Anda di halaman 1dari 15

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA

Disusun Oleh :
Latifah Herdian C 21080113130057
Chyntya Syafril 21080113140063
Irma N Hutabarat 21080113140070
Akhmad Masykur H M 21080113130078
Lare Demetria Agiasti 21080113140087
Diena Fadiah 21080113140092
Khairunnisa 21080113140098
Lucy Amena Sembiring 21080113140103
Armita Cristiany 21080113140108

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................................

BAB I LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................................

1.2. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................................

1.3. Penerapan dan Evaluasi SML PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java ..........

1.3.1. Ruang Lingkung SML ....................................................................................

BAB II KEBIJAKAN LINGKUNGAN


2.1. Kebijakan Lingkungan .............................................................................................

2.1.1. Komitmen .......................................................................................................

2.1.2. Kebijakan Manajemen PT. CCAI Central Java...............................................

BAB III STRUKTUR ORGANISASI


3.1. Struktur Organisasi ...................................................................................................

BAB IV PROSES PRODUKSI YANG DITINJAU.................9


BAB V MATRIKS KAL..11
BAB VI PROGRAM PROGRAM13
BAB VII KESIMPULAN.15
7.1. Kesimpulan .............................................................................................................

2
BAB I
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya kesadaran bahwa masalah lingkungan global


dapat mengancam kelangsungan pembangunan ekonomi, maka upaya dunia makin
gencar untuk perlindungan lingkungan pun semakin besar. Kenyataan ini telah
menempatkan aspek lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam pola
perdagangan barang dan jasa.

Salah satu isu utama yang mendapat perhatian besar adalah pencemaran
lingkungan hidup oleh perusahaan-perusahaan industri. Masalah pencemaran
lingkungan sebenarnya sudah lama menjadi sorotan masyarakat diberitakan meluas
oleh berbagai media massa, tetapi kurang mendapat tanggapan positif dari aparat
berwenang. Pada era reformasi ini masalah pencemaran lingkungan tetap mendapat
sorotan tajam dari masyarakat dan tuntutan dari masyarakat akan hak-haknya
untuk mendapatkan kualitas lingkungan hidup yang sehat semakin keras
dikumandangkan.

Sekarang ini pihak pengusaha industri mendapat tekanan kuat dari dua arah
secara simultan yaitu dari luar dan dalam negeri. Dalam situasi demikian,
perusahaan industri jika ingin bertahan tidak punya pilihan lain, selain meninjau
dan mengkaji ulang visi, orientasi dan kebijakan perusahaan terhadap lingkungan
hidup. Mereka dituntut untuk merubah Sistem Manajemen Lingkungan agar sesuai
dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan gambaran diatas, maka diperlukan adanya pembelajaran secara
langsung dan spesifik untuk mengetahui secara mendalam mengenai SML
perusahaan. PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java dianggap memiliki citra
yang baik dalam upaya pengelolaan lingkungan khususnya dalam penerapan
Sistem Manajemen Lingkungan.
1.2. Gambaran Umum Perusahaan
Berikut identitas PT. Coca-Cola Amatil Indonesia - Central Java dan
bidang usaha/kegiatannya :
Nama Perusahaan : PT. Coca Cola Amatil Indonesia - Central Java

3
Alamat Perusahaan : Jalan Soekarno-Hatta Km 30, Kelurahan
Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten
Semarang
Luas Area Usaha : 8494 m2
Nomor Telepon : (0298) 523333
Nomor Fax : (0298) 522303
Bidang Usaha/Kegiatan : Produsen Minuman Ringan Berkarbonasi dan
Minuman Ringan Tidak Berkarnonasi
1.3. Penerapan dan Evaluasi SML PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Central Java
1.3.1 Ruang Lingkup SML
Standar lingkungan yang diterapkan adalah International Standard
ISO 14001. Sehubungan dengan itu maka PT. CCAI Central Java telah
mengadopsi ISO 14001 versi 2004 sebagai dasar dari penerapan EMS.
Lima prinsip pokok dalam International Standard ISO 14001 untuk EMS
adalah:
1. Persyaratan Umum
2. Kebijakan Lingkungan
3. Perencanaan
4. Penerapan dan Operasi
5. Pemeriksaan
6. Tinjauan Manajemen

