajukan pernyataan pendaftaran, terdapat di Indonesia mulai dari usaha kecil
atau dalam proses pengajuan pernyataan dan menengah termasuk juga badan usaha
pendaftaran, pada otoritas pasar modal koperasi.Koperasi merupakan lembaga
atau regulator lain untuk tujuan penerbitan dimana orang-orang yang memiliki
efek di pasar modal, atau entitas kepentingan relatif homogen berhimpun
menguasai aset dalam kapasitas sebagai untuk meningkatkan
fidusia untuk sekelompok besar kesejahteraannya.Berdasarkan UU No.17
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, tahun 2012 koperasi adalah badan hukum
pialang dan atau pedagang efek, dana yang didirikan oleh orang perseorangan
pensiun, reksa dana dan bank investasi. atau badan hukum koperasi, dengan
SAK ETAP diterbitkan karena Ikatan pemisahan kekayaan para anggotanya
Akuntan Indonesia (IAI) menilai bahwa sebagai modal untuk menjalankan usaha,
penyusunan laporan keuangan yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
Keuangan (PSAK) berbasis IFRS budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
(InternationalFinancial Reporting koperasi.
Standards) dinilai terlalu rumit dan akan Koperasi memiliki tujuan untuk
menyulitkan pengusaha berskala kecil dan meningkatkan kesejahteraan anggota pada
menengah, mengingat jenis usaha di khususnya dan masyarakat pada
Indonesia sebagian besar berskala kecil umumnya, sekaligus sebagai bagian yang
dan menengah. SAK ETAP disusun dengan tidak terpisahkan dari tatanan
mengadopsi IFRS for SME (Small Medium perekonomian nasional yang demokratis
Enterprises) dengan modifikasi sesuai dan berkeadilan.Koperasi bersifat terbuka
kondisi di Indonesia dan dibuat lebih sehingga pengurus bertanggung jawab dan
ringkas. wajib melaporkan kepada rapat anggota
SAK ETAP bertujuan memberikan segala sesuatu yang menyangkut tata
kemudahan bagi pengusaha kecil dan kehidupan koperasi.Aspek keuangan
menengah untuk membuat laporan merupakan salah satu dari aspek-aspek
keuangannya sendiri dan membantu dalam yang tercakup dalam tata kehidupan
menyajikan laporan keuangan yang relevan koperasi.Laporan keuangan koperasi selain
dan andal. Menurut Martani (2011), dengan merupakan bagian dari sistem pelaporan
adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan koperasi, juga merupakan bagian dari
kecil dan menengah dapat menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus
laporan keuangannya sendiri, dapat diaudit tentang tata kehidupan koperasi.Seperti
dan mendapatkan opini audit, sehingga kegiatan usaha lainnya, hasil akhir dari
perusahaan dapat menggunakan laporan kegiatan koperasi juga berbentuk laporan
keuangannya untuk mendapatkan dana keuangan.Aspek keuangan merupakan
untuk pengembangan usahanya. salah satu dari aspek-aspek yang tercakup
Tujuan laporan keuangan menurut dalam tata kehidupan koperasi.
SAK ETAP Bab 2 paragraf 1 adalah
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Laporan keuangan koperasi selain saat ini sebanyak 300 orang memutuskan
merupakan bagian dari sistem pelaporan untuk menyusun laporan keuangan
koperasi, juga merupakan bagian dari berdasarkan SAK ETAP pada tahun 2013.
laporan pertanggungjawaban pengurus Dari penelitian awal yang penulis lakukan,
tentang tata kehidupan koperasi.Hal ini bagian keuangan KSP Lembing Sejahtera
diungkapkan oleh Sitio dan Tamba Mandiri menyatakan bahwa telah
(2001:111) bahwa laporan keuangan mendapatkan sosialisasi mengenai
koperasi pada dasarnya tidak berbeda penerapan SAK ETAP dalam penyusunan
dengan laporan keuangan yang dibuat oleh laporan keuangan.Dari sosialisasi tersebut
badan usaha lain seperti badan usaha koperasi menyusun laporan keuangannya
swasta dan badan usaha milik negara. untuk periode 2013 menyesuaikan dengan
Dalam penyusunan laporan keuangannya, SAK ETAP, namun penerapannya belum
koperasi juga harus memperhatikan standar sepenuhnya dilakukan.
