Anda di halaman 1dari 19

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan terhadap suatu usaha atau bisnis
sangat perlu dilakukan mengingat manfaat dan resiko yang
berpeluang timbul darinya. Studi kelayakan sangat diperlukan
oleh banyak kalangan, khususnya dan terutama bagi para
investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
pemerintah selaku memberikan fasilitas tata peraturan hukum
dan perundang-undangan yang tentunya kepentingan semuan
yaitu berbeda satu sama lain. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit
yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah
lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara
makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan
kerja,dan lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi
dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-
pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya.
Sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Dalam makalah
ini khusus membahas dan berfokus pada pembahasan Aspek
Hukum dan hal-hal yang berkaitan dengannya dalam
menentukan kelayakan suatu usaha atau bisnis ditinjau dari
aspek hukum.

B. Rumusan Masalah
2

1. Apakah yang dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis ?


2. Apakah tujuan dari Studi Kelayakan Bisnis ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Aspek Hukum ?
3. Apa saja hal-hal yang meliputi Aspek Hukum ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Studi Kelayakan
Bisnis
3. Untuk mengetahui mengenai Aspek Hukum dan hal-hal yang
berkaitan dengannya dalam Studi Kelayakan Bisnis.
4. Supaya dalam melakukan studi kelayakan bisnis terkhusus
aspek hukum, baik penulis maupun pembaca dapat
melakukannya dengan baik dan teliti.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) studi kelayakan bisnis
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Tujuan
utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini tentunya usaha yang
akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka
pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar
potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun
situasi yang tidak mendukung.1
Dari definisi diatas dapat difahami bahwa studi kelayakan
bisnis bercerita tentang layak atau tidaknya suatu bisnis
dibangun dan dioprasionalkan secara rutin dalam rangka
pencapaian keuntungan yang maksimal dalam titik waktu yang
tidak ditentukan.

B. TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS


Tujuan dari dilakukannya studi kelayakan bisnis tentunya
bukan merupakan analisis semata, lebih dari itu tujuannya
diantaranya adalah:
1. Menghindari resiko
2. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
3. Memudahkan perencanaan
4. Memudahkan Pengawasan
5. Memudahkan Pengendalian

C. PENGERTIAN ASPEK HUKUM

1 Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, media Grup, Hal.6


4

Pengertian aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis


2
adalah sendi-sendi hukum yang terlibat dan diperlukan dalam
pendirian suatu usaha/bisnis yang mempengaruhi kelayakan
atau tidak suatu usaha dapat dioperasionalkan. Analisis pada
aspek hukum dilakukan untuk meyakini apakah secara yuridis
rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu
rencana yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko
besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh protes
masyarakat.
Dari pengertian diatas yang perlu diperhatikan dan
dipersiapkan dalam studi kelayakan bisnis pada aspek hukum
adalah segala yang berkenaan dengan hukum/yuridis pada usaha
yang akan didirikan harus memenuhi aturan dan standarisasi
pendirian usaha yang berdasarkan pada undang-undang yang
belaku. Secara rinci pembahasan ini akan dibahas pada sub judul
berikutnya.

D. HAL-HAL YANG MELIPUTI ASPEK HUKUM


Terdapat beberapa hal penting yang ada dalam aspek
hukum yang harus terpenuhi ketika ingin mendirikan suatu usaha
atau bisnis, diantaranya:
D.1.Siapa Pelaksana Bisnis3
Untuk menganalisis siapa pemilik bisnis, pembahasannya
dibagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah badan
usahanya apakah berbentuk PT (Perseroan Terbatas), CV
(Perseroan Komanditer), Firma Perusahaan Perseorangan, PN
(Perusahaan Negara) atau koperasi. Yang kedua adalah orang-
orang atau individu-individu yang terlibat sebagai decision
makers. Hal ini penting agar bisnis berjalan dalam koridor
peraturan-peraturan yang berlaku.
D.2.Identitas Pelaksana Bisnis

