Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Perdagangan Internasional
Dengan adanya increasing returns to scale, yaitu penurunan biaya pada skala
produksi yang besar, artinya proses produksi cenderung memiliki biaya produksi
rata-rata yang lebih rendah ketika volume produksi ditingkatkan. Produksi yang
dihasilkan selanjutnya akan dijual ke pasar global.
Iptek antara negara satu dengan negara lainnya akan menyebabkan perbedaan
jenis barang yang dihasilkan. Negara-negara yang ipteknya sudah lebih maju akan
cenderung menghasilkan lebih banyak barang-barang industri, sedangkan negara-
negara yang ipteknya masih belum maju atau terbatas akan lebih banyak
memproduksi barang-barang agraris.
b.) dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan
internasional (gains from trade),
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. ia mengemukakan bahwa negara akan
makrnur apibila mampu mengembangkan produksinya melalui perdagangan. Agar
produksinya meningkat perlu adanya pembagian kerja internasiona! dalam
rnenghasilkan barang.
Teori ini dikemukakan oleh J.S. Miil, yaitu mencari keseimbangan pertukaran antar
dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukaranya atau menentukan
dasar tukar dalam negeri.
1.) Penumpukan logam mutia (emas) karena logam mulia dapat memperkuat posisi
suatu negara dalam pembangunan ekonomi.
2.) Politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas nilai
impor sehingga neraca perdangan surplus atau aktif.
d.) perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga
ahli/laba, tabungan, dan investasi.
1. Neraca Perdagangan
Neraca perdangan adalah suatu daftar yang mencatat besarnya barang yang
diekspor dan yang diimpor dari suatu negara pada waktu tertentu.
Dalam perdagangan intemasional jika suatu barang ditukar dengan barang lain
akan dapat dibandingkan dengan nilai tukar. Nilai tukar adalah harga. Adapun
kegiatan perdagangan internasioanal menimbulkan hak dan kewajiban yang disebut
pembayaran internasional. Perbandingan nilai mata uang dinamakan kurs, sehingga
ada dua kurs yaitu kurs jual dan kurs beli.
1.) Kurs letap (fixed exchange rate) adalah penetapan kurs ditentukan oleh
pemerintah, di mana kurs yang berlaku sesuai dengan kurs yang ditetapkannya.
2.) Kurs mengambang (floating exchange), adalah kurs dibiarkan fluktuasi bergerak
sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran.
3.) Kurs stabil (stabil exchange rafe) adalah kurs yang dibiarkan oleh pemerintah
sedikit menyimpang dari ketentuan yang ada.
4.) Multiple kurs adalah kurs yang berlaku di atas atau di bawah kurs yang sudah
diletapkan oleh pemerintah. Jika kita menjual valuta asing, maka kurs yang
digunakan kurs beli, sebaliknya jika kita membeli yang digunakan kurs jual.
b. Sistem kurs valuta asing
Sistem kurs valuta asing yang dipergunakan dalam pembayaran sebagai berikut:
1) Sistem standar emas atau sistem kurs tetap yang digunakan di Indonesia tahun
1870, di mana masing-masing uang memiliki kandungan emas tertentu.
2) Sistem kurs mengambang atau kurs bebas (floating) yaitu suatu sistem devisa di
mana kurs mata uang dengan mata uang lain dibiarkan untuk ditentukan secara
bebas oleh kekuatan pasar.
3) Sistem kurs tambatan (bretton woods system) yaitu sistem yang digunakan di
dalam negeri tidak dikaitkan secara langsung dengan emas. Kurs valas ditetapkan
oleh pemerintah, tetapi kuota valas tidak diberlakukan.
4) Letter of credit (L/C) adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
importir di mana bank menyetujui dan membayar melalui wesel yang ditarik oleh
ekspotir.
5) Commercial bill of exchange (wesel) adalah cara pembayaran yang ditulis oleh
penjual (ekspotir) yang berisi perintah kepada pembeli (importir) untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu.
6) Cable order (transfer telegrefik) adalah cara pembayaran yang dilakukan oleh
bank A kepada bank B yang di luar negeri untuk membayar dana dari rekening
masing-masing L/C.
a) L/C biasa yaitu importir bisa langsung membayar sesuai dengan harga barang
melalui bank yang ditunjuk.
b) Industrial L/C yaitu impor barang industri secara cepat dan tidak dipakai untuk
konsumsi.
c) Red clause L/C yaitu L/C kepada eksportir sebelum menghafalkan barang-parang
yang akan dikirim.
d) Merchant L/C adalah seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu
dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
e) Usance L/C adalah L/C berjangka, apabila salah satu importir atau eksportir
melakukan transaksi perdagangan dengan menggunakan jasa perbankan, maka
dapat dilakukan dengan sistem pembayaran L/C berjangka. Jasa perbankan tersebut
berupa pembukuan L/C oleh bank atas perintah Pihak pembeli.
