Term Paper MIK
Term Paper MIK
TERM PAPER
MANAJEMEN INFORMASI KORPORAT
KELOMPOK 2:
Candra Pelita Setiyono (1506706471)
Yutta Natasia (1506706830)
Andri Nur Rahmadi (1506706383)
Ruby Cahyono (1506706723)
Joshua Rocky Tuahta Purba (1506706566)
i Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
ii Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Latar Belakang
1 Universitas Indonesia
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan
membentuk koperasi, model bisnis perusahaan ridesharing ini menjadi
seperti pengelola transportasi konvensional, dimana dilakukan
pengelolaan terhadap armada dan pengemudi. Hal ini membuat model
bisnis perusahaan menjadi lebih rumit.
Permasalahan
2 Universitas Indonesia
berlaku dan koperasi dapat menjadi wadah bagi mobil pribadi, yang
memiliki plat berwarna hitam. Cara ini merupakan salah satu solusi dari
permasalahan yang ada saat ini (Widiartanto, 2016). Namun dengan
membentuk koperasi, model bisnis perusahaan ridesharing ini akan
menjadi seperti pengelola transportasi konvensional, karena harus
mengelola armada dan pengemudi. Bentuk model bisnis crowdsourcing
yang dianut oleh perusahaan ridesharing tidak sesuai lagi dengan definisi
dari crowdsourcing, dimana terdapat proses mengalihdayakan suatu
pekerjaan ke jaringan yang lebih besar. Oleh sebab itu diperlukan
perubahan terhadap model bisnis yang dimiliki oleh perusahaan
ridesharing ini untuk menyesuaikan dengan kondisi eksternal bisnis.
Usulan Pemecahan
3 Universitas Indonesia
3. Penelitian ini tidak membahas biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan
ridesharing untuk menerapkan solusi yang diusulkan.
Berikut adalah alur pemikiran dari penelitian ini:
Regulasi
Teknologi Peran
Informasi Koperasi
PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang pengertian model bisnis
crowdsourcing, pengertian real-time ridesharing, hubungan perusahaan
ridesharing dan Koperasi serta aturan regulasi dari pemerintah, virtual
integration antara perusahaan ridesharing dan koperasi, dan analisis
model bisnis virtual integration.
4 Universitas Indonesia
Menurut Howe (2008), crowdsourcing adalah suatu tindakan
perusahaan atau lembaga yang mengambil alih fungsi yang dahulu
dikerjakan oleh karyawan dan mengalih-dayakan fungsi tersebut ke
jaringan lain yang besar melalui panggilan terbuka. Menurut Grier (2013),
terdapat beberapa elemen yang berkontribusi dalam melakukan
crowdsourcing, yaitu:
5 Universitas Indonesia
3. Crowdsourcing merupakan bentuk model yang fleksibel.
Crowdsourcing memperbolehkan crowdsourcer untuk mengikuti tren
yang ada di pasar. Crowdsourcing merupakan suatu bentuk model
yang mengganti struktur organisasi yang kaku dengan proses yang
lebih sederhana dan fleksibel.
Crowdsourcing dapat meningkatkan kapabilitas dan membukakan
jalan pada ketrampilan dan kemampuan yang baru. Menurut Grier (2013)
ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari crowdsourcing, yaitu:
1. Pada bisnis skala kecil: crowdsourcing dapat meningkatkan kapabiltas
tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Misalnya dapat
memperkerjakan seorang profesional tanpa kontrak penuh waktu, bisa
disesuaikan dengan proyek yang ada.
2. Pada bisnis skala besar: crowdsourcing dapat digunakan untuk
mengurangi biaya pegawai, dengan cara mengalihdayakan pekerjaan
yang sifatnya umum.
3. Pada organisasi non-profit: crowdsourcing dapat digunakan untuk
menjaring relawan, karena organisasi non-profit terbatas di
pendanaan.
4. Bagi freelancer dan seniman: crowdsourcing dapat membantu
freelancer dan seniman untuk berkolaborasi dengan organisasi yang
membutuhkan jasanya.
5. Bagi individu: crowdsourcing memungkinkan seorang individu dapat
berkolaborasi dengan individu lainnya yang mempunyai kemampuan,
latar belakang, dan visi yang berbeda-beda untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
6. Bagi ilmuwan dan peneliti: crowdsourcing memungkinkan ilmuwan dan
peneliti untuk memproses banyak data sekaligus serta memperolah
banyak data penelitian dengan lebih mudah (survei).