2 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Gramedia, Hal.280


3 Ibid. Hal.281
5

Ada beberapa peraturan pemerintah yang perlu diketahui


berkaitan dengan identitas pelaksana bisnis, disesuaikan dengan
jenis perusahaan yang dipilih, seperti berikut ini.
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan sponsor proyek perlu diketahui. Hal itu
ada hubungannya dengan peraturan-peraturan yang berbeda
antara warga Negara dengan warga Negara asing dalam
kaitannya dengan pendirian suatu perusahaan
Informasi Bank
Ketahui apakah sponsor proyek adalah debitur pada bank
lain. Jika iya, perlu diketahui apakah ada keterlibatan lain
misalnya terdapat kemacetan pembayaran kredit, cek kosong,
maupun jaminannya.
Keterlibatan Pidana atau Perdata
Perlu juga diketahui apakah pelaksana proyek tengah
terlibat dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan
ataupun tuntutan keluarga Hal ini perlu diselidiki sebab
menyangkut dengan harta atau asset pelaksana proyek.

D.3.Bisnis Apa yang Akan Dilaksanakan


Selanjutnya, perlu dikaji mengenai bisnis apa yang akan
dilaksanakan, apakah bisnis itu dilarang atau tidak. Beberapa sisi
yang perlu dianalisa adalah sebagai berikut.
Bidang Usaha
Paling tidak bidang usaha dari proyek yang akan
dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan atau
telah sesuai dengan corporate philosophy-nya.
Fasilitas
Apabila proyek yang akan mendapatkan fasilitas-
fasilitas tertentu, selidiki apakah pengurusannya telah
diselesaikan secara sah.
Gangguan Lingkungan
Proyek yang akan dibuat perlu memperhatikan
lingkungan sekitar tempat proyek berada. Pencemaran
lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek akan berdampak
6

negatif pada proyrk itu sendiri, seperti pencemaran udara,air,


suara, dan moral masyarakat.
Pengupahan
Proyek yang membutuhkan tenaga kerja dengan skill
yang rendah biasanya tidak kesulitan memperolehnya dan
mereka pun mau dibayar dengan rendah. Sistem pengupahan
perlu memperhatikan standar upah minimum yang ditetapkan
pemerintah setempat karena jika dilanggar, keresahan buruh
akan bedampak negatif pada proyek.

D.4. Dimana Bisnis Akan Dilaksanakan


Lokasi dimana bisnis akan dibangun tidak akan terlepas
dari pengaruh-pengaruh yang mungkin saja dapat merugikan
perusahaan. Oleh karena itu, hendaknya lokasi bisnis
dipersiapkan dengan baik. Perhatikan misalnya masalah
perencanaan wilayah dan status tanah.

D.5.Waktu Pelaksanaan Bisnis


Dalam kaitannya dengan waktu pelaksanaan bisnis,
tinjauan aspek yuridis terhadap izin pelaksanaan proyek bisnis
menjadi penting diteliti. Semua izin harus masih berlaku dan izin-
izin yang belum dimiliki haruslah dilengkapi terlebih dahulu
(minimal izin prinsip).

D.6.Bagaimana Cara Pelaksanaan Bisnis


Misalnya perusahaan kekurangan modal untuk
menyelesikan proyek, meminjam uang dari perorangan atau
lembaga keuangan adalah beberapa alternatif untuk mengatasi
kesulitan itu. Lembaga keuangan sebagai peminjam telah
menetukan syarat-syarat dalam rangka pengamanan secara
yuridis, baik bersifat pencegahan maupun penanggulangan .
Syarat-syarat yang ditetapkannya harus dipenuhi oleh pelaksana
proyek.

D.7.Peraturan dan Perundangan


7

Setiap usaha yang legal sudah tentu harus mengikuti


aturan-aturan yang berlaku baik dalam bentuk undanng-undang
maupun peraturan-peraturan lain sebagai penjabaran dari
undang-undang tersebut, seperti keputusan menteri
( kepmen), surat keputusan (SK) Dirjen dan Peraturan Daerah
(Perda). Dengan mengikuti aturan-aturan yang ada, maka secara
yuridis formal bisnis/usaha yang akan dijalankan menjadi layak.

