Oleh :
SURAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya telah
diberikan kepada kita sehingga penulis dapatmenyelesaikan tugas
MENINGKATNYA TINDAK KRIMINAL TERORISME : FAKTOR ,
PENYEBAB, DAMPAK DAN SOLUSI ini. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Uji Kompetensi Dasar III mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
2. Orang tua tercinta yang telah sudi membantu baik moril maupun
materiil.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis,
22 April 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Teror sudah lama ada hampir seiring dengan sejarah peradaban manusia,
tetapi mulai efektif digemakan pada abad pertengahan ketika negara-
negara atau kerajaan-kerajaan berperang, dan terror digemakan sebagai
salah satu cara untuk memenangkan peperangan. Tetapi waktu itu hampir
terlalu gampang untuk ditebak, siapa yang melakukan terror. Namun
sekarang, kejadian terror hampir sangat sulit ditebak siapa pelakunya,
organisasi atau negara mana yang mengaturnya. Semua berjalan
undercoverlunderground dan tidak berbentuk, serta organisasinya sulit
dibaca atau sulit diketahui.
Pada saat ini, apabila kita mendengar kata-kata terorisme, pikiran kita
hampir selalu terkait atau tergambar adanya sesuatu yang negatif, adanya
bom yang meledak hebat yang menghancurkan gedung-gedung dan
sarana prasarana lain, tewasnya manusia yang tidak terhitung jumlahnya
serta akibat lain yang dikategorikan perbuatan biadab, tidak bermoral, tidak
berperikemanusiaan. Namun, apakah memang demikian sebenarnya?
Bahkan kadang-kadang selalu digandeng-gandengkan antara terorisme
dengan islam. Apabila demikian, apakah sebenarnya terorisme itu?
Terkait permasalahan yang selama ini telah dialami oleh khalayak
masyarakat menimbulkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang
seharusnya menjadi perhatian dunia internasional. Semisal, apakah
masyarakat tidak mempunyai hak untuk memperoleh rasa aman?
Bagaimana upaya untuk memberikan rasa aman terhadap khalayak
masyarakat? Pertanyaan- pertanyaan inilah yang mendasari berbagai
upaya untuk menyelesaikannya. Hal inilah yang patut dikaji sebagai respon
positif terhadap upaya tersebut.MENINGKATNYA TINDAK KRIMINAL
TERORISME : FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN SOLUSI.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tindak Pidana Kriminal Terorisme
Di lihat dari segi bahasa terorisme secara kasar merupakan suatu istilah
yang digunakan untuk penggunaan kekerasan terhadap penduduk sipil/non
kombatan untuk mencapai tujuan politik. Dalam skala lebih kecil daripada
perang, teroris berasal dari Perancis pada abad 18. Kata terorisme yang
artinya dalam keadaan teror ( under the terror ), berasal dari bahasa latin
terrere yang berarti gemetaran dan detererre yang berarti takut.Istilah
terorisme pada awalnya digunakan untuk menunjuk suatu musuh dari
sengketa territorial atau cultural melawan ideology atau agama yang
melakukan aksi kekerasan terhadap publik.
(http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:c329J2zEYPEJ:www.scribd.com/doc/4683235/Terorisme-
+jurnal+tentang+terorisme&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-
a&source=www.google.co.id)
Selain itu, penyebab terorisme yang perlu dikenali karena ini berkait
dengan upaya pencegahannya, antara lain:
1. Kesukuan, nasionalisme/separatisme
Tindak teror ini terjadi di daerah yang dilanda konflik antar etnis/suku atau
pada suatu bangsa yang ingin memerdekan diri. Menebar teror akhirnya
digunakan pula sebagai satu cara untuk mencapai tujuan atau alat
perjuangan. Sasarannya jelas, yaitu etnis atau bangsa lain yang sedang
diperangi. Bom-bom yang dipasang di keramaian atau tempat umum lain
menjadi contoh paling sering. Aksi teror semacam ini bersifat acak, korban
yang jatuh pun bisa siapa saja.
3. Non demokrasi
Aksi teror akan muncul jika ada diskriminasi antar etnis atau kelompok
dalam masyarakat. Ini terjadi saat ada satu kelompok diperlakukan tidak
sama hanya karena warna kulit, agama, atau lainnya.Kelompok yang
direndahkan akan mencari cara agar mereka didengar, diakui, dan
diperlakukan sama dengan yang lain. Atmosfer seperti ini lagi-lagi akan
mendorong berkembang biaknya teror.
5. Radikalisme agama
Butir ini nampaknya tidak asing lagi. Peristiwa teror yang terjadi di
Indonesia banyak terhubung dengan sebab ini. Radikalisme agama
menjadi penyebab unik karena motif yang mendasari kadang bersifat tidak
nyata. Beda dengan kemiskinan atau perlakuan diskriminatif yang mudah
diamati. Radikalisme agama sebagian ditumbuhkan oleh cara pandang
dunia para penganutnya. Menganggap bahwa dunia ini sedang dikuasi
kekuatan hitam, dan sebagai utusan Tuhan mereka merasa terpanggil
untuk membebaskan dunia dari cengkeraman tangan-tangan jahat.
F. Langkah-Langkah Kebijakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Kesukuan, nasionalisme/separatism
Tindak teror ini terjadi di daerah yang dilanda konflik antar etnis/suku atau
pada suatu bangsa yang ingin memerdekan diri. Menebar teror akhirnya
digunakan pula sebagai satu cara untuk mencapai tujuan atau alat
perjuangan.
c) Non demokrasi
e) Radikalisme agama
B. Saran
1. Sebaiknya pemerintah lebih mengoptimalkan kembali kinerja para
aparat yang berwenang seperti polisi dalam upaya-upaya
penanggulangan walaupun sudah banyak dilakukan meskipun kurang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA