I. Pengkajian
No. RM : 207xxx
Tempat : Ruang Perinatologi
Tanggal/Jam Pengkajian : 03 Februari 2017/23.00
Tanggal MRS : 03 Februari 2017/ 22.33
A. Subjektif
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny Y
Umur : 1 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 2
Alamat : Garum
Tanggal Lahir : 03 Februari 2017
Jam Lahir : 21.15 WIB
2. Identitas Orang tua
Nama Ibu : Ny. Y Nama Ayah : Tn. E
Umur : 25 tahun Umur : 33 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Garum
3. Alasan datang
Bayi datang ke IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada tanggal 3 Februari
2017 dengan rujukan dari Bidan desa karena BBLR. Kondisi bayi lemah dan
terdapat retraksi dinding dada.
4 Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Hamil kedua dengan persalinan kurang bulan ditolong oleh bidan desa, tidak
ada masalah pada kehamilan, persalinan dan nifas kemarin.
5 Riwayat Kehamilan dan persalinan sekarang
a. Prenatal : Anak ini adalah kehamilannya yang kedua, HPHT tanggal 08
Desember 2017, HPL 15 Maret 2017, periksa hamil ke bidan rutin.
Diberikan vitamin dan tablet tambah darah. Keluhan saat hamil yaitu mual
muntah di 3 bulan awal kehamilan. Ibu merasakan gerakan janin usia 5
bulan kehamilan. Ibu tidak pernah pijat oyok.
b. Natal : Ibu melahirkan bayinya kurang bulan usia 34-35 minggu, lahir hari
ini tanggal 03 Februari 2017 jam 21.45 secara normal di Bidan desa. Bayi
lahir tidak langsung menangis.
c. Post Natal : Bayi lahir tidak langsung menangis, merintih, gerak lemah,
kulit sianosis, keadaan umum lemah, langsung dirujuk ke RSUD Ngudi
Waluyo.
6. Riwayat kesehatan
a. Dahulu : Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (HIV, TBC,
Hepatitis), menurun (asma, DM), menahun (ginjal,
jantung).
b. Sekarang : Ibu tidak sedang menderita penyakit menular (HIV, TBC,
Hepatitis), menurun (asma, DM), menahun (ginjal,
jantung).
c. Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
menular (HIV, TBC, Hepatitis), menurun (asma, DM),
menahun (ginjal, jantung), tidak ada riwayat keturunan
kembar.
d. Reproduksi : Ibu tidak pernah menderita penyakit seperti kanker, kista.
7. Riwayat psikososial dan Budaya
a. Ayah mengatakan anak ini diinginkan bersama istri
b. Ayah mengatakan terkadang masih mempercayai mitos-mitos yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas
c. Ayah mengatakan beragama islam dan rajin beribadah
d. Ayah mengatakan hubungan dengan orang lain baik
e. Ayah mengatakan tidak mempunyai hewan peliharaan seperti kucing,
ayam dan lain-lain.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Lemah, lahir tidak menangis, ketuban jernih, tonus
lemah, sianosis.
b. Tanda-tanda Vital
HR : 140 kali/ menit
Suhu : 35,9 C
Pernafasan : 68 kali / menit
c. Antropometri
BB : 2100 gram
PB : 42 cm
LK : 32 cm
LD : 28 cm
2. Pemeriksaan fisik
a) Kepala : Bersih, simetris, tidak ada caput succadaneum, tidak ada cephal
hematom, rambut tipis, hitam, tidak ada moulding.
b) Muka : Sianosis, sedikit pucat, tidak oedema
c) Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih tidak ikterik, iris
dan pupil berwarna hitam
d) Kulit : Keriput, lemak bawah kulit tipis, verniks sedikit, lanugo
banyak, turgor kulit baik kembali <2 detik.
e) Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen, sejajar mata, tulang
telinga sudah terbentuk sempurna
f) Hidung : Terdapat dua lubang, simetris, septal nasal berada ditengah,
lubang hidung 2 buah kanan dan kiri, nares paten, tidak ada nafas cuping
hidung.
g) Mulut : Baru lahir agak kebiruan, bibir kering, proporsional dengan lidah,
tidak ada labioskisis, tidak ada tongue tie.
h) Leher : Tidak ada pembendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada lipatan kulit
tambahan.
i) Dada : Simetris, papilla mammae simetris, warna merah mudah berupa
titik tidak menonjol. Terdapat retraksi dinding dada, tidak ada suara ronchi
dan wheezing.
j) Perut : perut simetris, tampak kecil, tidak terdapat pembesaran hepar,
tidak ada benjolan (omfalokel dan gastrokisis). Tali pusat basah, dibungkus
kasa steril, tidak ada perdarahan/ infeksi.
k) Punggung : Normal, Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lekukan,
tulang punggung lurus.
l) Ekstremitas
Bagian atas : Simetris, sama panjang kiri dan kanan, jumlah jari masing-
masing 5 buah, tidak ada polidaktili/ sindaktili, pergerakan kurang aktif,
akral dingin, kuku sianosis.
Bagian bawah : Simetris, sama panjang kiri dan kanan, jumalah jari
masing-masing 5 buah tidak ada polidaktili/sindaktili, pergerakan kurang
aktif, akral dingin, kuku sianosis, CTEV negatif.
m) Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora, klitoris menonjol.
n) Anus : Tidak ada atresia ani, keluar mekonium sedikit saat lahir.
3. Reflek
a. Reflek Moro : Ada, bayi terkejut ketika dirangsang/disentuh.
b. Reflek Rooting : Ada, Lemah
c. Reflek Walking : Ada, bayi menendang-nendang tapi gerakan kakinya
lemah.
d. Reflek tonic neck : Ada, bayi berusaha geleng kekanan dan kekiri tetapi
lemah.
e. Reflek menggenggam : Ada, tetapi lemah
f. Reflek babinsky : Ada, jari-jari kaki mengembang ketika bagian
telapak lateral disentuh.
6. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 3 Februari 2017 Jam : 22.09
a. WBC = 14.1 x 10^3/uL 4.5 11.0
b. Lymph = 8.2 x 10^3/uL 1.4 3.0
c. HGB = 20.1 x g/dL 12.0 18.0
d. RBC = 5.38 x 10^6/uL 4.0 5.5
e. HCT = 60.9 % 32.0 54.0
f. PLT = 264 x 10^9/uL 150 450
Data Subjektif :
Ibu melahirkan bayinya kurang bulan usia 34-35 minggu, lahir hari ini
tanggal 03 Februari 2017 jam 21.15 dengan persalinan normal di bidan
desa dengan BB 2100 gram.
Data Objektif :
a. Keadaan umum : Lemah, lahir tidak menangis, ketuban jernih, tonus
lemah, sianosis.
b. Tanda-tanda Vital
HR : 140 kali/ menit
Suhu : 35,9 C
Pernafasan : 68 kali / menit
Saturasi : 96%
c. Antropometri
BB : 2100 gram
PB : 42 cm
LK : 32 cm
LD : 28 cm
d. Pemeriksaan Fisik
- Kulit : Keriput, lemak bawah kulit tipis, verniks
sedikit.
- Dada : Simetris, papilla mammae simetris, terdapat
retraksi dinding dada
- Tangan dan kaki kurang fleksi, tidak ada CTEV.
- Reflek menggenggam lemah.
Masalah : - Suhu tubuh kurang dari batas normal yaitu 35,9 C, Resiko
Hipotermi
- Gangguan Pola Nafas
Kebutuhan : Menjaga dan mempertahankan suhu bayi tetap hangat,
mengatasi gangguan pola nafas dan melakukan kolaborasi dengan dokter
spesialis anak dalam pemberian terapi.
