Anda di halaman 1dari 17

Proses yang terjadi pada daur biogeokimia

Dalam sebuah ekosistem pasti akan ada komponen-komponen biotik dan abiotik yang
saling berinteraksi, sehingga ada hubungan timbal-balik di dalamnya. Daur perpindahan
materi dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke abiotik ini disebut sebagai daur
biogeokimia. Berdasarkan materi atau mineral anorganiknya, daur biogeokimia dibagi
menjadi daur air, daur karbon dan oksigen, daur nitrogen, daur fosfor, dan daur sulfur.

A. Daur Air
Daur air merupakan perputaran air di atmosfer dengan perubahan berbagai bentuk dan
kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi
sifatnya tetap. Daur air atau siklus hidrologi melewati beberapa proses secara umum,
yakni evaporasi, transpirasi, kondensasi dan presipitasi.

Evaporasi (penguapan)

Pelepasan ikatan molekul air sehingga mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di
atmosfir.

Transpirasi
Proses keluarnya uap air dari daun-daun tumbuhan.

Kondensasi (pengembunan)

Perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.

Presipitasi
Pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail), yang bergantung pada suhu di sekitarnya.
*pada gambar ditunjukan dengan rain dan snow
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi :

1. Siklus Pendek / Siklus Kecil


a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
c. Turun hujan di permukaan laut
2. Siklus Sedang
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Terjadi kondensasi
c. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
d. Pembentukan awan
e. hujan di permukaan daratan
f. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
3. Siklus Panjang / Siklus Besar
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Uap air mengalami sublimasi
c. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
d. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
e. Pembentukan awan
f. Turun salju
g. Pembentukan gletser
h. Gletser mencair membentuk aliran sungai
i. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

B. Daur Karbon dan Oksigen


Proses hubungan timbal balik atau daur ulang respirasi seluler dan fotosintesis
bertanggung jawab atas terjadinya perubahan serta pergerakan utama karbon. Turun dan
naiknya CO2 dan O2 Atmosir secara musiman dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas
Fotosintetik. Pada skala global kembalinya O2 dan CO2 ke Atmosfer sebagai struktur
lapisan bumi melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui
Fotosintesis.

Namun, terjadinya pembakaran bahan bakar fosil dan kayu mengakibatkan


bertambah banyaknya gas CO2 yang masuk ke Atmosfir. Sebagai dampaknya terjadi
kenaikan gas CO2 dalam Atmosfir bumi. O2 serta CO2 atmosfer juga akan berpindah
masuk ke luar dan kedalam sistem akuatik, dimana O2 dan CO2 akan terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan organik yang lainnya.
C. Daur Nitrogen
Sebagian besar nitrogen atmosfer terdapat dalam bentuk nitrogen bebas (N2) dan 78% dari
atmosfer adalah gas nitrogen. Daur nitrogen sendiri dibagi ke dalam beberapa proses,
yaitu:
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses penambatan atau pengambilan nitrogen bebas dari udara
menjadi senyawa nitrogen yang dapat di manfaatkan tanaman. Fiksasi nitrogen dapat
terjadi melalui 2 cara, yaitu:
Secara biologis
Fiksasi nitrogen biologis terjadi melalui bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme
yang dapat memfiksasi nitrogen disebut mikroorganisme diazotrof. Contohnya
adalah Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillium
rubrum. Ada juga yang bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan contohnya
Rhizobium leguminosorum, dan kelompok algae biru yaitu Gleocapsa sp.
Anabaena ferilisima, Anabaena cycadae, Anabaena azzolla, dan Nostoc commune.
Dari fiksasi nitrogen ini di hasilkan amonium (NH4).

Secara non biologis


Fiksasi nitrogen non biologis dapat terjadi melalui beberapa cara, diantaranya
adalah melalui sambaran petir yang akan memicu terbentuknya senyawa NO2 dan
NH2, pembakaran bahan bakar fosil yang akan melepaskan senyawa nitrogen
oksida (NOx).

