Dosen Pengampuh
Ir. A. Taufik Arief, MS.
Oleh
Elas Wahyuni
03021181419008
A. KOMINUSI
Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir agar menjadi lebih kecil
dan dapat digunakan dalam proses selanjutnya. Kominusi adalah salah satu tahapan
dari preparasi. Dalam pengertian lain kominusi juga diartikan sebagai proses reduksi
ukuran bijih mineral menjadi ukuran yang lebih kecil. Kegiatan Kominusi dilakukan
dalam dua tahapan yaitu crushing dan grinding. Alat yang digunakan berupa Crusher
Dan Juga Grinding Mill. Kominusi merupakan tahap awal yang dilakukan dalam
proses pengolahan bahan galian. Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir
atau proses meliberasi bijih. Kominusi ini memiliki tujuan :
Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada
proses berikutnya.
1. Kriteria Kominusi
Cara yang lazim digunakan untuk mengkaji unjuk kerja peralatan proses
adalah dengan memasang suatu operasi ideal sebagai standart, dan
membandingkan karakteristik peralatan yang ada dengan unit.
3. Efisiensi Pemecahan
Ratio energi permukaan yang baru terbentuk terhadap energi yang diserap
oleh zat padat disebut efisiensi pemecahan. Energi permukaan yang terbentuk
pada waktu pemecahan adalah kecil saja dibandingkan dengan total energi
mekanik yang tersimpan dalam bahan pada waktu rengkahnya dan kebanyakan
dari energi mekanik itu diubah menjadi kalor.
4. Analisis Ayakan
Prinsip peremukan adalah adanya gaya luar yang bekerja atau diterapkan
pada bijih dan gaya tersebut harus lebih besar dari kekuatan bijih yang akan
diremuk. Mekanisme peremukannya tergantung pada sifat bijihnya dan
bagaimana gaya diterapkan pada bijih tersebut. Setidaknya ada empat gaya
yang dapat digunakan untuk meremuk atau mengecilkan ukuran bijih.
Peremukan terjadi akibat adanya gaya impak yang bekerja pada bijih.
Gaya impak adalah gaya compression yang bekerja dengan kecepatan
sangat tinggi. Dengan gaya impak, energi yang digunakan berlebih, bekerja
pada seluruh bagian. Banyak daerah yang menerima beban berlebih. Alat
yang mampu memberikan gaya impak pada bijih adalah impactor, hummer
mill.
4. Shear, potong.
1. Crusher
a. Pengertian Crusher
b. Klasifikasi Crusher
Gyratory crusher diperlihatkan (pada gambar 1.2) dibuat lebih lebar dan
luas dalam bidang dari bijih lebar yang keras dan aplikasi penghancur
mineral. Pada dasarnya seperti pada adukan semen dan palu penghancur.
Kepala penghancur dapat dipindahkan seperti bentuk kerucut yang dipotong
ujungnya dan didalam sebuah selubung kerucut yang dipotong ujungnya.
Kepala penghancur berputar secara eksentris dan bahan penghancur yang
terjerat diantara campuran kerucut yang keluar dan bagian dalam kerucut
yang berputar. Kecepatan kepala dan jaw penghancur (crushing head)
umumnya antara 125 sampai 425 girasi/menit.
Lebih efisien untuk kominusi kapasitas besar terutama untuk kapasitas >
900 ton/jam. Kapasitas Gyratoiy crushers bervariasi dari 600 - 6000
ton/jam, tergantung ukuran produk yang diinginkan (antara 0.25 inch).
Kapasitas gyratory crusher terbesar mencapai 3500 ton/jam.
Discharge dan gyratoly crusher lebih kontinyu (dibandingkan dengan jaw
crushe,).
Konsumsi tenaga per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers.
Perawatannya lebih mudah.
Prinsip kerja:
Roda berputar, memutar countershaft dan gearing, piringan C.
selanjutnya, piringan C akan memutar main-shaft yang terpasang eccentric
pada piringan C. Karena main-shaft bergerak eccentric, crushing head
akan bergerak eccentric menghimpit padatan (discharge opening
minimum), memecahnya dan melepaskannya (sampai discharge opening
maksimum).
GAMBAR 1.2
GYRATORY CRUSHER
2. Secondary Crusher
Prinsip Kerja :
GAMBAR 2.1
CONE CRUSHER
GAMBAR 2.2
ROLL CRUSHER
c. Jenis Alat Crusher
1. Dodge Crusher
Di satu sisi, mesin Dodge adalah kebalikan dari tindakan yang kita
telah membahas; yang bergerak rahang, yang berputar pada sebuah titik di
bawah discharge pembukaan, memiliki gerakan minimal pada
pembukaan, dan gerakan maksimum pada pembukaan penerima.
DODGE CRUSHER
2. Impact Crusher
Berurusan dengan materi dengan panjang sisi 500mm, tidak lebih dari
tekanan anti 350Mpa kekuatan, Impact Crusher dapat digunakan secara
luas di menengah pertama dan menghancurkan.
GAMBAR c.2
IMPACT CRUSHER
3. VSI Crusher
VSI crusher dirancang oleh ahli Jerman terkenal MBS dan setiap
indeks dalam VSI crusher adalah standar terkemuka di dunia.
GAMBAR c.3
VSI CRUSHER
d. Hammer Mill
Hammer mill merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menghancurkan material menjadi partikel-partikel yang halus.
Prinsip kerja:
Bongkahan padatan yang masuk dipecah oleh palu-palu (hammers) yang
terpasang pada ujung cakram yang berputar (revolving dish).pada non-
reversible hammer-mill, padatan yang pecah selanjutnya digerus pada
dinding dan keluar melalul kisi-kisi (grid). Pada reversible hammer-mill,
butir-butir padatan akan ditumbuk berkali-kali oleh hammer ke crushing
plate/breaker plate/anvils yang dibuat bergerigi. Butiran pecah karena
terpukul oleh palu, terbentur dinding (crushing plate) atau bertumbukan
dengan butir lain. Ukuran padatan keluar dapat diatur dengan memasang
kisi-kisi (grid) dengan ukuran lubang kisi seperti yang diinginkan.
GAMBAR d.1
HAMMER MILL
2. Grinding
Tujuan Grinding :
a.Ball mill
GAMBAR a.1
BALL MILL
b.Rod mill
c. Hammer mill
d. Impactor
IMPACTOR
GAMBAR e.1
3. Screening
Bentuk lubang ayakan disesuaikan dengan bentuk dari material yang akan
diayak,pada umumnya bentuk partikel yang akan diayak berupa
bulatan,segiempat,kubus,balok,lonjong dan sebagainya.
b. Celah dan interval ayakan
c.Ukuran partikel
a.Grizzly Screen
GRIZZLY SCREEN
b.Revolving Screen
Ayakan jenis ini terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang pada
kedua keujungnya.Silinder tersebut diputar pada porosnya secara
horizontal.Silinder dibuat dari anyaman kawat atau pelat-pelat belubang.
2. Trommel Bertingkat
TROMMEL BERTINGKAT
c. Shaking Screen
GAMBAR b.4
SHAKING SCREEN
DAFTAR PUSTAKA