Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA

KEBANGKITAN NASIONAL

DISUSUN OLEH :

-SUHARDI
-RATIH AYUMEISARI
-RENI ANDRIANI

UNIVERSITAS MH.THAMRIN JAKARTA


PROGSUS ANALIS KESEHATAN 2014/2015

DAFTAR ISI

1
A. DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2

BAB I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang....................................................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4

D. Tujuan Penulisan...................................................................................................................5

BAB II

E. PEMBAHASAN..................................................................................................................... 5

BAB III

F. PENUTUP..............................................................................................................................18

G. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

KEBANGKITAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang

Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan


Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan
Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat indonesia
yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat indonesia
yang selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain. Kebagkitan
nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo.
Sedangkan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan adanya
peristiwa Sumpah Pemuda. Kedua peristiwa itu merupakan bagian dari
peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan
negaraindonesia.

Beberapa factor yang mendorong kebangkitan indonesia yaitu


diantaranya:
1.Semakin banyaknya/makin tingginya kesadaran ingin bersatu.
2. Semakin mengingkatnya semangat bangsa Indonesia ingin merdeka.
3 .Semakin banyaknya orang pintar dan terpelajar di Indonesia.

Dan Faktor yang datang dari luar negeri adalah kemenangan Jepang
atas Rusia tahun 1905, adalah salah satu pendorong yang
menimbulkan semangat bahwa bangsa kulit kuning, bangsa Asia dapat
mengalahkan bangsa kulit putih (Eropa). setelah berdirinya Budi Utomo
maka bermunculanlah perkumpulan-perkumpulan dan pergerakan
yang bersifat luas antara lain, Serikat Dagang Islam tahun 1909,
Indische Party tahun 1913. Muhammadiyah tahun 1912, Nahdatul
Ulama tahun 1926, dan berdiri perkumpulan pemuda diluar Jawa pada
tahun 1918 dan menamakan diri Young Java,Young Sumatra,Young
Ambon,Young Pasundan,Young Batak,Pemuda Betawa dll. Para pemuda
inilah yang mengadakan kongres pemuda pertama tahun 1926 yang
menghasilkan perlunya mencanangkan suatu organisasi pemuda
tingkat Nasional. Dan atas usul perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia
(PPPI) sebagai organisasi kemahasiswaan pertama pada tanggal 26-28
Oktober 1928 diadakan kongres pemuda ke dua. Setelah mereka
mengadakan pembahasan, mereka sampai pada satu kesimpulan,
bahwa jika bangsa Indonesia ingin merdeka, bangsa Indonesia harus
bersatu. Untuk itu mereka bersumpah yang terkenal dengan nama
SUMPAH PEMUDA yang diikrarkan pada akhir kongres yaitu pada
tanggal 28 Oktober 1928.

3
Kedua peristiwa ini memang sangat mempengaruhi kebangkitan
nasional di indonesia sehingga sangat bagus jika kita mengetahui latar
belakang kejadian ini dan lebih memahami lagi makna dari
kebangkitan nasional itu sendiri.

1.2RumusanMasalah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah:


1. Momen yang menandakan semangat kebangkitan nasional
2. Momen yang pernah terjadi hingga tahun 1940
3. Organisasi yang bermuculan menandakan semangat kebangkitan

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dengan terselesaikanya makalah ini adalah


agar kita mampu memahami makna Kebangkitan Nasional dan mampu
memberikan tanggapan tanggapan positif mengenai kebangkitan
nasional iti sendiri. Selain itu diharapkan kita juga mampu memahami
makna dari Sumpah Pemuda dan dapat menggunakan pengetahuan
yang didapat dari pembuatan makalah ini menjadi hal positif bagi
kebangkitan pemuda Indonesia di masa yang akan datang.

BAB II
PEMBAHASAN
Momen semangat kebangkitan ditandai denga bermuculanya berbagai
Organisasi yang di bentuk oleh mahasiswa dan tokoh Indonesia ,
bahwa mereka mengakui bahwa jika bangsa Indonesia ingin merdeka,
bangsa Indonesia harus bersatu.

Berikut beberapa organisasi yang terbentuk :

2.1 . PERHIMPUNAN INDONESIA

Perhimpunan Indonesia (PI) berasal dari Organisasi pelajar Indonesia


bernama Indische Vereeniging. Organisasi itu didirikan pada tahun
1908 sebagai forum komunikasi di antara para pelajar Indonesia yang
merantau di luar negeri.

