ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid pada buah pare
(Momordica Charantia L). Tahap awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan
maserasi pada buah pare agar senyawa aktiv yang terkandung dalam buah dapat
tertarik oleh pelarut metanol yang digunakan pada proses maserasi. Ekstrak kental
metanol kemudian difraksinasi berturut turut dengan menggunakan pelarut n-
heksan dan etil asetat. Untuk mengidentifikasi adanya senyawa flavonoid yang
terkandung didalam buah pare maka dilakukan uji fitokimia pada ekstrak kental
metanol dan pada masing-masing fraksi. Selanjutnya dilakukan proses pemisahan
dengan menggunakan kromatografi kolom, fasa diam yang digunakan adalah
silika gel dan fasa geraknya adalah campuran n-heksan : etil asetat, dan etil
asetat : metanol secara bergradien, kemudian diuji kemurniannya dengan
menggunakan kromatografi lapis tipis. Isolat murni yang didapatkan selanjutnya
diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan IR.
Hasil isolat murni yang telah diidentifikasi dengan menggunakan UV-Vis
menghasilkan panjang gelombang pada pita 1 yaitu 235,00 nm dan pada pita 2
yaitu 207,00 nm. Hasil isolat murni yang telah diidentifikasi dengan
menggunakan IR menghasilkan gugus-gugus fungsi senyawa flavonoid.
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu buah pare, metanol, n-heksan, Etil Asetat,
Aquadest, Mg-HCl, H2SO4 pekat, NaOH pekat, silika gel GF254, dan plat KLT.
Alat
Alat yang digunakan adalah seperangkat alat gelas, blender , pisau,
seperangkat alat maserasi, neraca analitik, penguap putar vakum, seperangkat
alat kromatografi lapis tipis, seperangkat alat kromatografi kolom, desikator,
tabung reaksi, pipet tetes, pelat tetes, batang pengaduk, botol semprot, pipa
kapiler, spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR.
Cara kerja
Sampel buah pare sebanyak 1 kg dimaserasi dengan metanol selama 324
jam. Setiap 124 jam hasil maserasi (maserat) disaring dan ditampung dalam
erlenmeyer dan ekstrak kembali dimaserasi dengan metanol yang baru. Maserat
yang diperoleh dipekatkan dengan penguap putar vakum pada suhu 30-450C,
sehingga diperoleh ekstrak kental metanol.
Ekstrak kental metanol disuspensikan ke dalam campuran pelarut MeOH-
H2O (2:1) kemudian dipartisi secara berulang-ulang dengan n-heksan, etil asetat
sehingga diperoleh masing-masing partisi dari fraksi tersebut. Hasil partisi dari
fraksi-fraksi tersebut dievaporasi pada suhu 30- 450C sampai diperoleh ekstrak
kental n-heksan, ekstrak kental etil asetat, dan ekstrak air. Masing-masing ekstrak
kental yang diperoleh (ekstrak kental metanol, ekstrak kental n-heksan,ekstrak
kental etil asetat dan ekstrak air) dilanjutkan dengan melakukan uji fitokimia.
Ekstrak kental metanol dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan
menggunakan eluen yang berbeda. Hasil kromatografi kolom, kemudian
dilanjutkan dengan pemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis. Jika isolat
menunjukan pola bercak tunggal pada kromatografi lapis tipis, maka dapat
disimpulkan bahwa telah didapatkan isolat murni pada ekstrak kental tersebut.
Isolat murni diidentifkasi dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis
untuk mengetahui panjang gelombang maksimum isolat murni dan
spektrofotometri IR digunakan untuk mengetahui gugus-gugus fungsi dari suatu
senyawa yang terkandung dalam buah pare (Momordica charantia L).
NaOH +
H2SO4 +
NaOH +
H2SO4 +
NaOH -
H2SO4 +
NaOH -
H2SO4 +
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1. Isolat murni fraksi G dari ekstrak kental metanol buah pare (Momordicha
Charantia L) merupakan senyawa flavonoid.
2. Hasil analisis spektroskopi UV-Vis menunjukan bahwa isolat merupakan
senyawa flavonoid yang diduga hampir sama dengan senyawa flavonoid golongan
katekin tetapi bukan senyawa katekin karena memiliki panjang gelombang pita 2
yaitu 207,00 nm akan tetapi berbeda pada panjang gelombang pita 1 yaitu 235,00
nm.
