Disusun Oleh :
Erwin Cahyanto
141.33.1017
Disusun oleh :
Erwin Cahyanto
( 141.33.1017 )
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
1
yang merupakan salah satu cara mengaplikasikan teori yang telah didapat
dibangku perkuliah untuk diaplikasikan secara nyata di bidang industri.
Dengan melihat langsung kegiatan dan hasil produksi di PT. Aneka
Adhilogam Karya Klaten, Jawa Tengah penyusun tertarik mengambil judul
Proses Pembuatan Flange Adaptor karena ingin mengetahui lebih jauh
mengenai flange adaptor sehingga bisa menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman, selain itu juga ingin mengetahui mengenai bahan-bahan yang
dibutuhkan dan langkah-langkah dalam pembuatan flange adaptor. Dengan
demikian penyusun bisa menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
apabila terjun langsung di dunia kerja.
2. PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :
(a). Mengetahui macam, jenis, dan fungsi flange adaptor PT. Aneka
Adhilogam Karya, Klaten Jawa Tengah.
(b). Mengetahui apa saja bahan baku pembuatan flange adaptor di PT. Aneka
Adhilogam Karya, Klaten Jawa Tengah.
(c). Mengetahui proses pembuatan flange adaptor dengan proses pengecoran
di PT. Aneka Adhilogam Karya, Klaten Jawa Tengah.
3. BATASAN MASALAH
Keterbatasan penulis akan kemapuan dan pengetahuan sekaligus
keterampilan, mempengaruhi penulisan dalam menyampaikan masukan-
masukan ataupun data dalam laporan ini untuk itu penulis membatasi masalah
dalam kegiatan KP (Kerja Praktek) ini pada :
(a). Observasi hanya dilakukan pada PT. Aneka Adhilogam Karya, Klaten
Jawa Tengah.
(b). Pembahasan difokuskan pada proses pembuatan flange adaptor PT.
Aneka Adhilogam Karya, Klaten Jawa Tengah.
2
4. TUJUAN KERJA PRAKTEK
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan
kerja praktek di PT. Aneka Adhilogam Karya adalah :
(a). Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan flange adaptor pada
PT. Aneka Adhilogam Karya, Klaten Jawa Tengah.
(b). Untuk memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan studi Di-
ploma-III Teknik Mesin di Fakultas Teknologi Industri Institut Sains
& Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
(c). Pengembangan dan pengaplikasian ilmu yang telah di dapat dari mata
kuliah proses produksi, praktikum keahlian manufaktur dan material
teknik.
3
(2). Sebagai sarana tukar informasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan teknologi.
(3). Sebagai data masukan untuk memperoleh pertimbangan dan
peningkatan kualitas dari system yang sudah ada melalui
penerapan metode kerja yang diperoleh mahasiswa.
4
Visi
Hasil produksi PT. Aneka Adhilogam Karya yang berupa flange adaptor, pipe
fitting, clam saddle, dan mainhole dibuat untuk memenuhi kebutuhan industri
berskala besar seperti pertamina dan PDAM yang menggunakan pipa-pipa yang
berbahan dasar kuat dan tebal.
Tahun 1994 Prestasi yang diraih sebagai industri kecil nasional yang terbaik
telah membawa PT. Aneka Adhilogam Karya merahi penghargaan PERTASI
KENCANA. Penghargaan UPAKARTI didapat pula dari Presiden Republik
Indonesia sebagai Pengembang Jasa Prototype pada skala kecil dan Industri
kerajinan.
PT. Aneka Adhilogam Karya memiliki Divisi Pipe Fitting dan Divisi
Charcoal (Briket Arang). Divisi Pipe Fitting memperoleh sertifikat SNI untuk
"pipa penghubung bertekanan" pada tanggal 23 Oktober 1995, sedangkan pada
tanggal 12 February 2008 memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2008 (Quality
Management System).
Misi
Untuk memenuhi kebutuhan produksi maka PT. Aneka Adhilogam Karya
merekrut SDM yang memiliki skill dan selalu berusaha menjaga kwalitas dari
hasil produksinya.