yang digunakan. Laporan keuangan yang dihasilkan
Dalam Peraturan Menteri Negara KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah hanya berupa laporan neraca dan laporan
Republik Indonesia Nomor sisa hasil usaha, sedangkan laporan
04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman keuangan yang lengkap menurut SAK
Umum Akuntansi Koperasi Kementerian ETAP harus ada laporan neraca, laporan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
Republik Indonesia dinyatakan bahwa laporan arus kas dan catatan atas laporan
dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan keuangan. Dalam laporan neraca yang
Akuntan Indonesia pada tanggal 8 April dibuat KSP Lembing Sejahtera Mandiri,
2011 telah menerbitkan Pernyataan antara aktiva lancar dan aktiva tetap
Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan 8 dijadikan satu begitu pula dengan
(PPSAK 8) atas pencabutan Pernyatan kewajiban jangka pendek dan kewajiban
Standar Akuntansi Keuangan 27 (PSAK 27) jangka panjang.Dengan demikian
mengenai Akuntansi Koperasi. Mengingat pencatatan aktiva dan kewajiban
koperasi sejauh ini termasuk dalam entitas bertentangan dengan SAK ETAP karena
tanpa akuntabilitas publik, maka dalam SAK ETAP aktiva dicatat dalam
memberlakukan akuntansi koperasi dengan neraca secara terpisah begitu juga dengan
SAK ETAP. kewajiban. Dalam laporan sisa hasil usaha
Salah satu jenis koperasi adalah yang dihasilkan KSP Lembing Sejahtera
Koperasi Simpan Pinjam (KSP). KSP Mandiri masih ada biaya-biaya yang belum
merupakan koperasi yang mempunyai dicatat, sedangkan dalam SAK ETAP
kegiatan usaha mendapatkan dana dari menyatakan bahwa biaya pengakuan
anggota koperasi dan menyalurkannya beban merupakan akibat langsung dari
kembali untuk kepentingan anggota pengakuan aset dan kewajiban. Beban
koperasi. Hal ini berarti simpanan dana diakui dalam laporan laba rugi jika
(uang) yang terkumpul dari anggota KSP penurunan manfaat ekonomi masa depan
kemudian disalurkan kepada anggota yang yang berkaitan dengan penurunan aset
memerlukan pinjaman uang. Uang yang atau peningkatan kewajiban telah terjadi
beredar diperlakukan sebagai barang yang dan dapat diukur secara andal
memiliki harga, dimana harga tersebut Adanya kondisi dan permasalahan
ditunjukkan dalam bentuk tingkat bunga. yang telah ditemukan penulis saat
Oleh karena itu, KSP akan menetapkan melakukan penelitian pendahuluan, maka
bunga pinjaman yang wajib dibayar oleh penulis tertarik melakukan penelitian yang
anggota peminjam di atas harga pokok berjudul Penerapan Standar Akuntansi
dana. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Publik (SAK ETAP) dalam Penyusunan
Lembing Sejahtera Mandiri yang beralamat Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan
di Jl. Denpasar-Singaraja, Br. Tauman Pinjam Lembing Sejahtera Mandiri.
Sembung, Mengwi, Badung berdiri pada
tanggal 8 Oktober 2008 dengan anggota
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

METODE deskriptif kuantitatif. Langkah-langkah yang


Penelitian ini merupakan jenis dilakukan dalam tahap pemrosesan ini
penelitian deskriptif kuantitatif.Data yang yakni pengumpulan data yang berfokus
dikumpulkan berupa catatan keuangan KSP pada catatan laporan keuangan yang
Lembing Sejahtera Mandiri selama tahun disusun oleh bagian keuangan KSP
2013.Data dianalisis untuk membantu KSP Lembing Sejahtera Mandiri selama tahun
Lembing Sejahtera Mandiri dalam 2013 yang kemudian akan disajikan secara
menyusun laporan keuangan yang lengkap kuantitatif. Data yang disajikan akan
sesuai dengan SAK ETAP dan menemukan dianalisis kembali dan dilakukan
implikasi dari penerapan SAK ETAP perhitungan-perhitungan untuk
terhadap perolehan sisa hasil usaha KSP menyesuaikan laporan keuangan KSP
Lembing Sejahtera Mandiri.Penelitian ini Lembing Sejahtera Mandiri dengan SAK
dilakukan pada KSP Lembing Sejahtera ETAP. Hasil analisis disajikan secara
Mandiri yang berlokasi di Jl. Denpasar- kuantitatif dan disertai penjelasan yang
Singaraja, Br. Tauman Sembung, Mengwi, diperlukan dalam setiap jenis laporan
Badung.Subjek dalam penelitian ini adalah keuangan.Tahap selanjutnya sisa hasil
KSP Lembing Sejahtera Mandiri.Objek dari usaha yang tercatat dalam laporan sisa
penelitian ini adalah laporan keuangan KSP hasil usaha sebelum dan setelah
Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013. disesuaikan dengan SAK ETAP dianalisis
Data yang digunakan dalam penelitian kembali untuk melihat implikasi penerapan
ini bersumber dari data primeryang berupa SAK ETAP terhadap perolehan sisa hasil
penjelasan dari bagian keuangan KSP usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri.
Lembing Sejahtera Mandiri mengenai pos-
pos dalam laporan keuangan dan data HASIL DAN PEMBAHASAN
sekunder yang berupa catatan keuangan Hasil
yang telah dibuat oleh bagian keuangan Berdasarkan hasil penelitian, laporan
KSP Lembing Sejahtera Mandiri selama keuangan KSP Lembing Sejahtera Mandiri
tahun 2013.Penelitian ini menggunakan terdiri dari laporan neraca dan laporan sisa
data kualitatif dan data kuanntitatif.Data hasil usaha. Neraca menunjukkan jumlah
kualitatif berupa penjelasan dari setiap pos aktiva sebesar Rp 10.858.885.752,00 dan
dan perolehannya dalam laporan keuangan jumlah pasiva sebesar Rp
KSP Lembing Sejahtera Mandiri sedangkan 10.858.885.752,00. Laporan sisa hasil
data kuantitatif berupa angka dari setiap usaha menunjukkan jumlah pendapatan
pos dalam laporan keuangan KSP Lembing sebesar Rp 2.256.232.963,00, jumlah biaya
Sejahtera Mandiri dan perhitungannya. sebesar Rp 1.832.690.497,00, taksiran
Data dalam penelitian ini diperoleh pajak penghasilan sebesar Rp
dengan teknik wawancara untuk 22.562.330,00 sehingga jumlah sisa hasil
memperoleh data berupa penjelasan dari usaha setelah pajak sebesar Rp
bagian keuangan mengenai pos-pos dalam 400.980.136,00.
laporan keuangan dan keterangan dari Dalam SAK ETAP ada beberapa
angka-angka yang tercatat dalam laporan ketentuan yang dapat dipergunakan
keuangan KSP Lembing Sejahtera sebagai pedoman untuk menyusun laporan
Mandiri.Wawancara yang digunakan keuangan KSP Lembing Sejahtera Mandiri.
berupa wawancara tidak terstruktur. Teknik Adanya pemisahan aset ke dalam aset
dokumentasi digunakan untuk memperoleh lancar dan aset tetap dan kewajiban ke
data berupa angka-angka dalam catatan dalam kewajiban jangka pendek dan
keuangan yang ada pada KSP Lembing kewajiban jangka panjang dalam neraca,
Sejahtera Mandiri selama tahun 2013. pengakuan biaya yang merupakan akibat
Catatan keuangan tersebut berupa laporan langsung dari pengakuan aset dan
neraca, laporan sisa hasil usaha, daftar kewajiban dalam laporan laba rugi dan
inventaris serta catatan transaksi harian laporan keuangan yang lengkap harus ada
selama tahun 2013. laporan neraca, laporan laba rugi, laporan
Teknik analisis data yang digunakan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan
dalam penenlitian ini adalah teknik catatan atas laporan keuangan.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Penyajian laporan keuangan sesuai operasional lainnya sebesar Rp


SAK ETAP juga ditambahkan dengan 6.001.629,00 sehingga jumlah seluruh
penyajian laporan keuangan koperasi biaya tahun 2013 sebesar Rp
berdasarkan Peraturan Menteri Negara 1.867.650.497,00, pajak penghasilan tahun
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2013 sebesar Rp 22.562.330,00. Dari
Republik Indonesia Nomor selisih antara pendapatan dan biaya
04/Per/M.KUKM/VII/2012. Peraturan ini menghasilkan sisa hasil usaha setelah
mengatur perhitungan sisa hasil usaha dan pajak tahun 2013 sebesar Rp
pembagiannya, rincian sumber modal 366.020.136,00.
koperasi dalam neraca, pemisahan beban Laporan perubahan ekuitas KSP
koperasi ke dalam beban operasional, Lembing Sejahtera Mandiri setelah
beban perkoperasian dan beban disesuaikan dengan SAK ETAP
operasional lainnya dalam laporan sisa menunjukkan jumlah ekuitas tahun 2012
hasil usaha. sebesar Rp 730.907.553,00, kenaikan
Laporan keuangan yang sesuai ekuitas sebesar Rp 531.790.921,00
dengan SAK ETAP adalah laporan neraca, sehingga jumlah ekuitas akhir tahun 2013
laporan sisa hasil usaha, laporan sebesar Rp 1.262.698.474,00.
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan Laporan arus kas KSP Lembing
catatan atas laporan keuangan.Laporan Sejahtera Mandiri setelah disesuaikan
neraca KSP Lembing Sejahtera Mandiri dengan SAK ETAP menunjukkan jumlah
setelah disesuaikan dengan SAK ETAP arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp
menunjukkan aktiva lancar dan aktiva tetap 3.662.020.703,00, jumlah arus kas dari
dicatat terpisah begitu juga dengan aktivitas investasi sebesar Rp
kewajiban jangka pendek dan jangka 71.481.000,00, jumlah arus kas dari
panjang. Aktiva lancar sebesar Rp aktivitas pendanaan sebesar Rp
10.894.705.490,00, aktiva tetap sebesar Rp 4.355.183.903,00, kenaikan kas atau setara
164.320.262,00 sehingga total aktiva kas sebesar Rp 621.682.200,00, saldo kas
sebesar Rp 10.859.025.752,00. Kewajiban awal tahun 2013 sebesar Rp
jangka pendek sebesar Rp 279.811.889,00 sehingga jumlah kas akhir
3.873.117.396,00, kewajiban jangka tahun 2013 sebesar Rp 901.494.089,00.
panjang sebesar Rp 5.723.209.882,00 dan Catatan atas laporan keuangan KSP
jumlah ekuitas sebesar Rp Lembing Sejahtera Mandiri sebagai berikut.
1.262.698.474,00 sehingga total pasiva KSP Lembing Sejahtera Mandiri
sebesar Rp 10.859.025.752,00.Kewajiban berdiri pada tahun 2008 beralamat di Jl.
jangka pendek dan kewajiban jangka Denpasar-Singaraja, Br. Tauman Sembung,
panjang bersumber dari akun simpanan Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
sejahtera mandiri, simpanan berjangka dengan Badan Hukum No.
koperasi, dan simpanan berjangka 07/BH/XXVII/VIII/2011. Laporan keuangan
sekaligus.Ketiga simpanan memiliki jangka KSP Lembing Sejahtera Mandiri disajikan
waktu simpanan yang berbeda yaitu jangka sesuai dengan Standar Akuntansi
pendek dan jangka panjang.Hal ini Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
disebabkan adanya perpanjangan Publik (SAK ETAP) dan dilengkapi dengan
simpanan dari anggota koperasi. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Laporan sisa hasil usaha KSP Usaha Kecil dan Menengah Republik
Lembing Sejahtera Mandiri setelah Indonesia Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012.
disesuaikan dengan SAK ETAP Laporan keuangan disusun dengan
menunjukkan pemisahan biaya ke dalam menggunakan dasar pengukuran biaya
tiga biaya yaitu biaya operasional, biaya historis dan nilai wajar.
perkoperasian dan biaya operasional KSP Lembing Sejahtera Mandiri tidak
lainnya. Jumlah pendapatan tahun 2013 menentukan umur ekonomis aktiva
sebesar Rp 2.256.232.963,00, jumlah biaya tetap.Penyusutan menggunakan persentasi
operasional sebesar Rp 1.796.688.868,00, sebesar 25% untuk setiap jenis aktiva tetap
biaya perkoperasian sebesar Rp dengan menggunakan metode garis
64.960.000,00 dan jumlah biaya lurus.Laporan arus kas mencerminkan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

penerimaan dan pembayaran kas dan sukarela dengan bunga 0,5% per bulan dan
setara kas dengan mengelompokkan arus 6,0% per tahun, simpanan berjangka
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan sekaligus dengan bunga 13,0% per tahun
pendanaan.Laporan arus kas dari aktivitas serta simpanan sejahtera mandiri dengan
operasi disusun dengan menggunakan bunga 12,0% per tahun.
metode tidak langsung. Perhitungan biaya cadangan tujuan
Kegiatan usaha koperasi yang utama resiko dan biaya penyisihan penghapusan
adalah usaha simpan pinjam.Jenis piutang pinjaman periode 2013 dengan cara 1,00%
koperasi adalah piutang bulanan. Kredit dari SHU untuk mendapatkan biaya
menggunakan syarat 5 C dan 7 P. cadangan tujuan resiko dan 0,02% dari total
Simpanan dalam koperasi berupa realisasi tahun 2013 untuk mendapatkan
simpanan berjangka koperasi dengan biaya penyisihan penghapusan pinjaman.
jangka waktu 12 bulan, 6 bulan dan 3 bulan Sisa hasil usaha dibagi dengan persentase
dengan persentase bunga masing-masing seperti pada tabel 1 sebagai berikut.
13,0%, 12,0% dan 11,0%. Simpanan

Tabel 1 Pembagian Sisa Hasil Usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri Tahun 2013

No Pembagian SHU %
1. Pengurus dan Pengawas 10,0%
2. Anggota 40,0%
3. Karyawan 10,0%
4. Dana Sosial 2,5%
5. Dana Pembangunan Daerah Kerja 2,5%
6. Dana Pendidikan 5,0%
7. Cadangan 30,0%
Jumlah 100,0%

Laporan keuangan yang sesuai sesuai dengan SAK ETAP.Dari hasil


dengan SAK ETAP menyebabkan penelitian pada KSP Lembing Sejahtera
perubahan pada sisa hasil usaha bersih Mandiri, laporan keuangan yang dihasilkan
KSP Lembing Sejahtera Mandiri. Sisa hasil hanya berupa laporan neraca dan laporan
usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri sisa hasil usaha.Hal ini bertentangan
tahun 2013 sebelum disesuaikan dengan dengan SAK ETAP yang menyatakan
SAK ETAP sebesar Rp 400.980.136,00 bahwa laporan keuangan lengkap harus
sedangkan sisa hasil usaha KSP Lembing ada laporan neraca, laporan laba rugi,
Sejahtera Mandiri setelah disesuaikan laporan perubahan ekuitas, laporan arus
dengan SAK ETAP sebesar Rp kas dan catatan atas laporan
366.020.136,00. Hal ini disebabkan adanya keuangan.Apabila KSP Lembing Sejahtera
beberapa biaya yang tidak dicatat pada Mandiri ingin menerapkan SAK ETAP
laporan keuangan koperasi, padahal biaya secara penuh maka laporan keuangan yang
tersebut merupakan biaya dengan jumlah dibuat harus lengkap. Temuan ini sesuai
yang cukup material.Biaya-biaya yang tidak dengan temuan Sigit Amy AriyonoPutro
dicatat dalam laporan sisa hasil usaha KSP (2013) Fakultas Ekonomi, Universitas 17
Lembing Sejahtera Mandiri berupa biaya Agustus 1945 Surabaya yang meneliti
honor pengurus sebesar Rp 30.000.000,00, tentang Penerapan SAK ETAP pada
biaya pelatihan sebesar Rp 2.600.000,00, Perkoperasian dalam Penyajian Laporan
biaya sosial sebesar Rp 2.310.000,00 dan Keuangan pada Koperasi Karyawan
biaya pembangunan daerah kerja sebesar Yodium Farma PT. Kimia Farma Tbk. Plant
Rp 50.000,00. Watudakon diperoleh hasil bahwa Koperasi
Karyawan Yodium Farma belum melakukan
Pembahasan penerapan SAK ETAP secara penuh
Laporan keuangan KSP Lembing sebagai standar dalam penyusunan laporan
Sejahtera Mandiri belum sepenuhnya
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

keuangan koperasi dan belum menyajikan Penyajian akun bank pada neraca
laporan keuangan secara penuh. sebelum disesuaikan dengan SAK ETAP
Pada laporan neraca dengan aktiva dicatat menjadi satu dengan akun tabungan
lancar dan aktiva tetap serta kewajiban di bank sebesar 475.599.689,00, padahal
jangka panjang dan jangka pendek masih koperasi memiliki tabungan di tiga bank
menjadi satu.Laporan neraca yang berbeda yang berbeda, sedangkan pada neraca
sesuai dengan SAK ETAP (2009:19) bahwa setelah disesuaikan dengan SAK ETAP
entitas harus menyajikan aset lancar dan menunjukkan penyajian akun bank telah
aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek disesuaikan dengan Peraturan Menteri
dan kewajiban jangka panjang sebagai Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
suatu klasifikasi yang terpisah dalam Menengah Republik Indonesia Nomor
neraca kecuali jika penyajian berdasarkan 04/Per/M.KUKM/VII/2012 yang menyatakan
likuiditas memberikan informasi yang andal bahwa transaksi bank diakui sebagai aset
dan lebih relevan.Jika pengecualian dan dicatat sebesar nilai nominalnya dan
tersebut diterapkan, maka semua aset dan mengungkapkan hal-hal yang harus
kewajiban harus disajikan berdasarkan dijelaskan misalnya rincian
likuiditasnya. simpanan/tabungan/giro/deposito pada
Pada neraca yang dihasilkan KSP bank-bank yang berbeda.