2. Neraca Pembayaran
1.) Neraca perdagangan, yaitu suatu catatan tentang semua transaksi ekspor dan
impor barang. Transaksi impor menimbulkan transaksi debit, sedangkan transaksi
ekspor menimbulkan transaksi-kredit.
2.) Neraca jasa adalah neraca yang menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan
suatu negara untuk luar negeri positif, sedangkan yang diterima dari luar negeri
negatif.
Contoh; positif pesawat Garuda yang membawa penumpang asing dari luar negeri
negatif Ani liburan ke luar negeri dengan menumpang pesawat Singapura.
3.) Neraca hasil modal, yaitu suatu neraca yang mencatat semua pembayaran dan
penerimaan bunga dividen, upah tenaga asing, serta hadiah-hadiah dari negara
lain. Nomor 1, 2, dan 3 disebut neraca berjalan (current account).
4.) Neraca lintas modal (capital account) adalah neraca yang mencakup seluruh lalu
lintas pembayaran melalui bank dengan segala pinjaman yang diterima dari luar
negeri, maupun diberikan kepada luar negara baik dari sektor pemerintah maupun
swasta.
5.) Neraca lalu lintas moneter (monetary accoount) yaitu neraca yang
memperlihatkan perubahan-perubahan cadangan devisa suatu negara. Cadangan
itu dapat berupa emas atau valuta asing.
6.) Penanaman modal langsung yaitu transaksi yang berhubungan dengan jual beli
saham atau perusahaan yang dilakukan oleh penduduk negara lain. Apabila terjadi
pembelian maka pos direct investment penjualan maka di pos kredit.
Kebaikan utang luar negeri bagi Indonesia adalah, antara lain sebagai berikut.
Keburukan utang luar negri bagi indonesia adalah antara lain sebagai berikut:
2. Devaluasi yang dilakukan oleh negara lain akan menurunkan nilai mata uang
rupiah
5. Pinjaman negara Indonesia dalam waktu lama suku bunga rendah, tetapi
sudah mewariskan semangat berutang dan utang kepada anak cucu di massa yang
akan datang.
a. Tarif
Tarif dalah pajak untuk komoditas impor. Tarif akan diberlakukan bila
harga pasar internasional lebih rnahal daripada harga domestik atau dalam negeri.
Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk lokal atau dalam negeri. Hal ini
dikarenakan dengan tarif, harga barang impor menjadi mahal. Tarif merupakan jenis
penghambat impor yang paling banyak digunakan, karena tarif tidak hanya
melindungi industri dalam negeri, tapi dapat juga digunakan untuk menambah
pendapatan pemerintah dari perpajakan. Pajak atas barang impor biasanya tertulis
dafam bentuk pernyataan surat keputusan (SK)atau undang-undang.
Oleh karena itu, setiap importir dapat mempelajarinya sebelum mengimpor suatu
barang. Umumnya tarif dikenakan secara khusus berdasarkan persentase dari nilai
barang impor. Dalam cara pemungutaan tarif dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu
sebagai berikut.
1) Tarif ad valorem, yaitu pajak impor nilainya dinyatakan dalam persentase atas
nilai (harga) barang yang diimpor. Tarif ad valorem bersifat proporsional, artinya
besarnya tarif berubahubah secara proporsisnal mengikuti perubahan harga impor.
Jadi persentase tarifnya tetap tidak berubah (terkecuali diubah oleh pemerintah).
Misalnya, pajak impor untuk sepatu sebesar 10%. Ini berarti setiap rupiah nilai
sepatu yang diimpor harus membayar pajak impor 10%.
2) Tarif spesifik, yaitu besarnya tarif ditentukan atas dasar ukuran atau jumlah
fisik. Sistem tarif ini bersifat regresif, artinya makin tinggi harga dari barang impor
tersebut tarifnya terasa makin ringan.
b. Kouta
1) Kuota absolut atau unilateral, yaitu kuota yang ditentukan sendiri oleh suatu
negara tanpa harus ada persetujuan dengan negara lain.
2) Kuota bilateral, yaitu kuota yang jumlahnya ditentukan atas dasar perjanjian
antara negara importir dan negara eksportir.
4) Mixing quota, yaitu kuota yang dikenakan pada impor bahan baku tertentu di
dalam negeri.
d. Larangan Ekspor
e. Larangan Impor
f. Diskriminasi Harga/Dumping
D. DEVISA
1. Pengertian Devisa
Devisa adalah semua barang yang dapat dipakai seagai alat pembayaran
antarnegara serta dapat diterima oleh dunia internasioral. Devisa dapat berupa
wesel asing, cek, valuta asing, emas batangan, surat-surat berharga, dan
sebagainya.
2. Sumber Devisa
b. Penyelenggaraan jasa.
c. Pariwisata.
.
d. Kiriman uang asing dari orang Indonesia yang bekerja di luar negeri.
a. Cadangan devisa resmi, yaitu cadangan devisa milik negara yang dikelola,
dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank Indonesia.
b. Cadangan devisa nasional, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perseorangan,
badan, atau lembaga perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan
nasional.
3. Tujuan Penggunaan Devisa