mad Dahlan,
Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta 55164 Indonesia
Surat-e: hafit_uad@yahoo.com
Gerak parabola adalah gerak yang banyak dijadikan sebagai model untuk pengajar
an Fisika
khususnya kinematika dalam hal penjumlahan kecepatan; dalam hal ini gerak lurus ber
aturan
(GLB) dalam arah horisontal dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam arah verti
kal.
Dalam kenyataannya, gerak parabola dipengaruhi oleh variabel lain yaitu adanya hambat
an udara
yang membuat trayektori lintasan tidak lagi berbentuk parabola dengan asumsi adanya
gesekan
udara. Tendangan Bola dengan melibatkan faktor spin akan membuat lintasan lateral ber
bentuk
melengkung karena adanya Efek Magnus. Dengan menganalisa faktor-faktor yang berpen
garuh
dalam gerakan benda dan dibantu dengan software Modellus dan Excell, maka dibuat pemodel
an
untuk gerak benda.
f 2Cd A (2)
fx
JRKPF UAD Vol.1 No.1 April 2014 Purwadi dan Ishafit 11
vD
Pemodelan Gerak Parabola yang Dipengaruhi Seretan serta Spin Efek
Magnus
v adalah kecepatan proyektil
Bola dengan relatif
Program terhad
Modellus dan Excell
ap tanah dan
Kita dapat mengestimasi gaya seretan
II. Landasan Teori pada
sebuah bola.
Apabila mengabaikan hambatan udara, gay Selain bergantung pada
Arah dari f berlawanan
kecepatan, gayadengan ara
seretan
a yang bekerja h v, sehingga bisa
juga
pada suatu proyektil dengan massa m adalah
bergantung pada kerapatan udara,
beratnya yaitu
temperatur dan
w = mg. Komponen dari percepatan proyektil a
ketinggian (altitude). Berdasarkan mod
dalah :
el persamaan gaya
ax=0 ay= -g
hambat, kuantitasnya dipengaruhi oleh Bi
bila sumbu-x adalah arah horisontal dan su
langan Reynolds
mbu-y adalah
dimana bilangan ini bergantung pada sifat p
arah vertikal.
ermukaan bola.
Besaran fisis yang mempengaruhi percepat
Bilangan Reynolds didefinisikan sebagai :
an gerak bola
untuk kasus lintasan pusat massa yaitu mas
sa jenis udara, R .
luas permukaan efektif bola, kecepatan trans
lasional bola, (1)
dan koefisien sereta. Selain itu dapat din
yatakan bahwa Bilangan Reynolds menentukan macam ali
percepatan bola berbanding terbalik denga
n massa bola ran udara yaitu:
(http://www.scribd.com/doc/76438941/Dianto-
R < 2000 bersifat aliran laminer, R
artikel-
> 3000 bersifat
kolokium-analisis-efek-magnus-pada-lintasan-
turbulen, 2000 < R < 3000 bersifat
sepak-bola).
arus tidak stabil
(turbulen dapat timbul dan menghilang). kekasaran/ roughness) memang akan meningkatk
Seretan kritis
an skin
(critical drag) terjadi ketika aliran laminer
pada lapisan friction drag, tetapi pengurangan/reduksi terhadap pr
batas mulai terpisah dan menjadi turbulen. essure
Energi kinetik drag-nya jauh lebih besar, sehingga drag totalnya lebi
hilang di dalam lapisan batas turbulen, pada h kecil
kondisi ini (http://www.scribd.com/doc/76438941/Dianto-artikel-
koefisien drag dapat turun karena rendah kolokium-analisis-efek-magnus-pada-lintasan-sepak-
nya bilangan bola).
Reynolds akibat permukaan bola yang Pada kecepatan suatu bola tennis dipukul, besar
kasar f atau
(http://www.scribd.com/doc/76438941/Dianto- gaya seretan udara
artikel- 1
kolokium-analisis-efek-magnus-pada-lintasan- 2
sepak-bola). yang menyatakan bahwa besarnya gaya berban
Ada dua drag yang terjadi pada bola, yait ding lurus
u skin friction dengan massa jenis udara , kecepatan relatif
drag (gaya seretan akibat gesekan antara udara benda
dengan bola) terhadap udara v, koefisien drag Cd dan luas pen
dan pressure drag (gaya seretan akibat alir ampang
an ulakan di benda yang terkena u
belakang bola). Pada bola licin, aliran dardara A
i depan akan (http://www.scribd.com/doc/76438941/Dianto-artikel-
terbelah di sekitar bola, bergerak ke belakang, kolokium-analisis-efek-magnus-pada-lintasan-sepak-
namun aliran bola).