VI. EVALUASI
Tanggal 03 Februari 2017 Jam : 20.45 wib
S :
- Ayah senang anaknya bisa menangis dan lahir hidup tetapi sedikit khawatir
karena adanya kelainan dan harus dirawat dengan ketat.
- Ayah mengatakan bersedia untuk memerah ASInya.
- Ayah dan keluarga berharap bayi bisa cepat membaik dan stabil dan
menyerahkan penanganan kepada petugas kesehatan untuk dirawat.
O:
1. Keadaan umum : keadaan lemah, bayi menangis, tonus baik, gerak aktif.
2. Tanda Tanda Vital :
- Suhu : 36C
- Frekuensi Jantung : 130x/menit
- RR : 40x/menit
- SatO2 : 95%
3. Pemeriksaan Fisik :
- Bayi diletakkan dalam inkubator
- Bayi tidak tampak kuning, konjungtiva merah muda, sianosis
berkurang, terdapat retraksi dinding dada.
- Auskultasi : tidak terdapat suara ronchi dan wheezeng, bunyi
jantung tunggal di sebelah kiri.
- Bayi terpasang O2 dengan nasal kanul 1 liter/menit
- Bayi terpasang infus Dextrosa 10% pada tangan sebelah
kiridnegan dosis 120 cc/24 jam = 5cc/jam
- Bayi masih di puasakan.
- Terdapat bekas injeksi pada paha kanan dan kiri dan tidak ada
tanda infeksi, bengkak atau kemerahan.
4. Pemeriksaan Penunjang :
Tanggal 22 September 2015 Jam : 15.01
a. WBC = 18.1x109/L
b. Lymphosit= 8.7 x 109/L
c. HGB = 18.0 g/dL
d. RBC = 4.45x 1012/L
e. HCT = 51.8 %
f. PLT 172x 109/L
A:
a. Diagnosa : Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 1 jam
dengan BBLR
b. Masalah : Berat Badan kurang dari normal
c. Kebutuhan : Menjaga dan mempertahankan suhu bayi tetap hangat,
mengatasi gangguan pola nafas dan melakukan kolaborasi dengan dokter
spesialis anak dalam pemberian terapi.
P:
1 Memberikan dukungan emosional kepada ibu dan kelurga dengan cara
memberikan semangat dan menganjurkan ibu berdoa agar bayi daat
sehat dengan perawatan yang intensif. Saat ini bayi dipasang oksigen
dan infus untuk kestabilan bayi dan telah diletakkan dalam inkubator
agar suhu bayi stabil.
2 E/ ibu dan keluarga mengerti dan tidak putus asa untuk menanti bayi
stabil.
3 Melanjutkan Mempertahankan kehangatan bayi.
4 E/ Bayi diletakkan dalam inkubator dengan pengaturan suhu.
5 Melanjutkan pemberian O2 dengn nasal kanul 2 liter/menit
6 E/ oksigen terpasang nasal kanul 2 liter/menit, bayi tidak lagi sianosis,
tidak ada nafas cuping hidung dan tidak ada tarikan dinding dada.
7 Melanjutkan pemberian cairan dengan infus dekstrosa10% dengan
dosis 120cc/24 jam
E/ Infus dekstrosa 10% dengan 120cc/24 jam terpasang.
8 Melakukan observasi keadaan bayi dan tanda-tanda vital dengan ketat.
E/ observasi dilakukan setiap 6 jam tiap pergantian shift atau jika ada
tanda bahaya.
9 Mengganti popok jika basah dan BAB.
E/ Bayi BAB keluar mekonium berwarna hitam kecoklatan.
Catatan Perkembangan 1
Tanggal : 04 Februari 2017 Jam : 20.00
S:-
O:
Keadaan umum : cukup, tidur, menangis jarang, gerak lemah. Suhu : 36,7 C,
HR : 137x/menit, RR : 60x/menit. BB : 1550 gram. Kuli hangat, tidak kuning,
tidak sianosis, akral hangat, tidak pucat, terpasang nasal kanu, nafas spontan, tidak
ada tarikan dinding dada. Anus dan Genetalia tidak ada ruam popok, tidak
kemerahan. Bayi BAK + dan BAB +.