E. STUDI KASUS
Terdapat lima studi kasus dari usaha yang berbeda yang
merupakan perencanaan bisnis dari masing-masing mahasiswa
jurusan Ekonomi Islam semester 3 pada mata kuliah studi
kelayakan bisnis yang berada dikelompok 5 yang akan kami
paparkan di makalah ini yang berkaitan langsung dengan studi
kelayakan pada aspek hukum.
Studi Kasus pada Aspek Hukum Usaha Toko Buku
Hutamis Book Store
Latar belakang pemunculan ide untuk membuat usaha toko
buku dengan nama Hutamis Book Store ini adalah karena
melihat tingginya kebutuhan masyarakat akan buku, baik yang
bersifat edukatif maupun fiktif atau hiburan di daerah target
pasar dan juga melihat potensi pasar yang masih sangat
potensial, maka usaha toko buku ini sangat optimis akan
didirikan dengan tidak mengenyampingkan studi kelayakan atas
pendiriannya. Usaha toko buku ini akan menjadi distributor buku
kepada masyarakat dengan link penerbit yang kredibel di
nusantara. Jadi, dapat disimpulkan usaha toko buku ini akan
didirikan menjadi usaha toko buku yang besar dengan target
memiliki ekspansi usaha di berbagai daerah di Indonesia.
Usaha Toko buku ini direncanakan akan didirikan dan
oprasionalkan di kota Stabat jalan Proklamasi no. 12, kabupaten
Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Radius 1 hingga 2 km dari
8

lokasi tersebut terdapat SMA, SMK, MAN, SMP, SD dan beberapa


perkantoran. Radius beberapa km dari tempat tersebut tidak
terdapat toko buku lain. Jadi, toko buku ini akan menjadi sasaran
utama dilokasi tersebut. Target toko buku ini adalah meraih
pelanggan yang bersekolah atau bekerja disekitar lokasi toko
buku. Selain itu juga menjangkau pelanggan yang berada diluar
kota Stabat dengan cara meluaskan daerah promosi.
Menganalisis peluang pasar dari usaha toko buku ini
diprediksi memiliki potensi yang cukup bagus bahkan bisnis ini
bisa melakukan ekspansi bisnis. Alasan kuat dari pernyataan
tersebut adalah Melihat kondisi perekonomian masyarakat kota
Stabat dan sekitarnya yang terbilang maju dan sejahtera atau
dapat dikatakan masyarakat dengan penghasilan menengah
keatas disertai dengan semangat mengenyam pendidikan yang
tinggi. Hal ini merupakan peluang bagus untuk
mengoprasionalkan toko buku.
Namun jika melihat dan melakukan studi kelayakan dari
aspek pasar dan pemasaran usaha toko buku ini yang dirasa
cukup berpeluang dan aman, diaspek hukum juga perlu
dilakukan studi kelayakan sehingga nampak titik terang bahwa
secara yuridis/hukum layak atau tidak untuk dioprasionalkan.
Pembahasan mengenai aspek hukum akan dimulai dari
siapa pelaksana bisnis ini . Bisnis/usaha toko buku ini akan
dilaksanakan oleh Wahyudiah Hutami (19) selaku pemilik dan
decission makers yang dibantu pengoprasionalannya oleh empat
karyawan. Usaha/bisnis toko buku ini berbadan usaha
Perusahaan Perseorangan. Selanjutya Identitas pemilik
usaha ini adalah seseorang dengan kewarganegaraan Indonesia
atau dapat disebut dengan orang Indonesia asli. Seumur hidup
pemilik tidak pernah berurusan dengan persoalan hukum baik
9

