Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui (1) penyajian
laporan keuangan KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013, (2) penyajian laporan keuangan KSP
Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 setelah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan (3) implikasi penerapan SAK ETAP terhadap perolehan
sisa hasil usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan
dokumentasi, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) penyajian laporan keuangan KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013 terdiri
atas laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha, (2) penyajian laporan keuangan yang telah
disesuaikan dengan SAK ETAP terdiri atas (a) laporan neraca; (b) laporan sisa hasilusaha; (c) laporan
perubahan ekuitas; (d) laporan arus kas; dan (e) catatan atas laporan keuangan, dan (3) penerapan SAK
ETAP berimplikasi pada penurunan sisa hasil usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013
sebesar Rp 34.960.000,00 karena adanya biaya yang tidak tercatat seperti biaya honor pengurus, biaya
pelatihan, biaya sosial, dan biaya pembangunan daerah kerja.
Kata kunci: Laporan Keuangan, SAK ETAP, dan Koperasi Simpan Pinjam
Abstract
This study was a descriptive quantitative study which aimed at finding out (1) the financial statement
report of KSP Lembing Sejahtera Mandiri in 2013, (2) the financial tatement report of KSP Lembing
Sejahtera Mandiri in 2013 after it had been adjusted to Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), and (3) the implication of the SAK ETAP implementation toward the
frofit/loss of KSP Lembing Sejahtera Mandiri. The data of the study were collected through interview and
documentation and were analyzed descriptive quantitatively. The result of the study showed that (1) the
financial statement report of KSP Lembing Sejahtera Mandiri in 2013 consisted of balance sheet and
statement of net income, (2) the financial statement report of KSP Lembing Sejahtera Mandiri that had
been adjusted to SAK ETAP consisted of (a) balance sheet; (b) statement of net income; (c) statement of
changes in equity; (d) statement of cash flows; and (e) note of financial statement, and (3) the
implementataion of SAK ETAP resulted on the decrease of net income of KSP Lembing Sejahtera
Mandiri in 2013, that was IDR 34,960,000.00 because many expenses were not recorded, such as:
management fee, training fee, social fee, and work area development fee.
Laporan keuangan koperasi selain saat ini sebanyak 300 orang memutuskan
merupakan bagian dari sistem pelaporan untuk menyusun laporan keuangan
koperasi, juga merupakan bagian dari berdasarkan SAK ETAP pada tahun 2013.
laporan pertanggungjawaban pengurus Dari penelitian awal yang penulis lakukan,
tentang tata kehidupan koperasi.Hal ini bagian keuangan KSP Lembing Sejahtera
diungkapkan oleh Sitio dan Tamba Mandiri menyatakan bahwa telah
(2001:111) bahwa laporan keuangan mendapatkan sosialisasi mengenai
koperasi pada dasarnya tidak berbeda penerapan SAK ETAP dalam penyusunan
dengan laporan keuangan yang dibuat oleh laporan keuangan.Dari sosialisasi tersebut
badan usaha lain seperti badan usaha koperasi menyusun laporan keuangannya
swasta dan badan usaha milik negara. untuk periode 2013 menyesuaikan dengan
Dalam penyusunan laporan keuangannya, SAK ETAP, namun penerapannya belum
koperasi juga harus memperhatikan standar sepenuhnya dilakukan.
