Anda di halaman 1dari 11

PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

Ujian Tengah Semester

DISUSUN OLEH :

Silsia Fitri
06101181419073

DOSEN PENGASUH :

1. Prof. Dr. H. Fuad. Abd. Rachman, M.Pd.

2. Dr. Hartono, M.A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
1. Judul Penelitian

Efektivitas Penggunaan Program Software Interaktif untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa


tentang Sel Elektrokimia di Kelas XI SMAN 1 INDRALAYA

2. A) Apakah hakikat masalah penelitian?

Jawab : Masalah penelitian adalah mencari jawaban atas masalah yang diajukan

B) Masalah Penelitian

Jawab : Berdasarkan uraian diatas permalasahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah

apakah penggunaan software interaktif efektif untuk mengurangi miskonsepi siswa pada

materi sel elektrokimia?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a) Apakah hubungan antara masalah, tujuan, dan manfaat penelitian secara umum?

Jawab: Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara eksplisit pertanyaan-
pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya.
Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan
masalah. Dengan kata lain, perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan
rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah
dan pembatasan masalah.Sedangkan Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.

Tujuan penelitian berkaitan dengan rumusan masalah. Jika memperhatikan tujuan penelitian,
sesungguhnya isinya sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam rumusan masalah.
Apabila rumusan masalah dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, maka tujuan penelitian
dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Untuk Manfaat yaitu merupakan tindak lanjut dari
rumusan masalah dan tujuan penelitian.

b) Apakah setiap penelitian harus mempunyai tujuan dan manfaat?

Iya, karena sebuah penelitian yang dilakukan tentu saja memiliki tujuan yang jelas, yaitu
untuk menemukan pemecahan dari suatu permasalahan atau fakta-fakta. Meskipun tidak
dapat memberikan jawaban secara lansung dari permasalahan atau fakta yang di investigasi,
namun hasil dari sebuah penelitian nantinya harus dapat berkontribusi dalam menyelesaikan
masalah atau fakta tersebut. Tujuan dari sebuah penelitian harus lebih dari sekedar
menunjukkan perbedaan yang ada diantara subject yang menjadi contoh atau sample
penelitian. Tujuan ini saling berhubungan dengan manfaat dari penelitian yang dilakukan.

c) Tujuan dari judul no 1?

Tujuan :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif

dalam upaya meminimalisasi miskonsepsi siswa pada materi sel elektrokimi

a. Bagi Siswa

Penggunaan multimedia interaktif diharapkan dapat menambah pemahaman siswa

terhadap materi pokok larutan penyangga dan membantu siswa untuk mengatasi adanya

miskonsepsi ketika mempelajari materi pokok tersebut.

b. Bagi Guru

Penggunaan multimedia interaktif dapat digunakan sebagai alternatif dan bahan

pertimbangan bagi uru dalam upaya mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada diri siswa.

c. Bagi Sekolah

Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif diharapkan dapat

memberikan sumbangan untuk perbaikan mutu pendidikan sekolah, khususnya dalam mata

pelajaran kimia kelas XI.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kreatifitas dan keterampilan

peneliti sebagai calon uru dalam memilih tindakan alternatif untuk mengatasi miskonsepsi

siswa ketika mengajar nanti.


Manfaat :

Saya harap metode pembelajaran ini dapat Mengurangi Miskonsepsi Siswa tentang Sel
Elektrokimia di Kelas XI SMAN 1 INDRALAYA

4. a) Apakah Setiap penelitian harus ada tinjauan pustaka?

Jawab: Iya harus ada karena tinjauan memperkuan alasan dari penelian yang dilakukan.

b) Tinjauan Pustaka :

1. Teori belajar

2. Media Pembelajaran

2.1 Media auditif

2.2 Media audditorial

2.3 Media Visual

3. Miskonsepsi

4. Sel Elektrokimia

5. Hipotesis Penelitian
a) Tulis hipotesis pada penelitian dari judul no 1!

Jawab : Penggunaan software multimedia interaktif untuk meminimalkan siswa pada materi
sel elektrokimia

b) Apakah fungsi hipotesis nol pada penelitian?

Jawab : Hipotesis nol berfungsi untuk menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y)

c) Ubah hipotesis menjadi hipotesis nol dan alternativ!

Ha : Penggunaan software multimedia interaktif efektif digunakan

Ho : Penggunaan software multimedia interaktif tidak efektif digunakan

6. Variabel Penelitian
a) Mengapa Variabel penelitian harus ada pada suatu penelitian?
Jawab: Karena Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian,
sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan
diteliti

b) Apakah Mungkin suatu penelitian hanya terdiri dari satu variabel saja?

