Kasus PPOK
Kasus PPOK
I. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
II. ANAMNESIS
Keluhan sesak nafas dan batuk disertai sakit kepala(+) pegal-pegal badan(+)
demam tapi tak terlalu tinggi(+) lemas(+) berat badan menurun(+), nyeri dada(-)
kadang-kadang perut sakit dan kram(+) mual(-) muntah(-) BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
- Pasien pernah mengalami keluhan hampir serupa sekitar 2 tahun yang lalu
namun sesak tidak seberat sekarang, batuk lama(+).Di diagnosa oleh dokter TB
Paru, sudah pengobatan tuntas selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh.
- Saat pasien berusia sekitar 20 tahun dan belum menikah, pasien mengaku pertama
kalinya terkena penyakit TB Paru, berobat ke dokter dan diberi pengobatan selama 9
bulan, juga dinyatakan sembuh.
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat HT disangkal
- Riwayat DM disangkal
A. Vital Signs
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,2oC
B. Pemeriksaan Fisik
BB : 57 kg
TB : 160 cm
- Kesadaran : Composmentis
- Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam, distribusi rata dan tidak mudah
dicabut.
- Pemeriksaan Thorax
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, ruam (-) terlihat penggunaan otot
Bantu pernafasan, pelebaran sela iga (+) barrel chest (+)
Palpasi : Taktil Fremitus kanan dan kiri berkurang, Ekspansi pernafasan
kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru, batas paru hepar setinggi ICS V
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi basah halus(+/+), Wheezing (+/+)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I dan II Reguler, Murmur (-), Gallop (-)
- Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, gerak peristaltik tak terlihat
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Abdomen supel, lembut, hepar tepi lancip, tidak berbenjol, spleen
tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen
- Ekstremitas :
Atas : Oedem (-/-), Akral hangat (+/+), CRT <2 detik
Bawah : Oedem (-/-), Akral hangat (+/+), CRT <2 detik
Pasien mengaku pernah melakukan pemeriksaan BTA namun hasilnya BTA(-) dan
pemeriksaan foto rontgen thorax dengan hasil tampak TB aktif sekitar 2 tahun yang lalu,
sebelum mulai pengobatan 6 bulan
RESUME
RPS : Telah diperiksa seorang perempuan usia 58 tahun dengan keluhan sesak nafas
sejak 3 hari yang lalu. Sesak terus menerus, semakin lama makin berat. Sikap pasien
saat bernafas mulut mencucu. Berkurang jika pasien dalam keadaan duduk,
membungkuk dan sedang beristirahat. Apabila pasien melakukan aktivitas berlebih
dan menghisap asap rokok sesak akan terasa lebih berat. Sering susah tidur karena
sesak. Batuk(+) berdahak(+) kronik(+) dahak berwarna putih, susah untuk
dikeluarkan, tidak bercampur darah. Sakit kepala(+) pegal-pegal badan(+) demam tak
terlalu tinggi(+) lemas(+) berat badan menurun(+), nyeri dada(-). Pengobatan TB 2
kali, mendapatkan pengobatan dengan cara diuapi, sudah 3 kali . Belum
mengkonsumsi obat apapun.
RPD : Keluhan hampir serupa sekitar 2 tahun yang lalu (+) Riwayat TB 2 kali sudah
pengobatan 9bulan dan 6 bulan.
Pemeriksaan Fisik
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,2oC
BB : 57 kg
TB : 160 cm
- Kesadaran : Composmentis
- Emfiesema
IX. Penatalaksanaan
Non-Medika mentosa
- Hindari paparan asap atau gas berbahaya seperti asap rokok, asap pabrik, polusi udara
dan lain-lain. Kalau bisa edukasi juga suaminya agar berhenti merokok
Medika mentosa
- Nebulizer Sabutamol 1 ampul
- R/ Ambroxol tab No.IX
S 3.dd.1 tab
- Ciprofloxacin tab No.VI
S 2.dd.1 tab
- Prednison tab No.IX
S 3.dd.1 tab
- R/ Antalgin tab No.IX
S 3.dd.1 tab p.c
- R/ Vitamin B complex No.IX
S 3.dd.1 tab
PROGNOSIS
Ad Sanationam : Dubia Ad Malam
Ad Fungtionam : Dubia Ad Malam
Ad Vitam : Dubia Ad Malam
PEMBAHASAN
Penyakit paru obstruksi kronis merupakan penyakit paru kronikyang ditandai dengan
keterbatasan aliran udara di dalam saluran nafasyang tidak sepenuhnya reversible, bersifat
progresif, biasanya disebabkanoleh proses inflamasi paru yang disebabkan oleh pajanan gas
berbahayayang dapat memberikan gambaran gangguan sistemik. Gangguan inidapat dicegah
dan dapat diobati. Penyebab utama PPOK biasanya adalahrokok, asap polusi dari
pembakaran, dan partikel gas berbahaya
Diagnosis
1. Gejala Klinis : batuk, produksi sputum, sesak nafas danaktivitas terbatas
- perkusi : hipersonor
corakan bronkovesikuler
Klasifikasi :
1. PPOK Ringan
2. PPOK Sedang
Spirometri:
3. PPOK Berat
Gejala klinis: