Anda di halaman 1dari 20

RINGKASAN

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


KABUPATEN PURWOREJO AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera bagi kita semua.
Warga masyarakat Kabupaten Purworejo yang saya hormati.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan Rakhmat dan Karunia-Nya, sehingga pada kesempatan ini saya dapat
menyampaikan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Purworejo Akhir Tahun Anggaran 2014.
Sesuai keterangan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, kepala daerah pada setiap akhir tahun anggaran wajib
memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004, diamanatkan bahwa Kepala Daerah menyampaikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Demikian juga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), maupun Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) yang dalam Undang-Undang 23
Tahun 2004 disebut Ringkasan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
Namun demikian pada masa transisi penyelenggaraan pemerintahan daerah,
berkaitan dengan sistematika Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah masih menggunakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, sampai dengan peraturan pemerintah
yang baru mengenai petunjuk teknis laporan-laporan tersebut diterbitkan.
Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini disampaikan
dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pemerintahan
daerah pada Tahun Anggaran 2014. Selanjutnya melalui media ini kami sampaikan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo
Tahun Anggaran 2014 sebagai berikut:

1
I. PENDAHULUAN

A. VISI DAN MISI


a. VISI :
Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan
kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif bertumpu pada
agribisnis, yang didukung birokrasi profesional dan bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta dan masyarakat pada
umumnya.

b. MISI :
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misinya adalah:
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan
politik melalui pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi
masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan
dinamis;
2. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas;
3. Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur untuk
menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna
mendorong kemajuan daerah berbasis agribisnis;
4. Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah
yang semakin luas dan berkualitas;
5. Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah,
bersih, bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan
penegakan hukum, jaminan keselamatan dan ketertiban umum didukung
oleh partisipasi masyarakat yang tinggi;

Visi dan Misi tersebut selanjutnya diimplementasikan ke dalam beberapa tujuan


dan sasaran yang akan dicapai selama periode tahun 2011-2015. Tujuan dan
sasaran daerah merupakan bentuk nyata arah pembangunan daerah selama lima
tahun sampai dengan tahun 2015.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2010-2014, pencapaian tujuan pembangunan nasional diprioritaskan
untuk terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan yang
menjadi Visi Indonesia 2014. Pada tahun 2014, tema pembangunan nasional
adalah Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi Peningkatan Kesejahteraan
Rakyat yang Berkeadilan.
Tema Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan dalam RKP 2014 dilandasi oleh kondisi
lingkungan strategis pembangunan tahun 2014, baik secara internal maupun
eksternal yang menuntut perlunya penguatan ekonomi nasional. Kebijakan
penguatan ekonomi nasional mencakup upaya untuk:
a. mendorong investasi dan ekspor;
b. meningkatkan efektivitas belanja negara;
c. menjaga daya beli masyarakat;
d. menjaga stabilitas ekonomi, antara lain nilai tukar rupiah;
e. meningkatkan pembangunan infrastruktur; dan
f. menjaga stabilitas sosial politik.

RKP Tahun 2014 masih tetap bertumpu pada 11 (sebelas) Prioritas Nasional
dan 3 (tiga) Prioritas Lainnya, yang harus disinergikan dengan prioritas
pembangunan daerah. Prioritas Pembangunan Nasional yaitu
a. pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan;
2
b. meningkatkan akses dan kualitas pendidikan;
c. perbaikan akses dan mutu kesehatan;
d. penanggulangan kemiskinan;
e. peningkatan ketahanan pangan;
f. peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur;
g. perbaikan iklim investasi dan iklim usaha;
h. peningkatan sumber daya energi;
i. peningkatan kualitas lingkungan hidup;
j. penanganan daerah tertinggal terdepan, terluar, dan pasca-konflik; dan
k. pengembangan kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Adapun prioritas lainnya, antara lain :


a. bidang politik, hukum, dan keamanan; dengan sasaran terpantaunya dan
terdeteksinya potensi tindak terorisme dan meningkatnya kemampuan dan
keterpaduan dalam pencegahan dan penanggulangan tindak terorisme;
b. bidang perekonomian, dengan sasaran difokuskan pada upaya pertumbuhan
populasi usaha industri serta melanjutkan upaya perbaikan penyelenggaraan
dan penempatan tenaga kerja Indonesia; dan
c. bidang kesejahteraan rakyat, dengan sasaran pembangunan pariwisata dan
pembangunan kesejahteraan rakyat lainnya.

Sedangkan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014


adalah:
a. mempercepat penurunan jumlah penduduk miskin;
b. meningkatkan daya saing ekonomi berbasis pada potensi unggulan daerah dan
berorientasi pada ekonomi kerakyatan;
c. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat;
d. meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan
wilayah;
e. meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta
pengurangan risiko bencana;
f. mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government) dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance); dan
g. memantapkan pelaksanaan demokratisasi dan kondusivitas daerah.

Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten


Purworejo Tahun 2014 ini merupakan bagian kedua dari 3 (tiga) tema tahapan
pembangunan yaitu Tahap percepatan pencapaian kesesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan kemandirian serta daya saing (Tahun 2014), dengan tema:
Kemandirian dan Daya Saing Menuju Daerah Agribisnis.
Kesinambungan perencanaan pembangunan di daerah terintergrasi dengan
kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan provinsi, maka strategi
pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2014 untuk mencapai tujuan
pembangunan, sebagai berikut:
a. meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan;
b. meningkatkan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk menjaga
keamanan dan ketertiban dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat;
c. meningkatkan produktivitas pertanian dalam arti luas;
d. mewujudkan peningkatan ketahanan pangan;
e. meningkatkan kualitas komoditas pertanian yang mendukung daya saing
daerah;
f. meningkatkan iklim investasi yang sehat dan berwawasan lingkungan;
g. mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mendukung investasi dan
kemajuan daerah;
3
h. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber-sumber
pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah;
i. meningkatkan daya saing daerah sehingga dapat memberikan konstribusi
untuk pendapatan daerah;
j. meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dari segi kelembagaan,
sumberdaya aparat, dan keuangan daerah dalam rangka pelayanan publik
yang prima;
k. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia; dan
l. meningkatkan keberdayaan, perlindungan dan keamanan masyarakat.

Dari strategi tersebut dirumuskan kedalam prioritas pembangunan daerah


Kabupaten Purworejo tahun anggaran 2014 sebagai berikut:
a. perbaikan iklim investasi dan iklim usaha yang mendukung daya saing daerah;
b. pemantapan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik (Good Governance)
dan Reformasi Birokrasi;
c. penurunan angka kemiskinan;
d. meningkatkan akses dan kualitas ketersediaan pendidikan dan kesehatan;
e. ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis yang berdaya saing; dan
f. pembangunan Infrastruktur yang Pro Investasi dan Berkelanjutan.

Untuk mencapai Prioritas Umum Pembangunan Daerah Tahun 2014 telah


dilaksanakan berbagai program/kegiatan dalam bidang-bidang yang menjadi
kewenangan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Purworejo Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Purworejo yang meliputi 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. 26
Urusan Wajib tersebut meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Lingkungan Hidup;
4. Pekerjaan Umum;
5. Penataan Ruang;
6. Perencanaan Pembangunan;
7. Perumahan;
8. Kepemudaan dan olahraga;
9. Penanaman Modal;
10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
11. Kependudukan dan Catatan Sipil;
12. Ketenagakerjaan;
13. Ketahanan Pangan;
14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
16. Perhubungan;
17. Komunikasi dan Informatika;
18. Pertanahan;
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
22. Sosial;
23. Kebudayaan;
24. Statistik;
25. Kearsipan; dan
26. Perpustakaan.

4
Sedangkan 8 Urusan Pilihan antara lain:
1. Kelautan dan Perikanan;
2. Pertanian;
3. Kehutanan;
4. Energi dan Sumber Daya Mineral;
5. Pariwisata;
6. Industri;
7. Perdagangan; dan
8. Ketransmigrasian.

C. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah


Pada tahun anggaran 2014, kebijakan umum pengelolaan keuangan
daerah di Kabupaten Purworejo tetap berpedoman pada Peraturan Daerah
(PERDA) Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah
tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pertanggungjawaban dan pengawasan. Perencanaan anggaran yang menjadi
landasan pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
Hasil dari perencanaan anggaran tersebut diwujudkan dalam suatu sistem yang
terintegrasi berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Selain mengacu PERDA
dimaksud, penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014 berpedoman pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014, sebagai tindak
lanjut ketentuan Pasal 34 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Hasil akhir dari proses pelaksanaan, penatausahaan dan
pertanggungjawaban atas APBD Tahun Anggaran 2014 beserta perubahannya
disajikan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014, yang disusun setelah Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah selesai diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pemeriksaan oleh BPK menjadi bagian dari pengawasan berupa pemeriksaan
ektern, disamping pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah dan DPRD serta
pengendalian intern yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo.
APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2014 merupakan rencana
keuangan tahunan terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014.
Penyusunan APBD tersebut berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2014. Penentuan prioritas program dan
kegiatan pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2014 didasarkan pada rasionalisasi dan sinkronisasi
program baik Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah
Kabupaten Purworejo dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten
Purworejo, dengan memperhatikan pula kesesuaian tugas pokok dan fungsi
satuan kerja untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian kinerja yang
direncanakan serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Kebijakan anggaran pendapatan daerah dalam RAPBD tahun anggaran
2014 diarahkan untuk lebih mengoptimalkan langkah-langkah penggalian
sumber-sumber pendapatan asli daerah oleh SKPD penghasil PAD serta
peningkatan koordinasi dengan pemerintah atasan dalam peningkatan dana
perimbangan dari Pemerintah, bagi hasil pajak maupun bantuan keuangan dari
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sesuai ketentuan yang berlaku.
Target PAD didasarkan pada pertimbangan atas kondisi perekonomian
yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2014, data base potensi PAD dan realisasi penerimaan PAD tahun
5
sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Pendapatan yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman
pada peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah serta diupayakan tidak memberatkan masyarakat
dan dunia usaha.
Pendapatan daerah tahun anggaran 2014 tercapai sebesar 102,84% atau
Rp 1.441.116.425.767,00, yang berarti terdapat pelampauan pendapatan
sebesar Rp 39.732.150.083,35 dari target yang dianggarkan sebesar Rp
1.401.384.275.683,65. Apabila dibandingkan dengan anggaran pada Perubahan
Kedua atas Penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 sesuai Peraturan
Bupati Purworejo Nomor 39 Tahun 2014 yaitu Rp 1.428.529.661.883,63 maka
pelampauan pendapatan menjadi lebih rendah yaitu sebesar Rp
12.586.763.883,35.
Sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2014 secara keseluruhan dapat
tercapai sebesar 89,67% atau Rp 1.445.588.965.548,00, dari target yang
dianggarkan sebesar Rp 1.612.092.183.654,00. Dengan demikian, berarti
terdapat sisa belanja daerah sebesar Rp 166.503.218.106,69. Sisa belanja
tersebut bertambah besar bila dibandingkan dengan anggaran belanja pada
Perubahan Kedua atas Penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014, yaitu
sebesar Rp 193.648.604.306,69.
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) atas pelaksanaan APBD
Tahun Anggaran 2014 per tanggal 29 Januari 2015, terdapat Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan (SiLPA) sebesar Rp 205.878.952.274,00.
Angka SiLPA tersebut merupakan angka perhitungan SEMENTARA. karena
perhitungan yang bersifat FINAL akan dilakukan lebih lanjut pada penyusunan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran
2014 setelah dilakukan audit oleh BPK RI.

II. PENYELENGGARAAN URUSAN DESENTRALISASI

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan


1. Pendidikan
Penanganan urusan wajib pendidikan telah memberikan beberapa hal positif,
indikator aksesabilitas/keterjangkauan terlihat dari ketersediaan layanan
pendidikan di Kabupaten Purworejo, antara lain terlihat dari capaian Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) masing-masing
jenjang sebagaimana tabel:

CAPAIAN
INDIKATOR
2013 2014
APK SD/MI/Paket A (%) 102,4 100,58
APK SMP/MTs/Paket B (%) 95,71 97,01
APK SMA/SMK/MA/Paket C (%) 83,38 83,92
APM SD/MI/Paket A (%) 88,84 85,54
APM SMP/MTs/Paket B (%) 67,35 77,91
APM SMA/SMK/MA/Paket C (%) 58,75 64,62

Kenaikan APK/APM jenjang pendidikan menengah, menunjukkan bahwa rasio


jumlah siswa jenjang pendidikan menengah atas jumlah penduduk usia 16 s/d
18 mengalami peningkatan, menjadi indikator adanya peningkatan kinerja
pelayanan pendidikan menengah baik jenis pendidikan formal maupun
melalui pendidikan non formal (kesetaraan paket c) meningkat mendekati

