TEKNOLOGI BENIH
UJI KEMURNIAN BENIH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Teknologi Benih
Disusun Oleh :
Nama : Dede Juliansyah
NIM : 4442141790
Kelas : 4 C Agroekoteknologi
Kelompok :7
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2016
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Pengertian Uji Kemurnian Benih........................................................... 3
2.2 Komponen-komponen Sample Benih.................................................... 3
2.3 Metode Uji Kemurnian Benih................................................................ 5
2.4 Rumus Perhitungan Uji Kemurnian Benih............................................ 6
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM......................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................. 7
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................... 7
3.3 Cara Kerja.............................................................................................. 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 8
4.1 Hasil....................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan............................................................................................ 9
BAB V PENUTUP...............................................................................................11
5.1 Kesimpulan............................................................................................11
5.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN ........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan untuk menelaah
tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih termasuk persentase berat
dari benih murni (pure seed), benih tanaman lain, benih varietas lain, biji-bijian
herba (weed seed), dankotoran-kotoran pada masa benih.
Adapun tujuan pengujian benih adalah untuk mengetahui mutu kualitas pada
suatu jenis benih dari kelompoknya. Benih bermutu merupakan benih berkualitas
yang memiliki standar mutu baik secara fisik, fisiologis, dan genetis yang berlaku
secara internasional yang ditetapkan oleh Internasional Seed Testing Association
(ISTA).
Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di
lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan
korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam
pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian
telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola
perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa
penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih.
Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan.
Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu
presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin
diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran (Kuswanto,
1997).
Pemurnian varietas dilaksanakan apabila dikhawatirkan suatu varietas yang
telah lama beredar sudah tidak murni lagi atau terkontaminasi, sehingga
karakteristiknya tidak sesuai lagi dengan deskripsi dari varietas tersebut. Dengan
demikian kegiatan pemurnian varietas merupakan suatu usaha pengembalian mutu
sesuai dengan keadaan varietas yang baku bagi varietas yang sudah lama dilepas,
atau kemantapan sifat-sifat unggul suatu varietas lokal yang belum dilepas, namun
sudah tersebar/digemari/dominan disuatu daerah.
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Uji Kemurnian Benih adalah
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengujian kemurnian benih
2. Mahasiswa mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam pengujian
kemurnian benih
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Menurut Pujiasmanto (2000), Benih murni adalah benih yang sesuai
dengan pernyataan pengirim atau secara dominan ditemukan di dalam contoh
benih termasuk benih-benih varietas lain dalam jenis tanaman tersebut. Misalnya :
a) Benih utuh, benih muda, benih berukuran kecil, benih mengkerut dan benih
tersebut masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud. Jika sudah berubah
karena adanya sclerotia, smutt balls atau metode balls maka termasuk dalam
kotoran benih.
c) Pecahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran semula. Khusus
untuk famili tertentu yang terkelupas kulit benihnya termasuk dalam kotoran
4) Kotoran
Berikutnya yaitu kotoran benih, menurut Sutakaria (1975), kotoran yang
dimaksud adalah semua bahan yang bukan biji termasuk semua pecahan biji yang
4
tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, spesies/varietas
lain maupun benih gulma. Kotoran yang biasa tercampur dalam benih adalah
tanah, pasir, kerikil, potongan bagian-bagian tanaman seperti sekam, jerami,
ranting, daun dan lain-lain.
5
Dari skema diatas dapat diketuhi bahwa pengambilan contoh benih dapat
dilakukan secara simplo yaitu dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya
satu kali, tetapi jika secara duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali
setengah berat contoh kerja. Setelah dilakukan pengabilan contoh kerja maka
dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat awal benih sebelum dilakukan
pengujian kemurnian
6
Penghitungan presentase kemurnian benih antara lain menghitung
persentase dari benih murni, persentase benih lain, dan persentase dari kotoran
benih.
Rumus perhitungan persentase adalah :
Persentase benih murni (BM) :
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN
7
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Cawan petri,
timbangan, dan penggaris. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih kacang
hijau, benih kacang kedelai, benih kacang tanah, benih kacang panjang, benih
jagung hibrida, benih padi, label, dan kertas alumunium.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Nama Benih % BM %BTL %KB
1 Kacang Panjang 95,3% 4,3% 0,4%
2 Kacang Hijau 14,3/15,16x100%= 3,6% 2,1%
94,3%
3 Kacang Tanah 14,1/14,66x100%= 1,8% 1,9%
96,3%
4 Kacang Kedelai 13,8/14.94x100%= 0,6% 6,9%
92,5%
8
4.2 Pembahasan
Dari praktikum Uji Kemurnian Benih yang telah kami lakukan, bahan yang
telah dibawa untuk diuji kemurnian benihnya adalah benih kacang hijau, kacang
tanah, kacang kedelai, dan kacang panjang. Pengujian kemurnian benih
merupakan kegiatan-kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik
komponen-komponen benih termasuk persentase berat dari benih murni (pure
seed), benih tanaman lain, benih varietas lain, biji-bijian herba (weed seed),
dankotoran-kotoran pada masa benih.
