MANUSIA
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun Oleh :
1. Laras Anggraini
2. Randy Rahardian Pratama
3. Rustiawati
4. Taryono Saputra
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Perencanaan Sumber
Daya Manusia. Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia. Dalam penyusunan makalah ini, kami berupaya semaksimal
mungkin agar dapat memenuhi harapan semua pihak.
Namun kami menyadari tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini yang dikarenakan keterbatasan kemampuan kami. Kami menyampaikan terimakasih
kepada Bapak Didi Sutardi SH,MM selaku dosen manajemen sumber daya mansusia dan
kepada semua pihak yang memberikan dorongan baik moril,materil maupun memotivasi
kami dalam menyekesaikan makalah ini.
Semoga Allah yang Maha Kuasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan kami terima
dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Tuhan kami serahkan segalanya, semoga dapat
bermanfaat bagi kami para penulis dan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian perencanaan sumber daya manusia..............................................2
1
2.2 Metode, Informasi dan Peramalan Tenaga Kerja............................................5
2.3 Perencanaan Prosedur dan Perencanaan MSDM............................................9
2.4 Perencanaan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia................12
2.5 Audit Sumber Daya Manusia........................................15
2.6 Pentinngnya Perencanaan Sumber Daya Manusia............17
2.7 Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia ...............18
2.8 Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia .....19
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan SDM....20
2.10 Kendala-kendala Perencanaan Sumber Daya Manusia.....21
2.11 Elemen-elemen dan peramakan Perencanaan SDM.........22
2.12 Tahap Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia...........23
2.13 Hambatan Dalam Perencanaan dan Cara Mengatasinya...........24
2.14 Analisis dan Model Sumber Daya Manusia......25
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................26
3.2 Saran.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................27
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan
tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi sebuah organisasi. Dalam memenuhi kebutuhan
tenaga kerja saat ini, maka proses perencanaan SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup
kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas. Sedangkan dalam memenuhi
kebutuhan tenaga kerja di masa datang, perencanaan SDM lebih menekankan adanya usaha
peramalan mengenai ketersediaan tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan
rencana bisnis di masa datang.
Perencanaan SDM pada dasarnya dibutuhkan ketika perencanaan bisnis sebagai implementasi
visi dan misi perusahaan telah ditetapkan. Visi perusahaan sebagai pemandu arah sebuah bisnis
kemana akan menuju dan dengan strategi apa bisnis tersebut akan dijalankan. Berawal dari
strategi bisnis tersebut kemudian strategi perencanaan SDM apa yang akan dipilih. Strategi SDM
yang dipilih dan ditetapkan asangat menentukan kebutuhan SDM seperti apa yang akan
diinginkan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan (persyaratan) untuk
mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam, dan ke luar organisasi, Arthur W
Sherman dan Goerge W Bohlander, dalam Hadari Nawawi, 1997:137. Sementara menurut G
Steiner, dikatakan bahwa perencanaan SDM merupakan perencanaan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, melalui
strategi pengembangan kontribusi pekerjanya di masa depan. Dari ke dua definisi yang disebut di
atas, sementara dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan serangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan upaya merencanakan dalam mengantisipasi masa depan.
Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan
tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi sebuah organisasi. Dalam memenuhi kebutuhan
tenaga kerja saat ini, maka proses perencanaan SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup
kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas. Sedangkan dalam memenuhi
kebutuhan tenaga kerja di masa datang, perencanaan SDM lebih menekankan adanya usaha
peramalan (forecasting) mengenai ketersediaan tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan
sesuai dengan rencana bisnis di masa datang.