6 Universitas Indonesia
Real-time Ridesharing
7 Universitas Indonesia
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Fungsi dan peran Koperasi
adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial-nya;
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat;
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya;
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Anggota Koperasi ialah setiap Warga Negara Indonesia yang
mampu melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Dengan
mendirikan suatu badan hukum koperasi, kepemilikan dari perusahaan
ridesharing ini menjadi miliki bersama antara anggota, pengurus, dan
pengelola koperasi. Seluruh pengemudi dari perusahaan ridesharing ini
harus mendaftar menjadi anggota koperasi untuk dapat memberikan
layanan transportasi. Perusahaan ridesharing memiliki tanggung jawab
untuk melaksanakan KIR bagi seluruh armada yang digunakan untuk
memberikan layanan. Selain itu, perusahaan ridesharing ini menjadi
memiliki peran dalam membangun dan mengembangkan potensi dan
8 Universitas Indonesia
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan pada masyarakat
pada umumnya.
Hal ini tidak sesuai dengan filosofi dari crowdsourcing dimana
crowdsourcing dapat meningkatkan produktivitas dan meminimalkan biaya
tenaga kerja dan risiko terkait permintaan pasar yang tidak pasti. Dengan
membentuk koperasi, perusahaan ridesharing melakukan pengelolaan
terhadap pengemudi dan armada yang digunakan untuk memberikan
layanan. Hal ini membuat model bisnis perusahaan ridesharing tidak lagi
sesuai dengan model bisnis crowdsourcing. Fokus bisnis dari perusahaan
ridesharing dengan model bisnis crowdsourcing adalah menyediakan jasa
untuk mempertemukan pengemudi dan penumpang.
Seperti Uber yang mempunyai misi Transportation as reliable as
running water, everywhere for everyone, terlihat bahwa uber sebagai
perusahaan ridesharing, hanya berfokus pada ketersediaan transportasi
yang mudah bagi semua orang, dimanapun mereka berada. Uber
menjaring pengemudi dari masyarakat dengan persyaratan yang mudah
agar banyak driver bergabung sehingga di dapatkan banyak pengemudi
lepas untuk memenuhi kebutuhan transportasi, tanpa disibukkan dengan
mengelolanya.
Dapat dikatakan bahwa saran Menkominfo agar perusahaan
ridesharing mendirikan badan usaha berupa koperasi, adalah sebenarnya
menyarankan agar perusahaan tersebut melakukan vertical integration
dengan koperasi-koperasi. Vertical integration disini artinya perusahaan
ridesharing diarahkan untuk membentuk badan usaha koperasi untuk
mengelola pengemudi dan mobilnya. Namun, dengan menerapkan vertical
integration struktur organisasi perusahaan ridesharing menjadi tidak
sesuai dengan fokus bisnisnya. Terdapat bentuk lain yang lebih baik, yaitu
melakukan virtual integration dengan koperasi. Dalam virtual integration,
pendirian koperasi oleh perusahaan ridesharing disubstitusikan dengan
melakukan kemitraan dengan koperasi yang menggunakan Teknologi
Informasi sebagai alat bantu (Wang, Tai, & Wei, 2006). Hal ini berarti
perusahaan ridesharing bisa tetap memberikan nilai (value) kepada
9 Universitas Indonesia
pelanggan biarpun tidak memiliki aset, karena telah melakukan kemitraan
dengan koperasi.
10 Universitas Indonesia
bisa menghubungkan crowdsourcer dengan badan usaha lain untuk dapat
memberikan layanannya (Abebe, 2007). Enterprise Platform adalah suatu
media yang digunakan oleh crowdsourcer, yang dalam kasus ini adalah
perusahaan ridesharing, untuk terintegrasi dengan koperasi. Perusahaan
ridesharing ini dapat bermitra dengan satu atau lebih koperasi. Proses
bisnis yang awalnya terjalin secara langsung antara perusahaan
ridesharing dengan crowd (pengemudi) saat ini terjalin secara tidak
langsung dengan ditambahkan keberadaan koperasi di antara perusahaan
ridesharing dan crowd. Setiap pengemudi harus terdaftar di koperasi yang
sudah bekerja sama dengan perusahaan ridesharing, tetapi satu
pengemudi hanya dapat terdaftar di satu koperasi saja. Dengan
menggunakan enterprise platform, setiap pengemudi yang terdaftar akan
di petakan ke suatu koperasi yang menaunginya dengan relasi one to
many.
Pengemudi yang telah terdaftar di koperasi, diwajibkan untuk
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sehingga dapat memenuhi
kewajiban untuk membayar pajak. Selain itu, armada yang digunakan
untuk memberikan layanan ridesharing dapat diuji KIR sehingga
memberikan jaminan bahwa armada tersebut layak jalan. Koperasi
sebagai wadah dari pengemudi ini diharuskan untuk mendaftarkan setiap
pengemudi (crowd) ke dalam enterprise platform.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia,
Nomor PM 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang
dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, dalam bagian
IV menyatakan bahwa Perusahaan/Lembaga penyedia aplikasi berbasis
Teknologi Informasi yang memfasilitasi dalam pemberian pelayanan
angkutan orang tidak boleh bertindak sebagai penyelenggara angkutan
umum (Republik Indonesia, 2016). Perusahaan/Lembaga ini wajib
melaporkan kepada Direktur Jenderal yang diantaranya adalah data
seluruh angkutan umum yang bekerjasama, data seluruh kendaraan dan
pengemudi. Data ini dapat disediakan oleh enterprise platform.