Penghitungan presentase kemurnian benih antara lain menghitung
persentase dari benih murni(total benih murni/total benih*100%), persentase
benih lain(total benih lain/total benih*100%), dan persentase dari kotoran
benih(total kotoran benih/total benih*100%).
Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), persyaratan mutu di
laboratorium meliputi Kadar air dengan batas maksimum 13,0%, Benih murni
dengan batas minimum 95,0%, Daya berkecambah/daya tumbuh dengan batas
9
minimum 80,0%, Kotoran benih dengan batas maksimum 2,0%, Biji benih
tanaman lain 0,0%, Biji gulma 0,0%.
Dari tabel hasil diatas diketahui bahwa pada sampel benih kacang panjang,
persentase benih murni adalah 95,3%, benih tanaman lain 4,3%, dan kotoran
benih 0,4%. Berdasarkan literatur yang kami gunakan, karena persentase benih
murni 95,3 % < 98 %, persentase benih tanaman lai 4,3% > 2%, persentase
kotoran benih 0,4% > 0,0% ,maka sampel benih kacang panjang yang diuji cukup
bagus karena kemurnian benihnya lebih dari 95%. meskipun kandungan benih
tanaman lain dan kandungan kotoran benih melebihi batas normal
Sedangkan pada sampel benih kacang hijau, dari tabel hasil diatas diketahui
bahwa pada sampel benih kacang hijau, persentase benih murni adalah 94,3%,
benih tanaman lain 3,6%, dan kotoran benih 2,1%. Berdasarkan literatur yang
kami gunakan, karena persentase benih murni 94,3 % < 98 %, persentase benih
tanaman lai 3,6% > 2%, persentase kotoran benih 2,1% > 0,0% ,maka sampel
benih kacang hijau yang diuji tidak memenuhi standar. Karena kemurnian
benihnya kurang dari 95%
Sedangkan pada sampel benih kacang tanah, dari tabel hasil diatas diketahui
bahwa pada sampel benih kacang tanah, persentase benih murni adalah 96,3%,
benih tanaman lain 1,8%, dan kotoran benih 1,9%. Berdasarkan literatur yang
kami gunakan, karena persentase benih murni 96,3 % > 95 %, persentase benih
tanaman lain 1,9% > 2%, persentase kotoran benih 1,9% > 0,0% ,maka sampel
benih kacang tanah yang diuji cukup baik. Karena kemurnian benihnya lebih dari
95%, meskipun kandungan benih tanaman lain dan kandungan kotoran benih
melebihi batas normal.
Sedangkan pada sampel benih kacang kedelai, dari tabel hasil diatas
diketahui bahwa pada sampel benih kacang kedelai, persentase benih murni
adalah 92,5%, benih tanaman lain 0,6%, dan kotoran benih 6,9%. Berdasarkan
literatur yang kami gunakan, karena persentase benih murni 92,5 % < 95 %,
persentase benih tanaman lai 0,6% < 2%, persentase kotoran benih 6,9% >
0,0% ,maka sampel benih kacang kedelai yang diuji tidak memenuhi standar.
10
Karena kemurnian benihnya kurang dari 95%, meskipun kandungan benih
tanaman lain kurang dari batas maksimal
Dari berbagai jenis sampel benih yang kami uji, sampel benih yang kami
anggap memenuhi standar/cukup baik adalah benih kacang panjang dan benih
kacang tanah, karena kandungan benih murninya lebih dari 95%, sedangkan untuk
benih kacang hijau dan kacang kedelai tidak memenuhi standar karena kandungan
benih murninya kurang dari 95%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Uji Kemurnian Benih yang telah kami lakukan, kesimpulan
yang didapat adalah bahwa Pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan-
kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih
termasuk persentase berat dari benih murni (pure seed), benih tanaman lain, benih
varietas lain, biji-bijian herba (weed seed), dankotoran-kotoran pada masa benih.
Penghitungan presentase kemurnian benih antara lain menghitung persentase dari
benih murni(total benih murni/total benih*100%), persentase benih lain(total
benih lain/total benih*100%), dan persentase dari kotoran benih(total kotoran
benih/total benih*100%). Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN),
persyaratan mutu di laboratorium meliputi Kadar air dengan batas maksimum
11
13,0%, Benih murni dengan batas minimum 95,0%, Daya berkecambah/daya
tumbuh dengan batas minimum 80,0%, Kotoran benih dengan batas maksimum
2,0%, Biji benih tanaman lain 0,0%, Biji gulma 0,0%.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah agar praktikan
terlebih dahulu mempelajari tentang praktikum yang akan dilakukan, sehingga
para praktikan tidak bingung mengenai praktikum yang sedang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
12
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada
University Press : Yogyakarta
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cet. 13. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta.
Chanan, M. 2004. Pengaruh Masa Simpan Benih Terhadap Viabilitas Leda
(Eucalyptus deglupta Blume). J. Tropika 11 (2) : 215 220
Sukarman dan M. Hasanah. 2005. Perbaikan mutu Benih Aneka Tanaman
Perkebunan Melalui Cara Panen dan Penangan Benih. Jurnal Litbang
Pertanian. 22(1) : 16-23.
LAMPIRAN
13
Contoh Benih yang diuji Contoh Kotoran Contoh
Benih Tanaman Lain
14
15