Lembing Sejahtera Mandiri jumlah aktiva Pada neraca setelah disesuaikan
dan pasiva sebesar Rp 10.858.885.752,00 dengan SAK ETAP sudah dijabarkan
sedangkan neraca yang telah disesuaikan tabungan koperasi pada tiga bank berbeda
dengan SAK ETAP menunjukkan jumlah yaitu tabungan di BNI sebesar Rp
aktiva dan pasiva sebesar Rp 464.722.610,00, tabungan di Bank
10.859.025.752,00. Perbedaan ini berasal Perkreditan Desa sebesar Rp 2.455.285,00
dari akun rupa-rupa aktiva yang merupakan dan tabungan di Bank Andara sebesar Rp
program komputer akuntansi sebesar Rp 8.421.794,00.
9.205.000,00, sedangkan neraca setelah Laporan sisa hasil usaha sebelum dan
disesuaikan dengan SAK ETAP setelah disesuaikan dengan SAK ETAP
menunjukkan rupa-rupa aktiva ditambah menunjukkan jumlah yang berbeda. Sisa
dengan pembelian tiang bendera sebesar hasil usaha bersih sebelum disesuaikan
Rp 140.000,00. Selain itu, pada neraca dengan SAK ETAP sebesar Rp
sebelum disesuaikan dengan SAK ETAP, 400.980.136,00 sedangkan setelah
terdapat akun kewajiban yang masih harus disesuaikan dengan SAK ETAP sebesar Rp
dibayar yang diperoleh dari penjumlahan 366.020.136,00. Hasil yang berbeda ini
titipan angsuran dari anggota kepada dikarenakan terdapat biaya yang belum
koperasi sebesar Rp 67.102.223,00. dicatat pada laporan sisa hasil usaha
Berdasarkan hasil wawancara dengan sebesar Rp 34.960.000,00. Biaya-biaya
bagian keuangan KSP Lembing Sejahtera yang belum dicatat yaitu biaya honor
Mandiri, titipan tidak hanya berupa titipan pengurus sebesar Rp 30.000.000,00, biaya
angsuran tetapi terdapat titipan uang muka pelatihan sebesar Rp 2.600.000,00, biaya
sepeda motor sebesar Rp 16.370.000,00, sosial sebesar Rp 2.310.000,00 dan biaya
titipan setoran Bank Negara Indonesia pembangunan daerah kerja sebesar Rp
sebesar Rp 2.776.356,00 dan titipan 50.000,00, sehingga total biaya menjadi Rp
deposito sebesar Rp 10.000.000,00 1.867.650.497,00 sedangkan total biaya
sehingga kewajiban yang masih harus yang disajikan KSP Lembing Sejahtera
dibayar menjadi sebesar Rp 96.248.579,00. Mandiri sebesar Rp 1.832.690.497,00.