6
keterlayanan pendidikan jenjang menengah kepada penduduk usia jenjang
tersebut (16-18 tahun). Adanya kenaikan/penurunan APK/APM jenjang
pendidikan dasar (setara SD/SMP) lebih disebabkan sudah tercapainya
stabilitas capaian keterlayanan pendidikan dasar atas jumlah penduduk usia
wajib pendidikan dasar 9 tahun (usia 7 s/d 15 tahun) dan terjadinya
pergeseran usia peserta didik jenjang pendidikan dasar dimana pada usia 6
tahun telah memasuki pendidikan setara Sekolah Dasar dalam jumlah yang
cukup signifikan sementara penghitungan pembagi dari capaian tetap
berdasarkan jumlah penduduk usia 7 s/d 15 tahun.
Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bidang pendidikan antara lain :
a. Terbangunnya ruang perpustakaan 9 SD, 2 SMP, 2 SMAN dan 1 SMKN
b. Terbangunnya sarana kelas jauh di 2 SD
c. Terbangunnya ruang kelas baru 8 SD, 4 SMP, 1 SMA, 1 SMK
d. Tersedianya peralatan pendidikan matematika SD 42 paket, peralatan
pendidikan IPA SD 42 paket, peralatan pendidikan IPS SD 42 paket,
peralatan pendidikan Bahasa SD 42 paket, peralatan pendidikan Jasmani,
OR dan kesehatan SD 40 paket, peralatan pendidikan Seni Budaya dan
Ketrampilan SD 40 paket
e. Terehabilitasinya ruang kelas rusak berat 24 SD, dan 18 SMP dan 2 SMA
dan 12 paket rehat termasuk perabotnya SMA
f. Terbangunnya ruang kelas baru 5 SMP, 4 SMK
g. Tersedianya biaya operasional SD, SMP, dan SMA/SMK untuk menunjang
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di 510 SDN dan 48 SMPN/SMPT dan 18
SMAN/SMKN
h. Terbangunnya Ruang Laboratorium IPA SMP untuk 2 SMP,Ruang
Laboratorium Bahasa SMP untuk 3 SMP.
i. Tersedianya peralatan Laboratorium IPA SMP untuk 6 paket, peralatan
Laboratorium Bahasa SMP untuk 3 paket, peralatan Laboratorium IPS SMP
untuk 43 paket, peralatan Olahraga SMP untuk 10 paket
j. Tersedianya Alat Laboratorium IPA SMP 7 paket, peralatan IPS SMP 40
paket, peralatan Olahraga SMP 20 paket, peralatan Olahraga SMP 40
paket.
k. Tersedianya buku perpustakaan SMP 3 paket
l. Tersedianya alat bengkel SMK 7 Paket
m. Tersedianyan pengembangan mutu 3 SMA dan 1 SMK
n. Tersedianya alat multimedia SMA 6 paket dan SMK 6 paket
o. Tersedianya bantuan carier center SMK, Pengelolaan bursa kerja khusus
(BKK) SMK, Pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL), Implementasi
ISO SMA/SMK, penelitian IPA dan IPS siswa SMA, program kelas industri
SMK, sanitasi sekolah
p. Tersedianya Komputer SMA/SMK 5 paket, 3 paket alat Laboratorium SMA,
1 paket alat bengkel SMK, 5 paket alat IPA SMA, 15 paket peralatan
Olahraga/ kesenian SMA, 1 paket peralatan laboratorium Sains SMK, 2
paket peralatan praktik Non teknologi/rekayasa SMK, 3 paket peralatan
praktik teknologi/rekayasa SMK, 10 paket peralatan olahraga/kesenian
SMK, 12
q. Terselenggaranya ujian nasional (UN dan UASBN)
r. Tersedianya database pendidikan berupa profil pendidikan.

2. Kesehatan
Upaya-upaya yang dilakukan dalam penanganan urusan kesehatan, di
samping meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga meningkatkan
sarana dan prasarana yang ada di RSUD dan 27 Puskesmas beserta
jaringannya, serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang
mampu. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator,
7
antara lain dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian
Ibu (AKI).
INDIKATOR CAPAIAN
2013 2014
Angka Kematian Bayi (/1000 KH) 11,54 (111 kasus) 12,57 (117 kasus)
Angka Kematian Balita (/1000) 13,73 (132 kasus) 15,15 (141 kasus)
Angka Kematian Ibu Melahirkan
(/100.000KH) 72,80 (7 kasus) 53,73 (5 kasus)

Dari data tersebut terlihat angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan,
namun angka kematian bayi dan balita (AKB) meningkat. Penyebab tingginya
AKB dikarenakan kasus kelainan kongenital 24 %, asfiksia 21 %, BBLR 19 %.
Dilihat dari sisi sumber daya manusia, tenaga kesehatan yang terlatih tata
laksana penanganan bayi dan balita masih jauh dari harapan, karena belum
semua tenaga kesehatan terlatih dalam penanganan kasus kegawat daruratan
bayi dan balita. Dari sisi masyarakat juga masih kurang kesadaran akan
pentingnya kesehatan, termasuk untuk merujuk kasus-kasus kegawat
daruratan bayi dan balita.
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam upaya penurunan kematian
AKI/AKB, antara lain melaksanakan jemput bola pada pasien dengan resiko
tinggi yang menolak di rujuk ke rumah sakit, membangun kemitraan dukun
dengan bidan dalam pertolongan persalinan, kerjasama lintas sektoral dalam
rangka penurunan AKI dan AKB, pelaksanaan kelas ibu hamil, deteksi dini
faktor risiko dan risiko tinggi ibu hamil, bayi dan balita dan sebagainya.
Adapun hasil kegiatan pembangunan bidang kesehatan antara lain
terehabilitasinya 2 unit puskesmas, 6 unit puskesmas pembantu, serta 3 unit
rumah dinas medik/paramedic, serta tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan berupa 121 item obat essensial dan 57 obat non essensial

3. Lingkungan Hidup
Hasil kegiatan yang dilaksanakan antara lain tersedianya sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan di sejumlah desa/kelurahan;
terbangunnya IPAL di Desa Kedungkamal Kecamatan Grabag, Desa Wareng
Kecamatan Butuh dan Desa Krandegan Kecamatan Bayan; terlaksananya
pembuatan 9 unit sumur resapan dan 625 lubang resapan biopori; serta
terkelolanya ruang terbuka hijau (RTH).

4. Pekerjaan Umum
Di Kabupaten Purworejo terdapat jalan kabupaten sepanjang 747,33 km.
Dari seluruh jalan kabupaten tersebut, pada tahun 2014 yang dalam kondisi
baik sepanjang 367.91 km (49.23%), sedang 176.40km (23.60%), rusak 114.54
km (15.33%) dan rusak berat 88.48 km (11.84%). Ditengah keterbatasan
anggaran dan tingginya curah hujan yang mengakibatkan kerusakan jalan,
berbagai upaya pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan telah
dilakukan. Selain itu juga dilaksanakan pembangunan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Perdesaan, sarana & prasarana sanitasi lingkungan berbasis
masyarakat, serta rehabilitasi/pemeliharaan drainase kota.
Untuk mendukung pembangunan bidang pertanian, juga telah dilakukan
rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi, serta operasi dan pemeliharaan
daerah irigasi.

8
5. Penataan Ruang
Hasil kegiatan yang dilaksanakan antara lain tersusunnya 1 dokumen rencana
penataan kawasan alun-alun kota Purworejo, Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) bagian wilayah perkotaan Purworejo (BWK I Purworejo), 1 dokumen
Raperda Kawasan Strategis Kabupaten Purworejo, 1 dokumen Raperda
Kawasan Perbatasan Kabupaten Purworejo.