Tahun 1994 Prestasi yang diraih sebagai industri kecil nasional yang terbaik
telah membawa PT. Aneka Adhilogam Karya merahi penghargaan PERTASI
KENCANA. Penghargaan UPAKARTI didapat pula dari Presiden Republik
Indonesia sebagai Pengembang Jasa Prototype pada skala kecil dan Industri
kerajinan.
PT. Aneka Adhilogam Karya memiliki Divisi Pipe Fitting dan Divisi
Charcoal (Briket Arang). Divisi Pipe Fitting memperoleh sertifikat SNI untuk
"pipa penghubung bertekanan" pada tanggal 23 Oktober 1995, sedangkan pada
tanggal 12 February 2008 memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2008 (Quality
Management System).
5
C. LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Proses Pengecoran Logam
Proses pengecoran logam (casting) adalah salah satu teknik pembuatan
produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian
dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari
produk cor yang akan dibuat. Sebagai suatu proses manufaktur yang
menggunakan logam cair dan cetakan, pengecoran digunakan untuk
menghasilkan bentuk asli produk jadi.
Untuk membuat coran, maka langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai
berikut :
a. Pencairan logam
b. Pembuatan cetakan
c. Penuangan cairan logam
d. Pembongkaran cetakan
e. Pembersihan coran
Langkah pertama adalah mencairkan logam. Logam yang ingin dijadikan
sebagai material bahan baku produk yang ingin dibuat dicairkan terlebih
dahulu. Untuk mencairkan logam, tanur atau tungku yang digunakan
bermacam-macam. Umumnya, tanur induksi frekuensi rendah digunakan
untuk besi cor, tanur busur listrik atau tanur induksi frekuensi tinggi
digunakan untuk baja tuang, dan tanur krus untuk paduan tembaga atau
coran paduan ringan.
6
Proses selanjutnya adalah pembuatan cetakan. Cetakan biasanya dibuat
dengan cara meemadatkan pasir. Pasir yang digunakan terkadang pasir alam
atau pasir buatan yang mengandung tanah lempung. Terkadang juga
dicampurkan pengikat khusus seperti semen, resin furan, resin fenol, atau
minyak pengering. Pengikat khusus tersebut dapat memperkuat cetakan atau
mempermudah operasi pembuatan cetakan.
Selain cetakan pasir, ada juga cetakan logam. Ketika proses penuangan,
logam cair akan masuk melalui pintu cetakan (saluran masuk) sehingga
pintu cetakan harus dibuat sedemikian rupa supaya aliran logam cair tidak
terganggu.
7
Kemudian coran dibersihkan dengan disemprot mimis atau semacamnya
agar hasilnya terlihat bagus. Lalu dilakukan pemeriksaan visual untuk
melihat kerusakan serta pemeriksaan dimensi untuk melihat apakah ukuran
sudah sesuai desain atau belum. Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan
metalurgi untuk mencari kerusakan dalam, semisal dengan pengujian
supersonik atau pemeriksaan radiografi. Bisa juga dilakukan uji kekuatan,
struktur mikro, dan komposisi kimia pada hasil coran.
Sambungan yang paling sempurna jika dilihat dari sisi pencegahan bocor
dan ketahanan akan tekanan fluida yang mengalir adalah menyambung
langsung dengan las. Tetapi dengan las membuat sambungan itu bersifat
permanen, yang bukan merupakan hal baik jika sambungan itu butuh dilepas
untuk perawatan atau perbaikan. Las juga tidak bisa diaplikasikan jika ada
8
bagian dalam yang tidak tahan akan suhu tinggi yang dihasilkan proses las.
Sambungan dengan threaded joint dapat dibongkar pasang, tetapi tidak bisa
diaplikasikan untuk sambungan dengan ukuran besar dan bertekanan tinggi.
Karena itu, walaupun dengan flange akan menambah berat material dan
membutuhkan baut, mur dan gasket, flange tetap banyak digunakan.
Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur. Karena adanya kekasa-
ran pada permukaan metal, sambungan metal dengan metal tidak akan
mencegah kebocoran. Karena itulah dibutuhkan juga gasket diantara flange
untuk menutupi celah-celah kecil dari kekasaran permukaan flange se-
hingga tidak bocor sama sekali.
Tidak seperti pipa yang ketebalannya dapat disesuaikan dengan tekanan
fluida yang mengalir, flange mempunyai keterbatasan dari sisi pembu-
atannya. Karena itu, flange tidak desain satu per satu menurut tekanan flu-
ida, tetapi dikelompokkan menjadi beberapa kelas dan itu sudah distandar-
isasikan sejak lama. Flange dapat dibagi menjadi kelas 150, 300, 600, 900,
1500, 2500. Ini adalah sebutan kelas yang menunjukkan setinggi apa
tekanan yang dapat diaplikasikan. Misalnya untuk suhu kamar dengan
tekanan fluida sampai 20 bar dapat menggunakan kelas 150, tekanan sampai
50 bar menggunakan kelas 300, tekanan sampai 100 bar menggunakan kelas
600 dan seterusnya.
Daya tahan terhadap tekanan tersebut juga bergantung pada suhu dan ma-
terial. Daftar maksimum tekanan yang dapat diaplikasikan menurut suhu
dan material disebut dengan Pressure Temperature Rating, atau disingkat
dengan PT Rating. Pembagian kelas dan PT Rating ini juga dipakai untuk
desain katup dan gasket.
Standar untuk metal flange biasanya menggunakan ASME B16.5,
B16.47 atau MSS SP 44. Untuk gasket menggunakan ASME B16.20 atau
B16.21. Dan untuk katup menggunakan ASME B16.34.
9
1.3 Fungsi Flange Adaptor :
a) Menyambung dari satu bagian pipa ke bagian pipa yang lain.
b) Menyambung dari suatu system perpipaan ke suatu peralatan misal
tangki, pressure vessel, heat exchanger, dll
c) Tempat posisi suatu alat instrumentasi dipasang misal pressure differ-
ential, pressure transmitter, dll
d) Tempat menjepit suatu peralatan khusus misal rupture orifice, spade,
spectacle blind, dll
e) Memutus suatu system aliran perpipaan , hal ini khusus untuk Blind
Flange
Flange atau yang memiliki nama lain forging (untuk jenis yang self
reinforcement), dapat di bagi menjadi beberapa jenis bila di lihat dari
ratingnya. Yaitu flange rating 150, 300, 600, 900, 1500 bahkan sampai
2500. Pembagian flange dari jenis ratingnya dikarenakan flange tersebut
bekerja dalam pressure (tekanan) yang berbeda sesuai dengan ratingnya,
rating flange tersebut dalam satuan pound.
10
b. Jenis flange berdasarkan ukurannya (NPS)
Flange juga dapat dibagi menurut ukuran pipanya. Jadi antara satu
pipa dengan pipa lainya yang ukurannya berbeda, jenis flangenya pun
berbeda. Dalam artikel sejarah dan teori dasar pemipaan, disinggung
bahwa untuk menyebut ukuran dalam pipa kita mengenalnya dengan
istilah NPS. NPS adalah kependekan dari nominal pipe size, yaitu suatu
ukuran nominal yang digunakan untuk membedakan pipa.
Kembali mengenai flange, pembagian jenis flange beradarkan
NPSnya kita akan mengenal ukuran , , 1, 2 10, 12 24
dan seterusnya, mengikuti ukuran dari pipa yang akan di pasangkan
flange.
Weldneck flange, flange jenis ini memiliki ciri yang amat ketara
yaitu penyambungan flangenya mengunakan las. Flange jenis ini biasa
dan paling banyak digunakan dalam sebuah plant, karena sifatnya
mudah untuk disambungkan dengan pipa. Flange jenis ini dapat
digunakan untuk pressureyang tinggi, baik untuk temperature rendah
atau tinggi.
11
2. Flange Tipe Slip-on dan Lap Joint
12
3. Flange Tipe Threaded (ulir)
Soket flange, jenis flange ini mirip dengan slip on, hanya saja pada
sisi terluar dari flange terdapat tahanan yang menyebabkan pipa yang
dimasukan ke dalamnya tidak tembus.