Hal ini sesuai dengan SAK ETAP (2009: Rincian keempat biaya yang tidak
12) bahwa Kewajiban diakui dalam neraca dicatat dalam laporan sisa hasil usaha KSP
jika kemungkinan pengeluaran sumber Lembing Sejahtera Mandiri yaitu biaya
daya yang mengandung manfaat ekonomi honor pengurus untuk dua orang dengan
akan dilakukan untuk menyelesaikan masing-masing sebesar Rp 15.000.000,00,
kewajiban masa kini dan jumlah yang harus biaya pelatihan untuk lima orang dengan
diselesaikan dapat diukur dengan andal. pembagian tiga orang sebesar Rp
450.000,00, satu orang dengan bagian
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

sebesar Rp 250.000,00 dan satu orang Catatan atas laporan keuangan


dengan bagian sebesar Rp 600.000.000,00 menjelaskan kegiatan utama koperasi,
biaya sosial untuk santunan karyawan sakit metode penyusutan aktiva tetap,
sebesar Rp 750.000,00, melayat sebesar perhitungan biaya cadangan tujuan resiko
Rp 1.400.000,00, dan undangan dan pembagian sisa hasil usaha KSP
pernikahan sebesar Rp 160.000,00, serta Lembing Sejahtera Mandiri. Hal ini sesuai
biaya pembangunan daerah kerja untuk dengan SAK ETAP (2009:34) menyatakan
iuran ke banjar di bulan Maret sebesar Rp catatan atas laporan keuangan harus
50.000,00. Keempat biaya ini perlu dicatat menyajikan informasi tentang dasar
sesuai dengan ketentuan dalam SAK ETAP penyusunan laporan keuangan dan
bab 2 paragraf 37 yang menyatakan kebijakan akuntansi tertentu yang
pengakuan Biaya merupakan akibat digunakan, mengungkapkan informasi yang
langsung dari pengakuan aset dan disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak
kewajiban. Biaya diakui dalam laporan laba disajikan dalam laporan keuangan,
rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa memberikan informasi tambahan yang tidak
depan yang berkaitan dengan penurunan disajikan dalam laporan keuangan, tetapi
aset atau peningkatan kewajiban telah relevan untuk memahami laporan
terjadi dan dapat diukur secara andal. keuangan. Serta disesuaikan dengan
Laporan perubahan ekuitas setelah Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
disesuaikan dengan SAK ETAP Usaha Kecil dan Menengah Republik
menunjukkan bahwa ekuitas akhir pada Indonesia Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012.
tahun 2013 sebesar Rp 1.262.698.474,00. Laporan keuangan yang sesuai
Penyajian laporan perubahan ekuitas ini dengan SAK ETAP menyebabkan
disesuaikan dengan SAK ETAP dan terjadinya penurunan terhadap SHU bersih
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan KSP Lembing Sejahtera Mandiri. Hal ini
Usaha Kecil dan Menengah Republik dapat dilihat pada tabel 2 yang
Indonesia Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 menunjukkan perbedaan SHU bersih
yang menyatakan bahwa Komponen sebesar Rp 34.960.000,00 yang
laporan perubahan ekuitas menunjukkan disebabkan oleh adanya biaya yang belum
perubahan dari simpanan pokok, simpanan dicantumkan dalam laporan sisa hasil
wajib, hibah, cadangan, dan SHU yang usaha yaitu biaya honor pengurus sebesar
tidak dibagikan pada periode akuntansi. Rp 30.000.000,00, biaya pelatihan sebesar
Laporan arus kas telah disesuaikan Rp 2.600.000,00, biaya sosial sebesar Rp
dengan SAK ETAP dan Peraturan Menteri 2.310.000,00 dan biaya pembangunan
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan daerah kerja sebesar Rp 50.000,00.
Menengah Republik Indonesia Nomor Temuan ini sejalan dengan hasil temuan
04/Per/M.KUKM/VII/2012.Sesuai dengan Fitriana (2012), Fakultas Ekonomi,
SAK ETAP (2009:30) menyatakan entitas Universitas Siliwangi, meneliti tentang
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi Analisis Penyajian Laporan Keuangan
dengan menggunakan metode tidak Sebelum dan Sesudah Implementasi
langsung. Dalam metode ini laba atau rugi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
neto disesuaikan dengan mengoreksi Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada
dampak dari transaksi non kas, PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya
penangguhan atau akrual dari penerimaan diperoleh hasil bahwa implementasi SAK
atau pembayaran kas untuk operasi di ETAP berimplikasi pada penurunan
masa lalu dan masa depan, dan unsur perolehan laba bersih. Sebelum
penghasilan atau biaya yang berkaitan implementasi SAK ETAP menghasilkan
dengan arus kas investasi atau pendanaan. laba sebesar Rp 2.506.566.446,00,
Dari laporan arus kas tersebut terlihat sedangkan setelah implementasi laba
jumlah kas awal tahun sebesar Rp bersih menjadi Rp 2.228.383.365,00 yang
279.811.889,00 dengan peningkatan disebabkan adanya penyesuaian terhadap
sebesar Rp 621.682.200,00 jumlah kas beban langsung dan beban usaha,
akhir tahun menjadi sebesar Rp penghasilan (beban lain-lain), kerugian
901.494.089,00.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

penurunan nilai aset dan penghapusan dikeluarkan.Bagi peneliti lain yang


jaminan pelanggan. bermaksud meneliti penerapan SAK ETAP
dalam penyusunan laporan keuangan
SIMPULAN DAN SARAN diharapkan dapat melakukan penelitian
Simpulan pada subyek selain koperasi, sehingga
Penyajian laporan keuangan KSP lebih mampu menerapkan SAK ETAP
Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 secara penuh.