perdana maupun perdata. Sehingga kepengurusan pendirian


usaha di prediksi akan berjalan lancar.
Usaha toko buku ini akan didirikan diatas tanah seluas 2
rantai, dengan ukuran bangunan (P) 20 x (L) 10, yang akan dibeli
dari pemiliknya yang berdomisili di kota stabat. Lokasi rinci
pendirian bisnis ini adalah di kota Stabat jalan Proklamasi no. 12,
kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Dalam perencanaan menjalankan bisnis pemilik
menggunakan jasa bank BNI syariah untuk memperoleh modal.
Hal ini dirasa cukup efektif melihat akad yang adil yang
ditawarkan oleh bank syariah dan merupakan alternative yang
baik dari kekurangan modal.
Usaha toko buku ini di setting dengan beberapa fasilitas
diantaranya: fasilitas ruang baca full AC, ruang shalat, ruang
rehat bagi karyawan, dan toilet. Usaha toko buku ini dipastikan
tidak akan merusak atau mencemari lingkungan disekitar daerah
operasional. Karena usaha toko buku ini merupakan usaha
bergerak dibidang distributor barang, bukan produksi barang
yang mengeluarkan limbah. Jadi keberadaannya tidak
mengkhawatirkan pencemaran lingkungan.
Selain hal-hal penting yang telah disebutkan diatas,
penerapan sistem pengupahan tenaga kerja dari usaha toko buku
ini tidak kalah penting dikaji dan juga merupakan bagian penting
dalam studi kelayakan pada aspek hukum. Sistem pengupahan
tenaga kerja usaha toko buku ini dilakukan dengan cara
mengklasifikasikan jenjang pendidikan dan tenaga kerja yang
diberikan oleh tenaga kerja, dari analisis tersebut upah diberikan
sesuai jenjang pendidikan dan tenaga yang diberikan. Selain hal
tersebut, standar pengupahan juga melihat budaya atau tradisi
pengupahan yang sering dilakukan oleh masyarakat pembisnis
10

didaerah operasional toko buku, dan juga melihat standar


penetapan upah tenaga kerja yang telah ditetapkan pemerintah.
Waktu pelaksanaan operasional toko buku ini direncanakan
pada awal tahun 2019. Adapun dokumen yang perlu disiapkan
dalam pendirian usaha toko buku ini yang terkait dengan
perizinannya diantaranya yaitu: Akte pendirian perusahaan dari
notaris setempat dengan Janis badan usaha perusahaan
perseorangan, NPWP ( nomor pokok wajib pajak), surat tanda
daftar perusahaan, surat izin tempat usaha dari pemda
setempat, surat tanda rekanan dari pemda setempat, surat
tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen
penerangan, SIUP (surat izin usaha pengusaha), KTP (kartu tanda
penduduk).
Sekian studi kasus pada usaha toko buku Hutamis Book
Store pada aspek hukum. Semoga dapat memberi gambaran
bagi pembaca prihal studi kelayakan pada aspek hukum
terhadap suatu usaha, khususnya usaha toko buku.

Studi Kasus Pada Aspek Hukum Usaha Jannah Ice


Cream Coffee
Latar belakang berdirinya ide usaha Jannah Ice Cream
Coffe adalah karna melihat banyaknya peminat ice cream dari
para konsumen, dan juga dengan kondisi dari segi makanan yang
masih terlalu minim dalam kota tersebut. Oleh sebab itu,
didirikannya caffee Jannah ini, sehingga akan menarik para
konsumen untuk menikmatinya dan mendapatkan kepuasan
yang cukup memuaskan.
Caffe Jannah ini direncanakan akan didirikan di jln. Medan-
B.aceh, Tapaktuan-Meulaboh, no 7. Kota Blangpidie,Aceh Barat
daya (ABDIYA). Saya memilih lokasi di daerah ini, karena
11

tempatnya yang cukup strategis, dekat dengan jalan raya, dan


sekitar beberapa km terdapat sekolah SMA dan SMP sehingga
setelah pulang sekolah mereka bisa pergi ke caafee kami ,
apalagi produk utama yang kami tawarkan adalah ice cream
dimana banyak para remaja dan anak-anak yang menyukainya,
dan terdapat juga menu-menu lainnya, misalnya burger, coffee,
dan snack.
Namun jika melihat dan melakukan studi kelayakan dari
aspek pasar dan pemasaran usaha caffe ini yang dirasa cukup
berpeluang dan aman, diaspek hukum juga perlu dilakukan studi
kelayakan sehingga nampak titik terang bahwa secara
yuridis/hukum layak atau tidak untuk dioprasionalkan.
Pembahasan mengenai aspek hukum akan dimulai dari
siapa pelaksana bisnis ini . Bisnis/usaha caffee ini akan
dilaksanakan oleh Suciana Fonna selaku pemilik usaha yang
dibantu pengoprasionalannya oleh sembilan karyawan.
Usaha/bisnis toko buku ini berbadan usaha Perusahaan
Perseorangan. Selanjutya Identitas pemilik usaha ini adalah
seseorang dengan kewarganegaraan Indonesia. Seumur hidup
pemilik tidak pernah berurusan dengan persoalan hukum baik
perdana maupun perdata. Sehingga kepengurusan pendirian
usaha di prediksi akan berjalan lancar.
Dalam perencanaan pendirian bisnis pemilik menggunakan
jasa bank BRI syariah untuk memperoleh modal. Hal ini dirasa
cukup efektif melihat akad yang adil yang ditawarkan oleh bank
syariah.
Usaha caffe Jannah ini di setting dengan beberapa fasilitas
diantaranya: fasilitas ruang full AC, ruang shalat, ruang rehat
bagi karyawan, toilet, ruang masak, wifi, Jannah Ice Crean Coffee
ini akan di desain dengan 2 interior, yang pertama desain yang
12