2. Amonifikasi

Amonifikasi adalah proses pembentukan amonium oleh bakteri yang


hidup di dalam tanah. Selain dari hasil fiksasi nitrogen, amonium
juga dapat terbentuk dari dekomposisi (penguraian) organisme yang
sudah mati baik tumbuhan ataupun hewan oleh bakteri. Selain
dekomposisi ssampah organik, amonifikasi juga dapat terjadi akibat
aktivitas bakteri yang merubah senyawa nitrat menjadi amonium.

3. Nitrifikasi

Nitrifikasi adalah proses pengubahan amonium menjadi nitrat oleh


aktivitas enzim nitrogenase yang di miliki oleh bakteri nitrifikasi.
Proses nitrifikasi berlangsung melalui dua tahap, yaitu nitritasi dan
nitratasi. Nitritasi adalah proses pengubahan amonium menjadi nitrit
(NO2) oleh bakteri nitrit seperti Nitrosomonas sp. dan Nitrosococcus
sp. yang dilanjutkan dengan nitratasi, yaitu proses pengubahan
nitrit menjadi nitrat (NO3) oleh bakteri nitrat seperti Nitrobacter dan
Bactoderma sp. Dalam wujud nitrat inilah baru nitrogen dapat
diserap oleh tumbuhan.

4. Asimilasi dan Denitrifikasi

Nitrat yang terbentuk dari proses nitrifikasi akan mengalami proses asimilasi
oleh tumbuhan dan denitrifikasi oleh bakteri. Asimilasi dan denitrifikasi adalah dua
proses berbeda yang dapat terjadi dalam waktu bersamaan di dua tempat yaitu pada
tumbuhan dan didalam tanah.

Asimilasi adalah proses pemanfaatan nitrat dalam proses fotosintesis. Asimilasi


terjadi melalui penyerapan nitrogen dalam bentuk ion nitrat dan amonium dari dalam
tanah oleh tanaman. Senyawa ion nitrogen tersebut kemudian direaksikan hingga
terbentuk berbagai unsur organik seperti asam amino, asam nukleat dan bahkan ada
senyawa ion nitrogen yang di sisipkan ke dalam klorofil. Pada tanaman yang memiliki
bintil/nodul akar yang berisi organisme diazotrof, nitrogen dapat langsung difiksasi
hingga terbentuk ion amonium. Nitrogen dapat berpindah ke hewan dan manusia
ketika memakan tumbuhan.

Denitrifikasi adalah proses pelepasan nitrogen kembali keudara. Proses ini


terjadi di dalam tanah dengan bantuan bakteri denitrifikasi seperti Clostridium
denitrificans, Thiobacillus denitrificans, Azotobacter denitrificans, dan Pseudomonas
denitrificans. Selain melalui proses denitrifikasi, proses pelepasan nitrogen kembali
keudara juga dapat berlangsung melalui proses Oksidasi Amonia Anaerobik. Dalam
proses ini amonium dan nitrit bereaksi secara oksidasi menghasilkan Nitrogen bebas
dan air (H2O).