4
Sertifikat ISO 14001 PT. COCA COLA AMATYL CENTRAL JAVA

BAB II

5
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
2.1. Kebijakan Lingkungan
1. Komitmen
Kebijakan PT. CCAI Central Java mencerminkan komitmen dari
Top Management untuk menjamin tanggung jawab dan pengelolaan
lingkungan yang efektif disemua aspek dari kegiatan produksi, pelayanan
dan produk. Kebijakan ini menyatakan tekad dari PT. CCAI Central Java
untuk mematuhi sepenuhnya peraturan perundangan dan persyaratan lain
yang diterapkan disemua negara dimana perusahaan beroperasi dan secara
berkesinambungan memperbaiki sistem manajemen lingkungan serta
membentuk dasar untuk menyusun tujuan dan sasaran serta memelihara
dan memperbaiki kinerja lingkungan.
2. Kebijakan Manajemen PT. CCAI Central Java
o Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang
berlaku untuk mencapai kinerja pengelolaan kualitas, lingkungan,
kehalalan, keamanan pangan dan K3 sesuai dengan yang
diharapkan.
o Memasukkan pertimbangan kualitas, lingkungan, kehalalan,
keamanan pangan dan K3 dalam menyusun perencanaan bisnis
sebagai bagian yang utuh dari kegiatan operasi perusahaan.
Pertimbangan ini termasuk juga pertimbangan didalamnya
pengelolaan aktifitas managemen kendaraan.
o Menciptakan budaya nol toleransi (Zero Tolerance) terhadap
bahaya dan kecelakaan kerja kepada semua karyawan, kontraktor,
pengunjung dan lainnya
o Memastikan inciden dilaporkan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Setiap insiden akan ditinjau dan tindakan korektif
dipantau dengan hasil dan kemajuannya dikomunikasikan kembali
kepada tenaga kerja.

6
Mempromosikan budaya terhadap kualitas, lingkungan, kehalalan, keamanan
pangan dan K3 melalui komunikasi, konsultasi, keikutsertaan dan kerjasama.
Menyediakan kerja dan tata kerja yang aman, melalui pendekatan
managemen resiko pro-aktif yaitu mengidentifikasi, mengelola dan / atau
menghilangkan semua resiko yang berhubungan dengan kualitas, lingkungan,
kehalalan, keamanan pangan serta K3 sebelum memulai aktivitas, tugas dan
pekerjaan.
Menerapkan dan mempertahankan system manajemen kualitas, lingkungan,
halal, keamanan pangan dan K3 yang terprogram secara terus menerus
menyempurnakan dan meninjau agar senantiasa sejalan dengan operasi
perusahaan.
Mempertahankan keunggulan kompetitif, meningkatkan keuntungan dan
mengembangkan perusahaan, mengarahkan sumber daya manusia, teknologi
dan asset perusahaan dalam memenuhi kepuasan dan harapan konsumen serta
pelanggan secara terus menerus.
Mendorong dan membekali karyawan supaya mampu memahami dan
mengenali dan dapat bertindak pada setiap peluang yang ada untuk mencegah
dan memperkecil setiap dampak negatif yang berpotensi menimbulkan masalah
terhadap kualitas, lingkungan, kehalalan, keamanan pangan dan K3 serta
melakukan perbaikan terus menerus (Continual Improvement) dalam proses
pengelolaan kualitas, lingkungan, kehalalan, keamanan pangan dan
K3.Mengembangkan dan menerapkan metoda peningkatan efisiensi pemakaian
sumber daya termasuk energi, bahan kimia, air, kemasan dan bahan baku
lainnya dengan tidak mengabaikan pertimbangan kualitas, kehalalan, keamanan
pangan dan K3.
Mencegah, mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah semua limbah
yang ditimbulkan perusahaan serta menjamin pembuangan limbah dilakukan
dengan cara yang aman dan berdampak yang seminimal mungkin.
Meminta para pemasok, rekanan bisnis dan pengunjung supaya memenuhi
standar pengelolaan kualitas, lingkungan, kehalalan, keamanan pangan dan K3
yang setara dengan yang kita anut.

7
Bukti Kebijakan Lingkungan PT. CCAI Central Java
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Quality Journey Team PT. CCAI Central Java

8
BAB IV
PROSES PRODUKSI YANG DITINJAU
4.1. Analisa Limbah Produksi
Dalam proses produksinya, PT. Coca Cola Amatyl Indonesia Central Java
menghasilkan beberapa jenis limbah sebagai hasil samping proses. Limbah yang
dihasilkan diantaranya adalah limbah cair, padat, dan limbah B3. Berikut ini
merupakan grafik proses produksi PT. Coca Cola

