Anda di halaman 1dari 1

Seorang anak laki-laki usia 13 bulan sakit panas dan diare, anak tersebut dibawa ke RS

sukamara RS tipe D, di RS tersebut dia diobati dan dirawat, hasil lab disana menunjukkan
malaria, dari apusan darah tebal ditemukan plasmodium vivax, kemudian pasien tersebut
dirujuk ke RS tipe C di pangkalambun, dengan diagnosis rujukan malaira, p. vivax, anak
tersebut dirujuk dengan menggunakan speed boat, dengan ditemani 2 perawat,
sesampaiannya di RS tipe C diterima di IGD, dan diberikan 4 jenis obat oleh dokter jaga
IGD, obat yang berikan, ceftriaxon inj, ondancentron inj, ranitidin inj, antrain inj,
menurut keterangan ibu, saat suntikan ke empat, spuit yang paling besar, anak menjerit,
akan tetapi suntikan oleh perawat. Tidak lama kemudian pasien merasa lemas dan tidak
sadarkan diri, dilakukan RJP pada pasien tersebut oleh perawat IGD, dokter jaga IGD
tidak berada di tempat pasien meninggal, pada saat itu tidak diberikan adrenalin, belum di
lakukan skin test. Keluarga tidak menerima dan menuntut secara perdata, apakah
malpraktik atau tidak ?

Anda mungkin juga menyukai