Anda di halaman 1dari 1

Tanah

Tanah diartikan sebagai alat produksi atau media tumbuh alami bagi tanaman di
permukaan bumi. Tanah tersusun atas bahan bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan
bahan bahan organik juga sisa sisa tumbuhan dan hewan. Tanah terbentuk akibat dari
pengaruh kombinasi faktor faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, dan bentuk wilayah.
Menurut PP. 150 tahun 2000, tanah diartikan sebagai komponen lahan berupa lapisan teratas dari
kerak bumi yang terdiri atas bahan mineral dan bahan organik yang mempunyai sifat fisik, kimia,
biologi dan memiliki kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Beberapa fungsi tanah dibidang pertanian adalah tempat berpegang dan bertumpu, menyediakan
unsur unsur mineral, memberikan dan melayani persediaan air, dan menyediakan tata udara
tanah yang baik.
Berdasarkan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh petani ada yang dinamakan sebagai
tanah dingin. Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Petani di Lampung bahwa tanah yang
warnanya hitam adalah tanah banyak mengandung bahan organik. Tanah ini biasanya dingin.
Tanah dingin ini berbeda dengan sifat tanah panas yang terlalu terbuka terhadap sinar
matahari dan cenderung tidak subur. Tanah dingin diartikan sebagai tanah yang subur. Tanah
dingin selalu lembab, mudah diolah, dan sesuai untukpertumbuhan tanaman. Tanah dingin
dipengaruhi oleh adanya lapisan seresah di permukaan tanah, seperti yang terdapat di hutan.
Pemahaman petani terhadap sifat tanah dingin dapat dikaitkan dengan fungsi bahan organik
dalam tanah, yaitu menambah unsur hara tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK)
tanah, meningkatkan kemantapan agregat dan ruang pori, meningkatkan daya menahan air,
sehingga memperlancar pergerakan air dan udara dalam tanah. Secara tidak langsung, perbaikan
sifat tanah oleh bahan organik dapat mengurangi pencucian unsur hara dan erosi tanah. Selain
itu, bahan organik tanah dapat menetralisir keracunan Al.

Referensi :

Hairiah K., SR Utami, D. Suprayogo, Widianto, SM Sitompul, Sunaryo, B. Lusiana, R.


Mulia, M van Noordwik dam G. Cadish. 2001. Agroforestri pada Tanah Masam
di Daerah Tropika Basah. ICRAF. Bogor
Tejoyuwono Notohadiprawiro. 1991. Tanah dan Lingkungan. UGM. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai