Anda di halaman 1dari 10

ANATOMI, HISTOLOGI DAN FISIOLOGI SERVIKS

UTERI
Dr.Leo Simanjuntak,SpOG.

Departemen Obstetri & Ginekologi FK UHKBP Nommensen Medan,


2011.

ANATOMI.

Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah yang sempit dari rahim
dimana bertemu dengan ujung proksimal vagina. Dengan korpus uteri
serviks dihubungkan oleh isthmus uteri. Serviks dibagi atas dua bagian
yaitu serviks parsvaginalis yaitu bagian serviks yang menonjol kedalam
vagina, serta serviks supravaginalis yaitu bagian serviks yang berada
diatasnya. Serviks parsvaginalis disebut juga portio. Portio inilah yang
dapat terlihat pada saat dilakukan pemeriksaan dengan alat spekulum
yang dimasukkan melalui vagina.

Ektoserviks.

Bagian serviks yang menonjol kearah vagina disebut portio vaginalis atau
ektoserviks. Panjang rata-rata portio adalah 3 cm dan lebar 2,5 cm. Portio
dibagi menjadi bibir anterior dan bibir posterior.

Ostium uteri eksternum.

Didalam serviks terdapat saluran yang disebut kanalis servikalis atau


kanalis endoser-vikalis menghubungkan vagina dengan kavum uteri.
Ujung saluran ini divagina disebut ostium uteri eksternum <OUE> dan
ujungnya dikavum uteri disebut ostium uteri internum <OUI>. Ukuran
dan bentuk OUE bervariasi karena usia, keadaan hormonal, dan
persalinan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan OUE tampak
sebagai bukaan kecil dan sirkuler. Pada wanita yang pernah melahirkan
portio tampak lebih besar dan OUE lebih lebar seperti celah yang sedikit
terbuka.

Kanalis endoservikalis.

Adalah saluran yang menghubungkan OUE dengan OUI. Panjang dan lebar
sangat bervariasi sesuai dengan ukuran keseluruhan serviks. Bentuknya
pipih dari anterior ke posterior dan lebarnya dapat mencapai 7 mm
sampai 8 mm pada usia reproduksi.

Ostium uteri interum.

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 1
Kanalis endoservikalis berujung pada OUI pada kavum uteri. OUI
merupakan sambungan anatomik dan histologik antara uterus yang
banyak mengandung otot dengan serviks yang lebih padat dan banyak
jaringan ikat.

Gambar 1. Portio, OUE, OUI, kanalis servikalis.

Cervical crypts.
Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 2
Merupakan kantung-kantung yang melapisi permukaan dalam serviks
yang berfungsi menghasilkan lendir serviks.

Aliran darah.

Aliran darah serviks berasal dari arteri uterina cabang-cabang keserviks


dan vagina. Arteri uterina merupakan cabang dari arteri iliaka interna.
Cabang servikalis dari arteri uterina berjalan pada sisi lateral serviks pada
jam 3 dan 9. Darah kembali melalui vena yang berjalan paralel dengan
arteri dan bermuara ke pleksus vena hipogastrika.

Aliran limfatik.

Aliran limfe serviks cukup kompleks termasuk melibatkan kelenjar getah


bening iliaka kommunis, iliaka interna, iliaka eksterna, obturator serta
keparametrium. Rute utama penyebaran kanker leher rahim adalah
melalui aliran limf pelvis. Hiterektomi radikal untuk kanker invasif
termasuk mengangkat sebanyak mungkin kelenjar limfatik pelvis.

Persyarafan.

Persyarafan utama serviks adalah berasal dari pleksus hipogastrika yang


berjalan melalui ligamentum sakrouterina. Terdapat serat-serat syaraf
simpatis dan parasimpa-tis. Pada endoserviks dijumpai banyak ujung-
ujung saraf sensoris, sedangkan pada ektoserviks lebih sedikit. Hal ini
memungkinkan dilakukan tindakan-tindakan seperti biopsi atau krioterapi
tanpa anestesia.