6. Perencanaan Pembangunan
Kegiatan yang dihasilkan antara lain tersusunnya dokumen RKPD 2015
sebanyak 300 buah dan dokumen perubahan RKPD 2014 sebanyak 300 buah; 1
dokumen Naskah Akademis tentang RPJMD Kab Purworejo 2016 2020;
terlaksananya pilot project intervensi program penanggulangan kemiskinan
sebanyak 3 desa (Desa Somongari Kecamatan Kaligesing, Desa Tegalsari dan
Desa Kambangan Kecamatan Bruno).

7. Perumahan
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pendampingan Urban Sanitation and
Rural Infrastructure (USRI) di 4 desa/kelurahan pendampingan Penataan
Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di 1 desa; pendampingan
PPIP di 3 desa, terlaksananya operasional kegiatan PNPM mandiri perkotaan
di 27 desa, serta tersusunnya inventarisasi & penataan makam.

8. Kepemudaan dan Olahraga


Perhatian terhadap generasi muda antara lain diwujudkan dengan
terselenggaranya kompetisi olah raga dengan 32 cabang dan 2000 peserta;
terbinanya organisasi kepemudaan (KNPI); terlaksananya seleksi paskibra dan
pengiriman paskibra ke tingkat provinsi serta seleksi peserta kemah bhakti;
terpeliharanya GOR WR Soepratman dan terlaksananya 48 event senam pagi
massal.

9. Penanaman Modal
Hasil kegiatan urusan penanaman modal antara lain terlaksananya
intensifikasi di 16 kecamatan untuk mengecek dokumen perusahaan yang
belum berizin dan habis masa berlakunya. Selain itu juga terlaksananya
monev penanaman modal dan laporan rutin LKPM; tersedianya 23 jenis
blanko perizinan; terlaksananya 72 kegiatan peninjauan lokasi; serta
terselesaikannya pengaduan dari masyarakat.

10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Dalam upaya pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil menengah
(UMKM) dilakukan beberapa kegiatan antara lain pembinaan dan pelatihan
kewirausahaan terhadap 60 UMKM; tersusunnya 1 buah dokumen database
UMKM 16 kecamatan dan 494 desa/kel; terlaksananya pembinaan, monitoring
dan evaluasi terhadap 90 KUMKM penerima dana pemerintah; terlaksananya
fasilitasi perijinan terhadap 40 UMKM pangan olahan; serta pengembangan
jaringan usaha dan permodalan terhadap 40 UMKM Agro.

11. Kependudukan dan Catatan Sipil


Pelaksanaan urusan kependudukan dan catatan sipil memperoleh hasil
diantaranya tersedianya peralatan pendukung SIAK sebanyak 14 jenis;
tersedianya 100 register Akta Catatan Sipil, 5000 kutipan Akta Catatan Sipil,
8 jenis formulir permohonan akta catatan sipil; tersedianya 33.660 set
blangko KK; terlaksananya 20.0000 pelayanan dan 500 buku UU Nomor 23
Tahun 2006.

9
12. Ketenagakerjaan
Untuk mengoptimalkan potensi ketenagakerjaan, telah dilaksanakan kegiatan
pelatihan non institusional kejuruan processing, menjahit, komputer, batik,
las, otomotif sepeda motor, pertukangan, elektronika; pelatihan
kewirausahaan dan terapan teknologi tepat guna (TTG) / wirausaha baru
(WUB) budidaya ikan lele; pemberdayaan masyarakat melalui padat karya;
serta monitoring dan evaluasi penempatan TK-AKAD dan AKAN di PT Sinar
Mas Provinsi Kalimantan Tengah.

13. Ketahanan Pangan


Untuk menjaga ketahanan pangan di daerah telah dilaksanakan kegiatan
antara lain berupa terlaksananya pemberian bantuan cadangan pangan
berupa gabah di desa rawan pangan untuk 10 desa masing-masing 1500 kg;
pengisian cadangan pangan Pemerintah Daerah berupa gabah sebanyak
15.000 kg untuk gudang pangan di desa Bendosari Kecamatan Gebang;
pengembangan desa mandiri pangan; pembangunan lumbung, lantai jemur
dan sarana pendukung (timbangan dan alat ukur kadar air) untuk 10 desa;
terlaksananya penyerahan benih kedelai 40 ha dan benih kacang kedelai 40
ha; penanaman durian 10 ha, salak 5 ha, cabe 5 ha dan penyerahan peralatan
pengolah hasil panen salak 1 paket; penanaman jagung 770 ha; penyerahan
pestisida 150 liter/kg, leaflet 2 rim, rumah burung hantu 13 buah, serta
pelaksanaan SL PHT 2 kelompok, germas 10 kali dan pengendalian hama 16
kecamatan.

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Capaian tersebut diperoleh melalui kegiatan antara lain tersosialisasikannya
Purworejo sebagai kabupaten layak anak (KLA) di 16 kecamatan dan 6
kelurahan; terlaksananya pembangunan Taman Cerdas di komplek Geger
Menjangan; terlaksananya fasilitasi P2TP2A, Forkare, GOW dan DWP.

15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Untuk meningkatkan pelayanan program KB, telah dilaksanakan pembinaan
494 Kader PPKBD dan penyediaan 1 paket media pemutaran film; penyediaan
16 set genre kit; pelayanan kontrasepsi berupa penyediaan 15 jenis alat
kontrasepsi dan pelayanan akseptor KB. Sedangkan untuk mewujudkan
keluarga sejahtera dilakukan pelatihan terhadap 75 keluarga, 45 BKR (bina
keluarga remaja), dan 59 BKL (bina keluarga lansia).

16. Perhubungan
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pengadaan traffic light dan counter
down di 3 lokasi; pengadaan 10 buah rambu LL di perlintasan KA, 20 buah
rambu LL Portable, 300 buah papan nama jalan, 10 buah rambu lalu lintas;
pengadaan 1 unit kendaraan operasional dan kelengkapannya (hidrolik);
pengadaan pelican crossing di 1 lokasi; pengadaan warning light; 284 m guard
rail, 75 buah rambu lalu lintas pengecatan marka jalan dan zebra cross
sepanjang 5000 meter; pelaksanaan pengawasan dan pengendalian lalu lintas
48 kali, monitoring perlintasan kereta api 12 kali, jasa petugas penyeberang
kereta api 16 orang selama 12 bulan, listrik perlintasan 4 lokasi selama 12
bulan, pemeliharaan pos perlintasan 4 lokasi, solar underpass selama 12
bulan;1 unit mobil derek; pengadaan 100 buah rambu lalu lintas, 308 m
guard rail, 2 buah cermin tikungan, 527 m marka jalan.