5. Reducing Flange
Reducing flange, jenis flange yang satu ini memiliki fungsi untuk
mengabungkan pipa yang memiliki diameter berbeda.
13
6. Blind Flange
Blind flange adalah jenis flange yang berfungsi untuk menutup
aliran, seperti halnya cap dalam fitting. Jenis flange ini rata, tidak ada
apapanya karena memang berfungsi untuk menutup.
Aliran itu di tutup karena bisa jadi pipa yang di tutup alirannya di
maksudnya untuk dilakukan maintenance kemudian hari, atau memang
aliran itu di tutup untuk akeses manusia.
14
7. ANSI 1500LB
Pemilihan Flange Rating berdasarkan besarnya Pressure-
Temperature yang bekerja pada sebuah system perpipaan. Selain standar
ANSI flange juga mempunyai standar yang lain seperti BS, DIN, JIS,
dll.
15
Mulai
Tidak
Disetujui
Ya
Bimbingan
Tidak
Disetujui
Ya
Pengajuan proposal ke
Perusahaan
Tidak
Diterima
Ya
Pelaksanaan KP
Pengolahan
Pengambilandata &pembuatan
data & pembuatan
laporan
laporan
Bimbingan laporan
Tidak
OK
Ya
Selesai
16
E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan manfaat KP (Kerja
Praktek), batasan masalah, metode pengumpulan data dan disistematika
penyusunan laporan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan umum perusahaan mulai dari
sejarah, visi dan misi, produk yang dihasilkan, hingga peralatan yang
digunakan di perusahaan.
BAB III LANDASAN TEORI
Dalam proses pembuatan flange adaptor landasan teori yang kami ambil
melalui cara pandang, tinjauan pustaka yang ada kaitannya dengan tema Kerja
Praktek.
Adapun konsep-konsep yang dilaksanakan oleh PT. Aneka Adhilogam Karya,
Klaten-Jawa Tengah dalam pembuatan flange adaptor adalah pencairan logam,
pembuatan cetakan, penuangan cairan logam, pembongkaran cetakan dan
pembersihan coran.
BAB IV PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Dalam pelaksanaan kerja praktek dalam pengumpulan informasi
dengan cara interview, pengamatan di lapangan dan studi pustaka.
Dalam hal ini mengambil cara pengamatan langsung dan interview dilapangan
di PT. Aneka Adhilogam Karya, Klaten-Jawa Tengah. Adapun pelaksanaan
dalam pembuatan flange adaptor di PT. Aneka Adhilogam Karya, Klaten-Jawa
Tengah melalui proses pengecoran logam.
17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil KP (Kerja Praktek) dan
laporan serta saran-saran sebagai pendukung suatu yangkurang dari hasil
pengamatan saat penulis melaksanakan KP (Kerja Praktek).
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
F. DAFTAR PUSTAKA
ASME, 1998, ASME B16.5, Pipe Flanges and Flanged Fitting NPS Through
NPS 24,, ASME Press, New York
Nursyahid M. S., 2015. Ilmu Pipa-Definisi, Fungsi, dan Jenis Flange Pipa,
termuat di http://chawqnoors.blogspot.com/2015/08/ilmu-pipa-definisifung
si-dan-jenis.html diakses pada tanggal 11 Februari 2016, pukul 19.46 WIB.
19
G. JADWAL PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan : 20 Maret 20 April 2017
Nama Perusahaan : PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten.
Alamat Perusahan : JL. Batur Kel. Tegalrejo, Ceper, Klaten 57465
INDONESIA Telp. (62-272)551199, 552821
20
H. BIODATA PENYUSUN
Nama : Erwin Cahyanto
Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri, 7 februari 1996
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Alamat Asal : Watugeni, Selopuro, Batuwarno, Wonogiri,
No. Telepon : 082226004288
Email : erwincahyanto29@gmail.com
Asal Smk : SMK Pancasila 3 Baturetno Wonogiri
21