Dengan kata lain, tujuan perencanaan SDM adalah untuk mempergunakan SDM seefektif
mungkin agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi persyaratan/kualifikasi dalam
mengisi posisi yang kosong kapanpun dan apapun posisi tersebut. Dengan tersedianya
informasi tentang kebutuhan dan kualifikasi yang diinginkan, maka dalam pelakasanaan
rekrutmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemberian kesejahteraan
karyawan akan lebih mudah dan terkendali. Sedangkan menurut Safarudin Alwi, 2001:143,
dikatakan bahwa perencanaan SDM adalah perencanaan yang disusun pada tingkat operasional
yang diajukan untuk memenuhi permintaan SDM dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Perencanaan SDM pada dasarnya dibutuhkan ketika perencanaan bisnis sebagai implementasi
visi dan misi perusahaan telah ditetapkan. Visi perusahaan sebagai pemandu arah sebuah bisnis
kemana akan menuju dan dengan strategi apa bisnis tersebut akan dijalankan. Berawal dari
strategi bisnis tersebut kemudian strategi perencanaan SDM apa yang akan dipilih. Strategi SDM
yang dipilih dan ditetapkan asangat menentukan kebutuhan SDM seperti apa yang akan
diinginkan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sementara perencanaan SDM menurut Graham dan Benet dalam Safarudin Alwi, 2001:148,
dikatakan bahwa perencanaan SDM sebagai upaya memproyeksikan berapa banyak karyawan
2
dan macam apa yang dibutuhkan organisasi dimasa yang akan datang. Sebenarnya masih banyak
lagi definisi tentang perencanaan SDM yang bisa diangkat, namun dari beberapa definisi yang
disebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan proses
menentukan kebutuhan SDM, secara kuantitatif dan kualitatif untuk mencapai tujuan strategik
organisasi melalui fungsi-fungsi MSDM dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara
efektif dan efisien.
Berikut merupakan pengertian Perencanaan menurut para ahli:
1) Menurut Andrew F Sikula, perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan cara
memenuhi kebutuhan tersebut untuk melaksanakan rencana terpadu organisasi.
2) Menurut Thomas H. Stone, perencanaan sumber daya manusia adalah proses meramalkan
kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan
datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat
dipenuhi.
3) Menurut John B. Miner dan Mary Green Miner, perencanaan sumber daya manusia dapat
diuraikan sebagai suatu proses yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai yang
tepat akan tersedia pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk waktu yang akan
datang, mampu melakukan hal-hal yang diperlukan agar organisasi dapat terus mencapai
tujuannya.
Perencanaan SDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna
menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Perencanaan SDM ini
untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
3
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus titetapkan semua hal tersebut secara baik dan benar.
Metode PSDM,dikenal atas metode nonilmiah dan ilmiah. Metode non ilmiah diartikan bahwa
perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengelaman ,imajinasi,dan pemikiran-pemikiran dari
Perencanaan saja.
Rencana SDM semacam ini resiko nya cukup besar, misalnya kwalitas dan kwantitas tenaga
kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul pemborosan Yang Merugikan
perusahaan.
4
Metode ilmiah diartikan bahwa perencanan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari
data, informasi, peramalan-peramalan dari perencanaannya. Rencana SDM semacam ini resiko
nya relatif kecil karena segala sesuatu nya telah diperhitungkan terlebih dahulu. Metode ilmiah
ini data dan informasinya harus akurat, serta analisis yang baik dan benar.
Data adalah kejadian kejadian nyata pada masa lampau,baik data sekunder maupun data primer.
Informasi adalah hasil proses data serta memberikan informative kepada Penerimanya
Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is
real or perceived value in current or prospective decisions.(Gordon B.Davis)
(Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan
mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau
yang akan datang)
Perencanaan SDM baru dapat dilakuakan dengan baik jika informasi tentang job analysis,
organisai,dan situasi persediaan tenaga kerja diperoleh.
5
Organisasi memberikan informasi tentang hal-hal berikut:
Perencanaan SDM yang baik adalah jika ia dapat meramalkan masadepan dengan cara
memproyeksikan hasil analisis informasi yang diperolehnya. Peramalan biasanya untuk masa 5
tahunyang akan datang. Apabila ramalan-ramalannya mendekati kebenenaran, rencana itu baik
dan benar, karena ia dapat membaca situasi masa yang akan datang dengan baik.
Tujuan Peramalan Antara lain:
Meramalkan kebutuhan tenaga kerja merupakan hal terpenting dan juga hal tersulit dilakukan.
Pertama, perlu mengidentifikasi berbagai kendala yang mempengaruhi permintaan, baik faktor
yang mempengaruhi langsung dan faktor tidak langsung atau perubahan lingkungan eksternal.
Kedua, ramalan ini dibuat dengan pertimbangan keakuratan metode ramalan yang digunakan.
Peramalan sumber daya pada sisi permintaan berupaya untuk memprediksi kebutuhan tenaga
kerja organisasi di masa mendatang.
Peramalan penawaran sumber daya manusia bertujuan memprediksi jumlah permintaan dan
penawaran karyawan di waktu yang akan datang baik secara kuantitas maupun kualitas.Memilih
metode peramalan yang tepat merupakan hal yang terpenting dan sulit, karena tidak semua sesuai
dengan organisasi dan situasi. Oleh karena itu, SDM harus memilih metode yang paling sesuai
untuk menjawab permasalahan organisasi. Faktor di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan
dalam memilih metode peramalan.