HISTOLOGI.

Serviks uteri terdiri dari epitelium dan jaringan stroma dibawahnya. Epitel
ektoserviks adalah skuamous berlapis dan tidak berkeratin
<nonkeratinizing stratified squamous epithelium>, yang terdiri dari
beberapa lapisan yaitu basal, parabasal, intermediate dan superfisial.
Lapisan basal terdiri atas satu lapis sel dan berada diatas membrana
basalis yang tipis. Mitosis aktif terjadi pada lapisan ini. Lapisan
parabasal dan intermediet bersama-sama menyusun prickle cell layer.
Lapisan superpisial ketebalannya bervaria-si tergantung pada derajat
stimulasi estrogen, identik dengan keadaan divagina. Stroma serviks
terdiri atas campuran otot polos dan jaringan ikat <fibromuskuler>. Kista-
kista Nabothi juga sering dijumpai pada serviks. Melalui stroma berjalan
aliran pembuluh darah, limfatik dan syaraf.

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 3
Endoserviks ditutupi oleh epitel kolumnar selapis yang mensekresi musin,
yang menutupi permukaan dan kelenjar-kelenjar dibawahnya. Kelenjar ini
bukanlah kelenjar sebenarnya tetapi merupakan lipatan-lipatan yang
mengarah kedalam menyerupai celah dan dalam dengan sejumlah
kolateral-kolateral menyerupai terowongan. Sel-sel yang terlihat pada Pap
smear mencerminkan sel-sel dari berbagai lapisan epitel ektoserviks dan
endoserviks.

Perbatasan antara epitel skuamous ektoserviks dengan epitel kolumnar


endoserviks disebut dengan sambungan skuamokolumner <SSK> atau
squamoucolumnerjunction <SCJ>. SSK merupakan marka sitologik dan
kolposkopik paling penting, karena dari sini berasal > 90% neoplasia
saluran genital bawah.

Gambar 2. Aliran darah uterus.

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 4
PATOFISIOLOGI LEHER RAHIM.

Epitel skuamous.

Epitel skuamosa serviks terbentuk dari hasil evolusi epitel kolumnar yang
terjadi selama kehidupan janin <18 20 minggu>, berwarna merah
muda. Tidak mempunyai lapisan keratin superfisial dan mengandung
glikogen. Epitel ini menyerap yodium dan memberikan warna coklat
kehitaman.

Epitel skuamous portio mirip dengan epitel vagina. Secara kolposkopik


tampak polos kecuali jaringan halus pembuluh darah yang kadang kala
dapat terlihat. Warna yang relatif opak dan merah jambu yang pucat dari
epitel skuamous disebabkan histologinya yang multilayered dan terdapat
pembuluh darah dibawah membrana basalis.

Estradiol menyebabkan maturasi, glikogenisasi dan deskuamasi epitel


skuamous serviks dan vagina. Progesteron menghambat maturasi
lapisan superfisial. Hal ini menjelaskan kenapa epitel skuamous tampak
atrofik sesudah hilangnya fungsi ovarium, seperti pada menopause
dimana epitel tampak pucat dan perdarahan-perdarahan bintik subepitel
karena pembuluh darah dibawahnya rapuh. Perubahan atrofik ini dapat
terlihat, walaupun tidak begitu nyata dengan pemberian progestin jangka
panjang. Glikogenisasi epitel skuamous matur vagina dan serviks dibawah
pengaruh estrogen menyebabkan penyerapan kuat larutan iodine Lugol.
Inilah dasar dari tes Schiller yang digunakan untuk membedakan
jaringan normal dari abnormal. Epitel skuamous yang displastik atau
terinfeksi HPV memperlihatkan terhentinya maturasi dan tidak dijumpai
glikogenisasi dan akan menolak pewarnaan iodine.

Epitel glanduler.