Setelah nitrogen bebas terbentuk kembali, daur nitrogen mulai dari awal lagi di
mulai dengan fiksasi nitrogen, amonifikasi, nitrifikasi, asimilasi dan denitrifikasi.
Begitu seterusnya, sehingga menjadi sebuah siklus yang terus menerus berputar.
D. Daur Fosfor
Fosfor digunakan sebagai pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP, serta pembentuk
tulang dan gigi. Berbeda dengan daur hidrologi, daur karbon, dan daur nitrogen, daur
fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Di alam, fosfor dapat ditemukan dalam 2 bentuk,
yaitu senyawa fosfor organik pada makhluk hidup dan senyawa fosfat anorganik pada air
dan tanah. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan
fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air
tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi.
Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat,
Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus,
Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Bakteri-bakteri tersebut dapat
melarutkan fosfat menjadi tersedia bagi tumbuhan. Tumbuhan lalu menggunakan dan
membentuknya sebagai senyawa organik bagi konsumen. Manusia dan hewan
memperoleh fosfat dari tumbuhan yang dimakannya. Jika kandungan fosfat dalam tubuh
makhluk hidup berlebihan maka fosfat akan dikeluarkan kembali ke alam dalam bentuk
urin atau feses yang kemudian diuraikan oleh bakteri pengurai kembali menjadi fosfat
anorganik. Selain dari sisa-sisa metabolisme tubuh, fosfat juga di peroleh dari
dekomposisi makhluk hidup yang telah mati oleh bakteri pengurai (Effendi, 2003).
E. Daur Sulfur
Sulfur merupakan unsur non -logam rapuh, kuning, hambar, dan tidak berbau serta
terdiri dari banyak vitamin, protein, dan hormon yang memainkan peran penting dalam
kedua iklim dan kesehatan berbagai ekosistem. Sebagian besar sulfur bumi disimpan di
bawah tanah di batuan dan mineral, termasuk sebagai garam sulfat yang terkubur di dalam
sedimen laut.
Daur sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur
dioksida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam
ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral,
diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun
protein.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar
dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan
manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh hewan dan
manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-
sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah
satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan
sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau. Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari
penguraian hewan dan tumbuhan yang matioleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi di
lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gas hidrogen sulfida di udara
kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen
sulfida yang tertinggal di dalam tanah dengan bantuan bekteri akan diubah menjadi ion
sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan
sulfur dioksida akan terlepas keudara.
Di udara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam
sulfat (H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Hujan asam juga
dapat disebakan oleh polusi udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran, kendaraan
bermotor, dll. Hujan asam dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4
yang jatuh ke dalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali
diserap oleh tumbuhan. Lalu tumbuhan di makan oleh hewan dan manusia. Setelah itu
makhluk hidup mati dan diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kembali, bergitu
seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah berrhenti selama salah satu
komponen penting seperti tumbuhan masih adadi permukaan bumi ini.
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa
belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara
sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme. Beberapa mikroorganisme yang
berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri
Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida
dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof
anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi
yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus).
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap proses
trasformasi adalah sebagai berikut :

1. H2S S SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.

2. SO4 H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat anaerobik.

3. H2S SO4 => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.

4. Sulfur organik SO4 + H2S => mikroorganisme heterotrofik, aerobik, dan


anaerobik
CONTOH SOAL
1. Perhatikan skema daur Biogeokimia dari unsur karbon berikut :

Proses yang terjadi pada daerah X adalah ..


A . Mati
B . Fotosintesis
C . Respirasi
D . Pengendapan
E . Pembakaran

Jawab: D

Pembahasan :

Dalam ekosistem terjadi proses makan dan dimakan dan berakhir pada proses
penguraian bahan-bahan sisa yang akan mengendap di dalam tanah.

2. Bagan berikut menunjukkan daur nitrogen. Proses nitrifikasi terjadi pada nomor
.

A.1
B.2
C.3
D.4
E.5

Jawab: B

Pembahasan :
Proses nitrifikasi adalah proses pembentukan nitrat oleh bakteri nitrogen di dalam
tanah
Keterangan gambar:
N2 NO3 = peristiwa nitrifikasi
NO3 protein = proses sintesis
Protein CO2 = katabolisme atau pembusukan
Protein NH3 = amonifikasi
NH3 N2 = denitrifikasi

3. Perhatikan salah satu daur biogeokimia di bawah ini!

Pada daur oksigen seperti pada skema X, Y, dan Z secara berurutan adalah .
A. O2, fotosintesis, dan CO2
B. O2, respirasi aerob, dan CO2
C. CO2, fotosintesis, dan O2
D.CO2, respirasi anaerob, dan O2
E. O2, CO2 dan fotosintesis

Jawab: D

Pembahasan :
Dalam daur oksigen, tumbuhan melepaskan oksigen (Y) sebagai salah satu hasil dari
reaksi kimia fotosintesis disamping hasil lainnya berupa glukosa. Oksigen tersebut
dilepaskan oleh tumbuhan ke udara (Z). Oksigen selanjutnya dibutuhkan oleh
organisme yang melakukan respirasi seluler melalui peristiwa pernapasan (respirasi).
Melalui peristiwa respirasi juga oksigen dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk
senyawa CO2 dimana CO2 digunakan oleh tumbuhan dalam peristiwa fotosintesis.
Reaksi fotosintesis secara sederhana adalah sebagai berikut 6CO 2 + 6H2OC6H12O6 +
6O2.