6
1. Stability dan certainly
2. Ketersediaan data
3. Jumlah karyawan
4. Ketersediaan sumber daya
5. Kredibilitas manajemen
6. Jangka waktu
Dan ada juga beberapa teknik peramalan yang dapat direkomendasikan pada organisasi, yaitu :
1. Teknik Delphi
Teknik ini menggunakan keahlian sekelompok orang (biasanya manajer). Para perencana
didepartemen SDM dalam hal ini berfungsi sebagai penengah, menyimpulkan berbagai
pendapatdan melaporkan kesimpulan-kesimpulan dari pendapat-pendapat sekelompok
orang tersebutkepada para ahli. Laporan ini kemudian dikaji ulang dengan cara
mensurvei ulang. Kegiatan-kegiatan ini diulang sampai para ahli mencapai consensus
(biasanya empat sampai lima kalisurvei sudah cukup)
2. Ekstrapolasi
Teknik ekstrapolasi ini mendasarkan diri pada tingkat perubahan atau kecenderungan
pada masalalu untuk membuat proyeksi dimasa yang akan datang. Penggunaan teknik
ekstrapolasi berangkat dari pemikiran bahwa kehidupan organisasi merupakan suatu yang
berulang(kontinum). Teknik ini akan mempunyai keabsahan (Validitasi) yang tinggi bila
menggunakan asumsi Cateris Paribus. Artinya faktor-faktor lain diasumsikan tidak
berubah merupakankelemahan dari teknik ini. Pada kenyataannya kondisi atau
lingkungan selalu berubah. Dengandemikian teknik ini hanya dapat digunakan untuk
perencanaan SDM jangka pendek. Sedangkan perencanaan SDM jangka panjang, teknik
ini tidak berlaku. Contoh teknik ekstrapolasi : Bila rata-rata dua karyawan diterima setiap
bulan dibagian produksiselama dua tahun yang lalu, maka berarti ada 24 karyawan yang
akan diterima oleh bagian produksi untuk satu tahun mendatang. Asumsi teknik ini
adalah, penyebab permintaan sama dariwaktu ke waktu.
3. Analisis computer
untuk kepentingan perencanaan jangka panjang, analisisini sangat bermanfaat karena di
gunakan dengan memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi.
4. Indeksasi
Suatu metode memperkirakan kebutuhan ketenagakerjaan dimasa depan dengan
menyesuaikan dengan indeks tertentu.
7
2.3 Perencanaan Prosedur dan Perencanaan MSDM
Perencana (Planner) adalah orang, baik individu maupun kelompok, yang memproses
perencanaan (planning) yang hasilnya menjadi rencana (plan).
Rencana SDM
Rencana sdm harus baik dan benar, agar pembinaan dan pengarahan karyawan efektif dan
efesien dalam melakukan tugas-tugasnya ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara lain sebagi
berikut:
8
2) Job description setiap personil jelas dan tidak terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan
kerjaan
3) Kualitas dan kuantitas serta penempatan karyawan sesuai sesuai dengan
kebutuhanperusahaan
4) Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran pemeritah, dan tanggung
jawab.
5) Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaanya, tetapi tujuan, pedoman, pola dasarnya
tetap.
6) Rencana harus mengatur tentang mutasi , peraturan dan sanksi hukuman, pengembangan,
cara penilaian dan yang dinilai, dan lain sebgainya.
7) Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan.
8) Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semnagat kerja karyawan.
9) Rencana harus dapat digunakan menjadi alat control yang baik
Rencana jangka panjang, waktunya lebih dari 5 tahun, seperti rencana pensiun dan lain-
lain.
Rencana waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti rencana promosi, dan lain-lain.
Rencana jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti rencana seleksi dan lain-lain
Pentingnya PSDM.
Perencanaan SDM ini perlu untuk kepentingan perseorangan, perusahaan, dan nasional.
Kepentingan perseorangan
Perencanaan SDM penting bagi setiap orang karena dengan Perencanaan SDM dapat
menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mencapai tujuan atau cita-cita ini maka
kegiatan-kegiatanya akan lebih terarah, efektif, dan efesien. Selain itu, idapat menilai seberapa
jauh tujuan yang telah dicapainya setiap priode,contohnya rencana pendidikan, karir, ekonomi,
dan lain-lain.