terdiri atas laporan neraca dan laporan sisa
hasil usaha. Pada neraca terdapat jumlah DAFTAR PUSTAKA
aktiva sebesar Rp 10.858.885.752,00 dan Fitriana, Cynthia Irma. 2013. Analisis
pasiva sebesar Rp 10.858.885.752,00. Sisa Penyajian Laporan Keuangan
hasil usaha tahun 2013 adalah sebesar Rp Sebelum dan Sesudah
400.980.136,00. Implementasi Standar Akuntansi
Penyajian laporan keuangan KSP Keuangan Entitas Tanpa
Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
yang telah disesuaikan dengan SAK ETAP (Sturi Kasus pada PDAM Tirta
terdiri atas laporan neraca, laporan sisa Sukapura Tasikmalaya). Tersedia
hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, pada: http://ebookspdfs.org.
laporan arus kas dan catatan atas laporan
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar
keuangan. Neraca menunjukkan jumlah
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
aktiva sebesar Rp 10.859.025.752,00 dan
Akuntabilitas Publik. Tersedia pada:
pasiva sebesar Rp 10.859.025.752,00. Sisa
http://www.iaiglobal.or.id.
hasil usaha tahun 2013 sebesar Rp
366.020.136,00, ekuitas akhir tahun 2013 Martani, Dwi. 2011. Standar Akuntansi
sebesar Rp 1.262.698.474,00, saldo kas Keuangan Entitas Tanpa
akhir tahun 2013 sebesar Rp Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
901.494.089,00, dan catatan atas laporan Tersedia pada:
keuangan menjelaskan kegiatan uatama http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/
koperasi, metode penyusutan aktiva tetap, 2011/03/Standar-Akuntansi-
perhitungan biaya cadangan tujuan resiko Keuanan-Entitas-Tanpa-
dan pembagian sisa hasil usaha. Akuntanbilitas-Publik-SAK-
Penerapan SAK ETAP dalam ETAP.pdf. (diakses pada 16 April
penyusunan laporan keuangan KSP 2014).
Lembing Sejahtera Mandiri berimplikasi Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi.
pada penurunan sisa hasil usaha KSP 2005. Metodelogi Penelitian.
Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 Jakarta: Bumi Aksara.
sebesar Rp 34.960.000,00. Penurunan ini
diakibatkan adanya biaya-biaya yang tidak Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
tercatat pada laporan sisa hasil usaha yang Usaha Kecil dan Menengah
dihasilkan oleh KSP Lembing Sejahtera Republik Indonesia Nomor
Mandiri seperti, biaya honor pengurus, 04/Per/M.Kukm/Vii/2012.Pedoman
biaya pelatihan, biaya sosial, dan biaya Umum Akuntansi Koperasi
pembangunan daerah kerja. Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik
Saran Indonesia. Tersedia pada:
KSP Lembing Sejahtera Mandiri www.djpp.depkumham.go.id.
sebaiknya menyusun laporan keuangan Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan
sepenuhnya berdasarkan SAK ETAP, SAK ETAP pada Perkoperasian
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dalam Penyajian Laporan Keuangan
lengkap dan mudah dipahami oleh pihak- pada Koperasi Karyawan Yodium
pihak yang berkepentingan.KSP Lembing Farma PT. Kimia Farma Tbk. Plant
Sejahtera Mandiri juga diharapkan Watudakon. Surabaya: Universitas
membuat buku besar pembantu sebagai 17 Agustus 1945 Surabaya. Sitio,
rincian dari biaya-biaya yang
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Arifin dan Halomoan


Tamba.2001.Koperasi Teori dan
Praktik. Jakarta: Erlangga.
Sitio, Arifin dan Halomoan
Tamba.2001.Koperasi Teori dan
Praktik. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekata Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Undang-Undang No.17 tahun 2012 tentang
Perkoperasian. 2012. Pengertian
Koperasi. Tersedia pada:
perpustakaan.dpr.go.id. (diakses
pada 2 Januari 2014).
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Anda mungkin juga menyukai