yang digunakan. Laporan keuangan yang dihasilkan
Dalam Peraturan Menteri Negara KSP Lembing Sejahtera Mandiri tahun 2013
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah hanya berupa laporan neraca dan laporan
Republik Indonesia Nomor sisa hasil usaha, sedangkan laporan
04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang Pedoman keuangan yang lengkap menurut SAK
Umum Akuntansi Koperasi Kementerian ETAP harus ada laporan neraca, laporan
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
Republik Indonesia dinyatakan bahwa laporan arus kas dan catatan atas laporan
dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan keuangan. Dalam laporan neraca yang
Akuntan Indonesia pada tanggal 8 April dibuat KSP Lembing Sejahtera Mandiri,
2011 telah menerbitkan Pernyataan antara aktiva lancar dan aktiva tetap
Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan 8 dijadikan satu begitu pula dengan
(PPSAK 8) atas pencabutan Pernyatan kewajiban jangka pendek dan kewajiban
Standar Akuntansi Keuangan 27 (PSAK 27) jangka panjang.Dengan demikian
mengenai Akuntansi Koperasi. Mengingat pencatatan aktiva dan kewajiban
koperasi sejauh ini termasuk dalam entitas bertentangan dengan SAK ETAP karena
tanpa akuntabilitas publik, maka dalam SAK ETAP aktiva dicatat dalam
memberlakukan akuntansi koperasi dengan neraca secara terpisah begitu juga dengan
SAK ETAP. kewajiban. Dalam laporan sisa hasil usaha
Salah satu jenis koperasi adalah yang dihasilkan KSP Lembing Sejahtera
Koperasi Simpan Pinjam (KSP). KSP Mandiri masih ada biaya-biaya yang belum
merupakan koperasi yang mempunyai dicatat, sedangkan dalam SAK ETAP
kegiatan usaha mendapatkan dana dari menyatakan bahwa biaya pengakuan
anggota koperasi dan menyalurkannya beban merupakan akibat langsung dari
kembali untuk kepentingan anggota pengakuan aset dan kewajiban. Beban
koperasi. Hal ini berarti simpanan dana diakui dalam laporan laba rugi jika
(uang) yang terkumpul dari anggota KSP penurunan manfaat ekonomi masa depan
kemudian disalurkan kepada anggota yang yang berkaitan dengan penurunan aset
memerlukan pinjaman uang. Uang yang atau peningkatan kewajiban telah terjadi
beredar diperlakukan sebagai barang yang dan dapat diukur secara andal
memiliki harga, dimana harga tersebut Adanya kondisi dan permasalahan
ditunjukkan dalam bentuk tingkat bunga. yang telah ditemukan penulis saat
Oleh karena itu, KSP akan menetapkan melakukan penelitian pendahuluan, maka
bunga pinjaman yang wajib dibayar oleh penulis tertarik melakukan penelitian yang
anggota peminjam di atas harga pokok berjudul Penerapan Standar Akuntansi
dana. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Publik (SAK ETAP) dalam Penyusunan
Lembing Sejahtera Mandiri yang beralamat Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan
di Jl. Denpasar-Singaraja, Br. Tauman Pinjam Lembing Sejahtera Mandiri.
Sembung, Mengwi, Badung berdiri pada
tanggal 8 Oktober 2008 dengan anggota
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014
penerimaan dan pembayaran kas dan sukarela dengan bunga 0,5% per bulan dan
setara kas dengan mengelompokkan arus 6,0% per tahun, simpanan berjangka
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan sekaligus dengan bunga 13,0% per tahun
pendanaan.Laporan arus kas dari aktivitas serta simpanan sejahtera mandiri dengan
operasi disusun dengan menggunakan bunga 12,0% per tahun.
metode tidak langsung. Perhitungan biaya cadangan tujuan
Kegiatan usaha koperasi yang utama resiko dan biaya penyisihan penghapusan
adalah usaha simpan pinjam.Jenis piutang pinjaman periode 2013 dengan cara 1,00%
koperasi adalah piutang bulanan. Kredit dari SHU untuk mendapatkan biaya
menggunakan syarat 5 C dan 7 P. cadangan tujuan resiko dan 0,02% dari total
Simpanan dalam koperasi berupa realisasi tahun 2013 untuk mendapatkan
simpanan berjangka koperasi dengan biaya penyisihan penghapusan pinjaman.
jangka waktu 12 bulan, 6 bulan dan 3 bulan Sisa hasil usaha dibagi dengan persentase
dengan persentase bunga masing-masing seperti pada tabel 1 sebagai berikut.
13,0%, 12,0% dan 11,0%. Simpanan
Tabel 1 Pembagian Sisa Hasil Usaha KSP Lembing Sejahtera Mandiri Tahun 2013
No Pembagian SHU %
1. Pengurus dan Pengawas 10,0%
2. Anggota 40,0%
3. Karyawan 10,0%
4. Dana Sosial 2,5%
5. Dana Pembangunan Daerah Kerja 2,5%
6. Dana Pendidikan 5,0%
7. Cadangan 30,0%
Jumlah 100,0%
keuangan koperasi dan belum menyajikan Penyajian akun bank pada neraca
laporan keuangan secara penuh. sebelum disesuaikan dengan SAK ETAP
Pada laporan neraca dengan aktiva dicatat menjadi satu dengan akun tabungan
lancar dan aktiva tetap serta kewajiban di bank sebesar 475.599.689,00, padahal
jangka panjang dan jangka pendek masih koperasi memiliki tabungan di tiga bank
menjadi satu.Laporan neraca yang berbeda yang berbeda, sedangkan pada neraca
sesuai dengan SAK ETAP (2009:19) bahwa setelah disesuaikan dengan SAK ETAP
entitas harus menyajikan aset lancar dan menunjukkan penyajian akun bank telah
aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek disesuaikan dengan Peraturan Menteri
dan kewajiban jangka panjang sebagai Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
suatu klasifikasi yang terpisah dalam Menengah Republik Indonesia Nomor
neraca kecuali jika penyajian berdasarkan 04/Per/M.KUKM/VII/2012 yang menyatakan
likuiditas memberikan informasi yang andal bahwa transaksi bank diakui sebagai aset
dan lebih relevan.Jika pengecualian dan dicatat sebesar nilai nominalnya dan
tersebut diterapkan, maka semua aset dan mengungkapkan hal-hal yang harus
kewajiban harus disajikan berdasarkan dijelaskan misalnya rincian
likuiditasnya. simpanan/tabungan/giro/deposito pada
Pada neraca yang dihasilkan KSP bank-bank yang berbeda.
Lembing Sejahtera Mandiri jumlah aktiva Pada neraca setelah disesuaikan
dan pasiva sebesar Rp 10.858.885.752,00 dengan SAK ETAP sudah dijabarkan
sedangkan neraca yang telah disesuaikan tabungan koperasi pada tiga bank berbeda
dengan SAK ETAP menunjukkan jumlah yaitu tabungan di BNI sebesar Rp
aktiva dan pasiva sebesar Rp 464.722.610,00, tabungan di Bank
10.859.025.752,00. Perbedaan ini berasal Perkreditan Desa sebesar Rp 2.455.285,00
dari akun rupa-rupa aktiva yang merupakan dan tabungan di Bank Andara sebesar Rp
program komputer akuntansi sebesar Rp 8.421.794,00.
9.205.000,00, sedangkan neraca setelah Laporan sisa hasil usaha sebelum dan
disesuaikan dengan SAK ETAP setelah disesuaikan dengan SAK ETAP
menunjukkan rupa-rupa aktiva ditambah menunjukkan jumlah yang berbeda. Sisa
dengan pembelian tiang bendera sebesar hasil usaha bersih sebelum disesuaikan
Rp 140.000,00. Selain itu, pada neraca dengan SAK ETAP sebesar Rp
sebelum disesuaikan dengan SAK ETAP, 400.980.136,00 sedangkan setelah
terdapat akun kewajiban yang masih harus disesuaikan dengan SAK ETAP sebesar Rp
dibayar yang diperoleh dari penjumlahan 366.020.136,00. Hasil yang berbeda ini
titipan angsuran dari anggota kepada dikarenakan terdapat biaya yang belum
koperasi sebesar Rp 67.102.223,00. dicatat pada laporan sisa hasil usaha
Berdasarkan hasil wawancara dengan sebesar Rp 34.960.000,00. Biaya-biaya
bagian keuangan KSP Lembing Sejahtera yang belum dicatat yaitu biaya honor
Mandiri, titipan tidak hanya berupa titipan pengurus sebesar Rp 30.000.000,00, biaya
angsuran tetapi terdapat titipan uang muka pelatihan sebesar Rp 2.600.000,00, biaya
sepeda motor sebesar Rp 16.370.000,00, sosial sebesar Rp 2.310.000,00 dan biaya
titipan setoran Bank Negara Indonesia pembangunan daerah kerja sebesar Rp
sebesar Rp 2.776.356,00 dan titipan 50.000,00, sehingga total biaya menjadi Rp
deposito sebesar Rp 10.000.000,00 1.867.650.497,00 sedangkan total biaya
sehingga kewajiban yang masih harus yang disajikan KSP Lembing Sejahtera
dibayar menjadi sebesar Rp 96.248.579,00. Mandiri sebesar Rp 1.832.690.497,00.
Hal ini sesuai dengan SAK ETAP (2009: Rincian keempat biaya yang tidak
12) bahwa Kewajiban diakui dalam neraca dicatat dalam laporan sisa hasil usaha KSP
jika kemungkinan pengeluaran sumber Lembing Sejahtera Mandiri yaitu biaya
daya yang mengandung manfaat ekonomi honor pengurus untuk dua orang dengan
akan dilakukan untuk menyelesaikan masing-masing sebesar Rp 15.000.000,00,
kewajiban masa kini dan jumlah yang harus biaya pelatihan untuk lima orang dengan
diselesaikan dapat diukur dengan andal. pembagian tiga orang sebesar Rp
450.000,00, satu orang dengan bagian
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014