Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Doctor, Mathematician,
Egyptologist, Philosopher,
Linguist
L a h i r 1 3 J u n i 1 7 7 3
di Milverton, Somerset Inggris. Mening-
gal di London, Inggris, 10 Mei 1829 -The Last Man Who Knew Everything-
Education background
Turki, Perancis, Italia dan Eti-
opia. Ia mengikuti kuliah di
Contributions Universitas Edinburgh, lalu
pergi ke Jerman kemudian
1 Astigmatisme & Teori Tiga Warna
mendapat gelar dari Univer-
Pada tahun 1793 ia
sitas Gottingen pada umur
berhasil menjelaskan
23 tahun.
proses akomodasi pa-
da mata manusia. Ia
menemukan bahwa
lensa mata dapat
berubah bentuk men-
jadi pipih atau cembung, sesuai dengan jarak benda
yang dilihatnya. Pada tahun 1799 ia berpraktek dokter
di London, dan menemukan penyebab astigmatisma
(1801).
Teori lain yang dikemukakan oleh Thomas Young menyatakan manusia dapat melihat
warna karena di dalam retina mata manusia terdapat tiga reseptor warna yang masing-masing
peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Ia mengatakan bahwa warna-warna merah dan biru
adalah warna primer cahaya. Ketika mata menangkap warna, maka informasi yang ditangkap
mata tersebut dikirimkan ke otak, otak kemudian mengolahnya, sehingga manusia dapat menerima
informasi tersebut sebagai sensasi warna.
2 Hieroglif Mesir
4. Modulus Young
Modulus Young adalah ukuran kemampuan suatu
bahan untuk menahan perubahan panjang ketika
berada di bawah ketegangan atau kompresi. Disebut
sebagai modulus elastisitas. Modulus yang digunakan
untuk mengkarakterisasi bahan. Modulus Young adalah
bentuk spesifik dari hukum Hooke elastisitas. Modulus
The nature of light is a subject of no
Young, E, dapat dihitung dengan membagi tegangan
material importance to the
tarik oleh regangan tarik dalam batas elastisitas linier concerns of life or to the practice of
pada bagian dari kurva tegangan-regangan. the arts, but it is in many other
respects extremely interesting
LEGACY
-Thomas Young-
S
aran Young bahwa gelombang cahaya memiliki
Foto berwarna pertama (tahun 1877)
komponen transversal, disempurnakan oleh Fresnel,
yang penting dalam identifikasi cahaya sebagai
fenomena elektromagnetik oleh James Clerk Maxwell
pada 1860-an. Penjelasannya tentang penglihatan warna
meletakkan dasar untuk peneliti lainnya, termasuk Hermann
von Helmholtz dan Maxwell, yang kemudian menghasilkan
foto berwarna pertama dengan menggunakan filter untuk tiga
warna primer. Pencetakan warna juga berawal pada teori tiga
warna.