Anda di halaman 1dari 17

UNIT III

AMMETER, VOLTMETER DAN OHMMETER

Ammeter dan voltmeter tidak memiliki perbedaan operasional. Keduanya


didasarkan pada torsi defleksi yang dihasilkan oleh arus yang diukur. Prinsip utama
kedua alat tersebut adalah :
i. Hubungan dengan rangkaian luar, tidak merusak kondisi alat.
ii. Daya terpakai hendaknya kecil.
Ammeter terpasang seri dengan arus yang diukur
Voltmeter terpasang paralel dengan rangkaian yang tegangannya akan
diukur
Ohmmeter digunakan untuk mengukur nilai hambatan

Daya yang hilang


- Misalkan Ra adalah resisitansi ammeter dan I arus yang akan diukur maka,
Daya yang hilang pada ammeter Pa = I2 Ra (watt) (3.1)
- Bila Rv adalah resisitansi voltmeter, dan v tegangan terukur maka,
v2
Daya yang hilang pada voltmeter Pv (watt) (3.2)
Rv

Jenis-jenis ammeter dan voltmeter


1. Permanent magnet moving cell (PMMC) (DC)
2. Moving iron (DC)
3. Elektro-dynamometer
4. Hot wire
5. Thermocouple
6. Induction (AC)
7. Electrostatic
8. Rectifier

33
3.1. Permanent Magnet Moving Coil (PMMC)
Prinsip kerja PMMC sama dengan galvanometer dArsonval

Pegas Pointer

Pemberat Skala
Cermin

N S

Coil & inti Magnet


Permanent
Pivot &
beraring

Medan radial

Gambar 3.1. Permanent magnet moving coil

34
- Moving coil
Moving coil dililit dengan enamel atau sutra berlapis kawat tembaga. Coil
tersebut dipasang pada inti aluminium persegi panjang. Coil tersebut juga
berfungsi sebagai elektromagnetik damping.
- Sistem magnet

Soft steel
ring Pegas atas

Pointer

Permanen
Magnet

Moving coil

Pegas bawah

Gambar3.2. Susunan magnet

35
Scalel
Pointer

Moving coil
Pole shoe

N
S Yoke

Gambar 3.3. Konstruksi inti magnet


Magnet coil

- Damping
Torsi damping dihasilkan oleh inti aluminium yang bergerak di dalam
medan elektromagnet.
- Torsi
Torsi dari coil dirumuskan sebagai berikut :
Torsi defleksi T d = N B i l d = G I (3.3)
Pegas pengontrol torsi pemulih T c = K (3.4)

Pada kondisi setimbang T c = T d , maka sudut defleksi


G
= I (3.5)
I
atau arus I=Ki (3.6)
K
dengan Ki = (konstanta) (3.7)
G

36
- Range
Ammeter DC :
- Ammeter dasar, 0 5 A hingga 0 20 mA
- Ammeter + internal shunt, 0 200 A
- Ammeter + eksternal, 0 5000 A
Voltmeter DC
- Voltmeter dasar, 0 50 atau 0 100 mV
- Dengan hambatan seri 20.000 K 20.000 V

3.2. Ammeter Shunt


Bila arus yang besar hendak diukur, arus dilewatkan pada hambatan kecil
(shunt)

I
Ish Im

Rsh
Rm
shunt

Gambar 3.4. Rangkaian Dasar Ammeter

Rsh = hambatan shunt


Ish = arus shunt
Rm = hambatan dalam
Im = arus dalam
I = arus yang akan diukur

37
Dari rangkaian diatas,
I m Rm
I sh Rsh I m Rm Rsh (3.8)
I sh

Karena I sh I I m , maka
I m Rm
Rsh (3.9)
I Im

Jadi
I R I R
1 m 1 m (3.10)
Im Rsh Im Rsh

Perbandingan arus total dengan arus perak basic meter disebut multiplying power,
I Rm
m m 1 (3.11)
Im Rsh

Jadi hambatan shunt,


Rm
R sh (3.12)
m 1

Kondisi shunt
Syarat umum sebuah shunt :
i. Koefisien suhu shunt dan alat ukur hendaknya kecil dan hampir sama besar.
ii. Hambatan shunt tidak bervariasi dengan waktu.
iii. Panas yang timbul tidak terlalu besar.
iv. Gaya elektromagnetik thermalmya rendah.
Material yang memiliki syarat-syarat diatas antara lain mangan, tembaga dan
konstantan. Shunt untuk arus yang besar dipasang terpisah dengan instrumen dan
disebut eksternal shunt.

