Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Modul Pneumatik 1 (PN 1)

1. Abstrak
A slide is to be used to open or close a tool.
2. Tujuan Praktikum:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan mendemostrasikan cara
kerja dari komponen Pneumatik :
Silinder kerja tunggal, pembalik pegas.
Katup control 3/2, tombol push on, pembalik pegas.
Air Service Unit & Distributor.
b. Membuat Diagram Stroke-step.
c. Memberikan contok aplikasi Pneumatic dalam bidang industri.
3. Alat-Alat:
a. Air Service Unit dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Air Service Unit

b. Distributor Block dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.


Gambar 2. Distributor Block
c. 3/2 Directional control Valve, G 1/8 Push Button, (NO) seperti tampak
pada Gambar 3.

Gambar 3. 3/2 Directional control Valve


d. Pressure Gauge 0-10 Bar seperti tampak pada Gambar 4.

Gambar 4. Pressure Gauge 0-10 Bar

e. Cylinder Single Acting, 25x50 seperti tampak pada Gambar 5.


Gambar 5. Cylinder Single Acting, 25x50
f. Plastic Tubing, PU 4 min seperti tampak pada Gambar 6.

Gambar 6. Plastic Tubing


4. Pertanyaan dan Tugas
1. Jelaskan cara kerja komponen Pneumatik diatas (34,20,32, dan 01)!
2. Buat diagram Stroke-step, cara kerja rangkaian pneumatic diatas!
3. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatic diatas dan jelaskan cara kerja
sketsa-sketsa alat tersebut!
Jawab:
1. Cara kerja komponen pneumatik:
a. Air service unit
Cara kerja air service unit yaitu udara bertekanan mengalir ke pengatur
tekanan lewat saringan udara yang sudah dibersihkan (tersaring). Dari
pengatur tekanan yang sudah memberikan tekanan tetap (konstan)
udara tadi dilewatkan ke dalam perangkat lumas.
b. Pressure Gauge 0-10 Bar
Cara Kerja Pressure Gauge 0-10 Bar adalah pada waktu udara
dialirkan pada rangkaian tekanan udara yang dialirkan di dalam
rangkaian akan menunjukkan tekanan pada 0-10 Bar.
c. 3/2 Directional Control Valve, G 1/8 Push Button (NO)
3/2 Directional Control Valve adalah Katup 3/2 mempunyai 3 lubang
dan 2 posisi. Pada saat tombol ditekan, katup bergeser dan udara
bertekanan yang masuk melalui lubang kiri bawah menekan pegas
sehingga mengisi ruang silinder dan menggerakkan piston untuk maju.
Pada saat tombol dilepas, udara bertekanan keluar melalui lubang
kanan bawa sehingga pegas merenggang dan mendorong piston
bergerak mundur.
d. Cylinder, Single Acting, 25 x 50
Batang piston silinder kerja tunggal bergerak keluar pada saat silinder
menerima udara bertekanan. Jika udara bertekanan dihilangkan, secara
otomatis piston kembali lagi ke posisi awal karena gaya pegas yang
ada di dalam silinder.
2. Diagram Stroke-step dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8:

Designation Quantity v alue 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11


50
40
Position
30
mm 20
10
a
Switching position

0
0.6
Pressure 0.4
MPa
0.2

Gambar 7. Stroke-step Pada Saat Posisi Awal Piston Mundur


Designation Quantity value 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
50
40
Position
30
mm 20
10

a
Switching position

0
0.6
Pressure 0.4
MPa
0.2

Gambar 8. Stroke-step Pada Saat Posisi Awal Piston Maju


Cara kerja rangkaian pneumatik:
a. Udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor dan air service unit
tertahan oleh 3/2 directional control valve, G 1/8 push button (NO).
b. Saat push button ditekan, udara bertekanan mengalir masuk ke
cylinder single acting 25x50 dari sisi permukaan piston (arah maju)
sehingga batang piston bergerak maju seperti tampak pada Gambar 9.

Gambar 9. Piston Posisi Maju

c. Saat push button dilepas, pegas pada silinder mendorong batang piston
mundur kembali ke posisi awal dan udara bertekanan pada sisi
permukaan piston dilepas ke atmosfer seperti tampak pada Gambar 10.
Gambar 10. Piston Posisi Mundur

3. Contoh aplikasi rangkaian pneumatic dan cara kerja


Aplikasi rangkaian pneumatik dengan menggunakan silinder kerja
tunggal didalam dunia industri biasanya digunakan saat proses
pengemasan (packaging), pengukuran (metering), pengaturan buka dan
tutup (door or chute control), pemindahan material (transfer of
materials), pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting
of parts), penyusunan benda kerja (stacking of components). Contoh yang
akan diberikan adalah pada proses pemindahan material yang
menggunakan sistem pneumatik dengan silinder kerja tunggal. Cara
kerjanya adalah operator akan menekan push button, setelah push button
ditekan maka udara bertekanan akan masuk kedalam silinder kerja
tunggal dan menggerakan piston maju. Pergerakan piston maju akan
mengakibatkan benda kerja yang sedang dalam wadah akan terdorong ke
luar dan akan diteruskan dengan conveyor. Sebaliknya ketika push button
dilepaskan, maka piston akan kembali ke posisi semula. Benda kerja yang
ada turun untuk mengisi ruang kosong setelah benda kerja bawahnya
terdorong oleh piston. Gambar aplikasi pneumatic pada proses
pemindahan material dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Piston Rod

5. Diagram Pneumatik

Gambar 12. Diagram Pneumatik Saat Posisi Awal piston Mundur


Gambar 13. Diagram Pneumatik Saat Posisi Awal Piston Maju

6. Kesimpulan
1. Dari percobaan diketahui bahwa 3/2 directional control valve memiliki
tujuan untuk mengalirkan udara lewat katup yang ada.
2. Dari percobaan diketahui ternyata single acting cylinder hanya bisa
melakukan gerakan saja.
3. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan pneumatik bergerak atas dasar dari
tekanan udara.
4. Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa push
button digunakan untuk mengganti katup 3/2 directional control valve.
5. Dari percobaan dapat diketahui bahwa tekanan udara yang digunakan sebesar
6 bar.

Anda mungkin juga menyukai