4
Pada tahun 1925, Indonesische Vereeniging berganti nama menjadi
Perhimpunan Indonesia(PI).
Tokoh PI antara lain Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdulmajid
Joyoadiningrat, Sastro Mulyono, dan Sartono.
PI bergabung dengan liga antiimperialisme dan penindasan kolonial.
Dalam kongres liga pada tahun 1926 di Prancis, Hatta secara tegas
menyuarakan tuntutan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1927, PI
keluar dari liga, setelah kaum komunis mendominasi liga tersebut.
Pada tanggal 10 Juni 1926, Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo,
Abdulmajid Joyoadiningrat, dan Nazir Pamuncak ditangkap, dengan
tuduhan menghasut pemberontakan melawan pemerintah. Sebelum
sidang pengadilan setahun kemudian , keempatnya dibebaskan. Sejak
saat itu, gerak-gerik PI diawasi dengan ketat

2.2 BUDI OETOMO

Budi Oetomo adalah sebuah organisasi pemuda yang berdirinya


dipelopori oleh Dr. Suetomo dan didirikan pada tanggal 20 Mei 1908.
Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai
kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya
hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan di daerah jawa.
Meskipun sebagai sebuah organisasi yang menjadi tonggak awal
kebangkitan nasional Indonesia tentunya Budi Utomo memiliki sebuah
sejarah yang sangat sederhana dan alamiah. Bahkan pendeklarasian
berdirinya Budi Utomo sangat jauh dari kesan kemewahan. Budi Utomo
lahir dari pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di
perpustakaan School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen ( STOVIA )
oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan
Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka
memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap
bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta
bagaimana cara memperbaiki para pejabat pangreh praja (sekarang
pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan
jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan
bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya
untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari penetrasi sistem kolonialisme
Barat yang berbasis pada merkantilisme.
Penderitaan masyarakat, ketidakadilan, kemiskinan, penindasan dan
perilaku pongah dari aparat penguasa kolonial, yang mereka temui di
dalam kehidupan sehari-hari, diserap ke dalam forum diskusi. Di dalam
forum itu mereka membahas dan memahami akar masalah dari

5
kemiskinan, kebodohan dan ketidak-adilan sebagai bagian tak
terpisahkan dari penetrasi sistem kolonialisme Barat yang berbasis
pada merkantilisme.
Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat
kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker,
seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia,
dengan terus terang mewujudkan kata politik ke dalam tindakan
yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai tanah air
Indonesia makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam
pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah
lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya.
Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang
Indonesia tanpa terkecuali. Baginya tanah air (Indonesia) adalah di
atas segala-galanya.Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam, yang
pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para
pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang
Islam, untuk saling memberi bantuan dan dukungan. Tidak berapa
lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto, menjadi
Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang
Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah pasti
keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda. Munculnya
gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang menyebabkan
Budi Utomo agak terdesak ke belakang. Kepemimpinan perjuangan
orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij
karena dalam arena politik Budi Utomo memang belum
berpengalaman.Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan
tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas.
Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika
Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun
kemerdekaan negerinya, dengan menggunakan uang orang Indonesia
sebagai bantuan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat
pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.
Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat (yang kemudian
bernama Ki Hadjar Dewantara) untuk menulis sebuah artikel Als ik
Nederlander was (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang
dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap
pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama
dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto
Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda .
Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam
pergerakan orang-orang pribumi. Agak berbeda dengan Goenawan
Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari

6
pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah
manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-
orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa nasionalisme
Indonesia tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik.
Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatera
maupun Jawa, Sulawesi maupun Maluku.
Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang
mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa
sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku
bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal
pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam
agar seseorang bisa menjadi anggota.Namun, Soewardi tetap
mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa
dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme
Indonesia ada dan merupakan unsur yang paling penting.
Kelahiran Boedi Oetomo telah menjadi tonggak yang menumbuhkan
semangat perjuangan, sekaligus menjadi inspirasi bagi berdirinya
berbagai organisasi di seluruh pelosok tanah air, baik yang bersifat
kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, maupun
kepemu-daan. Pada gelombang berikutnya, muncul sejumlah
organisasi seperti Sarekat islam, dan berbagai organisasi lainnya. Hal
ini mewarnai awal kebangkitan nasional, dan mencapai puncaknya
pada tahun 1928, dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi
khususnya organisasi kepemudaanuntuk mewujudkan suatu gerakan
kebang-saan yang sejati, melalui Sumpah Pemuda : satu tanah air,
satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia!
Gerakan kaum muda tahun 1908 dan tahun 1928, menandai tonggak-
tonggak awal gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Sejak itu,
nasionalisme Indonesia terus berkembang, terus menjalar, dan terus
berkobar di seluruh penjuru tanah air.