Kepentingan perusahaan
Perencanaan SDM ini sangat penting bagi setiap perusahaan (organisasi) untuk dapat
meningkatkan daya guna dan hasil guna mencapai tujuan perusahaan. Dengan Perencanaan SDM
kualitas, kuantitas, dan penempatan pegawai tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Perencanaan
9
SDM perusahaan juga akan dapat menilai pakah perusahaan maju atau tidak, serta kontro
terhadap karyawan dapat dilakukan.
Kepentingan nasional
Perrencanaan SDM bagi kepentingaan nasional sangat penting karena kemajuan suatu Negara
terletak pada keunggulan sumber daya manusianya. Semakin tinggi mutu SDM nya, kemajuan
Negara akan cepat pula. Oleh karena itu, pemeintah harus merencanakan peningkatan mutu SDM
agar pembangunan negara dapat berjalan lancar dan tepat. Tanpa mutu SDM yang baik, sulit
untuk Negara mencapai kemajuan yang cepat, peningkatan mutu SDM hanya dapat dilakukan
dengan adanya Perencanaan SDM yang baik dan benar.
10
2.4 Perencanaan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Agar setiap fungsi Manajeen SDM diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu perencanaan
terlebih dahulu, anatara lain :
1) Perencanaan Organisasi
Organisasi sebagai alat dan wadah orang-orang untuk bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi,
efektif, dan hormanis, perlu direncanakan terlebih dahulu.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengorganisasian, antara lain sebagai berikut:
Besar kecilnya organisasi yang dibutuhkan, agar efektif dan efesien membantu
tercapainya tujuan.
Tipe organisasi yang paling tepat, apakah organisasi lini, organisasi lini dan staf,
organisasi fungsional, atau organisasi komite.
Pengarahan SDM perlu direncanakan agar mereka bekerja giat, efektif dan efisien membantu
tercapainya tujuan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengarahan (direnting)
SDM, antara lain sebagai berikut:
3) Perencanaan pengendalian
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengendalian antara lain sebagai berikut:
11
Sistem poin-poin yang dinilai.
Periode dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Metode penilaian yang akan ditetapkan.
Tindak hasil penilaian terhadap SDM.
Perencanaan pengadaan
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengadaan SDM, antara lain sebagai berikut:
Hal-hal yang diperlu direncanakan dalam pengembangan SDM, antara lain sebagai berikut:
Hal-hal yang harus direncankan dalam kompensasi, anatara lain sebagai berikut:
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengintegrasian. Antara lain sebagai berikut.
12
Jenis-jenis kesehteraan fasilitas yang akan diberikan.
Jenis-jenis kesehteraan pelayanan yang akan disediakan.
Biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
Cara dan waktu pemberian kesehteraan.
8) Perencanaan kedisiplinan
Setiap karyawaan yang berhenti akan membawa biaya (penarikan, seleksi, pengembangan) yang
merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberhentikan SDM, antara lain
sebagai berikut :
Audit SDM penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawaan
bekerja dengan dan perilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini sangat penting bagi
perusahaan maupun bagi karyawaan yang bersangkutan.
13
1. Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat
nilai atau pujian dari hasil kerjanya.
2. Karyawan ingin mengetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik daripada karyawaan
lainnya.
3. Untuk kepentingan jasa dan promosinya.
4. Mengakrabkan hubungan para karyawaan dengan pimpinannya.
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
2. Untuk mengetahui apakah para karyawaan dapat menyelesaikan job descrip-tion-nya
dengan baik dan tepat waktu.
3. Sebagai pedoman menetukan besarnya balas jasa kepada setiap karywaan.
4. Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap
karyawan.
5. Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal (promosi atau pedoman),
horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
6. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prentasi kerja, dan disiplin kerja.
7. Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan perbaikannya
dapat dilakukan secepatnya.
8. Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti perkembangan (pelatihan
pendidikan).
9. Untuk memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka.
10. Sebagai pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan karyawan di
masa datang.
11. Sebagai dasar penilaian kembali rencana SDM apakah sudah baik atau tidak, atau masih
perlu disempurnakan kembali.
