522bdcb76945dmakalah HAN B - 2
522bdcb76945dmakalah HAN B - 2
ADMINISTRASI NEGARA
MAKALAH
Oleh :
KELOMPOK II
FAKULTAS HUKUM
JAWA TIMUR
SURABAYA
2013
1
TIM PENYUSUN
MEIRICHA SEKARAYU
(1271010002)
(1271010076)
(1271010079)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Kedudukan dan Ruang Lingkup HAN dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... 1
TIM PENYUSUN.......................................................................................... 2
KATA PENGANTAR..................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 5
2. Perumusan Masalah.................................................................... 5
3. Tujuan......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 6
1. Kesimpulan..................................................................................12
2. Saran...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini dengan tujuan agar kita dapat mengetahui bagaimana
kedudukan Hukum Administrasi Negara itu sendiri dan apa saja yang menjadi ruang
lingkup dari Hukum Administrasi Negara .
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara mengenai pengertian dari Hukum Adminisrasi Negara (HAN), yang dalam
kamus besar bahasa Indonesia berarti : usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan
serta penerapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Jika
memahamiadministrasi secara sempit, maka hanya akan terbatas pada cakupan tulis-
menulis, cata-mencatat, surat-menyurat, serta penyimpanan dan pengurusan masalah yang
hanya bersifat teknis pada tata usaha saja. Dalam pengertian sempit ini maka administrasi
adalah tata usaha. Padahal tata usaha hanya merupakan sebagian dari kegiatan administrasi.
Sementara administrasi yang dimaksud dalam HAN mempunyai makna yang luas seperti
yang diungkapkan oleh Leonard D. White dalam buku Introduction to the Study of Public
Administration, ia mendefinisikan administrasi sebagai suatu proses yang pada umumnya
terdapat pada semua kelompok, Negara atau swasta, sipil atau militer, usaha besar ataupun
kecil.
Istilah Hukum Administrasi Negara dikenal dalam berbagai literature dengan
sebutan Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Pemerintahan, Administratief Recht,
Bestuursrecht (Belanda), Administrative Law (Iinggris), dan Droit Administratief (Perancis).
Semua istilah tersebut memberikan makna sebagai seperangkat aturan hukum yang
menyangkut hubungan hukum antara pemerintah dengan rakyat (individual/badan hukum
perdata) berkenaan dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Hukum administrasi Negara merupakan salah satu cabang ilmu atau bagian dari
hukum yang khusus. Dalam studi ilmu administrassi, Hukum Administrassi Negara (HAN)
merupaka bahasan khusus tentang salah satu aspek dari administrasi, yakni bahasan
mengenai aspek hukum dari administrasi Negara. Sementara itu, ditingkat PBB dan
kesarjanaan internasional, HAN diklasifikasikan baik dalam golongan ilmu-ilmu hukuam
maupun dalam ilmu-ilmu administrasi. Menurut isinya dapat dibagi menjaddi hukum privat
dan hukum public.
Hukum yang mengatur sebagian lapangan pekerjaan administrasi Negara
(pemerintah)merupakan hukum administrasi Negara. Bagian lain dari lapangan pekerjaan
administrasi Negara diatur dalam hukum tata Negara, hukum privat, dan sebagainya.
6
Dengan demikian HAN itu merupakan bagian dari hukum public karena berisi peraturan
yang berkaitan dengan masalah-masalah umum (kolektip). Akan halnya kepentingan umum
itu yang dimaksutkan adalah kepentingan nasional (bangsa), masyarakat dan Negara.
7
3. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata
Hukum perdata adalah suatu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan
antara individu-individu dalam masyarakat, antara orang yang satu dengan orang yang
lain, serta antara badan hukum yang satu dengan yang lain.hukum perdata disebut
pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan hukum public.Jadi dalam hal ini
HAN berbeda dengan hukum perdata yang lebih mengatur hubungan anatara
penduduk atau warga Negara sehari-hari dll.maka HAN merupakan hukum khusus
tentang organisasi Negara, dan hukum perdata sebagai hukum umum.
Terjadinya hubungan antara HAN dengan hukum perdata apabila :
a. Kaidah-kaidah hukum perdata kemudian juga diadopsi menjadi kaidah HAN.
b. Badan administrasi Negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasai oleh
hukum perdata.
c. Suatu kasus apabila dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi Negara,
maka kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum administrasi
Negara.
8
a. Sturen merupakan suatu kegiatan kontinu. Kekuasaan pemerintahan dalam hal
menerbitkan ijin mendirikan bangunan misalnya, tidaklah berhenti dengan
diterrbitkannya izin. Kekuasaan pemerintahan senantiasa mengawasi agar izin
tersebut digunakan dan ditaati. Apabila tidak sesuai dengan dengan izin yang
diterbitkan, pemerintah akan menggunakan kekuasaan penegakan hukum berupa
penertiban yang mgkin berupa tindakan pembongkaran bangunan yang tidak sesuai.
b. Sturen berkaitan dengan penggunaan kekuasaan. Konsep kekuasaan adalah konsep
hukum public. Sebagi konsep hukum public, penggunaan kekuasaan harus
dilandaskan asas-asas Negara hukum, asas demikrasi, dan asas instrumental.
c. Sturen menunjukan lapangan diluar legislative dan yudisial. Lapangan ini lebih luas
dari sekedar lapangan eksekutif semata. Disamping itu sturen senantiasa diarahkan
kepada suatu tujuan (doelgerichte).