2.3 SAREKAT ISLAM (SI)


Pada tahun 1909, Kyai Haji Samanhadi, sudagar batik dari Solo,
mendirikan Sarekat Dagang Islam.
Tujuan Organisasi adalah membela kepentingan pedaganf Islam dari
ancaman dan dominasi pedagang Cina, serta meningkatkan
pengalaman ajaran Islam di antara para anggota.
Pada tahun 1921, Sarekat Dagang Islam berubah nama menjadi
Sarekat Islam (SI). Perubahan nama itu di ikuti dengan perluasan
tujuan, yakni melawan segala bentuk penindasan dan dominasi
rasional.
Tokoh SI antara lain Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Agus Salim,

7
Abdul Moeis, dan Suryopranoto,
Sejak tahun1917, terjadi perpecahan di tubuh SI, dengan adanya SI
Putih yang tetap setia kepada garis organisasi SI dan SI Merah yang
cenderung ke arah sosialis-komunis. Akhirnya, pada tahun 1921, Si
Merah memisahkan diri menjadi Partai Komunis Indonesia.

2.4. INDISCHE PARTIJ

Indische Partij (IP) didirikan pada tahun 1912 di kota Bandung oleh tiga
serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
IP bertujuan menyatukan semua golongan masyarakat Indonesia, yaitu
Indonesia asli, keturunan Cina, dan arab, dalam semangat
Nasionalisme menuju Indonesia merdeka. Dengan tujuannya itu IP
menempatkan diri sebagai organisasi politik pertama di Indonesia.
Pada tahun 1913, Ip dinyatakan sebagai partai terlarang. Larangan
tersebut turut dilatarbelakangi oleh tulisan Suwardi Suryaningrat
berjudul Als Ik een Nederlander was (jika saya seorang Belanda)
sebagai reaksi terhadap peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda
dari penjajahan Prancis. Secara tajam tulisan itu menyindir tindakan
pemerintah kolonial mewajibkan bangsa Indonesia merayakan
kemerdekaan bangsa yang menjajahnya.
Sebagai tindak lanjut pelarangan IP, tiga serangkai ditangkap dan
diasingkan ke Belanda.

2.5. MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November


1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Muhammmadiyah bertujuan untuk mengembangkan ajaran agama
Islam, memeberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran
agama Islam yang benar.
Meskipun tidak menempuh jalur politik, Muhammadiyah mampu
menarik banyak pendukung.Muhammadiyah amat berperan dalam
memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

2.6. PARTAI KOMUNIS INDONESIA

Partai Komunis Indonesia berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Dalam


melaksanakan programnya, PKI berpegang teguh pada kebijakan

8
Komintern (Komunis Internasional). Sesuai dengan kebikjakan
Komintern, PKI menyusup ke dalam partai lain, terutama Sarekat Islam.
Akibat ulah PKI, SI terpecah menjadi dua kubu. SI Merah (julukan untuk
SI Prokomunis) dan SI Putih (julukan untuk SI Nonkomunis). Akhirnya
aturan disiplin SI, mengharuskan SI Merah keluar dari SI. Peristiwa
pada tahun 1921 itu menandai berdirinya PKI sebagai organisasi politik
yang berdiri sendiri.
Untuk membentuk organisasi massa yang kuat, PKI melakukan
propaganda terhadap kalangan bawah, terutama kaum buruh. Dengan
sifat revolusionernya, PKI mamapu memperoleh dukungan dalam
waktu cepat.
Kemajuan pesat itu terrnyata membuat PKI lupa diri karena membawa
PKI pada keputusan untuk menggalang pemberontakan terhadap
pemerintah kolonial
Pada tanggal 13 November 1926, pemberontakan PKI meletus.
Pemberontakan berupa pemogokan dan kerusuhan di Batavia, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tetapi pemberontakan tersebut
dapat ditumpas dalam waktu singkat.

2.7. PERSATUAN BANGSA INDONESIA

PBI berawal dari kelompok belajar bernama Indonesische Studie Club.


Kelompok ini didirikan oleh Dr. Sutomo di Surabaya, pada tahun 1924.
Pada bulan November 1930, kelompok itu berubah menjadi PBI.
Kegiatan PBI menitikberatkan pada usaha memperbaiki kesejahteraan
rakyat. Salah satunya mendirikan rukun tani. Rukun tani itu terbukti
berhasil meningkatkan kesejahteraan petani.Keberhasilan itu
mengundang banyak dukungan terhadap PBI sehingga gerak-gerik
organisasi itu mulai diawasi pemerintah kolonial.
Kegiatan PBI selanjutnya menggalakkan koperasi, memebentuk serikat
kerja, dan meningkatkan pengajaran dan pendidikan rakyat.
Pada tahun 1935, PBI dan Budi Utomo bergabung membentuk
Parindra.

2.8. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung di bawah pimpinan Ir.
Soekarno.
PNI bertujuan mencapai Indonesia merdeka dengan usaha sendiri.
Ideologi PNI disebut Marhaenisme.
Dalam propogandanya, PNI langsung menyoroti berbagai bentuk

9
ketidakadilan dan penindasan akibat kolonialisme Belanda.
PNI juga mengadakan kegiatan konkret untuk membangun
kesejahteraan rakyat di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
Khawatir akan perkembangan nasionalisme di kalangan rakyat,
pemerintah kolonial menangkap para tokoh PNI seperti Soekarno,
Maskoen, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Mereka dituduh
menyulut kekacauan dan pemberontakan.
Akhirnya sidang pengadilan Kolonial (Landraad) menjatuhkan hukuman
penjara kepada para pemimpin PNI.

2.9. GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)

GAPI didirikan pada tanggal 21 mei 1939 di Jakarta. Sebagai forum


komunikasi antar partai, GAPI tetap memberi kebebasan bagi partai
untuk bergerak sesuai program masing-masing.
Tokoh GAPI antara lain Muhammad Husni Thamrin, Amir Syarifudin, dan
Abikusno Cokrosuyoso.
Untuk melaksanakan aksinya, GAPI mengadakan Kongres Rakyat
Indonesia, tanggal 25 Desember 1939. Keputusan penting dari kongres
tersebut antara lain penetapan bendera merah putih sebagai bendera
kebangsaan dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan.
Saat Perang Dunia II meletus , GAPI mengeluarkan resolusi kepada ratu
Belanda , perlemen Belanda , gubernur jenderal Hindia Belanda , dan
Volksraat ( dewan rakyat Hindia Belanda yang dibentuk pada tahun
1914 ). Resolusi itu menuntut penggantian Volksraat dengan perlemen
sejati yang anggotannya dipilih oleh rakyat dan menuntut perubahan
ketatanegaraan Indonesia.
Menjelang kedatangan Jepang, tuntutan GAPI semakin gencar melalui
pembentukan Majelis Rakyat Indonesia, yang merupakan kelanjutan
Kongres Rakyat Indonesia. Namun, tuntutan itu langsung redup setelah
Jepang menguasai Indonesia.

2.10 SUMPAH PEMUDA

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan


suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan
satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda
dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan merupakan hasil
rumusan dari Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh

10
organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).Rapat pertama,
Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam
sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini
dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor
yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa,
hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,
membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan
dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus
mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan
antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik
secara demokratis.
Rapat ketiga atau rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw
di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan
dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik
anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam
perjuangan.
Rapat ini beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan
yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong
Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong
hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang
dan Tjoi Djien Kwie.
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah


Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDUA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa


Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa


Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri
Indonesia,Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut


11
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali
yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat
kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa
lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh
pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh
peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan
hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan
sebagai Sumpah Setia.