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 22 September 2015 Jam : 15.01
a. WBC = 18.1x109/L
b. Lymphosit = 8.7 x 109/L
c. HGB = 18.0 g/dL
d. RBC = 4.45x 1012/L
e. HCT = 51.8 %
f. PLT 172x 109/L
A:
a. Diagnosa : Neonatus usia 19 jam dengan BBLR
b. Masalah : - risiko hipotermi
c. Kebutuhan : - jaga kehangatan
P:
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan keadaan bayi kepada keluarga pasien
bawah bayi saat ini sudah mulai stabil suhu tubuhnya, tetapi masih harus
dilakukan perawatan intensif.
E/ keluarga mengerti dan bersedia agar anaknya di lanjutkan perawatan dan
dirawat di runga bayi.
2. Melanjutkan Mempertahankan kehangatan bayi.
E/ Bayi diletakkan dalam inkubator dengan pengaturan suhu.
3. Melanjutkan pemberian O2 dengn nasal kanul 2 liter/menit
E/ oksigen nasal kanul 2 liter/menit terpasang baik, bayi tidak sianosis.
4. Melakukan pemberian cairan infus dekstrosa10% dengan dosis 230cc/24
jam.
E/ Infus dekstrosa 10% 230cc/24jam terpasang, pada tempat insersi tidak
flebitis.
5. Melakukan pemberian nutrisi susu personde 2-3cc/2 jam dengan
melakukan retensi.
E/ Retensi tiak ada. Pemberian susu personde telah dilakukan, bayi tidak
gumoh.
6. Melakukan observasi keadaan bayi dan tanda-tanda vital dengan ketat.
E/ observasi dilakukan setiap 6 jam tiap pergantian shift atau jika ada tanda
bahaya.
7. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ dilakukan dengan :
- menyeka bayi dan mengganti pakaian dan bedong bayi karena bayi
masih terpasang infus. Tidakada lecet pada kulit bayi.
- mengganti popok bayi setiap BAK dan BAB. Bayi BAK warna
kuning jernih, BAB lembek, warna kuning kecoklatan. Tidak ada
ruam dan kemerahan pada kulit sekitar anogenital bayi.
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter anak dalam pemberian obat.
E/ Kolaborasitelah dilakukan dan diberikan obat ampisilin 175mg per IV.
Obat sudah dimasukkan, tidak ada reaksi alergi obat pada bayi.
9. Mencuci tangan
E/ dilakukan untuk pencegahan infeksi dengan hands rub dengan teknik 7
langkah.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 24 September 2015 Jam : 10.00 WIB
S:-
O : keadaan umum lemah, tangis jarang, sianosis (-), ikterik (-), RR:48x/menit
HR: 115x/menit, suhu: 36.3 C , minum per sonde 3cc/2jam, muntah (-), BAK
(+) kuning jernih bau khas, BAB (+) warna kuning, konsistensi lembek, bau
khas, infus (+), lokasi infus flebitis.
A:
Diagnosa : Neonatus usia 1 hari dengan BBLR
Masalah : -
Kebutuhan : Pertahankan kehangatan
P:
1. Melakukan observasi keadaan umum bayi
E/ Keadaan bayi cukup, menangis jarang, tangis kuat, gerak kuat, kulit
tidak sianosis dan tidak ikterik.
2. Mempertahankan kehangatan bayi
E/ mempertahankansuhu bayi dengan bayi di letakkan dalam inkubator,
dipakaiakan bedong, baju, dan topi.
3. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ perawatan personal hygiene bayi dilakukan dengan :
- Mengganti popok bayi setiap BAK/BAB. Tidak ada ruam dan
kemerahan pada kulit daerah anogenital.