Pelaksanaan audit SDM dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, baik secara
individual maupun kolektif. Audit SDM dilakukan secara formal dan informal baik langsung
maupun tidak langsung (laporan tertulis). Audit formal dilakukan oleh atasan langsung atau
orang yang dapat memberikan sanksi. Audit informal dilakukan oleh masyarakat sehingga tidak
dapat memberikan sanksi, tetapi penilaiannya sangat objektif jadi perlu diperhatikan penilai
formal sebagai masukan. Audit SDM baru ada artinya jika ada tindak lanjut dari hasilnya. Hal ini
14
perlu supaya karyawan termotivasi untuk mengingatkan disiplin, semangat kerja dan
perilakunya.
Apabila nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas jasa (gaji dan atau kesejahteraan
karyawan), dipromosikan, dan atau penghargaan seperti bintang jasa, piagam, dan lain-lain.
Jika nilai auditnya kurang/jelek, dikenakan hukuman seperti gajinya tidak dinaikkan, demosi,
dan atau diberhentikan.
What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran, kerja sama,
kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan datang, sifat, dan hasil kerjanya.
Why (kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kepentingan,
pengembangan, dan lain-lain.
Where (dimana) dinilai, didalam atau di luar pekerjaan.
When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan secara terus-menerus
(informal).
Who (siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan langsung-nya, dan
atau suatu tim yang dibentuk di perusahaan.
How (bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode modern.
Metode tradisional seperti raiting scale, employer comparation, alternative ranking,
paired comparation, dan lain-lain. Metode modern seperti assessment centre dan
management By Objektive atau manajemen berdasarkan (MBS = MBO).
Setiap organisasi tentunya melaksanakan perencanaan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Yang perlu dikembangkan adalah sistem perencanaan SDM metode formal sehingga penyediaan
knowledge Based and Multiskilling Worker dapat diperoleh kapanpun tenaga kerja itu
dibutuhkan.
Perencaan SDM dilakukan dengan tujuan :
15
1. Memberdayakan sumber daya manusia secara efisien dan efektif
2. Mengembangkan peuang karier yang lebih efektif
3. Mengembangkan SDM yang berkualitas dan memiliki kepuasan kerja
4. Memadukan aktifitas SDM dan tujuan organisasi serta tujuan individu secara efisien
5. Membantu mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia sehingga dapat
menyediakan informasi yang akurat tentang kegiatan SDM dan unit-unit organisasi.
Perencanaan SDM itu sangat penting karena semua perencanaan itu penting. Pemanfatan sumber
daya secara maksimal tidak terjadi begitu saja.Perencanaan itu mempunyai dimensi- dimensi
yang luas, tetapi hal yang terpenting berada pada tingkat utama, yakni tingkat perorangan,
tingkat organisasi, dan tingkat nasional.
1. Tingkat perorangan
Perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi kepentingan individu karena perencanaan
dapat membantu meningkatkan keterampilan. Kepuasan individu dapat lebih mudah dicapai
melalui perencanaaan karier yang terarah.
2. Tingkat Organisasi
Organisasi atau lembaga menggunakan perencanaan sumber daya manusia untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitasnya dalam jangka panjang. Organisasi harus merekrut tenaga kerja
yang berkualitas tinggi untuk dipekerjakan sehingga dapat bekerja secara produktif.
3. Tingkat nasional
Masalah sumber daya manusia di tingkat nasional terkait dengan jumlah, komposisi, keragaman
dan angkatan kerja yang ada pada suatu Negara. Teknologi yang sangat berperan dalam industri
akhir-akhir ini membutuhkan sumber daya manusia yang lebih terampil dalam bidang iptek,
manajerial, dan inovatif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Maka, perlu disiapkan
sumber daya yang berkualitas dan unggul untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat untuk
produktivitas yang lebih baik dan tanggung jawab sosial yang tinggi.
16
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3. Untuk menghindari terjadinya mis manajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas.
4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga produktivitas kerja
meningkat.
5. Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.
6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal) dan pensiun
karyawan.
8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan. Untuk menentukan kualitas dan
kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan
Perenanaan sumber daya manusia dapat memenuhi banyak tujuan organisasi. Menurut Thomas
H. Stone terdapat dua tujuan pokok, yaitu ;
Manfaat perencanaan akan memberikan nilai-nilai positif bagi kepentingan organisasi. Jika
perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh keuntungan-
keuntungan sebagai berikut:
17
1. Manajemen puncak memiliki visi yang lebih baik terhadap aspek-aspek sumber daya
manusia atau terhadap keputusan bisnis.