terlepas sebelum sampai di ujung belakan Untuk lebih singkatnya maka :
g, dan terjadi
ulakan-ulakan kecil di belakang bola. Alira f = Dv2
nnya adalah
x
y
y
fy
mg
hingga
udara, seperti digambarkan di diagram benda bebas b
erikut:
f x Dvv x (3)
f y Dvv y
Magnus
Bola dengan Program Modellus dan Excell
ditentukan nilai di akhir sejumlah interval (Young
Komponen dari percepatan termasuk efek dari g dan
ravitasi dan Freedmann, 2000)
drag adalah :
Efek Magnus
. (4)
ax (D / m)vv x
a y g (D / m)vv
Fenomena tendangan pisang yang banyak m
y engecoh
Magnus
Bola dengan Program Modellus dan Excell
F ma
Fm mgj m(axi ay j)
CL D3 f (vx j vyi) mgj m(axi ay j)
Komponen :
Gambar 4. Aliran laminar
Karena adanya r
otasi bola dengan jari jari R maka Komponen : (14)
CLD3 fvx mg may
kecepatan bola akan menjadi : dvy (15)
dt
v1 v R (8)
v2 v R (9)
2
(16) dvx m
CLD3 f
Bila pers (8) dan (9) dimasukkan ke persamaan Bernoulli dt dt 2
maka akan menjadi seperti berikut :
p 1v2 gh kons tan
1 (7) Bila disubstitusikan persamaan (13) dan (16) maka:
p 1 CLD3 fvy m
2 2
p p1 p2 CLD3 f m
(10)
1 dt
m
2 m2 d 2 vy
p 2Rv. CLD3 f dt 2
2
dt 2 2
Persamaan Gerak Spin Bola Putar Kana
m m
n Solusinya dv
adalah :
y m d 2vx
CL D f dt 2
CL D3 fvx mg
CL D f dt
JRKPF UAD Vol.1 No.1 April 2014 Purwadi dan Ishafit 14
F 2R3 v d 2vx C D3f
L vx
Magnus
Bola dengan Program Modellus dan Excell
vy (t) vo sin( ) cos(t)
Dengan (19)
Asin(t) g
m2 d 2vy
dt m CL D3 f dt 2
2
dan A (g vo cos( ).) d 2vy C D3 f (27)
m dt 2 m
yCL D3 ft)
cos( sin(t)
L m
vy d 2vx0
C L D 3 f dt 2
Persamaan Gerak Spin Bola Putar Kiri
g A vo sin vo sin
2
Peristiwa sebaliknya bila bola berotasi berlaw g (28)
dvy m d 2vx
A vo sin A 2
anan arah dt CL D f dt 2
Solusinya adalah :
jarum jam atau dari samping bergerak ke sumbu (t)L DAsin(
vy C 3 fvx mg
t) vo sin( ) cos(t) (29)
x- apabila
g (30)
dirumuskan sebagai berikut:
(http://www.scribd.com/doc/76438941/Dianto- d 2vx CL D3 f vx
dt m m
artikel- Dengan :
kolokium-analisis-efek-magnus-pada-lintasan-
sepak-bola)
m
vx (t) Acos(t) vo sin( ) sin(t)
F ma
Fm mgj m(axi a y j)
CL D3 f (vx j v yi) mgj m(axi a y j) CL D3 f (g vo cos( ).)
dan A
Bila dinyatakan dalam komponen i dan j sebagai Maka g A
sin(t) cos(t)
berikut :
:
vo sin vo sin (31)
Komponen : ty cos(t) sin(t) (32)
x
CLD3 fvy max A vo sin A
CL D3 fvy mdvx (23)
dt
dv
m vx
d 2
CL D 3 f
y
(24) Dengan persamaan ini bisa ditentukan simulasi modelnya.
dt dt 2
III. Metode Simulasi
Komponen
: CLD3 fvx mg may
CLD3 fvx mg m
dvy (25) 1. Disiapkan software Modellus, kemudian dimas
CLD3 f m dt ukkan
dvx d 2vy (26) variabel dan rumus ke dalam mathematical model.
dt dt 2 2. Untuk kasus bola tennis maka nilai radius r = 0,
0366
m dan massa m = 0,145 kg, sedangkan k
Bila disubstitusi pers (26) dan (23) aka
oefisien
n menjadi: hambatan udara CD = 0,5.
3. Nilai kerapatan udara = 1,2 kg/m3 untuk kecep
atan
awal bola bisa dicoba kecepatan awal vo = 63,7
5 m/s
dan sudut elevasi = 450.
4. Dilakukan hal yang sama dengan Excell dan dita
mpilkan
gambar trayektori parabola tanpa drag dan dengan
drag.
x vxt axt 2
JRKPF UAD Vol.1 No.1 April 2014 Purwadi dan Ishafit 15
y v yt a yt 2
Magnus
Bola dengan Program Modellus dan Excell
1
5. Untuk pemodelan efek Magnus dilakukan 2
pada bola 1
sepak dengan data geometri yang ditetapk 2
an FIFA yaitu Didapatkan bentuk trayektori gerak seperti berikut
m= (0,422 0,010) kg dan diameter D
(0,216 0,004) m . Diteliti bagaimana pengaruh
spin
terhadap lintasan bola sepak.
IV. Pembahasan
CA
2. D
Gerak Parabola dengan Drag
Gambar 5. Kurva Trayektori bola dengan drag untuk j
Untuk membuat simulasi model gerak par ari
Magnus
Bola dengan Program Modellus dan Excell
V. Kesimpulan
k Magnus
Bola dengan Program Modellus dan Excell
Kepustakaan