- Menyeka bayi. Tidak ada lecet pada kulit bayi.
- Melakukan perawatan tali pusat. Talipusat belum putus, tidak ada
perdarahan dan tidak berbau busuk.
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
5. Melakukan pemasangan infus dekstrosa 10% 230cc/24jam ulang pada
bayi pada tangan sebelah kiri
E/ pemsangan infus dekstrosa 10% 230cc/24 jam ulang sudah terpasang,
tidak ada flebitis, aliran lancar.
6. Melakukan obsevasi tetesan infus
E/ tetesan infus lancar
7. Melakukan pemberian nutrisi per sonde 3cc/2jam
E/ pemberian susu per sonde 3cc/2 jam. Tidak muntah dan tidak ada
retensi.
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberian
obat.
E/ kolaborasi telah dilakukan. Diberikan obat ampisilin 175
mg/intravena. Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 25 September 2015 Jam: 20.30 WIB
S :-
O : keadaan lemah, tangis jarang, tidak sianosis, tidak ikterik, suhu : 36,5 C, RR:
45x/menit, HR: 140xmenit, minum per sonde 3cc/2 jam, muntah (-), infus (+),
BAK(+), BAB (+).
A : Neonatus usia 2 hari dengan BBLR
P :
1. Melakukan observasi keadaan umum bayi
E/ Keadaan bayi cukup, menangis kuat, gerak aktif, kulit tidak sianosis dan
tidak ikterik.
2. Mempertahankan kehangatan bayi
E/ mempertahankan suhu bayi dengan bayi di letakkan dalam inkubator,
dipakaiakan bedong, baju, dan topi..
3. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ perawatan personal hygiene bayi dilakukan dengan :
- Mengganti popok bayi setiap BAK/BAB. Tidak ada ruam dan kemerahan
pada kulit daerah anogenital.
- Mengganti pakaian dan beong bayi. Tidak ada lecet pada kulit bayi.
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
5. Melakukan pemberian nutrisi per sonde 3cc/2jam
E/ pemberian susu per sonde 3cc/2 jam. Tidak muntah dan tidak ada
retensi.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberian obat.
E/ kolaborasi telah dilakukan. Diberikan obat ampisilin 175 mg/intravena.
Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 26 September 2015 Jam : 20.30 WIB
S :-
O : keadaan umum lemah, tangis jarang, tidak sianosis, tidak kuning, minum per
sonde 10cc/2jam dengan cek retensi, muntah (-), infus (+), BAK (+), BAB (+).
A : Neonatus usia 3 hari dengan BBLR
P :
1. Melakukan observasi keadaan umum bayi
E/ Keadaan bayi cukup, menangis kuat, gerak aktif, kulit tidak sianosis
dan tidak ikterik.
2. Mempertahankan kehangatan bayi
E/ mempertahankan suhu bayi dengan bayi di letakkan dalam inkubator,
dipakaiakan bedong, baju, dan topi..
3. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ perawatan personal hygiene bayi dilakukan dengan :
i. Mengganti popok bayi setiap BAK/BAB. Tidak ada ruam dan
kemerahan pada kulit daerah anogenital.
ii. Mengganti pakaian dan beong bayi. Tidak ada lecet pada kulit
bayi.
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
5. Melakukan pemberian nutrisi per sonde 10cc/2jam
E/ pemberian susu per sonde 10cc/2 jam. Retensi 1cc, tidak muntah
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberian
obat.
E/ kolaborasi telah dilakukan. Diberikan obat ampisilin 175
mg/intravena. Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 27 September 2015 Jam : 15.00 WIB
S:-
O : keadaan lemah, tangis kuat, gerak aktif, suhu :36,7 C, RR: 40x/menit,
HR:145x/menit, BB: 1580 gram, infus (+), minum per sonde 10cc/2jam, tidak
muntah, BAK (+), BAB (+).
