BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
3.1.2.3.5 Line 5 dan line 6-1 Organic Acid Waste Water dan Old
Incine Scrubbing
Sumber: Limbah HCl 19%, SWI (Solid Waste Incinerator), air HCl
scrubbing pembakaran.
Umpan limbah dengan kandungan sejumlah Fe, SS, dan Cu,
dengan total 605 ppm , jumlah senyawa organik kurang dari 5
ppm. Setelah proses dari line ini kemudian hasilnya tidak lebih dari 50
ppm dengan pH netral. (Reff: ASC - WWT Project Mass Balance)
Proses Pengolahan Limbah: limbah dari pendinginan HCl 19%, SWI
dan limbah dari line 5 dikirim ke kolam dan dicampur dengan limbah
dari line 6-1 untuk diatur keasamannya. Kemudian limbah
dikoagulasikan menggunakan polimer, dikumpulkan jadi satu dengan
idari line 2 untuk diolah sebagai limbah industri melalui proses
dehidrasi. Cairan ini kemudian diatur pH-nya agar sesuai.
Aerated Lagoon
Aerated lagoon adalah tempat pengolahan limbah cair yang
terakhir sebelum dibuang ke laut bersama dengan sea water return. Air
limbah di aerated lagoon ini berasal dari CPI Separator dan foul water
treatment. Pada aerated lagoon terjadi proses aerasi dengan
menggunakan bantuan 2 buah lagoon aerator berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar sebagai makanan bakteri aerob,
sehingga dengan banyaknya oksigen yang disuplai oleh aerator maka
bakteri aerob akan berkembang lebih banyak dan menjadi lebih efektif
94
Circulating Pump.
Sebelum menuju ke outfall air akan melewati disinfektor yang
berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang terbawa, sehingga
air yang dibuang ke laut benar-benar aman untuk lingkungan. Air
olahan dari aerated lagoon dibuang ke laut dengan kapasitas 51,7
m3/hari pada musim kemarau dan 121,6 m3/hari pada musim hujan.
uranium dalamyellow cake ini hanya U-235 saja yang dapat langsung
berfisi (U-235 adalah bahan fisil). Kandungan bahan fisil dalam
yellow cakeyang hanya 0,72% terlalu kecil untuk menggerakkan
reaksi fisi dalam reaktor nuklir (hanya beberapa tipe reaktor nuklir
saja yang dapat dioperasikan dengan uranium alam dengan kandungan
U-235 rendah, diantaranya adalah reaktor tipe Heavy Water Reactors
(HWR). Oleh karena itu, kandungan U-235 harus ditingkatkan hingga
sekitar 3%.
Proses peningkatan kandungan U-235 dalam bahan bakar
uranium disebut proses pengayaan uranium. Proses pengayaan U-235
tidak dapat secara bebas dilakukan, karena apabila pengayaannya
mencapai 100% maka dapat digunakan sebagai bahan baku senjata
nuklir. Saat ini kondisi uranium di pasar dunia dalam bentuk UF4
(uranium tetrafluorida) dengan kadar U-235 hingga 20%
diperdagangkan dengan bebas. Selanjutnya UF4 dapat diubah dengan
mudah menjadi logam uranium dengan proses kalsinasi.