Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN MODAL

PENGERTIAN MODAL
Berikut ini beberapa definisi modal menurut beberapa ahli ekonomi.
Menurut Soewartoyo (1992), dalam Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan
Manajemen modal adalah sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk
kegiatan perusahaan yang terdiri atas modal tetap seperti gedung pabrik,
mesin-mesin dan modal kerja seperti piutang, sediaan barang, sediaan
bahan, barang setengah jadi, barang jadi. Gilarso (1993), menyatakan
bahwa dalam ilmu ekonomi istilah modal (capital, capital goods) sebagai
faktor produksi menunjuk pada segala sarana dan prasarana (selain manusia
dan pemberian alam) yang dihasilkan untuk digunakan sebagai masukan
(input) dalam proses produksi : bangunan dan konstruksi, alat dan mesin,
serta tambahan pada persediaan.
Modal tersebut dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri dan
pinjaman. Modal sendiri terdiri atas modal disetor atau modal saham dan
laba ditahan. Pinjaman dapat berupa pinjaman jangka pendek maupun
jangka panjang.
Dalam neraca, modal dalam arti uang dan barang dicatat di sisi kiri sebagai
aktiva atau harta, sedangkan modal dalam arti sumber dana dicatat di sisi kanan sebagai utang
dan modal.

Jenis Modal :

Jenis-jenis modal menurut Bambang Riyanto (1993) terdiri dari :


1. Modal Asing/Utang :
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya
harus dibayar kembali. Selanjutnya modal asing atau utang ini dibagi
lagi menjadi tiga golongan yaitu :

a. Modal asing/utang jangka pendek (short-term debt) yaitu jangka


waktunya pendek berkisar kurang dari 1 tahun
b. Modal asing/utang jangka menengah (intermediate- term debt)
dengan jangka waktu antara 1 sampai 10 tahun.
c. Modal asing/utang jangka panjang (long- term debt) dengan jangka
waktu lebih dari 10 tahun.
Penanaman Modal Asing
Penanaman Modal Asing atau (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,
membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing
adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal).

Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka
panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen,
membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang
berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.

Manfaat kegiatan Penanaman Modal Asing adalah :


1. Masuknya modal baru untuk pembangunan
2. Menambah devisa negara
3. Berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga adanya pemasukan bagi negara
berupa pajak penghasilan
4. Penyerapan tenaga kerja
5. Berpengalaman di bidang teknologi
6. Manajemen yang baik
7. Berpengalaman dalam perdagangan internasional (ekspor-impor)
8. Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan baku
9. Permintaan terhadap Fluktuasi bunga bank dan valas
10. Memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah
KERUGIAN kegiatan penanaman modal asing :
1. Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan manajemennya
sesuai dengan operasional perusahaan asing
2. Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat tertutup, sehingga perusahaan
tidak dapat diketahui sehat atau tidak
3. SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajiban sebagaimana diatur undang-
undang, sering menimbulkan dampak lingkungan dan sosial dimana perusahaan baru
tersebut akan didirikan
4. Bagi hasil (Product Sharing) tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul dan
harus ditanggung oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
5. Perusahaan asing mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan
keuntungannya dibawa ke negaranya
6. Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan pegawai lokal
7. Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama dalam perkembangannya
8. Perusahaan asing akan menguasai pasar lokal, sehingga dikhawatirkan produk
dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk asing dan kehilangan pasar lokal
9. Banyaknya perusahaan asing melakukan merger, akuisisi terhadap perusahaan
lokal bahkan isunya saham BUMN telah dijual ke perusahaan asing sehingga dapat
menimbulkan monopoli harga

Anda mungkin juga menyukai