17. Komunikasi dan Informatika


Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pengembangan jaringan SKPD;
Pengelolaan UPT RSPD/LPPL Radio Publik selama 12 bulan; rehab gedung UPT
10
RSPD dan media centre; pengendalian dan pengawasan menara
telekomunikasi; penerbitan Majalah Kiprah sebanyak 19.680 eksempar;
liputan / dokumentasi daerah dan jumpa pers.

18. Pertanahan
Hasil kegiatan antara lain fasilitasi penyelesaian konflik konflik pertanahan
di Puskesmas Butuh, Kantor Kecamatan Bener, Kantor Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Tengsh di Kutoarjo, Kantor Kelurahan Baledono; fasilitasi tukar
menukar ganti rugi tanah kas desa.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Hasil kegiatan antara lain tersedianya fasilitasi anggota linmas, tenaga
pengendali keamanan dan ketertiban dalam (Pilgub, Pileg, Pilpres, Pilkada)
2 kegiatan di 16 kec; penanganan tanggap darurat kebencanaan (banjir,
longsor, kekeringan dan konsolidasi) 16 wilayah; persediaan logistik bencana
(sembako dll 12 bulan) 12 bulan; penyediaan 9 kali kegiatan penanganan hari
besar dan kunjungan pejabat tinggi negara

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah,


Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya:
a. Terlaksananya hearing / dialog 11 kali;
b. Terlaksananya kegiatan workshop /orientasi anggota DPRD;
c. Kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke luar daerah dan dalam
daerah;
d. Pelaksanaan pemeriksaan operasional pada106 SKPD;
e. Penanganan 6 kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah;
f. Penerbitan Produk Produk Hukum Daerah berupa 16 Peraturan Daerah;
79 Peraturan Bupati; 874 Keputusan Bupati;
g. Sosialisasi dan penyuluhan produk hukum daerah kepada masyarakat;
h. Bimbingan teknis tentang barang dan jasa pemerintah;
i. Terlaksananya koordinasi dan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi;
j. Koordinasi Bidang Kesejahteraan, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan;
k. Terlaksananya pelepasan, pemberangkatan dan penerimaan jemaah haji;
l. Terlaksananya koordinasi antar unsur Pimpinan Daerah;
m. Tersusunnya 5 (lima) Dokumen Naskah Akademik dan Draft Raperda yang
mengatur Desa.

21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Penanganan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa difokuskan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui beberapa program dan
kegiatan, antara lain terlaksananya fasilitasi kegiatan PNPM-MPd di 15
kecamatan, pembinaan masyarakat mitra di lokasi P2MBG, pelatihan kader
pemberdayaan masyarakat, serta terpugarnya 70 rumah tak layak huni.
Untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa, dilakukan fasilitasi dan
monitoring pilkades di 24 desa, bimbingan teknis bagi 169 kepala desa baru,
serta pembekalan perangkat desa.

22. Sosial
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pendampingan/operasional KUBE
1.040 KK; pendataan PMKS dan PSKS serta pemberian bantuan transport bagi
PMKS/PSKS/pekerja sosial 16 kecamatan; pengiriman 15 anak ke balai
rehabilitasi sosial, pelatihan bagi 45 anak di UPT Tat Twam Asi;
pemberdayaan penyandang cacat sebagai tindak lanjut UPSK (2012) 59 orang,
11
pendampingan fasilitas jaminan hidup bagi orang dengan kecacatan 33
orang, pengiriman pemberdayaan 52 penyandang cacat dan tindak lanjut
UPSK; pengiriman anak bermasalah sosial ke PSPA Satria Baturaden;
penyediaan fasilitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di 16
kecamatan; pembinaan Orsos, TKSK, PSM terhadap PMKS dan karang taruna
16 kecamatan; pelaksanaan bantuan operasional distribusi raskin dari titik
distribusi ke RTS-PM di 494 desa/kelurahan.

23. Kebudayaan
Sebagai daerah yang memiliki beragam seni budaya, telah dilakukan upaya
penanganan urusan kebudayaan, antara lain terbinanya 32 kelompok seni,
terselenggaranya 22 event parade budaya, pengadaan 23 paket alat
kesenian; pelaksanaan pementasan kesenian dalam daerah 30 kali;
pengadaan sarana dan prasarana gedung kesenian, penanganan 8 cagar
budaya.

24. Statistik
Hasil kegiatan pada urusan statistik antara lain berupa tersusunnya dokumen
Daerah Dalam Angka; dokumen PDRB Sektoral dan Kecamatan; dokumen Data
Inflasi; dan dokumen IPM dan Inkesra.

25. Kearsipan
Penanganan urusan kearsipan telah dilakukan melalui berbagai upaya dengan
hasil antara lain tertatanya 7500 berkas arsip bernilai guna, akuisisi arsip
tematik, serta pemusnahan 5000 berkas arsip keuangan. Selain itu juga
terlaksananya monitoring dan evaluasi kearsipan di 64 SKPD dan 16 UPT,
pengadaan sarpras kearsipan, bimtek teknologi informasi kearsipan dan
pembinaan petugas pengelola arsip.

26. Perpustakaan
Hasil kegiatan antara lain terselenggaranya perpustakaan umum menetap
dan keliling 48 lokasi; terselenggaranya bimtek perpustakaan bagi 44
pengelola perpustakaan desa/sekolah; tersedianya bahan pustaka/ buku
perpustakaan; serta terlaksananya update data bahan pustaka perpustakaan
7000 eks.

B. Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya penyerahan peralatan perkolaman
sebanyak 22 unit beserta sosialisasinya; tersedianya 4 unit perahu fiber,
terlaksananya pembuatan jalan masuk TPI Kertojayan (3.000 m);
terlaksananya pembangunan rumah mesin dan rumah jaga; terbangunnya
tempat perbaikan dan pemeliharaan perahu/kapal nelayan di 2 lokasi; serta
pengadaan 10 paket prasarana budidaya ikan.
Dalam upaya meningkatkan produksi ikan, telah dilakukan pembinaan,
pelatihan, pendampingan, pemberian bantuan benih dan sarana prasarana,
baik kepada masyarakat maupun kelompok.

2. Pertanian
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkamenunjang pembangunan pertanian
antara lain tersedianya bibit ketela pohon, durian,duku, manggis , benih padi
bersertifikat. Terlaksananya pembuatan JITUT/JIDES sebanyak 18 paket dan
penyerahan APPO sebanyak 13 unit; pembuatan 11 buah ATD, 1 embung dan
28 unit JUT; pengadaan ternak kambing Jawa Randu sebanyak 1.232 ekor,
Kambing Kaligesing (PE) sebanyak 70 ekor, Domba 160 ekor, Sapi 130 ekor,
12
Unggas (itik) 1.000 ekor beserta obat-obatan ternak, sosialisasi, pembekalan
pradroping, dan pesta pathok (pengobatan ternak).Untuk meningkatkan SDM
petani, dilakukan berbagai pembinaan, pelatihan/bimtek, kursus, seminar,
rembug tani maupun demonstrasi plot (demplot) baik bagi petani maupun
petugas penyuluh.

3. Kehutanan
Hasil kegiatan antara lain tersedianya bibit albasia, durian okulasi, pete,
bambu, nangka sambung/okulasi, beringin, bambu ajir, jati; hand sprayer,
pestisida, pupuk kandang; pupuk NPK, pupuk organik cair, upah pemupukan
penyulaman dan penyiangan PHR; terlaksananya pembangunan embung,
gully plug, dam penahan air.

4. Energi dan Sumberdaya Mineral


Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pembinaan dan pengendalian usaha
pemakaian dan pengusahaan air tanah di 48 lokasi, penertiban pertambangan
rakyat di 15 lokasi ; 26 titik meteran air; tersedianya 1 alat global positioning
system; terpasangnya 2 paket jaringan listrik pedusunan.

5. Pariwisata
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pembuatan 1 paket master promosi
daya tarik wisata, pencetakan 1.000 lembar leaflet; operasional daya tarik
wisata dan aset wisata 5 lokasi ( Rest area, Goa Seplawan, Gedung Wanita,
Geger Menjangan, Kolam Renang) dan pengadaan 1 paket aset kolam
renang.

6. Industri
Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pembinaan dan pelatihan industri
kecil dan menengah di 7 kecamatan (Kutoarjo, Grabag, Ngombol, Purwodadi,
Bagelen, Bener Bagelen); bantuan alat dan pelatihan terhadap 110 orang
pembuatan gula kelapa organik di lingkungan IHT; peningkatan tehnologi
proses batik khas Purworejo; pembinaan industri kecil dan menengah dalam
memperkuat jaringan klaster industry; pelatihan dan bantuan alat industri
kecil minyak atsiri daun cengkih; pengembangan sentra industri produk
makanan; dan pemetaan industri kecil rokok.

7. Perdagangan
Pada sektor perdagangan khususnya untuk jenis barang yang telah diatur tata
niaganya, sudah mampu dikendalikan. Segala penyimpangan dari pelaku
usaha dapat diminimalisir, sehingga kebutuhan masyarakat tercukupi.
Sedangkan untuk memfasilitasi kelancaran pemasaran produk industri
dilaksanakan dengan mengikuti pasar lelang maupun pameran. Dalam rangka
penyediaan sarana perdagangan yang baik, pengelolaan pasar daerah tetap
diupayakan menjadi tempat usaha yang memadai dengan melaksanakan
pembangunan 1 unit pasar Kemiri, rehab 11 pasar daerah, operasional dan
pemeliharaan kebersihan 24 pasar daerah. Untuk menjaga kestabilan harga
kebutuhan pokok masyarakat, selain diadakan monitoring harga sembako di 6
pasar daerah dan 150 lokasi, juga dilaksanakan 22 kali kegiatan pasar murah
dan 2 kali operasi pasar. Juga dilakukan pengawasan distribusi pupuk
bersubsidi terhadap 2 produsen, 11 distributor, dan 80 pengecer, serta
monitoring penyaluran BBM, BBG terhadap 13 SPBU, 1 SPBE, 4 agen BBM dan
80 pangkalan BBG. Dalam rangka ikut mendukung income daerah, juga telah
dilaksanakan 72 kali kegiatan pengawasan dan penertiban barang kena cukai
illegal di 26 pasar daerah dan 24 pasar desa.

13
8. Ketransmigrasian
Dalam rangka menjalin kerja sama antar wilayah, antar sektor, antar pelaku
dalam pengembangan kawasan transmigrasi, telah dilakukan 1 kesepakatan
dan penempatan 5 KK calon transmigran ke Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.

III. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Pemerintah Kabupaten Purworejo pada tahun 2014 menerima Tugas


Pembantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp. 36.385.774.000,00 dipergunakan
untuk 17 kegiatan, antara lain :
1. Pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa;
2. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan;
3. Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat;
4. Penempatan dan perluasan kesempatan kerja;
5. Pembinaan upaya kesehatan;
6. Bina gizi dan kesehatan ibu dan anak.
Sedangkan pelaksanaan bantuan keuangan kepada kabupaten/ kota yang
berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp. 38.444.395.000,-
dipergunakan untuk 94 kegiatan, antara lain:
1. Pengembangan sarana prasarana pendidikan;
2. Peningkatan kualitas pendidikan;
3. Pengadaan alat kesehatan;
4. Peningkatan jalan dan perbaikan jembatan;
5. Perbaikan jaringan irigasi;
6. Pengadaan lampu PJU.

Dari pelaksanaan tugas pembantuan dan bantuan keuangan Provinsi Jawa


Tengah, Pemerintah Kabupaten Purworejo telah mengupayakan / menyediakan
dana pendampingan walaupun besarnya masih sangat terbatas. Hal ini dilakukan
agar dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat memperoleh hasil yang
optimal sehingga dapat dirasakan serta bermanfaat bagi masyarakat dan
Pemerintah Kabupaten Purworejo.

IV. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah


Dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas umum pemerintahan,
Pemerintah Kabupaten Purworejo telah menjalin kerjasama Antar Daerah, yaitu
kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Kabupaten/ Kota lain. Kerjasama Antar Daerah dilaksanakan
berdasarkan prinsip efektivitas, sinergi, kepentingan nasional dan keutuhan
wilayah Negara saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik,
mengutamakan Kesatuan Republik Indonesia, persamaan kedudukan,
transparansi, keadilan, dan kepastian hukum.
Kerjasama Antar Daerah dilaksanakan dalam bentuk kerjasama antara Bupati
dengan Gubernur atau antara Bupati dengan Bupati/ Walikota daerah lain.
Kerjasama Antar Daerah dituangkan dalam Kesepakatan Bersama dan Perjanjian
Kerjasama. Beberapa naskah Kerjasama Antar Daerah yang telah disepakati
dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 antara lain :
1. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dan
Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Kerjasama di Bidang
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan;
14
2. Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,
Pemerintah Kabupaten Kebumen dan Pemerintah Kabupaten Purworejo
tentang Pengembangan Daerah Irigasi Bedegolan di Kabupaten Kebumen dan
Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah;
3. Kesepakatan Bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten
Purworejo, Pemerintah Kabupaten Kebumen, Pemerintah Kabupaten
Wonosobo dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa
Yogyakarta tentang Pembangunan Bendungan Bener dan Jaringan
Pemanfaatannya di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, dan
Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Kulonprogro
Daerah Istimewa Yogyakarta;
4. Kesepakatan Bersama antara Satuan Kerja Penyehatan Lingkungan Provinsi
Jawa Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Program
Penanganan Persampahan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jetis Loano
Kabupaten Purworejo;
5. Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kementerian Dalam Negeri dengan Pemerintah Kabupaten
Purworejo tentang Urusan Bersama untuk Penanggulangan Kemiskinan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan;
6. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sigi dengan Pemerintah
Kabupaten Purworejo tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi di
Kawasan Transmigrasi Lemban Tongoa SP 2 Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi
Provinsi Sulawesi Tengah;

Dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pemerintah Daerah berwenang untuk


mengadakan ikatan kerjasama dengan Pihak Ketiga. Kerjasama antara
Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga diadakan berdasarkan prinsip iktikad
baik, persamaan kedudukan dan saling menguntungkan.
Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga, ditujukan untuk penyelenggaraan
kegiatan yang potensinya cukup memadai namun belum secara optimal
ditangani oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pelaksanaan kerjasama
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Pihak Ketiga dan
dituangkan dalam bentuk Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama.
Beberapa naskah kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga
yang telah disepakati dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 antara lain :
1. Kesepakatan Bersama antara BPKP Perwakilan Jawa Tengah dengan
Pemerintah Kabupaten Purworejo dan Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah tentang Akses Data Transaksi Rekening Pemerintah Kabupaten
Purworejo secara online pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Dalam Rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan
Negara;
2. Kesepakatan Bersama antara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan
Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan;
3. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan PT.
Taspen (Persero) Kantor Cabang Purwokerto tentang Implementasi Sistem
Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pelayanan
Proaktif;
4. Perjanjian Kerjasama antara Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo tentang Praktik
Kerja Kerja Lapangan Mahasiswa Peserta Program Pendidikan Tenaga

15
Kesehatan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di Unit
Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Purworejo.

B. Koordinasi dengan Instansi Vertikal


Dalam upaya mewujudkan harmonisasi penyelenggaraan Pemerintahan Umum,
Pemerintah Kabupaten Purworejo telah menyelenggarakan koordinasi
Pemerintahan dalam bentuk :
1. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah dalam rangka persiapan
menghadapi peringatan Hari Besar, Hari Raya Agama, dan Hari Nasional.
2. Rapat Koordinasi dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor serta
bencana lain yang diakibatkan oleh anomali cuaca.
3. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan daerah dalam rangka antisipasi
permasalahan di wilayah perbatasan.
4. Rapat Koordinasi menjaga kondusivitas daerah pada persiapan, pelaksanaan
dan pasca Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden.
5. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan mengantisipasi terhadap perkembangan ISIS di wilayah.
6. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah dalam rangka persiapan
pengamanan terhadap pelaksanaan dan pasca Pemilihan Kepala Desa di
Kabupaten Purworejo Tahun 2014.
7. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah dalam rangka antisipasi pengalihan
subsidi BBM.
8. Kegiatan teritorial yang dilaksanakan di seluruh kecamatan, desa-desa serta
sekolah-sekolah. Kegiatan territorial ini dilaksanakan dalam rangka
memberikan informasi yang lebih mendalam kepada masyarakat berkaitan
dengan issue actual serta membantu memberikan solusi terhadap
permasalahan yang terjadi baik di desa maupun di kecamatan dengan
menghadirkan skpd teknis. Di sekolah-sekolah khususnya untuk para pelajar
memberikan sosialisasi tentang Wawasan Kebangsaan, Keselamatan Berlalu
lintas, dan Undang-undang Perlindungan Anak terutama yang menyangkut
masalah pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga yang
korbannya adalah anak-anak usia sekolah.
9. Dan kegiatan lain yang memiliki urgensi terhadap pengelolaan Pemerintahan
Daerah.

C. Pembinaan Batas Wilayah


Secara geografis wilayah Kabupaten Purworejo berbatasan langsung dengan 4
(empat) Kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Kebumen di sebelah Barat,
Kabupaten Magelang dan Wonosobo di sebelah Utara, dan Kabupaten Kulon
Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah Timur, serta sebelah
selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Langkah dan upaya telah
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam mengelola wilayah
perbatasan, antara lain :
1. Melakukan koordinasi dengan Kecamatan yang ada di wilayah perbatasan
untuk identifikasi potensi dan permasalahan wilayah perbatasan.
2. Melakukan mediasi permasalahan pemanfaatan jalan inclave Desa Jogoboyo
Kecamatan Purwodadi oleh warga Desa Jangkaran Kabupaten Kulon Progo.
3. Melakukan pembahasan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan
Pemerintah DIY dalam rangka merumuskan SOP Penanganan Penyelesaian
Masalah Perbatasan di bidang Pemerintahan (batas administrasi dan fungsi),
Kesehatan, dan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
4. Bersama-sama dengan Tim Penegasan Batas Daerah Provinsi Jawa Tengah
dan Tim Penegasan Batas Daerah DIY melakukan perapatan pilar batas antara

16
wilayah Kabupaten Purworejo dengan Kabupaten Kulon Progo yang meliputi
beberapa desa sebagai berikut:
a. Desa Donorejo Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa Jatimulyo
Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
b. Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa
Jatimulyo Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
c. Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa
Jatimulyo Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo >< Desa Purwosari
Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
d. Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa
Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
e. Desa Pandanrejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa
Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
f. Desa Tawangsari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa
Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.
g. Desa Tawangsari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo >< Desa
Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo >< Desa
Kebonharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.
5. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait
informasi terkini Pembangunan Mega Proyek Bandara Yogyakarta sebagai
bahan persiapan Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk merumuskan
kebijakan kawasan perbatasan Purworejo-Kulon Progo.

D. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana


Pada tahun 2014 di Kabupaten Purworejo telah terjadi 264 bencana yang
berskala lokal. Adapun bencana tersebut antara lain:
1. Tanah longsor : 59 desa 116 titik
2. Angin ribut : 31 desa 34 titik
3. Banjir : 6 desa 6 titik
4. Gempa bumi : 4 desa 13 titik
5. Kebakaran : 22 desa 22 titik
6. Infrastruktur : 51 desa 64 titik
7. Lain-lain : 9 desa 9 titik

Dalam pelaksanaan penanggulangan bencana pada tahun 2014 telah dilaksanakan


kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Tahap pra bencana :
a. Penyuluhan/Sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana;
b. Mengadakan pelatihan SAR bersama yang diikuti oleh TNI, Polri, PNS dan
relawan;
c. Mengadakan pelatihan ketrampilan petugas pemadam kebakaran;
d. Penyusunan grand design relokasi kawasan rawan bencana Kabupaten
Purworejo;
e. Penyiapan tenaga terlatih dan tim penilai kejadian bencana;
f. Penekanan penanggulangan dan penanganan kejadian bencana di daerah
oleh Bupati Purworejo dengan memberikan petunjuk dan pengarahan yang
disampaikan pada konferensi camat dan lurah/kades se Kabupaten
Purworejo.
Tahap tanggap darurat
a. Pengadaan dan penyaluran logistik untuk kegiatan tanggap darurat bencana
Tahap pasca bencana
a. Rehabilitasi dan rekonstruksi sarana prasarana pasca bencana, berupa
pembangunan jembatan darurat di Desa Hulosobo Kecamatan Kaligesing,
Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo dan Desa Bapangsari Kecamatan
Bagelen;
17
b. Bantuan perbaikan perumahan akibat bencana ;
c. Pemberdayaan masyarakat korban bencana melalui pelatihan di Kecamatan
Bruno, Kecamatan Bagelen dan Kecamatan Bener
d. Pada musim kemarau telah disalurkan / droping air bersih kepada
masyarakat di daerah rawan kekeringan sebanyak 704 tangki.

Sedangkan antisipasi daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana,


antara lain:
1. Melakukan pengkajian resiko bencana berupa pengkajian potensi kerugian
yang ditimbulkan akibat bencana yang mungkin terjadi yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
2. Menyusun rencana penanggulangan bencana berdasarkan hasil analisis resiko
bencana dan upaya penanggulangan bencana yang dijabarkan dalam program
kegiatan penanggulangan bencana.
3. Melakukan penyuluhan daerah rawan bencana kepada masyarakat.
4. Menyelenggarakan pelatihan SAR khusus di Markas Brimob dan Kolam Renang
Artha Tirta yang diikuti oleh SKPD terkait dan unsur yang terdiri dari TNI,
POLRI, Relawan (Tagana, Orari, Rapi, dan Komunitas Relawan lainnya)
5. Melakukan pemasangan alat sistem peringatan dini (early warning system)
yang berfungsi sebagai peringatan dini apabila terjadi bencana. Alat tersebut
terletak di Desa Kertojayan Kecamatan Grabag, Desa Keburuhan Kecamatan
Ngombol, Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi dan 3 (tiga) titik
pemasangan baru di Desa Girirejo Kecamatan Ngombol, Desa Pagak Kecamatan
Ngombol, Desa Jatikontal Kecamatan Purwodadi.
6. Melakukan pemetaan dan penyusunan konsep (grand design) relokasi
dikawasan bencana.
7. Pengadaan sarana yang mendukung kegiatan penanggulangan bencana baik
alam maupun non alam seperti mobil tangki air, baju tahan panas dan selang
damkar.
8. Melakukan koordinasi dengan masyarakat dan SKPD terkait untuk menghimpun
data kapasitas penanggulangan bencana (peralatan dan kesiagaan masyarakat)
dalam rangka pengerahan semua kapasitas yang dimiliki daerah apabila
sewaktu-waktu terjadi bencana.

D. Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum


Secara umum gangguan dalam bentuk konflik berbau SARA, anarkis, sparatisme
atau lainnya tidak terjadi diwilayah hukum Kabupaten Purworejo selama tahun
2014. Berbagai kejadian sebagai konsekuensi logis dari dinamisnya konteks sosial
ekonomi dan sosial politik yang berkembang dalam pengelolaan pemerintahan
daerah, dalam perkembangannya telah dilakukan antisipasi dengan gelar PAM.

V. LAIN-LAIN

Pada tahun 2014 lalu, sejumlah prestasi membanggakan berhasil diraih


Kabupaten Purworejo. Antara lain berhasil meraih kembali opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Predikat prestisius ini telah kita raih dua
tahun berturut-turut ini, tentu tak lepas dari kerja keras kita semua.
Kabupaten Purworejo juga berhasil meraih Anugerah Parahita Ekapraya
tingkat utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
karena dinilai telah memiliki komitmen dan mengimplementasikan strategi yang
terkait dengan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak di berbagai sektor pembangunan. Prestasi ini merupakan

18
peningkatan dari tahun sebelumnya yang meraih Anugerah Parahita Ekapraya
tingkat madya.
Disamping penghargaan kepada pemerintah daerah, berbagai penghargaan
lain juga diraih lembaga maupun putra-putri terbaik Kabupaten Purworejo, antara
lain:
A. Tingkat Nasional
1. Juara I Lomba Kompetensi Siswa (LKS) atas nama Firman Hidayat dari SMK
Negeri 1;
2. Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atas
nama Wahyudi SPt MSc, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Peternakan
Kelautan dan Perikanan (DPPKP);
3. Juara II Arsiparis Teladan atas nama Rita Umami dari Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah;
4. Juara III bidang studi biologi Olimpiade Sain Nasional (OSN) SMP, atas nama
Khoirunisa Rahma Handayani dari SMP Negeri 2.

B. Tingkat Provinsi Jawa Tengah


1. Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Penyuluh Pertanian Propinsi Jawa Tengah
atas nama Wahyudi SPt MSc, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Peternakan
Kelautan dan Perikanan (DPPKP);
2. Juara I Lomba Kompetensi Siswa (LKS) atas nama Amat Tohani dari SMK
Negeri 1;
3. Juara I Festival dan Lomba Seni Siswa (FLSN) atas nama Citra dan Manda
dari SD Negeri Bedug, Naura dan Sekar dari SD Negeri Semagung, serta Intan
dari SD Negeri Tlogokotes;
4. Juara I Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), atas nama Asifa
Kusumaning Dewi dari SMP Negeri 8;
5. Juara I Lomba Mendongeng bagi pengelola/ pendidik pos PAUD Tim
Penggerak PKK, atas nama Sri Suhesti dari Desa Tumenggungan Kecamatan
Ngombol;
6. Penyaji Terbaik II Parade Seni Budaya atas nama grup kuda kepang Turonggo
Seto dari Desa Jenarlor, 30 pelajar SMP 6 dan Sanggar Paguyuban Seni
Bagelen (Paseban);
7. Juara III Cabang Olah Raga Kidss Atletic putri Turbo Throwing Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD, atas nama Ningrum Winingsih dari SD
Negeri Gentan Kecamatan Kemiri;
8. Juara III Kejuaraan Kempo Junior antar pelajar II, atas nama Mambara
Sulistyowati dari SMK Kristen Penabur;
9. Juara III Kejuaraan Kempo Junior antar pelajar II, atas nama Zakariyas
Dutaramas Nasarani dari SMA Negeri 1;.
10. Juara III Kejuaraan Wushu Sanda, atas nama Panut Setiadi dari SMK Kristen
Penabur;
11. Juara III Vokal Grup Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) atas
nama lelompok vokal grup SMP Negeri 2;
12. Juara III Kempo Junior Antar Pelajar II Embu Berpasangan putri SD, dari SD
Maria;
13. Juara III Kempo Junior Antar Pelajar II Embu Berpasangan Putra SMA, dari
SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 6;
14. Juara III Kempo Junior Antar Pelajar II Embu Berpasangan Putri SD, dari SD
Negeri Ngupasan dan SD Maria.

Selain prestasi yang telah berhasil dicapai sebagaimana tersebut di atas,


masih banyak prestasi lain yang diraih Purworejo pada level atau rangking yang
lebih rendah. Namun kesemuanya tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita
semua, karena sedikit banyak prestasi tersebut turut mengharumkan nama daerah.
19

Anda mungkin juga menyukai