4. Pernyataan yang tepat untuk daur nitrogen berikut ini kecuali.


A. nitritasi diperlukan nitrit
B. melibatkan bakteri Nitrobakter
C. bersifat anaerob
D. membentuk nitrat
E. bahan utamanya amoniak

Jawaban: A

Pembahasan:
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia (NH3). Amonia dihasilkan dari
penguraian jaringan yang mati oleh dekomposer. Amonia ini akan mengalami nitritasi
oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrococcus yang akan diubah menjadi
nitrit. Lalu dibantu lagi oleh nitrobacter sehingga dapat menghasilkan nitrat yang
dapat diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya, oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah
menjadi nitrogen untuk dikembalikan ke udara melalui Denitrifikasi.

5. Berikut adalah beberapa mikroorganisme yang dapat mengikat nitrogen baik secara
langsung ataupun tidak, kecuali
A. Rhizobium leguminosorum
B. Azotobacter sp.
C. Nostoc sp.
D. Anabaena sp.
E. Xanthomonas

Jawaban: E

Pembahasan:

Rhizobium leguminosorum merupakan bakteri yang dapat menambatkan nitrogen


yang terdapat pada akar tumbuhan polong polongan.

Azotobacter sp.yakni bakteri yang berada didalam tanah yang hidup bebas yang
dapat mengikat nitrogen secara langsung dan bersifat aerob.

Nostoc sp.dan Anabaena sp. adalah jenis Ganggang biru yang juga mampu
mengikat nitrogen.

Sedangkan Xanthomonas adalah bakteri yang menyerang pucuk tanaman padi,


Xantomonas citri menyerang tanaman budidaya jeruk

Perlu diketahui Bakteri Rhizobium , Azotobacter ini adalah Fiksator N2 bebas


diudara , bukan Bakteri Nitrifikasi

6. Fiksasi nitrogen dalam siklus nitrogen dapat dilakukan melalui beberapa cara di
bawah ini kecuali:
A. Mikroorganisme yang ada di dalam tanah
B. Proses industri melalui temperatur dan tekanan yang tinggi
C. Mikroorganisme dalam nodul-nodul akar pada tumbuhan leguminose
D. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat mengabsorbsi langsung gas nitrogen
E. Ketika terjadi petir/kilat di langit
Jawaban : D

Pembahasan:
Tumbuhan tidak dapat langsung mengabsorbsi gas nitrogen dari udara. Yang benar
adalah beberapa tumbuhan dari famili leguminoceae berasosiasi dengan mikroba yang
dapat langsung mengabsorbsi gas nitrogen dari udara. Contoh mikroba tersebut adalah
Rhizobium leguminose yang berasosiasi dengan akar tanaman legum.

7. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang menunjukkan proses nitrifikasi pada
siklus nitrogen:
A. Konversi dari ion amonium menjadi nitrat
B. Konversi dari ion amonium menjadi nitrit
C. Konversi dari gas nitrogen menjadi nitrit
D. Konversi dari gas nitrogen menjadi nitrat
E. Konversi dari nitrit menjadi nitrat
Jawaban : A

Pembahasan:
Proses nitrifikasi pada siklus nitrogen adalah proses perubahan amonium (NH) oleh
bakteri nitrifikasi menjadi nitrit (NO) lalu dari nitrit diubah menjadi nitrat (NO) juga
oleh bakteri nitrifikasi. Jadi hasil akhir dari proses nitrifikasi adalah nitrat.

8. Perhaikan gambar siklus nitrogen berikut!

Proses nitritasi dan nitratasi secara berturut turut terjadi pada nomor

A. I dan III
B. II dan III
C. II dan V
D. I dan VI
E. I dan II

Jawaban : E
Pembahasan :
Nitritasi adalah proses pembentukan nitrit, sedangkan nitratasi adalah proses
pembentukan nitrat.
9. Perhatikan Daur Phospor berikut ini!

Proses yang terjadi pada bagian yang bertanda X adalah..