100 A 50 mV

Gambar 3.5. Shunt untuk arus besar

38
Basicmeter yang menggunakan eksternal shunt dipakai untuk skala voltage
50,75 atau 100 mV.

Contoh :
1. Sebuah basic meter 1 mA dengan resisitansi internal 100 akan dikonversi
menjadi ammeter 0 100 mA. Tentukan shunt yang diperlukan ?
Solusi :
I m Rm 1 x 100
Rsh 1,01
I Im 100 1

Tegangan jatuh pada shunt = (1,01) (100) = 100 mA


100 x 10 3
Resistansi peroleh dengan basic 1
100 x 10 3

Maka indikasi shunt adalah 100 mA, 100 mV atau 1 , 100 mA atau 1,0
, 100mV.
3.3. Rangkuman Ganda (Multi Range) Ammeter

Rsh1 Rsh2 Rsh3 Rsh4

Rm
switch

Gambar 3.6. Multi-Range Ammeter

Terdapat empat shunt, Rsh, Rsh2, Rsh3 dan Rsh4,terpasang paralel dengan basic
meter yang menghasilkan empat rentang arus yang berbeda I, I1, I2, I3 dan I4.

39
Multi range ammeter digunakan untuk rentang 1 50 A. dalam praktek,
gunakan rentang tertinggi dahulu, lalu dikurangi ke rentang rendah hingga nilai
pembacaan skala baik dan akurat. Universal shunt atau Ayrton shunt juga digunakan
pada multi- range ammeter.

1 I Im
1

R1
2 Rm

R2
3
R3

Gambar 3.7. Universal-Shunt Pada Multi-Range Ammeter

Misalkan , switch berada pada posisi


I m Rm ( I 1 I m ) R1

maka
I1 R
m1 1 m
Im R1

atau
Rm
R1
m1 1

Untuk switch 2,
R1 Rm
I m ( R1 R2 Rm ) ( I 2 I m ) R2 R2
m2 1

Untuk switch 3,
R1 Rm
I m ( R1 R3 Rm ) ( I 3 I m ) R3 R3
m3 1

40
Dengan demikian, (R1 R2), (R1 R3) dan R3 dapat diperoleh.

3.4. Volmeter multipliers

V1
Rm
Beban
V
Rs (hambatan seri)
Power supply
(multiplier)
-

Gambar 3.8. Meter dengan Multiplier

Basic meter dArsonval dikonversi menjadi volmeter dengan memasang seri


hambatan yang dikenal dengan multiplier (multiplier tersusun atas hambatan seri).
Multiplier berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke meter hingga tidak
melewati skala penuh defleksi. Nilai sebuah multiplier dihitung sebagai berikut ;
Rs = hambatan seri (multiplier)
Rm = hambatan internal meter
Im = Ifs = arus defleksi maksimum
V1 = tegangan pada meter
V = tegangan penuh instrumen
Dari gambar (7) nampak bahwa :
v1 I m Rm

V I m ( Rm R s )

41
Jadi
V ( I m Rm ) V
Rs Rm (3.13)
Im Im
V
Multiplying faktor dari sebuah multiplier m
v1

I m ( Rm R s ) R
m 1 s
I m Rs Rm (3.14)
Atau Rs = (m 1) Rm
Konstruksi multiplier
- Nilai hambatan bersifat tetap.
- Pengaruh suhu terhadap nilai R kecil.
- Tidak bersifat induktif.
Bahan yang umumnya dipakai adalah mangan dan konstanta
3.5. Volmeter DC Rangkuman Ganda (Multi-Range)

+
Rs1 Rs2 Rs3 Rs4

Vb Vc
Va Vd load
Rm
Im V1
-

Gambar 3.9. Multi-Range Voltmeter

Rs1 = (m1 1)Rm


Rs2 = (m2 1)Rm
Rs3 = (m3 1)Rm
Rs4 = (m4 1)Rm

42
V1 V2 V3 V4
Dalam hal ini, m1 , m2 , m3 dan m4
v1 v1 v1 v1

3.6. Pembagian Tegangan

(+) Vd+

Rd
Vc+
Potensial
Rc devider
Vb+ load
Rb
Va+
Ra

V1 Rm
(-)