unik dan menarik, yang terasa seperti kita berada di surga sesuai
dengan nama caffe yaitu Jannah dan yang kedua di desain
terasa seperti berada di pantai. Jadi dalam caffe ini terdapat 2
interior tapi dalam 1 caffee. Jadi fasilitas-fasilitas yang di berikan
dalam caffe tersebut semua untuk kenyamanan dan kepuasan
para pelanggan.
Usaha caffe ini dipastikan tidak akan merusak atau
mencemari lingkungan disekitar daerah operasional. Limbah atau
kotoran yang timbul dari proses produksi bisnis ini akan sangat
ditanggung jawabi dengan cara membuangnya pada tempat
pembuangan sampah yang telah disediakan oleh pemerintah.
Adapun sistem pengupahan tenaga kerja dari usaha caffe
ini dilakukan dengan cara pengupahan sesuai kinerja keryawan..
Waktu pelaksanaan operasional caffe ini
direncanakan pada awal 2018. Adapun dokumen yang perlu
disiapkan dalam pendirian usaha caffee ini yang terkait dengan
perizinannya diantaranya yaitu izin usaha : akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat dengan Janis badan usaha
perusahaan perseorangan, NPWP ( nomor pokok wajib pajak),
surat tanda daftar perusahaan, surat izin tempat usaha dari
pemda setempat, surat tanda rekanan dari pemda setempat,
surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen
penerangan, SIUP (surat izin usaha pengusaha), KTP (kartu tanda
penduduk).
Seperti inilah Studi Kasus pada Aspek Hukum Usaha Janah Ice Cream
Coffe, semoga dari studi kasus yang dilakukan member manfaaat khusus bagi
penulis maupun bagi pembaca.

Studi Kasus pada Aspek Hukum Usaha Toko Dara Hijab


Latar belakang pemunculan ide usaha untuk membuat usaha toko hijab,
dimasa sekarang ini, kebudayaan berkerudung atau berhijab semakin meluas.
13

Sering kali kita melihat para wanita yang kini memilih untuk berhijab. Dan tidak
sedikit pula hijab kini dijadikan salah satu tren busana yang banyak diminati.
Hijab kini bukan hannya sebagai identitas para wanita muslim, tetapi kini hijab
telah menjadi karakter bagi banyak wanita. Kesadaran para wanita muslim untuk
menutup aurat semakin besar, bukan hannya dikalangan wanita dewasa, hijab juga
kini mulai tren dikalangan para remaja. Dan disisi lain, berhijab membuat wanita
semakin terlihat cantik, sopan dan memancarkan kejutan dari dalam dirinya.
Untuk itu kami menjual tren hijab yang sesuai dengan berbagai kalangan, mulai
dari kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa.
Usaha Toko hijab ini direncanakan akan didirikan di JL Kuala kuta binje
No 10, kabupaten Aceh Timur. Usaha yang akan saya buka di pasar kuta binje di
depan sekolah MTsN kuta binje yang berada di dalam pasar yang mudah di
jangkau oleh ibu-ibu atau remaja untuk membeli hijab yang Saya jual atau yang
Saya tawarkan.
Menganalisis peluang pasar dari usaha toko hijab ini diprediksi memiliki
potensi yang cukup bagus. Namun jika melihat dan melakukan studi kelayakan
dari aspek pasar dan pemasaran usaha toko hijab ini yang dirasa cukup berpeluang
dan aman, diaspek hukum juga perlu dilakukan studi kelayakan sehingga nampak
titik terang bahwa secara yuridis/hukum layak atau tidak untuk dioprasionalkan.

