Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Modul Pneumatik 2 (PN 2)


1. Abstract
At the push of the button, a double acting cylinder is to actuate a ratchet-
mechanism shaft. The cyclinder road is to remain extended as long as the
button is pressed.
2. Tujuan Praktikum:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara
kerja dari komponen Pneumatik :
Katup kontrol 5/2, pneumatically operated, pembalik pegas.
Silinder kerja ganda
b. Membuat diagram strok-step
c. Memberikan contoh aplikasi pneumatic dalam bidang industry
3. Alat-alat:
1. 5/2 Directional Control Valve, G 1/8 Push Button seperti tampak pada
Gambar 14

Gambar 14. 5/2 Directional Control Valve


2. Pressure Gauge 0 10 Bar (2 pcs) seperti tampak pada Gambar 15.

Gambar 15. Pressure Gauge 0 10 Bar

3. Cylinder, Double Acting, 25 x 50 seperti tampak pada Gambar 16.

Gambar 16. Double Acting Cylinder

4. Pertanyaan & Tugas


1. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (02 & 24)!
2. Buat diagram Stroke-Step, cara kerja rangkaian pneumatik di atas!
3. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas dan jelaskan cara kerja
serta sketsa alat tersebut!
Jawab :
1. Cara kerja komponen pneumatik:
a. Double Acting Cyllinder
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan
piston (arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka
ke atmosfer, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston
tersebut sehingga batang piston akan terdorong maju. Gerakan
silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan
batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju)
udaranya terbuka ke atmosfer.
b. 5/2 Directional Control Valve, G 1/8 Push Button
5/2 Directional Control Valve mempunyai lima lubang dan dua posisi
kontak. Katup ini terutama dipakai sebagai elemen kontrol terakir
untuk menggerakan silinder. Sebagai elemen control, katup ini
memiliki sebuah piston control yang dengan gerakan horisontalnya
menghubungan atau memisahkan saluran yang sesuai. Udara
melewati katup kedua lalu katup bergeser ke kiri sehingga mengisi
ruang silinder arah maju sehingga piston bergerak maju. Posisi yang
sebelumnya berada di kiri, bergeser ke kanan sehingga udara mengisi
ruang silinder arah mundur sehingga piston bergerak mundur.
2. Diagram Stroke-step dapat dilihat pada Gambar dan Gambar:
Designation Quantity value 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100
80
Position
60
mm 40
20

a
Switching position

0
0.6
Pressure 0.4
MPa
0.2

Gambar 17. Stroke-step Pada Saat Posisi Awal Piston Mundur


Designation Quantity value 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100
80
Position
60
mm 40
20
a
Switching position

0
0.6
Pressure 0.4
MPa
0.2

Gambar 18. Stroke-step Pada Saat Posisi Awal Piston Maju


Cara kerja rangkaian pneumatik:
1. Udara bertekanan dari compressor dan air service unit tertahan oleh
5/2 directional control valve G 1/8 push button.
2. Saat push button ditekan, udara bertekanan mengalir masuk ke
cylinder double acting 25x50 dari sisi permukaan piston (arah maju)
dan udara pada sisi lain (arah mundur) dilepas ke atmosfer, sehingga
batang piston bergerak maju seperti tampak pada Gambar 19.

Gambar 19. Kondisi Saat Push Button Ditekan


3. Saat push button dilepas, udara bertekanan masuk ke sisi cylinder
arah mundur dan udara bertekanan pada sisi permukaan piston
dilepas ke atmosfer sehingga batang piston mundur seperti tampak
pada Gambar 20.
Gambar 21. Kondisi Saat Push Button Dilepas

3. Contoh Aplikasi :
Contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas adalah excavator. Apabila tuas
di tarik kebelakang maka cakar excavator itu akan naik ke atas. Dan jika
tuas di lepas cakar akan tetap diam dikarenakan pada control valve tersebut
ada penghalang agar angin tidak masuk. Sebaliknya jika tuas di dorong ke
depan maka cakar pada excavator tersebut akan turun kebawah dan jika
didiam kan maka angin tidak akan masuk dikarena kan ada penghalang
angin tersebut. Dapat dilihat pada gambar yang berwarna biru adalah angin
yang mendorong cakar excavator turun kebawah. Yang berwana merah
adalah angin yang mendorong cakar excavator naik keatas. Gambar cakar
excavator dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Double Acting Cylinder


5. Diagram Pneumatik

Gambar 23. Diagram Pneumatik Saat Posisi Awal piston Mundur

Gambar 24. Diagram Pneumatik Saat Posisi Awal Piston Maju

6. Kesimpulan
1. Dari percobaan diketahui double acting cylinder dapat melakukan dari
normally open atau normally closed.
2. Dari percobaan diketahui bahwa tekanan udara yang dipakai sebesar 6 bar
3. Dari percobaan diketahui bahwa 5/2 directional control valve memiliki 2
katup untuk mengatur silinder agar tertutup ataupun terbuka
4. Dari percobaan didapat bahwa push button berguna untuk mengganti katup.
5. Apabila saluran udara pada katup valve diganti maka silinder yang tertutup
akan menjadi terbuka

Anda mungkin juga menyukai