Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FISIOTERAPI KESEHATAN MASYARAKAT

PASIEN ENSEFALITIS

Di Susun oleh :

Rois Fatarudin (E2013042)

PROGAM STUDI DIV FISIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH

SURAKARTA

2016
I. Identitas Pasien

Nama : An. Muhammad Fahmi


Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Sumber Nayu RT 07/12, Kadipiro, Surakarta.

II. Data data Medis

1. Diagnosis Medis

Ensefalitis

2. Catatan klinis

Pasien di lahirkan prematur pada usia kandungan 32 minggu dengan cara


caisar, lahir dengan berat badan 1,5 kilogram., terdapat riwayat kejang saat
usia 12 bulan dan di diagnosa dokter mengalami ensefalitis.

III. SEGI FISIOTERAPI

A. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

1) KELUHAN UTAMA

- Anak belum mampu berdiri secara mandiri

- Anak belum mampu berjalan secara mandiri

2) RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien di lahirkan prematur pada usia kandungan 32 minggu
dengan cara caisar, lahir dengan berat badan 1,5 kilogram. Pasien
mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.
Kemudian dirujuk ke Klinik azzam fisiopediatri surakarta untuk
diberikan fisioterapi dengan alasan belum dapat berdiri dan berjalan
secara mandiri. Sekarang pasien menjalani fisioterapi di Klinik
azzam fisiopediatri Surakarta.

3) RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pada usia 12 bulan pasien mengalami demam tinggi dan kejang-


kejang lalu di bawa ke IGD Rumah Sakit Moewardi pasien di
berikan injeksi selama 4 hari di Rumah Sakit Moewardi dan pasien
di diagnosa Dokter mengalami ensefalitis.

Pasien mengalami keterlambatan dalam perkembangannya


sampai pada umur 17 bulan belum dapat berdiri dan berjalan secara
mandiri.

4) RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA

Tidak ada riwayat penyakit penyerta

5) STATUS SOSIAL

Pasien mampu bersosialisasi atau bermain dengan teman-


teman seusianya.

6) RIWAYAT KELUARGA

Tidak ada keluarga pasien yang memiliki gangguan gerak,


sikap dan postur seperti pasien.

B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF

1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL


a) Tekanandarah :_
b) DenyutNadi : 75 x/menit
c) Pernapasan : 29 x/menit
d) Temperatur : 35 C 6
e) TinggiBadan : 78 cm
f) Berat badan : 9 kg

INSPEKSI
Statis :
Terlihat pasien datang dengan di gendong ibunya.
Terlihat ekstremitas bawah kanan kiri terlihat adanya spastisitas.
. Terlihat kondisi umum pasien kurang baik.

Dinamis :
Terlihat pasien melakukan ambulasi dengan cara berdiri dengan
rambatan/bantuan.
Terlihat pasien bisa tengkurap,terlentang,berguling,duduk dengan
mandiri.

PALPASI
Suhu normal
Adanya spasme pada otot hip dan gastroc.

2. PEMERIKSAAN GERAK DASAR


a. Gerak aktif
Gerak aktif pada ekstremitas atas dan bawah kanan-kiri Full ROM karena
adanya tahanan.
b. Gerak pasif
Gerak pasif pada ekstremitas atas dan bawah kanan-kiri ti Full ROM karena
adanya tahanan.
c. Gerak isometrik melawan tahanan
tidak dilakukan
3. KOGNITIF, INTRAPERSONAL & INTERPERSONAL

a. Kognitif : pasien tidak mengalami gangguan kognitif.

b. Intrapersonal : pasien memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani


terapi, serta adanya dukungan orang tua yang tinggi.

c. Interpersonal : pasien belum mampu berkomunikasi secara verbal kepada


terapis dan orang tua.

4. PEMERIKSAAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL

- Kemampuan fungsional dasar :

Pasien mengalami keterbatasan aktivitas yang menggunakan


ekstremitas bawah seperti berdiri tegak, berjalan, personal hygine.

- Lingkungan Aktivitas :

Lingkungan perawatan mendukung kesembuhan pasien. Lingkungan


tempat tinggal cukup memadai untuk kesembuhan dan aktvitas pasien,
seperti : kedua orang tuanya selalu mendukung anaknya dan selalu
memotivasi anaknya untuk sembuh dan bersemangat.

C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Impairment:
a. Adanya abnormalitas tonus otot berupa spastisitas pada ekstremitas
bawah kanan-kiri.
b. Terlihat kondisi umum pasien kurang baik.
c. Terlihat pasien bisa tengkurap,terlentang,berguling,duduk dengan mandiri.

FunctionalLimitation
Pasien tidak mampu berdiri dan berjalan secara mandiri, personal
hygine dengan bantuan.
Disability :
Untuk aktivitas bermain dan toileting di bantu pengasuh secara
keseluruhan.

D. PROGRAM FISIOTERAPI

Jangka pendek :
- Mengontrrol spastisitas ekstremitas bawah kanan-kiri.
- Meningkatkan kemampuan berdiri secara mandiri.
- Mencegah kontraktur
- Meningkatkan keseimbangan postural.

Jangka panjang :

- Meningkatkan kemampuan fungsional berdiri dan berjalan secara


mandiri.

Teknologi Intervensi FT
1. Latihan neuro structure, fungsi
untuk membuka sistem sensoris bagi yang
mengalami gangguan tumbuh kembang dan untuk
merileksasikan otot dan mengurangi spastik.
2. NDT, fungsi
untuk menghambat tonus otot yang abnormal
3. Brain Gym, fungsi
tujuan untuk meningkatkan keselarasan gerakan
4. Massage Ekspresi wajah, fungsi
akan membangun stimulus bagi kelancaran sensor
saraf pendengaran dan penciuman
5. General massage, fungsi
Merileksasikan otot otot yang spasme
6. Mobilisasi trunk, fungsi
untuk memperbaiki co-contraksi otot otot trunk
untuk mencapai fleksibilitas trunk yang diharapkan
dapat memperbaiki porstur yang cenderung kifosis
pada anak

E. RENCANA EVALUASI
- Evaluasi spastisitas dengan menggunakan skala asword
- Evaluasi groos motor, keseimbangan dan kemampuan berjalan
menggunakan GMFM
- Evaluasi kekuatan otot dengan menggunakan XOTR
- Evaluasi gerak reflek dengan menggunakan pemeriksaan reflek.

LAMPIRAN
Standing : Pasien saat di standingkan yang berguna untuk mempolakan/membiasakan pasien
berdiri secara mandiri, durasi waktu kurang lebih 30 menit.
Massage : Pemerian massage kepada pasien untuk merelaksasikan pasien.

Foto bersama pasien setelah selesai menjalankan terapi.

Anda mungkin juga menyukai