Gambar 3.10. Potensial devider

V1 V1
R1 Rm Rm m1 Rm Rm (m1 1) Rm
Im v1
Rm

V2 V2
R2 Rm R1 Rm m2 Rm Rm (m1 1) Rm (m 2 m1 ) Rm
Im v1
Rm
V3
R3 Rm R1 R 2 ( m3 m2 ) Rm
Im

V4
R4 Rm R1 R 2 R3 (m 4 m 2 ) Rm
Im

3.7. Ohmmeter
Ohmmeter adalah ukur langsung hambatan sebuah kumparan, seperti elemen
pemanas, resistor pada rangkaian elektronik, system jembatan dan sebagainya.

43
A. Ohmmeter Tipe-Seri
Ohmmeter tipe-seri terdiri atas galvanometer dArsonval paralel dengan
resistor shunt R2. Rangkaian paralel tersebut terhubung seri dengan hambatan R 1dan
baterei E.
I1
Im I2 R1 A

Rm R2 Rx Resistor yang
tidak diketahui
E
b

Gambar 3.11. Ohmmeter Tipe-Seri

Resistor yang tidak diketahui (akan diukur) dihubungkan dengan terminal A dan B.
R1 = resistor pembatas arus
R2 = resistor pengatur nilai nol
E = GGL baterei
Rm = hambatan internal dArsonval

Bila Rx = 0 (A dan B terhubung singkat) arus maksimum mengalir kedalam


meter. Pada kondisi tersebut resistor R2 diatur hingga basic meter menunjukkan skala
penuh arus Ifs. Pada skala penuh pointer menunjuk tanda 0 pada skala.
Demikian pula, bila Rx = (terminal A dan B), arus pada meter jatuh ke titik o yang
diberi tanda pada skala. Bila sebuah resistor R x terpasang maka nilainya selalu
berada diantara 0 dan Misalkan,nilai Rxyang terpasang menyebabkan skala
penuh,
Rx = Rh, Im = Ifs

44
Im = arus yang mengalir ke meter
Ifs = arus pada skala penuh, maka
R2 Rm
Rh R1 (3.18)
R2 Rm

E
Arus baterei pada setengah defleksi I h
Rh

Untuk menghasilkan defleksi penuh, arus dilipatduakan


E
I1 2I h (3.19)
Rh

Arus yang masuk ke shunt I2 = I1 - Ifs


Tegangan jepit pada R2 sama dengan tegangan pada meter,
Ifs
I 2 R2 I fs Rm R2 Rm
I2

Atau
I fs Rm I fs Rh Rm
R2
I 1 I fs E I fs Rh
(3.20)
R2 Rm
Maka persamaan (3.18) menjadi R1 Rh
R 2 Rm

Atau
I fs Rm Rh
R1 Rh
E
Dan
E R2
R1
I fs ( R2 R m )

Contoh : Sebuah ohmmeter tipe-seri, untuk skala penuh diperlukan 0,5 mA dan
resistansi dalam 50 . Baterei internal yang diperlukan 3 V. skala
pertengahan yang diperlukan 3000 . Hitung
a. R1 dan R2

45
b. Rentang R2 bila baterei bervariasi dari 2,7-3,1 V.
Solusi :
Nilai R2 :
I fs Rh Rm
R2
E I fs Rh
0,5 x 10 2 x 50 x 3000

3 0,5 x 10 2 x 3000
50

Resistansi internal ohmmeter sama besar dengan Rh,


R 2 Rm
Rh R1
R2 Rm
50 x 50
300 R1
50 50
R1 2975

Nilai R2 bila E = 2,7 V R2 = 62,5


E = 3,1 V R3 = 46,88

B. Ohmmeter Tipe-Shunt
Baterei E seri dengan hambatan variabel R1 galvanometer dArsonval
terhubung dengan terminal A dan B. Rx hambatan yang tidak diketahui