Meskipun secara umum dianut definisi negative tentang perintahan, yaitu sebagai suatu
aktivitas diluar perundangan, maupun tindakan hukum dalam bidang legislasi, misalnya
dalam hal pembuatan undang-undang organic dan pembuatan berbagai peraturan pelaksaan
lainnya, dan juga bertindak dalam bidang penelesaian perselisihan, misalnya dalam
penyelesaian hukum melalui upaya administrasi dan dalam hal penegakan hukum
administrasi atau pada penerapan sanksi-sanksi addminisrasi, yang semuanya itu menjadi
objek kajian hukum administrasi Negara.
Hal tersebut menunjukan bahwa kekuasaan pemerintahan yang menjadi obyek kajian
hukum administrassi Negara ini demikian luass. Oleh karena itu, tidak mudah menentukan
ruang lingkup hukum administrasi Negara. Disamping itu, kesukaran menentukan ruang
lingkup hukum administrai negaraa ini disebabkan pula oeleh beberapa factor , yaitu :
9
Karena factor-faktor inilah yang menyebabkan Hukum Administrasi Negara tidak dapat
dikodifikasikan.
Menurut C.J.N Versteden, berbeda dengan hukum perdata dan hukum pidana, HAN
tidak dapat dikodifikasi. Dengan kata lain, keseluruhan atau sebagaian besar tidak dapat
dikumpulkan dalam satu kitab undang-undang umum. Keanekaragaman dan perkembangan
yang pesat dari hukumadministrassi ini membuat kodifikasi umum itu tidak memungkinkan.
a. HAN heteronom yang bersumber pada UUD, TAP MPR, dan UU adalah hukum yang
mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrassi Negara.
b. HAN otonom adalah hukum operasioanal yang diciptakanpemerintah dan administrasi
Negara.
Sementara itu, penulis HAN lain, membagi bidang HAN menjadi HAN umum (algemeen
deel) berkenaan ddengan peraturan-peraturan umum mengenai tindakan hukum dan
hubungan hukum administrassi atau peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip yang berlaku
unatuk semua bidang hukum administrasi, dalam arti tidak terikat pada bidang tertentu. Dan
HAN khusus (bijzonder deel) adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang-
bidang tertentu seperti peraturan tentang tata ruang, peraturan tentang kepegawaian, peraturan
tentang pertanahan, peraturan tentang kesehatan, peraturan tentang perpajakan, dan
sebaginya.
Adanya perbedaan bidang hukum administrasi khusus merupakan hal yang logis dan
wajar mengingat masing-masaing Negara dihadapkan pada perbedaan sosio kulturan, politik,
sistem pemerintahan, dan sebagainya.Di Indonesia, hukum HAN khusus ini telah terhipun
dalam Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia.
Dari pemaparan beberapa pendapat sajana diatas, dapatlah disebutkan bahwa hukum
administrasi adalah hukum yang berkenaan dengan pemerintahan dalam arti sempit yaitu
hukum yang cakupannya secara garis besar mengatur hal-hal antara lain :
10
c. Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan atau penggunaan kewenangan
pemerintahan itu;
d. Penegakan hukum dan penerapan sanksi-sanksi dalam bidang pemerintahan.
Sehubungan dengan adanya hukum administrasi tertulis, ang tertuang dalam berbagai
peraturan perundang-undangan, dan hukum administrassi tidak tertulis, yang lazin disebut
asas-asas umum pemerintahan yang layak; keberadaandan sasaran dari hukum
administrasiadalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur tentang tugas dan
kewenangan pemerintah dalam berbagai dimensi sehingga tercipta penyelenggaraan
pemerintah dan kemasyarakatan yang baik dalam suatu Negara hukum. Dengan demikian,
keberadaan hukum administrasi Negara dalam suatu Negara hukum merupakan condition
sine quanon.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari hukum public, oleh karena itu
demi untuk kepentingan bangsa dan Negara kepentingan umum harus didahulukan. Maka
dari itu juga HAN tidapat dikodifikasikan karena dengan seiring perkembangan tugas-
tugas pemerintahan dan kemasyarakatan yang terus menyesuaikan. Keseluruhan dari
jabatan-jabatan didalam suatu Negara mempunyai tugas dan wewenang politik dan
pemerintahan. Apa saja yang dijalankan pemerintah dalah tugas Negara yang merupakan
tanggung jawab daripada alat-alat negarapemerintahan. HAN adalah hukum mengenai
pemerintah/eksekutif didalam kedudukannya, tugas-tugasnya, fungsi, dan wewenangnya
sebagai administrator Negara.
3.2. SARAN
Kami menyadari di dalam makalah ini dengan judul Kedudukan dan Ruang Lingkup
Hukum Administrasi Negara masih banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara (Jakarta, Rajawali Pers, 2011, Cet Ke-6).
Syahrizal, Darda. Hukum Administrasi Negara & Pengadilan Tata Usaha Negara
(Yogyakarta, Pustaka Yustisia, 2011)
13