Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN BISNIS

KONTROVERSI TRANSPORTASI ONLINE


DENGAN

TRANSPORTASI KONFESIONAL
Nama : John Holongky Sinaga
Nim : 12152146
Kelas : 12.2C.13
Kata Pengantar
Segala puji hanya layak untuk Allah sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Kontroversi Transportasi Online dengan Transportasi Konvensional.

Dalam penyusunnya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua,
teman-teman, dan dosen Dasar Manajemen dan Bisnis (Bu Etty) yang telah memberikan
dukungan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar.

Darisanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis
berharap isi dan makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang
kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca

Bogor, 02 April 2016

Penyusun

John Holongky Sinaga


DAFTAR ISI

JUDUL
KATA
PENGANTAR.....................................................................
.. i
DAFTAR
ISI...................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...............................................................
1
B. tujuan....................................................................
........ 2
C. sasaran.................................................................
......... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem pembagian
tarif................................................
B. Perbedaan ojek online dan ojek
pangkalan.................
C. Alasan penolakan ojek online
D.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................
....
B. Kritik &
Saran............................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini kita bisa melihat bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat
membuat berbagai hal dapat dilakukan serba online mulai dari berbelanja sampai transportasi
pun online. Ojek menjadi salah satu yang terpopuler diantara sarana transportasi lainnya.
Dengan kemacetan dimana dimana agar lebih cepat masyarakat mengakses ojek online
ataupun ojek pangkalan diaderahnya masing masing.

Kini maraknya dikalangan masyarakat indonesia yang semakin canggih, setiap


pengguna ojek kini dapat menggunakan handphone dengan aplikasi khusus untuk dapat
mengakses ojek online seperti gojek, grab, dan lainnya. Karena ojek online ini sangat
membantu masyarakat serta mudah digunakan, ojek online juga tidak hanya menerima jasa
ojek manusia sebagai objeknya melainkan jasa pengataran barang seperti makanan dan
barang, masalah kenyaman ojek online ini tidak diragukan lagu, jika ojek pangkalan kita
perlu mencari terlebih dahulu keberadaannya atau berjalan hingga pangkalannya dan tidak
bisa dilacak keberadaannya.

Bahkan tidak bisa dipesan melalui online, tarif nya pun sedikit lebih mahal
dibandingkan ojek online tapi ojek online menawarkan kemudahan dan keamanan lebih dari
ojek biasa.

Namun maraknya ojek online memberikan dampak pada ojek pangkalan. Kemudahan
yang ditawarkan oleh ojek online terkesan menenggelamkan keberadaan ojek pangkalan.

Walaupun dasarnya tidak satu bisnis yang menginginkan terjadinya konflik, namun
secara langsung justru konflik lah yang membuat perusahaan atau organisaai menjadi lebih
kuta dan berpengalaman. Driver ojek online mendapatkan ancaman dari pengendara ojek
pangkalan, bahkan ada yang akan melakukan tindakan fisik ke pengendara ojek online karena
ojek pangkalan merasa tersaingi oleh para driver ojek online.

A. TUJUAN

Tujuannya dari ojek online atau ojek pangkalan memberikan kemudahan transportasi
diperkotaan yang penuh dengan kemacetan. Calon penumpang juga bisa tau dampak akibat
adanya ojek online terhadap ojek pangkalan didaerah masing masing.
B. SASARAN

Ojek online sangat cocok bagi para pekerja yang memerlukan ketepatan waktu untuki
sampai ketempat kerjanya, begitu juga mahasiswa yang tempat tinggalnya cukup jauh dari
kampus yang lebih dari satu angkuitan umum.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem pembagian tarif
1. Ojek online

A. Tarif

Rp 15.000,- dengan jarak maksimun 25 kilometer

Pukul 16.00 19.00 WIB akan dipatok Rp 15.000 ribu untuk 6 kilometer
pertama.
Instan kuri, berbelanja, go food tarif promo Rp 10.000

B. Fasilitas

Helm gojek

Asuransi jiwa

Jas hujan

Santunan kecelakaan Rp 10.000.000

Kehilangan barang Rp 10.000.000

C. Sistem Pembayaran

Cash atau gojek credit

D. Hasil Bagi Hasil

80% pengemudi dan 20% perusahaan.


2. Ojek pangkalan

A. Tarif
Harga tidak menentu
Penumpang harus bermain tawar menawar

B. Fasilitas
Tergantung ojek menyediakan helm atau tidaknya

C. Sistem Pembayaran
Cash

D. Hasil Bagi
Untuk tukang ojek sendiri
Tidak menentu penghasilan per hari

Perbedaan ojek online dan ojek pangkalan


Walaupun perbendaan gojek dan ojek tidak terlalu signifikan terkadang ajang untuk
gengsi menimbulkan konflik ysng sagat besar diantara dua kelompok ini. Ada beberapa hal
yang membuat ojek dan ojek pangkalan memiliki perbedaan;

1. Saat dibutuhkan, gojek tinggal dipesan lewat smartphone dan tinggal kita tunggu
kedatangannya sedangkan ojek pangkalan kita harus berjalan menuju pangkalan baru
bisa mendapat ojek.
2. Harga yang ditetapkan ojek online perkilometernya sudah pasti ,sedangkan ojek
pangkalan menentukan harganya biasanya melalui tawar menawar terlebih dahulu.
3. Jangkauan gojek biasanya bisa jauh walaupun terbatas hanya sampai 25 kilometer,
jangkuan ojek pangkalan biasanya hanya dari depan gang sampai rumah, terkadang
bisa juga lebih jauh dari jangkuan yang bisa gojek jangkau.
4. Untuk keamanan, mungkin keamanan gojek bisa lebih terjamin dari ojek pangkalan
dikarenakan gojek bisa lebih terjamin dari ojek pangkalan dikarenakan gojek sudah
terikat kontrak dengan perusahaan yang menaungi mereka.
5. Gojek bisa dipesan untuk delivery makanan maupun berkas-berkas, sedangkan ojek
biasa hanya mengantar jemput orang.

Alasan penolakan ojek online


Adanya ojek online mendapat penelokan dari ojek pangkalan. Penolakan dari ojek
pangkalan karena melihat ojek online masuk diwilayahnya tanpa izin. Ojek pangkalan juga
menganggap kalau ojek online sebagai orang asing, sehingga penolakan ojek online hal biasa
karena ojek pangkalan tidak ingin rejekinya diambil.

Sebelum kehadiran ojek online, masyarakat lebih memilih ojek pangkalan namun
semakin canggih saat ini ojek hadir melalui aplikasi dan ojek online mendapat berita tinggi
dan promosi terus menerus di media cetak, TV dan sosial media apalagi didukung dengan
teknoligi yang sangat mudah.Sedaangkan ojek pangkalan tidak ada didalam aplikasi dan tidak
ada prmosi di tv yang membuat tenggelam sendiri seiring dengan teknologi.

Pemerintah juga harus membantu perusahaan yang mengembakan bisnis online,


karena ojek online memliki 2 bidang yaitu bisnis online dan bisnis transportasi. Saat ini ojek
online tidak memiliki hukum dan izin menggunakan sepeda motor sebagai transportasi
umum. Masyarakat mendesak pemerintah untuk menyediakan modal transportasi umum
dalam atasi kemacetan dan memberi payung hukum terhadap ojek online yang mendapat
ancaman dari pihak lainnya.

Gejolak eksternal ojek online


Sebagai aplikasi bisnis ojek online yang memberikan kepuasaan dalam cepat,
kemudahan, terjangkau bagi masyarakat indonesia namun itu semua bukan berarti berjalan
tanpa hambatan. Gesekan yang terjadi antara ojek online dengan ojek lokal setempat yang
merasa lahan kerja mereka direbut, membuat keaman driver ojek online terancam membuat
mereka terpaksa minta penumpang menunggu ditempat jauh dari pangkalan ojek.

Kericuhan antar ojek online dan ojek lokal akhir-akhir ini banyak yg terjadi karena
ojek lokal yang tidak terma lahan ojek mereka diserebot driver ojek online. Salah satunya
dialami Faisal Basri, 45 tahun, dia mengaku sempat mendapat ancaman dari ojek lokal
setempat.

Gejolak eksternal yang terjadi pada ojek online ini kemudian membuat ojek online
harus memikirkan bagaimana cara dalam menanggulangi konflik agar tidak berlarut larut.
Karena konflik yang terjadi hanyalah kesalahapahaman karena kurangnya komunikasi antar
keduabelah pihak. Ojek online justru ingin merangkul; para ojek lokal untuk ikut bergabung
sekaligus inging meningkatkan taraf hidup para ojek lokal agar ojek lokal tidak bergantung
pada tempat mangkal atau berkeliaran mencari penumpang dipinggir jalan dari pagi hingga
larut malam. Namun sayangnya hal ini belum dikomunikasikan secara maksimal dengan para
ojek lokal.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Tak dapat dipungkiri bahwa ojek online adalah basis ojek yang cukup membuat ojek
pangkalan resah, tidak jarang terjadi konflik, namun, menurut saya ada nya ojek online
adalah contoh inovasi yang sangat baik. Penggunaan teknologi di era saat ini semakin nyata
pada kebutuhan masyarakat dalam hal transportasi.

Saran :

Seharusnya ojek pangkalan lebih membuat standar dalam mengoperasikan ojek serta dalam
memberikan pelayanan aman pada pelanggan dan tarifnya tidak terlalu melonjak tinggi,
sehingga ada persaingan sehat diantara kedua nya.

Daftar pustaka
https://sevindanda.wordpress.com/2016/01/21/analisis-dampak-
ojek-online-terhadap-pangkalan-ojek-konvensional-griya-
pasteur/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C956069206

https://dailysocial.id/post/pro-kontra-jasa-ojek-pangkalan-dan-
ojek-propesional?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9467035701

Anda mungkin juga menyukai