Epitel glanduler atau kolumner serviks berada dibagian proksimal dari


SSK. Epitel ini menutupi sebagian ektoserviks dan seluruh kanalis
servikalis. Terdiri dari satu lapis sel yang menghasilkan musin. Epitel ini
tersusun kedalam lipatan-lipatan longitudinal dan invaginasi-invaginasi
yang membentuk kelenjar-kelenjar endoserviks yang sebenarnya bukan
kelenjar. Hal ini membuat skrining sitologik dan kolposkopik jaringan
endoserviks secara teknis lebih sulit dan kurang reliable, dibandingkan
ektoserviks yang lebih licin dan mudah dijangkau. Arsitektur yang
kompleks dari kelenjar endoser-viks ini akan tampak gambaran papiler
dengan kolposkopi dan gambaran grainy pada inspeksi visual asam
asetat. Pembuluh darah dibawahnya lebih mudah terlihat disebab-kan
lapisan kolumner hanya satu lapis karena itu epitel kolumner tampak lebih

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 5
merah dibandingkan skuamous yang lebih opak. Epitel ini tidak menyerap
yodium dan sensitif terhadap trauma.

Sambungan skuamokolumner <SSK>.

SSK adalah sambungan atau batas antara epitel skuamous dengan epitel
glanduler <kolumner>. Ini ditandai oleh selapis sel metaplasia dan
lokasinya bervariasi. Usia dan faktor hormonal adalah faktor paling
penting mempengaruhi lokasinya.

Secara morfologi ada 2 jenis SSK, yaitu:

SSK original dimana epitel skuamosa asli yang menutupi porsio


vaginalis bertemu dengan epitel kolumnar endoserviks. Pertemuan
antara kedua epitel ini berbatas jelas.
SSK fungsional atau fisiologik yang terletak diantara epitel
skuamosa baru pada TZ dengan sel kolumnar endoserviks.

Selama perimenars SSK berada pada atau sangat dekat OUE. SSK pada
umumnya berada pada ektoserviks pada jarak yang bervariasi dari OUE
pada usia reproduksi. Kadar estrogen yang tinggi pada kehamilan dan pil
kontrasepsi mendorong eversi SSK lebih jauh. Eversi biasanya lebih jelas
pada bibir anterior dan posterior ektoserviks, dan lebih sedikit pada posisi
jam 9 dan jam 3. Eversi epitel kolumner keektoserviks dapat tidak
simetris. Penampilan yang asimetris ini dapat menyebabkan kebingungan
dan merujuk pasien dengan keungkinan lesi serviks. Eversi SSK
keektoserviks kadang-kadang disebut ektropion atau erosi. Erosi
merupakan istilah yang salah dan sebaiknya tidak digunakan. Kadang-
kadang SSK berada sebagian atau keseluruhan pada forniks vagina.
Dalam proses pertumbuhan, proses epitelisasi skuamous tabung vagina
dimulai pada bagian dorsal sinus urogenital dan vaginal plate, menyebar
keatas sepanjang tabung vagina. Proses ini berlangsung paling cepat pada
dinding lateral vagina. Bila epitelisasi berlangsung normal, SSK berada
dekat OUE. Bila epitelisasi berhenti sebelum lengkap maka SSK akan
berada pada dinding vagina biasanya melibatkan forniks anterior dan
posterior, karena epitelisasi ditempat ini terjadi belakangan dibandingkan
bagian lateral vagina. Jenis dari varian lokasi SSK ini paling sering pada
yang terpapar DES <dietil stilbesterol> saat kehamilan. Pada saat
perimenopause atau paparan progestin yang kuat dan lama yang
menyebabkan atrofi, SSK mundur keatas kekanalis endoserviks. Ha lini
membuat sampling sitologi menjadi kurang dapat dipercaya dan
pemeriksaan SSK dengan kolposkopi tidak mungkin dilakukan.

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 6
Zona Transformasi <T-Zone>.

Pengenalan dan pemahaman TZ sangat penting untuk identifikasi dan


penanganan neoplasia intraepitel serviks <NIS>. TZ berada diantara SSK
original dan SSK baru. TZ mudah ditentukan dengan pemeriksaan
kolposkopi yaitu dengan adanya epitel skuamosa dengan muara kelenjar
dan kista Nabothi yang berada pada batas luar zona transformasi.

