Aprisilia Herdipradita
3215133235
Jenis Teleskop
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Planetarium, Jakarta, pada hari Senin
tanggal 17 Oktober 2016, kami mempelajari beberapa jenis teleskop melalui media
powerpoint yang dibawakan oleh pembicara. Teleskop memiliki jenis yang beragam yang
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain :
Selain materi teleskop yang dipaparkan melalui media powerpoint, pembicara juga
membahas teleskop secara langsung dengan mendemonstrasikan salah satu koleksi teleskop
yang dimiliki oleh Planetarium, Jakarta. Teleskop yang kami pelajari secara langsung tersebut
berjenis teleskop refraktor ekuatorial, karena teropong yang digunakan pada teleskop
menggunakan lensa dan dapat mengikuti pergerakan benda langit. Nama teleskop tersebut
ialah Munting Equatorial Germany. Teleskop Munting Equatorial Germany ini diproduksi
oleh perusahaan asal Jepang dengan merk Vixen pada tahun 2005, namun Planetarium baru
mengoleksi teleskop tersebut pada tahun 2010.
Kalibrasi Teleskop
Sebelum menggunakan teleskop, kita harus mengkalibrasi teleskop tersebut terlebih
dahulu. Berikut ini cara mengkalibrasi teleskop Munting Equatorial Germany, yaitu :
1. Memasang tripot, pastikan bahwa tripot berdiri di lantai/alas yang datar.
2. Memasang mounting.
3. Mengarahkan bagian depan mounting ke utara atau selatan. Karena Planetarium terletak
di Jakarta dan Jakarta terletak di bumi bagian selatan maka bagian depan mounting
diarahkan kearah selatan.
4. Memasang teleskop utama serta finder.
5. Memasang bandul.
6. Memasang segala aksesoris teleskop, seperti kamera dan kabel.
7. Melakukan penyeimbangan, dengan mengatur bandul dan posisi teleskop utama.
8. Setelah seimbang, bagian depan teleskop utama diarahkan ke barat.
9. Menyalakan teleskop.
Soal
1. Sebuah teleskop bias memiliki lensa objektif dengan jarak fokus 100 cm dan lensa
okuler dengan jarak fokus 4 cm. Hitunglah pembesaran sudut dan panjang teleskop jika:
a) mata tanpa akomodasi
b) bayangan akhirnya berbentuk maya pada jarak 25 cm dari lensa okuler
Penyelesaian:
a) Untuk mata tanpa berakomodasi maka pembesarannya:
M = fob/fok
M = 100 cm/4 cm
M = 25 kali
L = fob + fok
L = 100 cm + 4 cm
L = 104 cm
Jadi, pembesaran sudut dan panjang teleskop jika mata tanpa akomodasi adalah 25
kali dan 104 cm.
b) Jika bayangan akhir berbentuk maya pada jarak 25 cm dari lensa okuler, maka s ok =
25 cm. Sekarang cari jarak benda dari lensa okuler (sok) yakni:
1/fok = 1/sok + 1/sok
1/4 = 1/sok + 1/ 25
1/sok = 1/4 + 1/25
1/sok = 25/100 + 4/100
1/sok = 29/100
sok = 100/29
sok = 3,45 cm
M = fok/sok
M = 100 cm/3,45 cm
M = 28,99 29 kali
L = fob + sok
L = 100 cm + 3,45 cm
L = 103,45 cm
Jadi, pembesaran sudut dan panjang teleskop jika bayangan akhirnya berbentuk
maya pada jarak 25 cm dari lensa okuler yakni 29 kali dan 103,45 cm.
2. Sebuah teropong yang jarak fokus lensa objektifnya 50 cm diarahkan ke pusat bulan.
Jika mata tidak berakomodasi diperoleh perbesaran 10 kali.
a) Berapa cm jarak fokus lensa okulernya?
b) Berapa cm panjang tubus teropong?
Penyelesaian:
a) M = fob/fok
10 = 50 cm/ fok
fok = 50/10
fok = 5 cm
b) L = fob + fok
L = 50 cm + 5 cm
L = 55 cm