0
BAB I. MEMBUAT BETON DEKING
1.1 Pendahuluan
1.2 Teori
Beton Deking ini sebagai alas untuk rangkaian baja tulangan yang
pada akhirnya pada proses pengecoran beton. Beton deking ini
mempergunakan bahan-bahan sebagai berikut :
A. Semen
Semen adalah merupakan suatu bahan yang mempunyai
sifat-sifat karakteristik mengenai pengikatan serta pengerasannya
jika dicampur dengan air, sehingga terbentuk pasta semen.
1
1. Semen Hydrolik : Yaitu semen yang mempunyai kemampuan
untuk mengikat dan mengeras di dalam air.
2. Semen Non Hydrolik : Yaitu semen yang tidak dapat mengikat
dan mengeras di dalam air.
2
Type V :Semen Portland yang dipergunakan untuk pekerjaan
bangunan dan beton yang selalu berhubungan dengan air
laut, air buangan industri, untuk bangunan dan beton yang
selalu berhubungan dengan air laut, air buangan industri,
untuk bangunan yang terkena pengaruh gas atau uap kimia
yang agresif, serta untuk bangunan yang selalu
berhubungan air tanah yang mengandung garam-garam
sulfat dalam prosentase yang tinggi.
B. Agregat
Agregat merupakan bahan baku yang digunakan sebagai
bahan baku beton yang berasal dari batuan. Agregat mempunyai
peranan yang sangat penting terhadap harga beton maupun
kualitasnya. Karena 65 70 % volume total beton terdiri dari volume
agregat, oleh karena itu dengan menggunakan komposisi agregat
semaksimal mungkin akan diperoleh harga beton yang lebih baik.
E. Kawat Ikat
Kawat ikat berfungsi sebagai ikatan pada tulangan baja.
Diameter yang digunakan adalah 1-3 mm.
Tujuan :
4
Petunjuk :
a. 1,0 cm.
b. 1,5 cm.
c. 2 cm.
d. 2,5 cm
e. 3 cm.
Kawat lemas 1 mm
Spesi 1 PC : 2 PS
5 cm
5 cm
T
T
5
Tebal Selimut Konstruksi Beton
1 Pelat 1,5 cm
2 Dinding 2,0 cm
3 Balok 2,5 cm
4 Kolom 3,0 cm
6
A A
60 cm
60 cm
Tamp. Atas
Kawat lemas 1 mm
B
Tebal selimut beton
Pot. A - A
Papan tebal 2 cm
Kertas semen
Detail B
7
1.3.2 Langkah Pengerjaan
1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.
2. Periksa ukuran bekisting dan beri tanda pada bekisting.
sesuai dengan ukuran beton bekisting.
3. Letakkan bekisting diatas kertas semen/plastik.
4. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran yang sudah
ditentukan. Bentuk kawat tersebut dengan memuntir kedua
ujung kawat. (lihat gambar)
5. Aduk bahan hingga merata pencampurannya.
6. Sebelum aduk dituang kedalam bek isting,terlebih dahulu
bekisting dibasahi air, Perhatian
a Jika perletakan bekisting diaatas plastik,maka
hanya bekisting yang di basahi air.
b Tetapi jika diletakkan diatas semen,maka
bekisting dan kertas semen dibasahi air.
7. Tuang adukan kedalam bekisting dan padatkan.
8. Ratakan permukaan beton.
9. Biarkan 1 menit hingga genangan air dipermukaan adukan
sedikit.
10. Beri tanda pada permukaan adukan,sesuai dengan ukuran
beton deking (dengan menggoreskan scraper pada
permukaan beton )
11. Masukkan kawat kedalam adukan ( 3/4 tebal beton deking)
12. Biarkan 5 menit,hingga genangan air tidak nampak diatas
permukaan adukan.
13. Potong adukan berdasarkan tanda yang sudah diberikan
sebelumnya.
14. Biarkan adukan mengeras (+1 hari ) Setelah itu,buka
bekisting dan pisahkan beton deking tersebut.
8
1.4 Peralatan Bantu Kerja
1. Sekop
2. Pacul
3. Jidar
4. Kayu pemadat
5. Palu
6. Ruskam
7. Gunting kawat
8. Rol meter
9. Scraper.
10. Ember
2. Air
4. Pasir
5. Plastik/kertas semen
9
BAB II. Membuat Blok Beton Penyangga
2.1 Pendahuluan
2.2 Teori
10
Beton untuk konstruksi dibagi dalam mutu dan kelas sebagai
berikut :
a. Beton kelas I adalah beton untuk pekerjaan pekerjaan non strukturil.
Pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus dan pengawasan
mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan
bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak diisyaratkan
pemeriksaan. Mutu beton I dinyatakan dengan Bo.
b. Beton kelas II adalah beton untuk pekerjaan pekerjaan strukturil
secara umum. Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan
harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga tenaga ahli. Yang
termasuk dalam beton kelas II adalah mutu K125, K175, dan K225.
c. Beton kelas III adalah beton untuk pekerjaan pekerjaan strukturil
dimana dipakai mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang
lebih tinggi dari 225 kg/cm2. Pelaksanaannya memerlukan keahlian
khusus dan dilakukan dibawah pimpinan tenaga tenaga ahli. Yang
termasuk dalam beton kelas III adalah mutu beton yang lebih besar
dari K 225.
11
Blok beton penyangga berfungsi sebagai penyangga untuk
acuan perancah misalnya untuk kolom, slof dan lain-lain yang
membutuhkan. Blok beton penyangga ini prosesnya menggunakan,
semen, agregat halus dan kasar, air, baja tulangan, kawat ikat dan
beton deking.
A. Baja Tulangan
12
b. Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang,
penulangan lapis atas diletakkan tepat diatas lapis bawah
penulangan dengan ruang bebas/jarak vertikal minimum 2,5 cm.
13
Pengikatan tersebut harus kokoh agar konstruksi tulangan yang
dirangkai tidak mudah berubah atau tergeser pada waktu diadakan
pengecoran beton. Untuk merangkai tulangan balok atau kolom dengan
dimensi yang kecil, pekerjaan merangkai biasanya dilakukan di luar
acuan, sehingga pada waktu acuan sudah siap, maka hasil rangkaian
langsung diletakkan di dalam acuan.
D. Syarat-syarat Pembengkokan
14
2.3 Pelaksanaan Praktek
Tujuan
Petunjuk
dimengerti.
15
8 - 18
2.3.1 Gambar Kerja (Job Sheet)
2 cm
2 cm
Papan/Multipleks
Pot. A - A
A A
40 cm
B
60 cm
Tamp. Atas
8 - 18
5 cm 5 cm
2 cm 2 cm
Pot. B - B
16
Beton campuran
17
2.4 Peralatan Bantu Kerja
Peralatan:
1. Palu
2. Sekop
3. Ember
4. Kakak tua
5. Pacul
6. Pemotong tulangan
7. Roll meter
8. Jidar
9. Kayu pemadat
10. Sapu ijuk
Bahan
1. Plastik/kertas semen
2. Semen
3. Baja tulangan
4. Pasir
5. Kawat pengikat
18
BAB III. Membuat Kait dan Bengkokan
3.1 Pendahuluan
3.2 Teori
Membuat kait dan bengkokan ini dipergunakan baja tulangan
yang polos. Diameter yang digunakan juga beragam mulai dari
diamter 6 mm sampai pada diameter yang paling besar. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang penggunaannya
sesuai dengan fungsinya.
19
Tabel 1. Daftar potongan baja tulangan sesuai fungsi dan
kegunaannya:
No Bentuk Fungsinya
5 Sengkang segiempat
6 Sengkang segitiga
20
3.3 Pelaksanaan Praktek
Tujuan
Petunjuk
1. Bentuk dan ukuran dari kait & bengkokan yang akan dibuat dapat
dilihat pada lembaran kerja.
21
3.3.1 Gambar Kerja (Job Sheet)
Gambar kerja untuk job ini dapat dilihat pada tabel 1 diatas.
No Bentuk Fungsinya
20 cm
3 cm
5 Sengkang segiempat
3 cm 20 cm
6 Sengkang segitiga
3 cm 10 cm
23
3.4 Peralatan Bantu Kerja
Peralatan
1. Mesin pemotong tulangan.
2. Rool meter.
3. Besi pembengkok tulangan.
4. Landasan besi pembengkok.
5. Meja pembengkok.
6. Siku.
Bahan :
1. Baja tulangan ukuran 6 , 8 , 10 , 12.
24
BAB IV. Membuat Pengecoran Begesting Kolom
4.1 Pendahuluan
4.1.1 Gambaran umum materi
Materi ini membahas tentang tujuan, peralatan dan bahan yang
digunakan, keselamatan kerja, prosedur pelaksanaan sampai
pada gambar kerja.
4.1.2 Relevansi terhadap pengetahuan mahasiswa/bidang kerja
Secara umum mempergunakan beton bertulang dengan
mempergunakan begesting kolom.
4.1.3 Learning Objective (LO)
Setelah mengikuti praktek atau job ini diharapkan mahasiswa
dapat menjelaskan jenis-jenis peralatan dan bahan yang
digunakan, prosedur pelaksanaan dan mempraktekkan sampai
pada analisis dengan baik dan benar.
4.2 Teori
Secara umum job ini prosesnya menggunakan bahan-bahan
seperti semen, agregat halus dan kasar, baja tulangan dan papan
serta paku. Bahan-bahannya telah dijelaskan pada job-job
sebelumnya.
4.3 Pelaksanaan Praktek
Tujuan
26
4.3.1 Gambar Kerja (Job Sheet)
27
4.3.2 Langkah Pengerjaan
1. Pacul
3. Sekop
5. Dolak
28
6. Ember
7. Palu
8. Ember
Bahan
1. Semen
2. Minyak pelumas.
3. Pasir
4. Besin.
5. Kerikil
6. Air
7. Plastik
29
BAB V. Membuat Jaringan Kolom Dan Balok
5.1 Pendahuluan
5.1.1 Gambaran umum materi
Materi ini membahas tentang tujuan, peralatan dan bahan yang
digunakan, keselamatan kerja, prosedur pelaksanaan sampai
pada gambar kerja.
5.2 Teori
Membuat jaringan kolom dan balok sama halnya dengan dasar
teori yang telah diuraikan pada job melipat dan merangkai hanya saja
pada job ini dikhususkan pada kolom dan balok.
30
Petunjuk
31
5.3.2 Langkah Pengerjaan
32
Tabel 2. Contoh Daftar Baja Tulangan Yang Dipakai Sesuai Jenis Pekerjaan.
Peralatan
1. Roll meter.
2. Besi pembengkok.
3. Gunting kawat.
4. Kakak tua.
5. Pemotong tulangan.
6. Penyangga tulangan.
Bahan
1. Baja tulangan
2. Kawat pengikat tulangan.
6.1 Pendahuluan
6.2 Teori
Membuat jaringan kolom dan balok sama halnya dengan dasar
teori yang telah diuraikan pada job melipat dan merangkai hanya saja
pada job ini dikhususkan pada pelat lantai.
6.3 Pelaksanaan Praktek
Tujuan
34
Petunjuk
35
6.3.1 Gambar Kerja (Job Sheet)
36
6.3.2 Langkah Pengerjaan
37
Perhatian !
Pengikatan antara batang-batang tulangan tidak pada setiap
titik persilangan,melainkan berselang-selang antara
batangnya yang diikat dan tidak diikat.
4. Ikatan beton deking pada jaringan tulangan pelat sebanyak 4
buah per m2 penampang bekisting.
Tabel 3. Contoh Daftar Baja Tulangan Yang Dipakai Sesuai Jenis Pekerjaan.
Peralatan
1. Rol meter
2. Kakak tua
3. Mesin pemotong tulangan.
4. Besi pembengkok tulangan.
5. Gunting pemotong kawat.
6. Tiang penyangga tulangan
38
Bahan
1. Baja tulangan.
2. Kawat pengikat.
39
BAB VII. Membuat Sambungan Beton
7.1 Pendahuluan
7.1.1 Gambaran umum materi
Materi ini membahas tentang tujuan, peralatan dan bahan yang
digunakan, keselamatan kerja, prosedur pelaksanaan sampai
pada gambar kerja.
7.2 Teori
Pekerjaan beton yang dibuat adalah lantai beton yang
mempunyai ukuran 100x110 cm,dengan jaringan tulangan
terbagi dua jadi lantai tersebut merupakan dua buah struktur yang
disatukan. Pada lantai inilah akan dibuat Sambungan beton. Bahan
pembuatnya menggunakan semen, pasir, agregat kasar maupun
haslus dan sebabagi pencampur adalah air.