Pembahasan mengenai aspek hukum akan dimulai dari siapa pelaksana


bisnis ini . Bisnis/usaha toko hijab ini akan dilaksanakan oleh Dara Phonna
selaku pemilik, yang dibantu pengoprasionalannya oleh lima karyawan.
Usaha/bisnis toko hijab ini berbadan usaha Perusahaan Perseorangan.
Selanjutya Identitas pemilik usaha ini adalah seseorang dengan
kewarganegaraan Indonesia. Seumur hidup pemilik tidak pernah berurusan
dengan persoalan hukum baik perdana maupun perdata. Sehingga kepengurusan
pendirian usaha di prediksi akan berjalan lancar.
Dalam perencanaan menjalankan bisnis pemilik menggunakan modal
sendiri tampa pinjaman dari orang atau lembaga keuangan lainnya. Usaha toko
hijab ini di setting dengan beberapa fasilitas diantaranya: fasilitas kipas angin,
ruang ganti hijab dan toilet. Usaha toko hijab ini dipastikan tidak akan merusak
14

atau mencemari lingkungan disekitar daerah operasional. Karena usaha toko hijab
ini bergerak dibidang pembelian barang, bukan produksi barang yang
mengeluarkan limbah. Jadi keberadaannya tidak mengkhawatirkan pencemaran
lingkungan.
Adapun sistem pengupahan tenaga kerja dari usaha toko hijab ini
dilakukan dengan cara mengklasifikasikan sesuai dengan tenaga kerja yang
diberikan oleh pekerjaannya. Selain hal tersebut, standar pengupahan juga melihat
budaya atau tradisi pengupahan yang sering dilakukan oleh masyarakat pembisnis
didaerah operasional toko hijab lainnya.
Waktu pelaksanaan operasional toko hijab ini direncanakan pada awal
tahun 2017. Adapun dokumen yang perlu disiapkan dalam pendirian usaha toko
buku ini yang terkait dengan perizinannya diantaranya yaitu: akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat dengan Janis badan usaha
perusahaan perseorangan, NPWP ( nomor pokok wajib pajak),
surat tanda daftar perusahaan, surat izin tempat usaha dari
pemda setempat, surat tanda rekanan dari pemda setempat,
surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen
penerangan, SIUP (surat izin usaha pengusaha), KTP (kartu tanda
penduduk).
Seperti inilah Studi Kasus pada Aspek Hukum Usaha Toko Dara Hijab,
semoga dari studi kasus yang dilakukan member manfaaat khusus bagi penulis
maupun bagi pembaca.

Studi Kasus Aspek Hukum Usaha The Good Furniture


Latar belakang pendirian bisnis Furniture ini adalah ingin
memenuhi kebutuhan pasar akan furniture yang memperlihatkan
kemajuan minatnya seiring dengan berkembangnya zaman dan
mengmbil peluang atas kondisi tersebut untuk menjadi
pengusaha Furniture yang professional.
Usaha Furniture ini direncanakan akan didirikan di Jalan
Banda Aceh-Medan samping kantor pemerintah kab. Aceh Timur.
15

Lokasi yang dicanangkan ini akan di beli agar menjadi milik


pribadi yang sah sehingga menghindri resiko yang berpeluang
timbul.
Usaha Furniture ini akan dilaksanakan oleh pemiliknya
sendiri yaitu Edi Sahputra yang berkewarganegaraan asli
Indonesia yang operasionalnya di bantu oleh delapan orang
keryawan. Usaha ini berbadan usaha Perusahaan
Perseorangan. Dalam riwayat hidup pemilik tidak pernah
berurusan dengan masalah hukum baik perdana maupun
perdata, sehingga diyakini urusan dalam pendirian usaha ini
yang berkaitan dengan aspek hukum akan lancer.
Modal yang digunakan untuk mendirikan usaha ini adalah
modal pribadi dan tanpa campur tangan modal dari lembaga
lain. Kegiatan yang akan dilakukan business Furniture ini adalah
melakukan usaha distributor furniture dari dalam maupun luar
negri kepada masyarakat, khususnya masyarakat target pasar.
Adapun fasilitas yang disediakan usaha Furniture ini adalah
tempat usaha nyaman dan full AC, ruang konsultasi pembelian
produk, dan pelayann yang ramah.
Sistem pengupahan yang dilakukan usaha Furniture ini
adalah dengan memberikan kompensasi yang disesuaikan
dengan porsi kerja karyawan, hal ini merupakan standart dari
pengupahan yang ada di Indonesia.
Sekian pemaparan studi kasus pada aspek hukum dari
usaha The Good Furniture , semoga bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya pembaca.