Mekanisme pembentukan Zona Transformasi.

Ada dua mekanisme pergantian epitel kolumnar dari endoserviks menjadi


epitel skuamosa. Pertama dan paling penting adalah proses epitelisasi
yaitu pertumbuhan langsung dari epitel skuamosa asli portio. Secara
histologis tampak lidah-lidah epitel skuamosa asli tumbuh dibawah epitel
kolumnar. Sel-sel skuamosa asli ini berkembang dan menjadi matur secara
bertahap dan mendorong sel-sel kolumnar diatasnya sehingga terlepas.
Proses kedua adalah reepitelisasi yang terjadi pada penyembuhan erosi
<true erosio> endoserviks yang terjadi pada ektropion endoserviks yang
disebut ascending healing of Meyer. Ektropion adalah epitel kolumnar
endoserviks yang tumbuh keluar kearah portio sehingga klinikus sering
menyebutnya sebagai erosio serviks. Kemajuan transformasi ektropion
endoserviks tergantung pada faktor-faktor sekitar vagina seperti
perubahan pH vagina yang menurun pada pubertas, trauma, iritasi kronis
atau infeksi serviks. Reepitelisasi cepat juga terjadi setelah tindakan
elektrokauter, terapi laser atau terapi krio.

Proses fisiologis perubahan sel epitel kolumnar menjadi sel epitel


skuamosa disebut metaplasia skuamosa. Metaplasia disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain rangsangan hormonal, trauma dan perubahan
pH vagina. Secara histologi pada permulaan proses ini sel-sel skuamosa
imatur mendorong sel-sel kolumnar. Sel-sel kolumnar berdegenerasi dan
berdiferensiasi menjadi epitel skuamosa imatur dan akhirnya menjadi
epitel skuamosa matur.

Pada tahap awal metaplasia terjadi akibat adanya sel-sel kubik dibawah
epitel kolumnar yang disebut sel cadangan subkolumnar <subcolumnar
reserve cells>. Sel ini mempunyai inti yang besar, sintesis asam nukleat
yang meningkat. Berbeda dengan epitel neoplasia, sel epitel metaplasia
skuamosa imatur tidak mempunyai inti yang atipia dan biasanya terdiri
dari satu baris sel-sel endoserviks diatas sel-sel skuamosa. Asal sel-sel
cadangan subkolumnar masih kontroversi. Sebagian peneliti menduga
berasal dari sel kolumnar dan lainnya menduga dari sel skuamosa basalis.
Tahap berikutnya adalah pertumbuhan cepat sel-sel cadangan
Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 7
subkolumnar menjadi berlapis dan disusul dengan diferensiasi menjadi
epitel skuamosa imatur dan akhirnya menjadi epitel skuamosa matur.

Identifikasi SSK pada TZ sangat penting karena neoplasia skuamosa


serviks dimulai dari sambungan ini dan karena perluasan dan batas
neoplasia intraepitelial serviks berhubungan dengan distribusi zona
transformasi. Demikian juga penting untuk diketahui bahwa selama masa
anak-anak dan kehamilan, zona transformasi berlokasi pada portio
vaginalis sehingga dapat dilakukan target biopsi untuk diagnosis NIS
secara histologis.

Dengan demikian serviks dibagi menjadi 3 area berdasarkan epitel yang


melapisinya yaitu:

Ektoserviks yang dilapisi epitel skuamosa asli.


Endoserviks yang dilapisi epitel kolumnar.
Zona transformasi yang dilapisi epitel metaplastik.

Masing-masing area ini mempunyai corak vaskuler sesuai dengan


epitelnya. Penting pada pemeriksaan kolposkopi untuk mengenal corak
vaskuler normal dan variasinya.

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 8
Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 9
___________________________________________

Anatomi,histologi,fisiologi serviks/ljs/fknommensen/medan/2011
Page 10

Anda mungkin juga menyukai