Sambungan tersebut ada 2 (dua) macam yaitu
40
1. Sambungan pengontrol retak :
Sesuai dengan fungsinya,sambungan ini dibuat dalam
bentuk alur. Dibagian bawah alur dipasang tulangan
yang merupakan penghubung kedua struktur beton
tersebut dan sekaligus berfungsi menjaga keseimbangan
kedudukan struktur beton.
b. Miring 45 o
41
7.3 Pelaksanaan Praktek
Tujuan
Setelah akhir pelajaran maha siswa diharapkan
1. Agar dapat membuat jaringan tulangan lantai
2. Agar dapat mengaduk beton secara manual.
3. Agar dapat membuat.sambungan beton.
4. Agar dapat menjalankan perawatan beton.
42
7.3.2 Langkah Pengerjaan
1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.
2. Buat jaringan tulangan pelat.
3. Siapkan bekisting berikut lantai kerja.
4. Siapkan batang tulangan sepanjang 40 cm yang
setengah panjangnya dilapisi isolasi'(lihat gambar
kerja).
5. Letakkan salah satu jaringan tulangan pelat pada
bekisting.
6. Pasang kawat ayakan/papan pada jarak yang telah
ditentukan.
7. Pasang pula papan-papan penahan perletakan
batang tulangan yang berisolasi : papan ini sekaligus
berfungsi sebagai bekisting,di tengah-tengah bentangan
rencana lantai beton.
Perhatian
a. Tempatkan batang tulangan yang berisolasi tepat
ditengah-tengah bentangan.
b. Batang tulangan tersebut dianjurkan tidak
mengikat pada jaringan tulangan.
8. Aduk beton hingga merata pencampuran bahanya.
9. Cor beton kedalam bekisting.
Perhatian !
Bekisting harus disiram air terlebih dahulu.
1 0 . Padatkan aduk beton dengan menggunakan vibrator.
11. Ratakan permukaan beton.
12. Buat alur ditengah-tengah bentangan rencana lantai
beton (1/2 lebar alur).
13. Biarkan beton selama 1 hari.
43
14. Lepaskan papan yang terletak ditengah-tengah
bentangan rencana lantai beton.
15. Pasanglah jaringan tulangan yang kedua pada bekisting.
16. Aduk dan cor beton kedalam bekisting.
17. Ratakan dan padatkan permukaan beton.
18. Buat ujung pengecoran beton berbentuk sudut 450
Perhatian
Permukaan betun yang dibentuk sudut
tersebut,harus dibuat kasai 19.Tambahkan 1/2
lebar ulur pada alur yang sudah dibuat sebelumnya
pada permukaan beton.
19. Biarkan beton agak mengeras.
20. Siram permukaan beton dan bekisting dengan air.
21. Tutuplah seluruh permukaan beton dengan plastik.
Perhatian !
Perletakan plastik harus diberi jarak bebas dari
permukaan beton.
22. Tambahan
a. Dalam pembuatan alur sambungan pengontrol dapat
dilakukan dengan memasang cetakan alur pada
bekisting dan jika beton telah mengeras cetakan
tersebut dapat diangkat sehingga terbentuklah alur
yang dikehendaki .
b. Atau dengan menggunakan mesin
pemotong.Caranya,kedua struktur beton tersebut
dicor sekaligus dan biarkan beton
mengeras.Kemudian dengan menggunakan mesin
pemotong,permukaan beton dipotong sesuai
dengan tempat dan ukuran alur yang diinginkan.
44
7.4 Peralatan Bantu Kerja
Peralatan
1. Kakak tua
2. Vibrator
3. Mesin potong tulangan
4. Sendok spesi
5. Ember
6. Palu
7. Ruskam
8. Sekop
9. Gegaji
10. Pacul
Bahan
1. Semen
2. Plastik
3. Baja tulangan.
4. Pasir
5. Air
6. Isolasi
7. Kerikil
8. Kawat ayakan
9. Kaso dan papan.
7.5 Keselamatan Kerja
5. Berdoalah sebelum melaksanakan praktek
45
BAB VIII. Membuat Pipa Beton
8.1 Pendahuluan
8.1.1 Gambaran umum materi
Materi ini membahas tentang tujuan, peralatan dan bahan yang
digunakan, keselamatan kerja, prosedur pelaksanaan sampai
pada gambar kerja.