A. mengambil unsur fosfor dari lingkungan Dalam bentuk fosfor dari lingkungan
dalam Bentuk fosfat anorganik
B. mengubah fosfat organik dari sisa organisme Menjadi fosfat anorganik
C. melepaskan fosfor keatmosfir hasil Penguraian fosfatorganik.
D. mengikat fosfat anorganik dan Menyediakannya bagi tumbuhan.
E. pembentukan fosfat organik dan unsur-unsur fosfat.
Jawaban : B
Pembahasan:
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa PO 4 termasuk tumbuhan (berarti an-organik).
Sisa hewan mati berarti zat organik. X berarti mengubah organik menjadi an-organik
dan dilakukan oleh dekomposer

10. Perhatikan siklus karbon berikut!

Proses yang terjadi pada X dan Y secara berurutan adalah


A. Respirasi dan transpirasi
B. Respirasi dan fotosintesis
C. Fotosintesis dan respirasi
D. Fermentasi dan transpirasi
E. Keduanya respirasi
Jawab: B
Pembahasan:
Unsur C di atmosfer terdapat dalam bentuk karbon dioksida. Karibon dioksida masuk
pertama kali ke dalam komponen biotik melalui produsen lewat peristiwa fotosintesis
menghasilkan bahan organik yaitu glukosa. Bahan organic yang mengandung unsur
karbon tersebut selanjutnya ditransfer ke hewan dan manusia secara langsung maupun
tidak langsung melalui peristiwa rantai makanan. Karbon dioksida dapat kembali lagi
ke atmosfer melalui respirasi, pembusukan jasad mati oleh mikroorganisme dan
pembakaran bahan bakar fosil.

11. Aerasi membantu proses nitrifikasi sebab

A. Nitrifkasi memerlukan oksigen bebas


B. Nitrifikasi memerlukan kelembaban tinggi
C. Nitrifikasi memerlukan oksigen rendah
D. Aerasi tanah mempermudah peresapan air
E. Aerasi tanah mempermudah penyerapan pupuk

Jawab: A

Pembahasan:

Pada peristiwa nitrifikasi diperlukan oksigen untuk proses oksidasi, sehingga


peningkatan aerasi dapat meningkatkan nitrifikasi.

12. CO2 pada daur biogeokimia tersebut berasal dari proses


A. respirasi dan evaporasi
B. respirasi dan transpirasi
C. dekomposisi dan respirasi
D. dekomposisi dan evaporasi
E. evaporasi dan transpirasi

Jawab: A

Pada daur carbon dan oksigen di atas terlihat bahwa air sungai menguap (evaporasi)
jadi udara, dan udara yang digunakan dilakukan fotosintesis oleh tumbuhan yang
menghasilkan oksigen, lalu oksigen dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya untuk
respirasi dan menghasilkan karbondioksida lagi.

13. Manakah mikroorganisme yang tidak dapat memfiksasi nitrogen?

A. Aerobacter aerogenes
B. Gleocapsa sp.
C. Rhizobium leguminosrum
D. Anabaena cycadae
E. Nostoc commune

Jawab: A

Pembahasan:

Aerobacter aerogenes berperan dalam siklus fosfor, bukan dalam siklus nitrogen.

14. Pada daur air, turunnya hujan merupakan proses

A. Kondensasi
B. Transpirasi
C. Persipitasi
D. Respirasi
E. Evaporasi

Jawab: C

Pembahasan:

Perspitasi adalah pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail), yang bergantung
pada suhu di sekitarnya. Sedangkan evaporasi adalah pelepasan ikatan molekul air
sehingga mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Transpirasi
adalah proses keluarnya uap air dari daun-daun tumbuhan. Kondensasi
(pengembunan) adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas
(atau uap) menjadi cairan. Respirasi tidak termasuk dalam daur air, tapi pada daur
karbon dan oksigen.
15. Bakteri yang berperan dalam daur sulfur untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida
dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S) adalah..

A. Desulfomaculum dan Desulfibrio


B. Chromatium
C. Thiobacillus
D. Anabaena
E. Pseudomonas

Jawab: A

Pembahasan:

Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa
belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi
antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme. Beberapa
mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri,
antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian
H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan melepaskan
sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi
sulfat oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus). Anabaena dan Pseudomonas ikut
berperan dalam daur nitrogen, bukan daur sulfur. Anabaena mengikat nitrogen bebas
diudara sedangkan Pseudomonas berperan sebagai bakteri denitrifikasi.

Anda mungkin juga menyukai