LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
Tn. M.B. DENGAN PENUMOTHORAX
DI RUANG PARU RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Tn. M.B. Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : pensiunan
Usia : 74 tahun PNS
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat :
Banyu urip-SBY
2. Alasan MRS : sesak, nyeri dada kiri pada tanggal 7 maret 2002
3. Keluahan utama
Nyeri pada dada kiri luar
P, telah dilakukan tindakan pemasangan slang pada dada kiri luar
karena adanya udara berlebihan di paru
Q, nyeri seperti cekit-cekit pada lokasi tersebut yang dirasakan
bertambah bila dibuat gerak, batuk
R, nyeri pada dada kiri terutama tempat pemasangan slang, terdapat
luka sekitar dada kiri sebanyak 9 tempat kanan dan kiri 3 tempat untuk
pemasangan karet dibawah kulit, disamping itu klien kadang-kadang
masih batuk kering
S, klien merasa tidak sesak, sesaknya berkurang dan lebih enak sejak
dipasang slang tersebut, kebutuhan istirahat cukup, tidur dengan posisi
setengah duduk dengan bantal yang agak ditinggikan.
T , Waktu sesak, nyeri kadang-kadang, sesaat
Aktivitas sehari-hari
NO
Uraian Rumah Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi Makan 3 kali perhari Mulai minum
seadanya (nasi, lauk, sediktis-sedikit
pauk dan sayuran) kurang lebih 1 botol
seperti yang aqua besar
disajikan di
keluarganya
2 Pola Eliminasi BAB lancar 1 kali Kencing spontan
perhari, konsistensi BAB pernah
lembek, kuning. menggunakan obat
BAK lewat dubur
3 Pola Tidak ada masalah Kadang-kadang ters
Istirahat/tidur (3-4 jam tidur siang) akit/nyeri pada
dan malam (7-8 jam) dada kirinya disaat
tidur.
4 Pola Personal Mandi 2-3 kali Klien dilap oleh
Hygiene perhari dengan keluarganya 2 kai
menggunakan sabun sehari
mandi, kuku dipotong
tiap 1 minggu
5 Pola Aktifitas Kegiatan sehari-hari Klien tidur
mengikuti program terlentang dengan
kegiatan di kepala agak
sekolahannya ditinggikan
45 o/setengah
duduk
6 Ketergantungan Merokok sejak tahun Tidak ada
1970, setiap hari
habis 10 batang.
8. Psikososial
a. Konsep diri
Identitas
Status klien dalam keluarga : ayah, puas dengan status dan posisinya
dalam keluarga, puas terhadap jenis kelaminnya
Peran
Senang terhadap perannya, sanggup melaksanakan perannya sebagai
kepala rumah tangga,
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya :
Klien mengharapkan cepat sembuh dan dapat melaksanakan kembali
tugasnya sebagai seorang kepala rumah tangga
Sosial / Interaksi
Dukungan keluarga : aktif, reaksi saat interaksi kooperatif dan ada
kontak mata.
b. Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan : Allah
Sumber kekuatan/harapan disaat sakit : Allah
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini : membaca
kitab suci
Klien yakin bahwa penyakitnya dapat disembuhkan dan menganggap
bahwa penyakitnya ini hanya cobaan dari Allah
9. Pengkajian Sistem
Keadaan umum
Keadaan umum sedang (aktivitas sebagian dibantu) dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
TTV = suhu 36,5 oC, nadi 92 kali/mnt, tensi 120/80 mmHg, RR 32
kali/menit
Sistem Pulmonal
Subyektif : sesak nafas, nyeri pada dada kiri dan bertambah bila dibuat
gerak
Obyektif : Pernafasan vesikuler +/ menurun, RR 28 X/menit , tanpa
bantuan oksigen, sputum (-), tidak terdengar stridor, tidak ditemukan
ronchii dan wheezing pada lapang paru basal kanan dan kiri, terpasang
WSD produksi 30 cc, retraksi intercostals dan klavikula (-), ekspansi
paru simetris, krepitasi pada lapangan paru kiri dan kanan
Sistem Cardiovaskuler
Subyektif : -
Obyektif : Denyut nadi 96 kali/menit, tensi 130/80, terpasang infuse
RL.
Sistem Neurosensori
Subyektif : -
Obyektif : GCS (V 5 M 6 E 4), refleks pupil positif, isokhor 3 mm/3mm,
refelsk fisiologis (+), refleks patologis (-)
Sistem genitourinaria
Subyektif : kencing spontan
Obyektif : pola eliminasi, BAK lancar kuning
Sistem digestif
Subyektif :-
Obyektif :Bu (+) normal
Sistem Musculoskeletal
Subyektif : tangan dan kaki dapat digerakkan secara aktif tanpa
bantuan, pada
Obyektif : tonus otot baik, Kekuatan otot +5/+5
+5/+5,
10. Data penunjang
a. Hasil Laboratorik
Tanggal 18-03-2002
Hb : 14,1 mg% (11,4 15,1 mg%)
Trombosit : 207 X 109/l (150 300 X 109/l )
Leukosit : 6,6 X 109/l (4,3 11,3 X 109/l )
PCV : 40,9 ( 0,38-0,42 )
Lymph 15,6
Mono 4,8 %
Gran 79,6%
Eos < 10 %
Baso < 3 %
Tanggal 7 maret 2002
GDA 390 mg/dl
SGOT 17 gr/dl
SGPT 29 gr/dl
b. Hasil foto (21-03-2002)
Penumothoraks sinestra, pneumomediastinum, emphysema subkutan
11. Penatalaksanaan
Terapi Pengobatan :
Perawatan WSD dan vulnus
Codein 2 x 10 mg
Laxadine 2 dd CI
Diit TkTP
Observasi TTV
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Data Subyektif :
Klien mengatakan
sekarang kadang terasa Tindakan invasi
sakit pada dada kiri dan
bertambah bila dibuat Insisi multiple
gerak/batuk
Disintegritas jaringan
Data obyektif (saraf perifer)
Klien tampak
menyeringai, pada Terjadi pagositosis
observasi di dapatkan (neutrophyl, eosinophil,
120
data tensi / 80 mm, Hg limphossit) dan kerja zat nyeri
suhu 36,5 0c Nadi 92 RR biokimia tubuh (bradikin,
32 X/ml , nyeri tekan , dx. prostaglandin, serotonin,
Pneumothotaks, leukotrin)
pneumomediastinum,
terpasang slang WSD, nyeri
sekitar luka tidak ada
tanda-tanda infeksi. penekanan jaringan sekitar
Rh -/-, Wh -/-, Sonor +/+, ekspansi paru terbatas
ekspansi paru baik, tidak
ada retraksi interkostal
kanan, krepitasi +/+
Data Subyektif :
Luka tindakan multiple insisi
adanya luka tempat
pemasangan slang pada
Invasive
dada kiri
Port dentry
Data obyektif :
Risiko infeksi
terpasang WSD mulai
Pertahanan non
tanggal 11-03-2002
spesifik/primer menurun
leukosit 6,6 X 109/l (4,3
11,3 X 109/l ), suhu
Infeksi
36,5 oC,
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Perubahan kenyamanan (Nyeri) berhubungan dengan trauma insisi
jaringan dan sekunder pemasangan WSD.
2. Perubahan pola pernafasan berhubungan dengan menurunya fungsi
pernafasan
3. Risiko terhadap tranmisi infeksi yang berhubungan dengan tindakan
invasive pemasangan WSD, dan muiltiple insisi.
D. PERENCANAAN
1.Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma
jaringan dan sekunder pemasangan WSD
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
Nyeri berkurang/ dapat diadaptasi.
Dapat mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan/menurunkan
nyeri.
Pasien tidak gelisah.
INTERVENSI RASIONAL
a. Jelaskan dan bantu klien a. Pendekatan dengan
dengan tindakan pereda nyeri menggunakan relaksasi dan
nonfarmakologi dan non nonfarmakologi lainnya telah
invasif.Ajarkan Relaksasi : menunjukkan keefektifan dalam
1) Tehnik-tehnik untuk mengurangi nyeri.
menurunkan ketegangan otot 1) Akan melancarkan peredaran
rangka, yang dapat darah, sehingga kebutuhan O2 oleh
menurunkan intensitas nyeri jaringan akan terpenuhi, sehingga
dan juga tingkatkan relaksasi akan mengurangi nyerinya.
masase.
2) Ajarkan metode distraksi 2) Mengalihkan perhatian
selama nyeri akut. nyerinya ke hal-hal yang
b. Berikan kesempatan menyenangkan.
waktu istirahat bila terasa nyeri b. Istirahat akan merelaksasi
dan berikan posisi yang nyaman semua jaringan sehingga akan
; misal waktu tidur, meningkatkan kenyamanan.
belakangnya dipasang bantal
kecil.
c. Tingkatkan c. Pengetahuan yang akan
pengetahuan tentang : sebab- dirasakan membantu mengurangi
sebab nyeri, dan nyerinya. Dan dapat membantu
menghubungkan berapa lama mengembangkan kepatuhan klien
nyeri akan berlangsung. terhadap rencana teraupetik.
d. expectorans memblok lintasan
d. Kolaborasi dengan dokter, batuk, sehingga batuknya
pemberian expectoran berkurang.
e. Observasi tingkat nyeri, e. Pengkajian yang optimal akan
dan respon motorik klien, 30 memberikan perawat data yang
menit setelah pemberian obat obyektif untuk mencegah
analgetik untuk mengkaji kemungkinan komplikasi dan
efektivitasnya. Serta setiap 1 - melakukan intervensi yang tepat.
2 jam setelah tindakan
perawatan selama 1 - 2 hari.