2.11. GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)

GAPI didirikan pada tanggal 21 mei 1939 di Jakarta. Sebagai forum


komunikasi antar partai, GAPI tetap memberi kebebasan bagi partai
untuk bergerak sesuai program masing-masing.
Tokoh GAPI antara lain Muhammad Husni Thamrin, Amir Syarifudin, dan
Abikusno Cokrosuyoso.
Untuk melaksanakan aksinya, GAPI mengadakan Kongres Rakyat
Indonesia, tanggal 25 Desember 1939. Keputusan penting dari kongres
tersebut antara lain penetapan bendera merah putih sebagai bendera
kebangsaan dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan.
Saat Perang Dunia II meletus , GAPI mengeluarkan resolusi kepada ratu
Belanda , perlemen Belanda , gubernur jenderal Hindia Belanda , dan
Volksraat ( dewan rakyat Hindia Belanda yang dibentuk pada tahun
1914 ). Resolusi itu menuntut penggantian Volksraat dengan perlemen
sejati yang anggotannya dipilih oleh rakyat dan menuntut perubahan
ketatanegaraan Indonesia.
Menjelang kedatangan Jepang, tuntutan GAPI semakin gencar melalui
pembentukan Majelis Rakyat Indonesia, yang merupakan kelanjutan
Kongres Rakyat Indonesia. Namun, tuntutan itu langsung redup setelah
Jepang menguasai Indonesia

12
BAB III
PENUTUP

Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908


mencatat begitu banyak kenangan berharga dan begitu banyak
kenangan yang mengharukan, semua ini membangkitkan kebanggaan
pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita bercermin,
tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan
datang.Dalam kaitan itulah kita perlu merenungkan kembali makna
hari Kebangkitan Nasional. Awal kebangkitan Nasional bukanlah terjadi
dengan sendirinya tetapi berawal dari rasa keprihatinan terhadap
kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan, ini disebabkan dari
politik kolonial Belanda pada waktu itu, mereka banyak mengambil
keuntungan dari bumi pertiwi ini, Belanda menelantarkan pendidikan
Bangsa Indonesia, rakyat dibiarkan bodoh, melarat dan menderita.
Organisasi Budi utomo adalah sebuah organisasi politik yang modern
yang pertama didirikan di Indonesia yang memuliki suatu tujuan yang
sangat hebat dan memiliki pengaruh yang amat dahsyat bagi
berdirinya negara indonesia terutama bagi kebangkitan nasional
Indonesia yang telah lama terpurukdalam ketidakberdayaanya akibat
dijajah dan ditindas oleh negara Jepang maupun Belanda. Organisasi
Budi Utomo juga sangat membela kepentingan rakyat dan berjuang
demi mendapatkan keadilan bagi masyarakat indonesia.
Disinilah titik awal berdirinya perkumpulan-perkumpulan yang
menjurus kepada sifat Nasionalisme dan Patriotisme, tujuan satu
memerdekan indonesia

13
Dan sekarang semangat untuk merdeka tidak pernah padam dan
malah bertambah subur berkat sumpah pemuda itu.
Pada gilirannya kelak mereka-mereka inilah yang memberi nafas, jiwa
dan semangat untuk mencetuskan proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945 tampak mewarnai kehidupan sosial, badaya, politik dan
bahkan ekonomi bangsa Indonesia. Sehingga pada periode reformasi
sekarang ini diharapkan nafas, jiwa dan semangat para pendahulu kita
itu juga turut memberi corak pada tata kehidupan kita sebagai bangsa
yang berdaulat. Yang kita hadapi sekarang bukan lagi kolonial Belanda,
ataupun Jepang tetapi tantangan kelanjutan dari pembangunan
Nasional menuju masyarakat adil dan sejahtera yang memerlukan
watak Nasionalisme dan patriotisme juga guna memperkuat keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serta mampu menciptakan
bangsa Indonesia yang benar benar bangkit dari keterpurukan moral,
ekonomi, sosial serta budaya pada saat sekarang ini.

Daftar Pustaka

Merenungkan Makna Hari Kebangkitan Nasional, February 20, 2008.


just another WordPress.com weblog
indospot.blogspot.com/.../pemaknaan-baru-kebangkitan-nasional.htm
www.lontar.ui.ac.id/file

14
http://www.gudangmateri.com/2010/04/boedi-utomo-dan-kebangkitan-
nasional.html
http://organisasi.org/komunitas dan perpustakaan online Indonesia
@ hostemple.com
ARIANDA TANJUNG,WASPADA ONLINE. Thursday, 29 October 2009
04:04
www.wikipedia.com
Marwati Djoened Poesponegoro, dkk. 1984. Sejarah Nasional Indonesia,
Jilid

15

Anda mungkin juga menyukai