Studi Kaus Pada Aspek Hukum Optical Gallery


Latar belakang berkembangnya ilmu teknologi didalam
dunia medis merupakan suatu alat bantu yang dapat mendeteksi
16

berbagai macam organ tubuh manusia, terutama dengan


berkembangnya camera yang dapat memasuki pembuluh darah
manusia sehingga dapat melihat seluruh organ yang ada dalam
tubuh, demikian ditinjau dari banyaknya orang yang tidak
mampu melihat dengan jelas karna faktor usia dan gangguan
lain yang merusak kornea mata. Dari latarbelakang tersebut
muncullah ide untuk mendirikan usaha optic yang menyediakan
alat bantu untuk indra penglihatan.
Usaha optik ini direncanakan didirikan di kabupaten pidie
jaya, jalan Teuku Maulidin, jalan utama masyarakat berkunjung
untuk pembelanjaan, sehingga potensi optik ini mendukung
untuk diterima masyarakat dan tingkat pendapatan masyarakat
yang menegah keatas dan mudah dijangkau oleh konsumen.
Lahan yang akan digunakan untuk mengoperasionalkan usaha
optik ini adalah Lahan milik pemerintah yang hak pakainya
adalah hak sewa.
Usaha Optik yang akan didirikan ini berbadan usaha
Perusahaan Perseorangan dengan nama pemilik Nurhaliza.
Operasional usaha optik ini pemilik dibantu oleh 3 karyawan.
Identitas pemilik berkewarganegaraan Indonesia dengan riwayat
hidup tidak pernah terlibat kasus hukum baik perdana maupun
perdata.
Usaha optik ini menghadirkan perlengkapan optic secara
lengkap sebagai fasilitas, dan untuk mendirikan usaha ini pemilik
meminjam modal kepada lembaga keuangan bank syariah.
Pelaksanaan usaha optik ini akan dilakukan pada pertengahan
tahun 2017 dengan melingkapi dokumen diantaranya yaitu: akte
pendirian perusahaan dari notaris setempat dengan Janis badan
usaha perusahaan perseorangan, NPWP ( nomor pokok wajib
pajak), surat tanda daftar perusahaan, surat izin tempat usaha
17

dari pemda setempat, surat tanda rekanan dari pemda setempat,


surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen
penerangan, SIUP (surat izin usaha pengusaha), KTP (kartu tanda
penduduk).
Sekian studi kasus pada aspek hukum usaha Optical
Gallery, semoga bermanfaat.
18

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan
dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis
dijalankan. Tujuan utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini
tentunya usaha yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan
baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur
seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi
mendukung maupun situasi yang tidak mendukung. Adapun
tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnsi adalah menghindari
resiko, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan
perencanaan, memudahkan pengawasan, memudahkan
pengendalian.
Dalam studi kelayakann suatu bisnis terdapat beberapa
aspek penting yang harus dilakukan analisisnya, salah satunya
yaitu aspek hukum. Aspek hukum adalah sendi-sendi hukum
yang terlibat dan diperlukan dalam pendirian suatu usaha/bisnis
yang mempengaruhi kelayakan atau tidak suatu usaha dapat
dioperasionalkan. Analisis pada aspek hukum dilakukan untuk
meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan
layak atau tidak. Jika suatu rencana yang tidak layak tetap
direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan oleh pihak
yang berwajib atau oleh protes masyarakat.
B. SARAN
19

Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu
yang lahir dari kerja keras. Tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa
kekurangan hasilnya ini. Maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan
kritikan rekan-rekan pembaca sebagai energi untuk membangun dan dalam rangka
pembuatan makalah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai