OLEH :
KELOMPOK 5
Hari/Tanggal :
A. LATAR BELAKANG
Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit
bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang
akan membahayakan bagi pasien. Maka tak heran jika seringkali pasien dan
keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang
mereka alami. Kecemasan yang mereka alami biasanya terkait dengan segala
macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap
keselamatan jiwa akibat segala macam prosedur pembedahan dan tindakan
pembiusan.
Ada tiga faktor penting yang terkait dalam pembedahan, yaitu penyakit
pasien, jenis pembedahan yang dilakukan dan pasien sendiri. Dari ketiga faktor
tersebut faktor pasien merupakan hal yang paling penting, karena bagi penyakit
tersebut tidakan pembedahan adalah hal yang baik/benar. Tetapi bagi pasien
sendiri pembedahan mungkin merupakan hal yang paling mengerikan yang
pernah mereka alami. Mengingat hal terebut diatas, maka sangatlah pentig
untuk melibatkan pasien dalam setiap langkah langkah perioperatif.
Tindakan perawatan perioperatif yang berkesinambungan dan tepat akan
sangat berpengaruh terhadap suksesnya pembedahan dan kesembuhan pasien.
Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari keperawatan
perioperatif. Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat
tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan fase ini merupakan awalan yang
menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan-tahapan berikutnya. Kesalahan
yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat fatal pada tahap berikutnya.
Pengakajian secara integral dari fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan
psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.
Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap tindakan
pembedahan baik pada masa sebelum, selama maupun setelah operasi.
Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mempersiapkan klien baik
secara fisik maupun psikis. Tingkat keberhasilan pembedahan sangat
tergantung pada setiap tahapan yang dialami dan saling ketergantungan antara
tim kesehatan yang terkait (dokter bedah, dokter anstesi dan perawat) di
samping peranan pasien yang kooperatif selama proses perioperatif.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan peserta
dapat mengerti dan memahami mengenai perawatan pre operatif.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan peserta dapat :
1) Mengetahui pengertian perawatan pre operatif
2) Mengetahui persiapan psikologi dan fisiologi sebelum operasi
C. METODE PELAKSANAAN
D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan
diskusi.
F. Setting Tempat
1
3
4 2 2
2 2 4
2 4 2
4 2 2
2 2 4
Keterangan gambar :
1. Moderator
2. Penyaji
3. Notulen
4. Vasilitator
5. Observer
G. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Notulen :
4. Vasilitator :
5. Observer :
H. EVALUASI
1. Mengajukan Pertanyaan Lisan
- Ibu- ibu dan bapak-bapak coba jelaskan apa yang dimaksud dengan
perawatan pre operatif ?
- Ibu- ibu dan bapak-bapak coba sebutkan apa saja yang perlu
dipersiapkan sebelum dilakukan operasi ?
2. Observasi
- Respon atau tingkah laku pasien dan keluarga saat diberi pertanyaan:
apakah mereka diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
- Pasien dan keluarga antusias atau tidak.
- Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan atau tidak.