11 Universitas Indonesia
Selain itu dalam PM 32 Tahun 2016 disebutkan pula bahwa
Perusahaan/Lembaga tidak boleh melakukan tindakan perekrutan
pengemudi dan menentukan besaran penghasilan pengemudi. Dengan
enterprise platform, koperasi dapat mencatat jumlah anggotanya. Dengan
pencatatan ini pula koperasi dapat menagih hasil usaha kepada pihak
perusahaan ridesharing. Hasil usaha ditagihkan ke perusahaan
ridesharing karena mobile platform yang digunakan oleh pengemudi
memiliki mekanisme pembayaran online yang melibatkan pihak payment
channel dan perusahaan ridesharing tersebut. Sehingga proses
pembayaran penghasilan pengemudi tidak lagi dilakukan secara langsung
oleh crowdsourcer, tetapi melalui koperasi dengan data dari enterprise
platform. Data ini dapat digunakan untuk perhitungan kewajiban pajak,
baik pajak penyedia jasa transportasi dan pajak penghasilan.
Analisis strategi
12 Universitas Indonesia
2. Setelah penegakan regulasi, jaringan bisnis yang disarankan oleh
Menkominfo (vertical integration):
Analisis kapabilitas
13 Universitas Indonesia
ridesharing dan koperasi sehingga kerja sama dapat terjalin dengan baik.
Selain itu, dengan penyediaan enterprise platform, perusahaan
ridesharing ini dapat melakukan kerja sama dengan lebih dari satu
koperasi.
Analisis nilai
Nilai (value) yang didapat dari model bisnis ini yaitu perusahaan
ridesharing tidak terhalang lagi oleh regulasi yang ditetapkan oleh
pemerintah. Secara tidak langsung perusahaan ridesharing sudah
memiliki badan hukum karena terintegrasi dengan koperasi sehingga
proses bisnis perusahaan dapat tetap berjalan tanpa terhambat oleh
regulasi tanpa harus mendirikan koperasi sendiri. Perusahaan ridesharing
dapat lebih fokus pada strategi bisnis semula karena tidak perlu
melakukan penerimaan tenaga pengemudi yang baru, pengelolaan
terhadap pengemudi dan pengelolaan terhadap armada, karena tanggung
jawab untuk melakukan hal-hal tersebut telah berpindah kepada koperasi.
Nilai (value) lainnya yaitu kepatuhan terhadap PM 32 Tahun 2016,
yaitu Perusahaan/Lembaga ini wajib melaporkan kepada Direktur Jenderal
yang diantaranya adalah data seluruh angkutan umum yang bekerjasama,
data seluruh kendaraan dan pengemudi. Data ini dapat disediakan oleh
enterprise platform karena terdapat integrasi dengan semua jaringan-
jaringan mitra. Selain itu, dari sisi pengguna, dengan adanya model
integrasi ini dapat membangun kepercayaan dan memberikan rasa aman
kepada pengguna, karena semua armada telah teruji KIR sehingga
dinyatakan layak jalan dan semua pengemudi telah terdaftar dalam
koperasi sehingga dapat mengurangi risiko kejahatan dilakukan oleh
pengemudi.
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah diungkapkan di atas, kesimpulan yang
didapatkan dari paper ini adalah:
14 Universitas Indonesia
1. Enterprise platform dapat membantu integrasi antara koperasi dengan
perusahaan crowdsourcing, yang dalam paper ini adalah penyedia
ridesharing.
2. Karena koperasi adalah badan usaha yang berbadan hukum dan
diakui di Indonesia, bisnis usaha ini bisa tetap berjalan dan tidak
terganjal dengan peraturan.
3. Dengan bekerjasama dengan koperasi, secara tidak langsung
perusahaan ridesharing telah membantu meningkatkan perekonomian
nasional.
4. Perusahaan ridesharing tidak perlu menjadi koperasi atau membentuk
koperasi sendiri, tetapi bisa bekerja sama dengan koperasi yang
sudah ada dengan konsep virtual integration.
5. Terdapat perubahan model bisnis pada perusahaan ridesharing agar
bisa beradaptasi dengan regulasi yaitu perubahan strategi dan
perubahan kapabilitas.
15 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
16 Universitas Indonesia