A : Neonatus usia 4 hari dengan BBLR
P :
1. Melakukan observasi keadaan umum bayi
E/ Keadaan bayi cukup, menangis kuat, gerak aktif, kulit tidak sianosis
dan tidak ikterik.
2. Mempertahankan kehangatan bayi
E/ mempertahankan suhu bayi dengan bayi di letakkan dalam inkubator,
dipakaiakan bedong, baju, dan topi..
3. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ perawatan personal hygiene bayi dilakukan dengan :
i. Mengganti popok bayi setiap BAK/BAB. Tidak ada ruam dan
kemerahan pada kulit daerah anogenital.
ii. Mengganti pakaian dan beong bayi. Tidak ada lecet pada kulit
bayi.
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
5. Melakukan pemberian nutrisi per sonde 10cc/2jam
E/ pemberian susu per sonde 10cc/2 jam. Tidak muntah dan tidak ada
retensi.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberian
obat.
E/ kolaborasi telah dilakukan. Diberikan obat ampisilin 80 mg/intravena.
Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 29 September 2015 Jam: 08.00 WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 30 September 2015 Jam : 20.00 WIB
S :-
O : keadaan cukup, tangis kuat, gerak aktif, tidak sianosis, tidak ikterik, suhu:
37C, RR:40x/menit, HR:130x/menit, BB:1650 gram, minum per sonde 15-
20cc/2 jam dan menetek., muntah (-), infus plug (+), BAK (+), BAB (+).
P :
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberian obat.
E/ kolaborasi telah dilakukan. Diberikan obat ampisilin 80mg/Intravena.
Obat sudah masuk, tidak ada reaksi alergi.
2. Melakukan observasi keadaan umum bayi
E/ Keadaan bayi cukup, menangis kuat, gerak aktif, kulit tidak
sianosis dan tidak ikterik.
3. Mempertahankan kehangatan bayi
E/ mempertahankan suhu bayi dengan bayi di letakkan dalam
inkubator, dipakaiakan bedong, baju, dan topi..
4. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ perawatan personal hygiene bayi dilakukan dengan :
i. Mengganti popok bayi setiap BAK/BAB.
Tidak ada ruam dan kemerahan pada kulit daerah anogenital.
ii. Mengganti pakaian dan beong bayi. Tidak
ada lecet pada kulit bayi.
5. Melakukan observasi tanda-tanda vital
6. Melakukan pemberian nutrisi per sonde 20-25cc/2jam
E/ pemberian susu per sonde 20-25 cc/2 jam. Tidak muntah.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 1 Oktober 2015 Jam : 20.00 WIB
S :-
O : keadaan cukup, bayi tidur, tangis kuat, tidak sianosis, tidak ikerik, suhu: 36,5
C, RR: 45x/menit, HR: 140x/menit, infus plug (+), minum per sonde 20-
25cc/2jam dan menetek di pagi, siang dan sore, muntah (-), BAK (+), BAB (+)
warna kuning, konsistensi lembek, bau khas.
A : Neonatus usia 8 hari dengan BBLR
P :
1. Melakukan observasi keadaan umum bayi
E/ Keadaan bayi cukup, menangis kuat, gerak aktif, kulit tidak sianosis
dan tidak ikterik.
2. Mempertahankan kehangatan bayi
E/ mempertahankan suhu bayi dengan bayi di letakkan dalam inkubator,
dipakaiakan bedong, baju, dan topi..
3. Melakukan perawatan personal hygiene
E/ perawatan personal hygiene bayi dilakukan dengan :
i. Mengganti popok bayi setiap BAK/BAB. Tidak ada ruam dan
kemerahan pada kulit daerah anogenital.
ii. Mengganti pakaian dan beong bayi. Tidak ada lecet pada kulit
bayi.
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
5. Melakukan pemberian nutrisi per sonde 20-25cc/2jam
E/ pemberian susu per sonde 20-25 cc/2 jam. Tidak muntah dan tidak ada
retensi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 2 Oktober 2015 Jam : 14.00 WIB