Jawab : Dalam satu penelitian mungkin saja ada satu variabel karena makin sederhana
sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit
jumlahnya, dan sebaliknya.

c) Tulis variabel berdasarkan no 2!

Variabel Penelitian :

Variabel bebas : Penggunaan Program Software Interaktif


Variabel terikat : Miskonsepsi Siswa tentang Sel Elektrokimia

7. a) Kenapa sampel harus representative?

Jawab : Sampel yang representatif adalah sampel yang benar-benar dapat mewakili dari
seluruh populasi. Bila sampel tidak representative maka resiko yang didapatkan adalah
kesimpulan yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan.

b) Sebutkan dan jelaskan minimal lima cara melakukan sampling!

Jawab : Ada 2 :

A. PROBABILITY SAMPLING

Probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki
peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi
memiliki peluang tidak nol.

Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi. Ada bermacam-
macam metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing, namun
paling populer sebagai berikut:

Sampling acak sederhana


Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi probability sampling.
Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua
anggota populasi.

Sampling acak sistematis

Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu.


Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari kesamaan frekuensi setiap anggota
populasi.

Sampling Stratifikasi

Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil sampel dari tiap
kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam anak-anak
dan orang tua kemudian memilih masing-masing wakil dari keduanya.

Sampling Rumpun

Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap


kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian sampel diambil dari tiap-tiap
kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan sebagainya.

Sampling Bertahap (Multistage Sampling)

Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling.


Misalnya, menggunakan metode stratified sampling pada tahap pertama kemudian
metode simple random sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel
yang diinginkan.

Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size Sampling)

Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel


dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage
sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap kedua, tapi jumlah
sampel sebanding dengan ukuran populasi.

B. NON PROBABILITY SAMPLING

Teknik non-probability sampling bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang nol.
Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status, kuantitas,
kesukarelaan dan sebagainya.

Ada bermacam-macam metode non-probability sampling dengan turunan dan variasinya, tapi
paling populer sebagai berikut:

Convenience Sampling

Sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan.Dalam memilih sampel, peneliti


tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang
diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia
mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah
accidental sampling tidak disengaja atau juga captive sample (man-on-the-street)
Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang
kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random).
Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang
obyektif.

Consecutive sampling

Consecutive sampling ini merupakan jenis non probability terbaik, dan seringkali
merupakan cara yang paling mudah. Pada consecutive sampling, setiap pasien yang
memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,
sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi. Agar consecutive sampling dapat
menyerupai probability sampling, maka jangka waktu pemilihan pasien tidak terlalu
pendek, khususnya apabila suatu penyakit bersifat musiman. Contohnya; pengambilan
pasien demam berdarah dengue selama bualn Agustus dan September mungkin tidak
menggambarkan karakteristik pasien demam berdarah secara keseluruhan, mengingat
puncak insidens demam berdarah dengue biasanya pada bulan April-Juni.

Purposive Sampling

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.
Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa
seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.
Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling.

Judgment Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling
baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya untuk memperoleh data tentang
bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer
produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment
sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka
mempunyai information rich.

Misalnya; untuk meneliti pendapat ibu tentang perbandingan pemberian ASI dan
susu botol, dipilih ibu-ibu yang pernah memberikan ASI dan pernah pula memberi susu
formula kepada bayinya. Atau yang pendidikannya cukup sehingga dapat memberikan
keterangan yang akurat.

Dalam program pengembangan produk (product development), biasanya yang


dijadikan sampel adalah karyawannya sendiri, dengan pertimbangan bahwa kalau
karyawan sendiri tidak puas terhadap produk baru yang akan dipasarkan, maka jangan
terlalu berharap pasar akan menerima produk itu dengan baik. (Cooper dan Emory, 1992).

Quota Sampling

Teknik sampel ini adalah penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki atau pengambilan sampel yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti atau bisa saja secara
kebetulan
Misalnya; Peneliti ingin mengetahui informasi tentang penempatan karyawan yang
tinggal di perumahan Pondok Hijau, dalam kategori jabatan tertentu dan pendapatannya
termasuk kelas tertentu pula. Dalam pemilihan orangnya (pengambilan sampel) akan
ditentukan pertimbangan oleh peneliti sendiri atau petugas yang diserahkan mandat..
secara kebetulan saja.