2. Manajemen dapat memprediksi adanya ketidakseimbangan yang memengaruhi biaya
sumber daya manusia menjadi tidak terkontrol.
3. Manajemen dapat menempatkan right man on the right place dengan tepat sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
4. Manajemen memberi kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan
minoritas dalam program perencanaan sumber daya manusia internal organisasi.
5. Menambah sistem informasi menjadi lebih baik untuk mengetahui pengetahuan tentang
profil karyawan, pekerjaan, keahlian, kemampuan, kompensasi yang adil dan layak, serta
dapat memprediksi kebutuhan jumlah tenaga kerja saat ini dan yang akan datang.
6. Memungkinkan penarikan karyawan baru secara ekonomis.
7. Koordinasi sumber daya manusia berjalan dengan lebih baik.
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal
dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun baik yang berasal dari lingkungan organisasi
(eksternal).
Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada
diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Menurut Kiggundu, yang tergolong
faktor-faktor eksternal adalah: teknologi, sosial budaya, politik, dan ekonomi. Sedangkan
menurut S.P. Siagian meliputi: situasi ekonomi, sosial budaya, politik, peraturan perundang-
undangan, teknologi dan pesaing.
Faktor-faktor Internal
Faktor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri.
Faktor internal menurut S.P. Siagian adalah: rencana strategik, anggaran, estimasi produksi dan
penjualan, usaha atau kegiatan baru, dan rancangan organisasi dan tugas pekerjaan. Sedangkan
Kiggundu mengemukakan bahwa faktor-faktor internalnya meliputi: sistem informasi
manajemen dan organisasi, sistem manajemen keuangan, sistem marketing dan pasar, serta
manajemen pelaksanaan.
18
Antara faktor-faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan
berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari pengkajian terhadap
faktor-faktor tersebut.
Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat belum ada, akibatnya informasi kemampuan
SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala
yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti, seperti informasi energi
mesin.
Manusia menjadi kendala dalam PSDM karena sulit untuk memperhitungkan segala sesuatunya
dalam rencana. Misalnya, ia mampu tetapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM
perusahaan.
Seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat
rencana yang baik dan tepat.
Perencanaan membantu manajer pada berbagai tipe organisasi dan sumber daya manusia untuk
mencapai kinerja yang lebih baik, karena :
19
Ada beberapa elemen atau unsur yang harus diperhatikan dalam perencanaan sumber daya
manusia, yaitu :
Tujuan
Bahwa tiap organisasi mempunyai tujuan dan sasaran bagaimana mereka beroperasi. Dan
demikian dengan aktifitas perencanaan sumber daya manusia memiliki tujuan berdasarkan
pribadi/individu sekaligus organisasi. Tujuan ini harus memuat sumber daya yang representative
untuk kepentingan jangka panjang organisasi. Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam
perumusan tujuan adalah :
Sejarah
Kemampuan organisasi
Lingkungan organisasi
Focus pada pasar
Dapat dicapai
Dapat memotivasi
Spesifik
Perencanaan organisasi
Kegiatan ini membantu organisasi dalam mengadakan perubahan bagi perkembangan organisasi.
Perencanaan ditujukan untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Perencanaan harus
mendukung fungsi fungsi yang lain, seperti pengorganisasian, susunan kepegawaian,
kepemimpinan, dan pengendalian. Perencanaan tidak hanya mempunyai sifat positif, tapi
memiliki sisi negatife pula. Beberapa jenis perencanaan seperti, misi, tujuan, kebijakan,
prosedur, aturan, program, dan anggaran.
Audit juga merupakan pemeriksaan kualitas secara menyeluruh kegiatan kegiatan personalia
dalam suatu departemen, divisi, atau organisasi. Manfaat audit sumber daya manusia, yaitu :
20
2.12 Tahap/Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia
Fungsi perencanaan merupakan fungsi dasar sebelum melakukan kegiatan yang selanjutnya.
Perencanaan merupakan fungsi yang menduduki rating tertinggi dibandingkan dengan fungsi
lain. Maka perencanaan harus dipublikasikan pada semua level manajemen agar jajaran
operasional lebih memahami dan proaktif terhadap semua isu isu strategis internal dan
eksternal. Langkah langkah dalam perencanaan suMber daya manusia, yaitu :
A. Proses sumber daya manusia diawali dengan memperhatikan faKtor strategi dan tujuan
organisasi. Analisis kebutuhan sumber daya manusia dan sumber pengadaan, baik
melalui internal dan eksternal harus dilakukan.
B. Setelah penilaian selesai dilakukan maka dilakukan analisis terhadap ketidakseimbangan
antara penawaran dan permintaan SDM.
C. Strategi sumber daya manusia adalah alat yang dipakai untuk membantu organisasi dalam
mengantisipasi dan mengatur permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Strategi
ini akan memberikan pedoman arah yang terarah dan jelas tentang bagaimana aktifitas
sumber daya manusia dikembangkan.
D. Perencanaan SDM memberikan pedoman masa depan, guna menentukan dimana tenaga
kerja dapat diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, serta pelatihan dan pengembangan
jenis apa yang harus dimiliki karyawan.
21
3. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis
4. Kondisi persaingan yang semakin tajam
5. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis
6. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh
Salah satu cara mengatasi hambatan perencanaan adalah dengan memahami tujuan
perencanaan dan proses penetapan tujuan. Hendaknya rencana dan tujuan yang dibuat oleh
manajemen puncak dikomunikasikan ke bawah dan melibatkan manajemen bawah dalam proses
pengambilan keputusan. Komunikasi dan partisipasi dapat meningkatkan komitmen dalam
pelaksanaan perencanaan.
Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih rendah, hendaknya dijaga.
Karena merupakan proses yang dinamis, perbaikan dan revisi perlu dilakukan melalui interval
waktu yang pendek.
Sistem kompensasi yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif.
Sistem reward yang tepat dan layak akan mendorong perilaku seseorang dalam bertindak dan
mengambil risiko sekaligus mendorong kreatifitas.
Sistem informasi dapat pula membantu pencapaian efektifitas perencanaan.Alat ini diharapkan
dapat meminimalkan tingkat risiko dan ketidakpastian hasil yang ada. Penyelesaian suatu hasil
akan mendorong kepercayaan diri manajemen dan kemauan menerima rencana baru yang
semakin tinggi. Konsekuensi negatife yang mungkin timbul dari perencanaan perlu diantisipasi.
Perencanaan dimulai dari analisis ketenagakerjaan organisasi saat ini. Analis mencakup dua hal,
analisis mengenai ketersediaan tenaga kerja internal dan ketenagakerjaan eksternal. Sumber
internal adalah tersedianya tenaga kerja dari dalam organisasi, seperti dari promosi, transfer,
perputaran, mutasi atau hubungan kerja untuk mengisi jabatan kosong. Sementara sumber
22
eksternal organisasi adalah merekrut tenaga kerjabaru dari luar. Kegiatan ini untuk memenuhi
jumlah pegawai yang dibutuhkan organiasi.
Model sistem perencanaan sumber daya manusia, model ini terdiridari lima komponen, yaitu
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun baik yang berasal dari lingkungan
23
organisasi (eksternal). Manfaat dan tujuan perencanaan akan memberikan nilai-nilai positif bagi
kepentingan organisasi atau suatu perusahaan. Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan
merupakan proses bagaimana memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi
sebuah organisasi. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini, maka proses perencanaan
SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas
maupun kualitas.
3.1 Saran
Perencanaan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia yang baik akan menentukan kemajuan suatu
perusahaan. Maka sebaiknya dengan adanya SDM yang tersedia saat ini bisa digunakan secara
baik sehingga dapat meningkatkan kualitas perusahaan. Serta visi dan misi SDM harus sejalan
dengan visi dan misi perusahaan dan perusahaan bisa melakukan pengadaan karyawan secara
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, Ike Kusdiyah. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. 1. Yogyakarta: Andi.
Hasibuan, Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
24
Prabu mangkunegara, anwar. 2009. Manajemen sumber daya manusia perusahaan.Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi
Hasibuan, Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.
http://audidhanisya.blogspot.co.id/2016/01/makalah-perencanaan-sumber-daya-manusia.html
http://mkfekon.blogspot.co.id/2015/03/perencanaan-sumber-daya-manusia.html
https://www.google.co.id/search?
q=teknik+peramalan+sdm+analisi+komputer&biw=1366&bih=662&source=lnms&sa=X&ved=
0ahUKEwjOseqN3-
PPAhWLNI8KHfhQCooQ_AUIBygA&dpr=1#q=pengertian+tindakan+afirmatif
https://www.scribd.com/doc/172427387/Teknik-Peramalan-Dalam-Perencanaan-Sdm
25