NIM : 151710101086
Kelas : THP B
CHAPTER 7
1. What is HACCP?
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu suatu sistem kontrol
dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi
titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP
merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk
menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang
dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman
bagi konsumen.
2. What is a hazard?
Bahaya adalah suatu keadaan yang dapat mengakibatkan suatu kerusakan, baik
pada manusia maupun pada produk pangan. Segala sesuatu sangan rentan
terhadap bahaya, terutama pada makanan yang mudah rusak atau terserang oleh
bakteri.
8. What is monitoring?
Pemantauan (monitoring) adalah suatu rangkaian perencanaan dari pengamatan
atau pengukuran yang digunkan untuk menilai apakah CCP tetap terkontrol dan
untuk membuat catatan yang akurat dan dapat diguanakan untuk verifikasi
selanjutnya. Pemantauan ini ditetapkan untuk mengevaluasi efektivitas.
1. What is quality?
Kualitas merupakan tingkat penerimaan terhadap suatu produk atau jasa.
Penerimaan pelanggan terhadap produk tersebut tergantung kesempurnaan dan
kesesuaian karakteristik produk terhadap persyaratan yang telah ditentukan.
Komponen karakteristik dari kualitas dapat diukur dan dikontrol serta dapat
memenuhi dan mampu memuaskan pelanggan.
4. What is SQC?
Pengendalian kualitas statistik merupakan aplikasi statistik dalam pengendalian
proses. Statistical Quality Control (pengendalian kualitas statistik) adalah alat
bantu manajemen untuk menjamin kualitas (QA). Pengujian statistik diperlukan
untuk menyelesaikan masalah. Dalam Statistical Quality Control teknik-teknik
statistik diaplikasikan guna memeriksa dan menguji data untuk menentukan
standar dan mengecek kesesuaian produk terhadap persyaratan. Dalam sanitasi,
SQC dapat digunakan dalam mengontrol proses misalnya kebersihan pengemasan
dan pengolahan dalam satu periode produksi apakah mengalami masalah atau
tidak.
5. What is CUSUM?
CUSUM (Cumulative Sum) merupakan peta kendali atau grafik yang
digunakan untuk mendeteksi perubahan perubahan kecil. Grafik cusum ini
memberikan hasil perubahan data yang lebih akurat, dapat mendekteksi lebih
cepat dan mengoreksi adanya penyimpangan.
3. What is emulsification?
Proses emulsi adalah proses dimana bahan yang tidak larut atau tidak dapat
menyatu dengan air dapat menyatu karena adanya interaksi dengan sabun sebagai
bahan penyatunya.
7. What is sequestrant ?
Sebuah bahan anorganik yang dicampur dengan senyawa pemberuntuk
mencegah pengendapan garam tidak stabil yang berkontribusi terhadap
pengkerasan air. Garam yang tidak stabil akan memecah senyawa alkali pada suhu
tinggi. Kebanyakan pembersih senyawa alakali lebih efektif pada suhu tinggi,
namun pembersihan suhu tinggi dapat pengendapan kalsium dan magnesium
karbonat, biasanya disebut kerak air. Sequestrant adalah bahan kimia yang
mengikat ion kalsium dan magnesium dalam larutan untuk mencegah ion dari
pembentukan endapan dengan deterjen pembersih, yang mengakibatkan
pengendapan.
8. What is builder?
Builder adalah komponen senyawa yang terdapat dalam detergen pembersih
yang dapat meningkatkan efektivitas senyawa pembersih dengan cara
mengendalikan sifat larutan pembersih yang cenderung mengurangi
keefektifitasanya. Contoh builder adalah pospat.
10. Which two acid cleaning compounds are considered to be among the safest to
use?
Ada dua jenis senyawa asam yang digunakan pembersih, yaitu senyawa sam
organaik dan senyawa asam anaorganik. Berdasarkan kedua jenis senyawa asam
tersebut, senyawa asam yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
subjek(manusia) dan lingkungan dalam pengolahan panagan adalah senyawa
organik. Senyawa asam organik, seperti sitrat, tartarat, sulfamic, dan asam
glukonat dapat dibilas dengan mudah, dan tidak korosif atau menyebabkan iritasi
pada kulit.
12. What three words state a rule of thumb in cleaning compound solutions?
like cleans like. Yang bermakna bahwa dalam membersihkan kotoran harus
dipilih bahan pembersih yang sesuai dengan kotorannya. Kotoran yang
mengandung asam dibersihkan dengan bahan pembersih asam dan kotoran yang
mengandung alkali dibesihkan dengan senyawa alkali.
13. What are the three steps in soil removal during cleaning?
Pertama
Pemisahan kotoran dari permukaan, material, atau peralatan yang akan
dibersihkan. Pemisahan kotoran dapat terjadi dengan cara mekanik menggunakan
air bertekanan tinggi, uap, udara, dan tekanan; melalui perubahan sifat kimia
tanah atau tanpa perubahan sifat kimia. Kotoran dan Permukaan harus benar-
benar basah agar membantu dalam memisahkan tanah dari permukaan.
Kedua
Dispersi kotoran pada larutan pembersih. Dispersi adalah pengenceran kotoran
dalam larutan pembersih. Kotoran yang larut dalam larutan pembersih tersebar
jika pengenceran memadai media pembersih yang dipertahankan dan jika batas
kelarutan kotoran di media tidak terlampaui. Penggunaan larutan pembersih segar
atau larutan pengenceran yang terus-menerus terdispersi dengan larutan segar
akan meningkatkan dispersi.
14. What substitutes are being used for laundry detergents compounded with
phosphates?
Beberapa pengganti fosfat disetujui untuk digunakan, seperti karbonat dan
sitrat kurang dapat diterima. Cairan Builder dan bubuk phosphate lebih efektif
dalam menghilangkan kotoran dan daripada retensi putih sehingga terbentuknya
bubuk karbonat. Deterjen, meskipun lebih murah, cenderung memberikan hasil
yang kurang dapat diterima karena adanya penumpukan kotoran pada bahan yang
dicuci dan pada bagian-bagian dari mesin cuci.