R1

G Rx
E

Gambar 3.12. Ohmmeter Tipe-Seri

46
Ketika Rx = 0 , penunjukkan arus pada basic meter = 0. Bila Rx = (A dan
B terbuka), arus hanya mengalir ke meter dan dengan mengatur nilai R1, jarum dapat
menunjuk hingga penuh. Karena itu, ohmmeter memiliki tanda nol pada sisi kiri
dan nilai pada sisi kanan.
Analisis ohmmeter tipe shunt dilakukan sebagai berikut. Bila Rx = , skala
penuh meter,
E
I fs (3.21)
R1 Rm

Atau
E
R1 Rm (3.22)
I fs

Untuk nilai Rm tertentu, arus pada meter Im :




Im
E Rx

Rm R x R R
R1 m x
Rm R x

E Rx

R1 Rm R x R1 Rm

Pada saat skala meter, Im = Ifs, Rx = Rh


Maka
1 E Rh
I fs (3.23)
2 R1 Rm Rh R1 Rm

Biasanya

Im R
R1 Rm s x (3.24)
I fs Rm Rx

SOAL-SOAL LATIHAN

47
1. Tentukan tegangan skala penuh yang ditunjukkan oleh sebuah alat ukur 500
A dengan tahanan-dalam 250 jika tidak ada pengali yang digunakan.
2. Rencanakan sebuah amperemeter DC rangkuman ganda dengan batas ukur 0-
10 mA, 0-50 mA, 0-100 mA dan 0-500 mA. Digunakan sebuah alat dArsonval
dengan tahanan dalam Rm = 50 dan arus defleksi penuh Idp = 1 mA.
a. Tentukan nilai-nilai shunt yang diperlukan.
b. Gambarkan diagram rangkaian yang lengkap.
3. Rencanakan sebuah shunt Ayrton bagi sebuah gerakan meter dengan tahanan
dalam Rm = 2500 dan arus defleksi penuh Idp = 50 A agar menghasilkan
rangkuman-rangkuman arus sebesar 100 A, 500 A, dan 10 mA dan 100 mA.
a. Hitung tahanan-tahanan shunt Ayrton tersebut
b. Gambarkan diagram skema termasuk posisi saklar bagi ammemeter
rangkuman ganda ini
4. Diinginkan mengubah gerakan 50 A, dc dengan tahanan-tahanan 1000
menjadi voltmeter dc 0-2500 V. Tentukan (a) Tahanan pengali; (b) Sensitivitas
instrumen.
5. Sebuah voltmeter 0-200 V, dc mempunyai sensitivitas 100 /V. Tentukan nilai
tahanan seri yang diperlukan untuk mengubah voltmeter menjadi 0-1000V, dc.
6. Rencanakan sebuah ohmmeter tipe seri yang serupa dengan rangkaian
gambar 3.11. Gerakan yang akan digunakan memerlukan 0,5 mA untuk defleksi
penuh dan mempunyai tahanan-dalam sebesar 50 . Tegangan baterei adalah 3,0
V. nilai yang diinginkan untuk tahanan setengaha skala adalah 3000 . Tentukan
(a) Nilai R1 dan R 2; (b) Batas-batas nilai R2 jika teganagn baeterai dapat berubah
dari 2,7-3,1 V. Gunakan nilai R1 yang diperoleh pada (a)
7. Sebuah ohmmeter tipe seri yang direncanakan bekerja dengan baterai 6 V,
mempunyai diagram rangkaian seperti ditunjukkan dalam gambar 3.11. Gerakan
alat ukur memepunyai tahan dalam 2000 dan memerlukan arus 100 A untuk

48
defleksi penuh. Nilai tahanan R1 dalah 49 K. (a) Dengan menganggap bahwa
tegangan baterai telah berkurang menjadi 5,9 V. tentukan nilai R 2 yang diperlukan
untuk membuat ohmmeter menjadi nol. (b) Dengan persyaratan seperti pada (a)
Tahanan yang tidak diketahui Rx dihubungkan kealat ukur dan menyebabakan
defleksi 60%. Tentukan nila Rx.
8. Sebuah voltmeter arus searah dengan nilai sensitivitas 10 K/V digunakan
pada rangkuman 0-150 V untuk mengukur tegangan antara ujung-ujung tahanan
100 K dalam gambar 3.18. Tentukan persentase kesalahan penunujukkan alat
ukur.

49

Anda mungkin juga menyukai