8.1.2 Relevansi terhadap pengetahuan mahasiswa/bidang kerja
Secara umum Job ini sebagai langkah awal untuk
mempergunakan sambungan beton deking dalam pelaksanaan
merakit atau merangkai tulangan dalam pelaksanaan
pengecoran nanti. Beton deking ini dapat digunakan pada pelat
lantai, kolom, dan lain-lain yang membutuhkan
8.1.3 Learning Objective (LO)
Setelah mengikuti praktek atau job ini diharapkan mahasiswa
dapat menjelaskan jenis-jenis peralatan dan bahan yang
digunakan, prosedur pelaksanaan dan mempraktekkan sampai
pada analisis dengan baik dan benar.
8.2 Teori
Pipa beton yang akan dibuat ukuran 60 cm dan panjang 60 cm.
Pipa beton yang dimaksudkan disini adalah gorong-gorong. Gorong-
gorong merupakan saluran terbuka yang dimaksudkan untuk
mengalirkan air. Bahan pembuatnya menggunakan semen, pasir,
agregat kasar maupun haslus dan sebabagi pencampur adalah air.
8.3 Pelaksanaan Praktek
Tujuan
Setelah akhir pelajaran,maha siswa diharapkan:
1. Agar dapat membuat pipa beton (gorong-gorong).
2. Agar dapat memadatkan beton dengan cara masinal.
3. Agar dapat mengaduk beton dengan cara masinal.
4. Agar dapat menggunakan peralatan pekerjaan beton.
5. Agar dapat menghitung kebutuhan bahan.
46
8.3.1 Gambar Kerja (Job Sheet)
47
8.3.2 Langkah Pengerjaan
1. Hitunglah kebutuhan bahan yang akan digunakan dengan
menggunakan volume,perbandingan camp. 1PC:2PS:3Kr.
2. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
3. Persiapkan bekisting,
Perhatian,
a. Bekisting diolesi dengan olie barn atau olie bekas
pada bagian dalam dan luar (yang berhubungan
dengan beton).
b. Stel bekisting dengan mengerasi baud-baudnya serta
diletakan pada posisi yang benar.
4. Takarlah bahan-bahan (pasir,krikil,PC) dengan Dolak
(kotak takaran).
5. Bahan-bahan (pasir,krikil,PC,air) dimasukan kedalam
mixer (mollen) berurutan menurut aturan mengaduk
dengan cara masinal.
6. Aduk beton hingga merata pencampuran bahannya.
7. Tuangkan adukan beton kedalam bekisting sedikit demi
sedikit dengan ember,hingga mencapai ketinggian
20 cm.
8. Padatkan adukan beton yang berada didalam bekisting
dengan vibrator hingga padat.
9. Selanjutnya No 7 dan No 8 dilakukan terns menerus
hingga bekisting penuh dengan adukan beton.
10. Ratakan permukaan beton dengan roskam besi
11. Pengecoran pipa beton sudah selesai,biarkan sampai 10
jam, bekisting dapat dibuka.
8.4 Peralatan Bantu Kerja
Peralatan
1. Sendok spesi
48
2. Mixer (Molen).
3. Ruskam besi
4. Cetakan gorong-gorong
5. Skop.
6. Dolak(Kotak takar)
7. Ember.
8. Vibrator.
9. Gerobak dorong.
Bahan
1. Semen.
2. Olie.
3. Air.
4. Pasir.
5. Solar.
6. Koral/kerikil.
7. Bensin.
49
BAB IX. Membuat Balok Beton dan Teknologi Tepat Guna
9.1 Pendahuluan
9.2 Teori
A. Bahan Tambahan
50
1. Tipe A (water-Reducing Admixtures)
51
dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 % atau lebih dan
juga untuk menghambat pengikatan beton.
- Mengurangi penyusutan
B. Pemadatan Beton
52
d. Penggetar di dalam harus dilaksanakan dengan memasukkan
batang penggetar ke dalam beton cor yang masih segar, bebas
penulangan. Alat penggetar harus dimasukkan kedalam
campuran beton sejajar dengan sumbu memanjang, dan
digetar selama 30 detik pada setiap lokasi berjarak masing-
masing 45 cm (lihat PBI 1971).
C. Perawatan Beton
Tujuan
54
7.3.1 Gambar Kerja (Job Sheet)
55
9.3.2 Langkah Pengerjaan
Perhatian !
56
Perhatian !
57
Bahan
1 Semen
2 Air
3 Pasir
4 Minyak pelumas
5 Kerikil
58
DAFTAR PUSTAKA
59