Gambar 4.1 Diagram Alur Proses Produksi PT. Coca Cola Amatyl Central
Java

Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa proses produksi terdiri dari beberapa tahapan.
Diantaranya:
1. Proses pengolahan air
2. Proses pembuatan simple syrup
3. Proses pemurnian CO2
4. Proses pencampuran (mixing)
5. Proses pengemasan/ pembotolan (bottling)

4.1.1. Limbah Padat


Dari proses pengemasan dan pembotolan dihasilkan limbah padat berupa karung
dan plastic. Sesuai yang kita ketahui selama ini, limbah plastic dapat
mengakibatkan pencemaran tanah. Selain itu, dari proses pembuatan simple syrup
dihasilkan limbah padat berupa drum dan jerigen bekas kemasan bahan baku. Hal
ini dapat mengurangi nilai estetika dan memperbanyak jumlah timbulan sampah.

9
4.1.2. Limbah Cair
Limbah cair dihasilkan dari proses pengolahan air, dimana menggunakan Chlorine
(Ca(OCl)2) untuk membuat soft water. Kandungan klorin dalam air ini dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Selain itu, limbah cair juga dihasilkan dari
hasil samping penggunaan CO2 sebagai penyegar dan pengawet produk.
Kandungan CO2 yang berlebih dapat menyebabkan pencemaran air dan
menimbulkan bahaya bagi biota air.

4.1.3. Limbah B3
Limbah B3 dihasilkam dari kegiatan domestik, workshop, dan produksi. Dalam
pengelolaan limbah B3, PT. Coca Cola berperan sebagai penghasil dan penyimpan
limbah B3. Sehingga, PT. Coca Cola sudah memiliki TPST B3. Limbah B3 yang
dihasilkan berupa oli bekas, solar bekas, limbah elektronik (lampu, PCB, Accu
bekas). Limbah- limbah tersebut maksimal disimpan selama 90 hari dan nantinya
dikirim ke pihak pengolahan limbah, yaitu PPLI.

BAB V
MATRIKS KAL

10
11
Dari matriks tersebut, diketahui bahwa potensi bahaya lingkungan terbesar berasal dari
penggunaan klorine (Ca(OCl)2) pada proses pengolahan air karena dapat mengakibatkan
pencemaran air dan berdampak langsung bagi lingkungan. Oleh karena itu, dalam proses
tersebut perlu diberikan perhatian dan tingkat kepentingan yang tinggi. Menurut Permen LH
no. 5 Tahun 2014 mengenai buangan limbah cair industri, kandungan maksimum klorin
didalam air sebesar 1 mg/l air buangan.

12
BAB VI
PROGRAM PROGRAM

13
KEBIJA TUJUAN SASARAN PROGRA PIC PROGRE BIAYA
KAN M SS
Memenuhi Kesesuaia Memiliki 1. QM In Rp.
peraturan n kegiatan perijinan Perpanjan S/E Progress 100.000,00
perundang operationa pengambilan gan SIPA MS
an dan l air bawah No 3, 4,
persyarata perusahaa tanah untuk 15 dan 16
n lain n di operational di
CCBI Central
yang bidang
Java.
berlaku lingkunga
Pengendalian 2. Training L& Closed Rp.
n terhadap karyawan D/E
pencemaran July 2014 3.500.000,00
perundang ke
lingkungan MS
an dan eksternal
persyarata khusus
n mengenai
lingkunga
n (ISO
14001 atau
SNI)

3. Proj Rp.
Membuat ect/ 5.000.000,00
Bunding ME
loading
NaOH
(hazardous
materil
Memiliki 4. Revisi QM Rp.
dokumen UKL dokumen S/E 50.000.000,0
UPL yang UKL UPL MS 0
terupdate karena ada
perubahan
proses
new line 5
(hot fill).

Pengendalian 5. QM Rp.
Pencemaran Identifikas S/E 11.500.000,0
udara i dan MS 0
pemasang
an
platform
untuk
cerobong
boiler dan
genset
sesuai SNI
Pengendalian 6. QM Rp.
pencemaran Pengadaan S/E 30.000.000,0
Air belt press MS 0
atau
sejenisnya 14
untuk
menekan
sludge
padatan
BAB VII
KESIMPULAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan, bahwa :
1. Penerapan SML di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java sudah
terorganisir dengan baik dan sesuai dengan standar ISO 14001 namun ada
beberapa hal yang harus diperbaiki.
2. Dari matriks KAL diketahui bahwa potensi bahaya lingkungan terbesar berasal
dari penggunaan klorine (Ca(OCl)2) pada proses pengolahan air karena dapat
mengakibatkan pencemaran air dan berdampak langsung bagi lingkungan

VI-1 15

Anda mungkin juga menyukai