3. Hasil analisis spektroskopi IR menunjukan gugus-gugus fungsi ulur O-H,
ulur C-H, ulur C=C, tekuk O-H, C-O alkohol, C-H aromatik dan P-S ulur
merupakan gugus-gugus fungsi senyawa flavonoid.
Saran
Didalam tanaman pare teridentifikasi senyawa alkaloid, sehingga
disarankan pada peneliti selanjutnya untuk mengisolasi dan mengidentifikasi
senyawa-senyawa jenis lain yang terkandung dalam tanaman buah pare dan juga
tanaman buah pare memilki aktifitas antioksidan yang tinggi sehingga disarankan
pada peneliti selanjutnya untuk menguji aktivitas antioksadan pada buah pare.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S. 1986. Buku materi pokok kimia organik bahan alam. Jakarta ; karunia
jakarta universitas terbuka
Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan makanan. Yogyakarta
: penerbit ANDI
Afrianti H.L, E.Y. Iskandar, S. Ibrahim dan I.K Adnyana. 2010. Senyawa Asam 2-
Metilester-1-H-Pirol-4-Karboksilat Dalam Ekstrak Etil Asetat Buah
Salak Varietas Bongkok Sebagai Antioksidant Dan Antihyperuricemia.
Departemen Tekhnologi Pangan Universitas Pasundan Bandung, Farmakologi-
farmasi Klinik, Sekolah Farmasi Institut Tekhnologi Bandung. vol.XXI
No.1 Th.2010 66-72
Creswell, J.C. Ollaf A.R. M. Campbell. 2005. Analisis Spektrum Senyawa
Organik. Bandung: ITB.
Day & Underwood. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Digilib. Unimus.ac.id/download.php. diakses senin 11/03/2013 6:25:32
Fessenden J R. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta : Binarupa Aksara
Gandjar G.I, A. Rohman. 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan
Kromatografi. Jogjakarta : Pustaka Pelajar
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung : ITB
Idrus, R.B. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid Dari Biji
Tumbuhan Sirsak (Annona Muricata Linn). Skripsi. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo.
IG.A Gede. 2009. Isolasi dan identifikasi golongan senyawa toksik dari daging
buah pare (Momordica charantia L), Jurnal Kimia FMIPA Universitas
Udayana, Vol 3 No 2 : 117-124
Indra95. 2011 . Gambar paria. Wordpress. Com. (online). Diakses tgl 15 januari
2014. Pukul 09:05
Khopkar, SM. 1984 . Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia.
Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia
Kurniaps. 2010. Skrining fitokimia. (online), ( http://id.shvoong.com/exact-
sciences/chemistry/2094441-skrining-fitokimia/.diakses 27/02/2013
16:33:51 )
Lestari, I. 2012. Pengertian dan Definisi Senyawa Flavnoid.
Markham, K.R. 1988. Techniques of flavonoid identification. London: Academic
Pr.
Muchtadi, D. 2011. Gizi Anti Penuaan Dini. Bandung : Alfabeta Bandung
Muhlish F, dan Sapta H. 1996. Sayur dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Mulja, M. Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya : airlangga University
Press.
Rohman, A. 2009. Kromatografi Untuk Analisis Obat. Jogjakarta: Graha Ilmu.
Saman, S.I. 2013. Isolasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dan uji aktivitas
antioksidan ekstrak metanol rimpang jeringau. Skripsi. Gorontalo;
Universitas negeri gorontalo.
Sastrohamidjojo, H. 2001. Spektroskopi. Yogyakarta: UGM
Soebagio, B. Endang. I. Sodiq. W.R.H. Munzil. 2003. Kimia analitik II. JICA ;
universitas negeri malang
Subahar,T. 2004. Khasiat Dan Manfaat Pare Si Pahit Pembasmi Penyakit. Jakarta
: Agromedia Pustaka.
Sukadana, IM. 2009. Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid Dari Buah
Belimbing Manis (Averrhoa Carambola Linn.L), Jurnal Kimia FMIPA
Universitas Udayana, Vol 3 No 2 : 109-116
LEMBAR PENGESAHAN