Snowball Sampling Sampel Bola Salju

Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi
penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa
dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada
sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga
perkawinan. Peneliti cukup mencari satu orang wanita lesbian dan kemudian melakukan
wawancara. Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa
mewawancarai teman lesbian lainnya. Setelah jumlah wanita lesbian yang berhasil
diwawancarainya dirasa cukup, peneliti bisa mengentikan pencarian wanita lesbian
lainnya. . Hal ini bisa juga dilakukan pada pencandu narkotik, para gay, atau kelompok-
kelompok sosial lain yang eksklusif (tertutup)

c). Jelaskan populasi dan sampel pada soal no. 1!

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling dari populasi
normal dan homogen dengan pertimbangan siswa duduk pada jenjang kelas yang sama,guru
mempunyai kemampuan yang sama,materi berdasarkan pada kurikulum yang sama dan
pembagian kelas tidak ada kelas unggulan.

8. Instrumen Penelitian
a) Apakah ada penelitian tanpa instrumen?

Jawab : Tidak karena instrumen dalam penelitian sangat penting sebagai tolak ukur
keberhasilan dalam melakukan penelitian. Karena instrumen merupakan semua alat yang
digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau
mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta
objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis

b) Kenapa instrumen harus valid dan harus reliable?

Jawab : Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel. Namun, hal ini masih dipengaruhi oleh kondisi objek yang
diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data.
Selain memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, instrumen hendaknya memenuhi
persyaratan kepraktisan. Artinya instrumen tersebut praktis untuk dilaksanakan, ringkas,
mudah dimengerti, dan hemat biaya.

c) Jelaskan instrumen soal no 1!

Instrumen Penelitian :
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes diagnostik
miskonsepsi.Soal tes diagnostik miskonsepsi digunakan pada saat pre-test dan post-test.Tes
diagnostik miskonsepsi yang digunakan berupa tes benar salah beralasan.Dan menggunakan
angket yang diberikan kepada siswa.

9. Dalam penelitian seperti judul pada nomor 1, apakah digunakan uji statistik? Uji statistik
apa?

Jawab : Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian,karena dalam
analisis data akan dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang sudah diajukan.

1) Analisis Data Tahap Awal

Data yang digunakan untuk uji tahap awal ini adalah nilai ulangan akhir semester ganjil siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya pada mata pelajaran sel elektrokimia. Data yang sudah
diperoleh selanjutnya dianalisis normalitasnya,homogenitasnya dan kesamaan keadaan awal
populasiya.

1.1. Uji normalitas


Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis.Uji
normalitas data pada analisis tahap awal ini digunakan sebagai dasar penentuan
sampel dengan teknik cluster random sampling.
1.2. Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi bersifat homogeny atau kah
tidak.Dalam penelitian ini jumlah kelas yang menjadi populasi penelitian terdiri
dari tiga kelas.Setelah data homogen baru diambil sampel dengan teknik cluster
random sampling.Homogenitas populasi diuji menggunakan uji Bartlett karena
populasinya lebih dari dua kelas.Hipotesis yang digunakan adalah :
Ho ; Varians antar kelompok tidak berbeda
Ha : Varians antar kelompok berbeda

1.3. Uji Kesamaan keadaan awal populasi


Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas-kelas dalam
populasi.Jika data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata dari kelas
dalam populasi,maka populasi benar-benar berangkat dari titik tolak yang
sama.Langkah berikutnya setelah populasi terbukti normal,homogen dan memiliki
rata-rata yang sama adalah menetapkan kelas yang akan dijadikan sebagai
kelompok eksperimen dan control secara cluster random sampling.

2) Analisis Data Tahap Akhir


Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda,maka dilaksanakan tes akhir
(post test).Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar
dalam menguji hipotesis.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi : analisis
persentase tingkat penguasaan konsep siswa,analisis peningkatan hasil belajar kognitif
siswa,dan uji kesamaan dua rata-rata tingkat penguasaan konsep siswa.
10. Generalisasi
a) Sejauh mana batas generalisasi yang dilakukan pada suatu penelitian?

Jawab: Keterbatasan tempat, waktu, materi dan kempuan dari penelitian

b) Apakah penelitian pada soal no 1 perlu generalisasi?

Jawab : Penelitian pada nomor 1 memerlukan generalisasi

c) Generalisasi no 1

Penggunaan multimedia interaktif dikatakan efektif dalam meminimalisasi miskonsespsi

siswa apabila:

a. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih rendah

daripada kelas kontrol.


b. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada

kelas kontrol.
c. Rata-rata jawaban yang tergolong miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih rendah

daripada kelas kontrol.

Anda mungkin juga menyukai