&
Internal control
Disusun oleh ;
Kelompok : 2
Fitriani (1351275 )
Ak A
Tujuan Pembelajaran
1. memahami bagaimana struktur organisasi kegiatan mereka untuk mencapai tujuan
mereka
2. mengidentifikasi proses bisnis kunci dalam sebuah organisasi
3. memperoleh pemahaman tentang proses bisnis tertentu dan dapat dokumen .
4. memahami tipe dasar bisnis risiko menghadapi organisasi
5. mengidentifikasi dan menilai risiko kunci untuk tujuan organisasi dan bagaimana
mereka terkait dengan proses bisnis.
6. mengembangkan semesta audit organisasi dan menentukan rencana audit internal
tahunan berdasarkan risiko bisnis utama
7. memahami bagaimana menggunakan teknik penilaian risiko dalam keterlibatan
jaminan
8. memperoleh kesadaran akan risiko baru yang muncul ketika sebuah organisasi jasa
kontraktor beberapa proses kunci
business process : set kegiatan yang terhubung terkait satu sama lain untuk tujuan
mencapai satu atau lebih tujuan bisnis.
Objectives : keinginan entitas untuk mencapai. ketika mengacu pada apa
yang ingin suatu organisasi untuk mencapai, ini disebut tujuan bisnis dan
dapat diklasifikasikan sebagai strategis, operasi, pelaporan, dan kepatuhan.
Strategy : mengacu pada bagaimana manajemen berencana untuk mencapai tujuan
organisasi
Metode yang biasa digunakan untuk mendokumentasi proses adalah Process Map dan
Process Narative.Process Map merupakan gambaran yang merepresentasikan dari inout,
langkah-langkah,workflows,dan output.Tidak ada standar yang absolut mengenai format dan
simbol dari Process Mapping, namunharus konsisten penggunaannya. Process Map biasanya
digambarkan berupa urutan dari suatu kegiatandari kanan ke kiri.
dokumentasi proses dapat sangat efektif dalam
1. berorientasi baru
2. mendefinisikan tanggung jawab
3. mengevaluasi efisiensi proses
4. menentukan perhatian utama
5. mengidentifikasi risiko utama dan kontrol
BusinessRisk
Ketika internal auditorsudah memahami tujuan organisasi dan proses kunci
yang digunakan untukmencapai tujuan tersebut, langkah berikutnya adalah mengevaluasi
risiko bisnis yang dapatmenghalangi pencapaian tujuan tersebut. Bagi organisasi yang
telahmenerapkan Enterprise RiskManagement (ERM), umumnya manajemen telah
mengembagkan suatu risk profile. Dalam kasus tersebut maka fungsi internal audit dapat
membangun penilaian risikonya dari risk profile tersebut. Bila risk profile tidak tersedia,
maka fungsi internal audit adalah menyusun profil sebagai titik awal untuk perencanaan audit
tahunan.
Pendekatan umum yang dapt dilakukan untuk mengembangkan risk profile adalah
dengan melakukansesi brainstorming dengan senior manajemen atau, jika mereka tidak dapat,
dengan anggota fungsiinternal audit. Potensi risiko dibagi ke dalam 4 (empat) kategori sesuai
dengan ERM COSO yaitu StrategicRisks, Compliance Risks, Reporting Risks, dan
Operations Risks. (Lihat Chapter 4 Risk Management)Risiko yang beraneka ragam tersebut
kemudian dinilai dampak dan keterjadiannya seperti gambar dibawah ini.
Tahap selanjutnya adalah dimasukannya risiko-riko yang telah terdapat dalam Risk Model ke
dalamMatriks Risk Assessment di atas danmenghubungkan risiko yang telah teridentifikasi
dengan tujuanspesifiknya. Hal tersebut akan membantu untuk memastikan bahwa semua
risiko kunci, dan dampakyang dihasilkan telah diidentifikasi
B.Menganalisis Proses untuk menentukan adanya hubungan antara proses dan risiko
Hubungan kunci (Key link) yangprosesnya dilaksanakan secara langsung untuk memanaje
risiko.Hubungan sekunder (secondary link) yang prosesnya dilaksanakan secara tidak
langsung untukmemanaje risiko.
RBPM pada exhibit5-11di atas digunakan internal auditor untuk
memutuskan bagian manayang harus dimasukkan kedalam rencana audit
fungsional tahunan.Langkahnya menghitung jumlahlink key dan secondary
untuk setiap proses. Hal ini karena link tersebut akan mempengaruhi tipe audit yang
akandilakukan.
Selain pakai RBPM, pendekatan lainuntuk mencari hubungan antara bisnis proses dan
risiko adalahdengan membangun factor risiko dasar yang digunakan untuk mengevaluasi
risiko melalui proses (risk factor approach).Biasanya model RF ini diidentifikasi 7 sampai 15
faktor untuk mengassess masing2proses. Biasanya ada 2 jenis factor,external risk factor dan
internal risk factor
a) External Risk Factor
Internal Control
Overview
Setiap organisasi memiliki tujuan (Goal) yang hendak dicapai. Setiap Goal pasti dibayangi
oleh risiko (Risk) yang mengancam pencapaian Goal tersebut oleh perusahaan.
Pengendalian Internal Organisasi didesain sedemikian hingga dapat meminimalkan Risk dan
memaksimalkan efektifitas dan efisiensi pencapaian Goal.
Opini tersebut harus didasarkan pada kerangka pengendalian (control framework) yang
dibuat oleh lembaga yang independen dan telah luas dikenal luas
1. Control Environment
2. Risk Assesment
3. Control Activities
4. Information and Communication
5. Monitoring
Definisi Internal Control (COSO)
Internal Control menurut COSO adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi,
manajemen dan staff untuk membuat reasonable assurance mengenai :
Objective COSO
Operation Objectives : mencakup efektivitas dan efisiensi bisnis operasi termasuk tujuan
operasional, keuangan dan pengaman asset
Reporting Objectives : mencakup laporan financial & non baik internal maupun eksternal
sesuai standard dan kebijakan
Compliance Objectives : terkait kepatuhan hukum dan peraturan dari entitas tersebut
Komponen COSO
Lingkungan Pengendalian
Penaksiran Resiko
Aktivitas pengendalian
Informasi dan komunikasi
Pemantauan/monitoring
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
pengenddalian orang-orangnya. Factor yang berpengaruh didalam lingkungan
pengendalian antara lain:
Risk Assesment
Identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya,
membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Resiko dapat
timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain :
Control Aktivities
Kegiatan pengawasan merupakan berbagai proses dan upaya yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan untuk menegakkan pengawasan dan pengendalian operasi perusahaan. Aktivitas
pengendalian berupa:
Digunakan untuk mengolah data yang dibutuhkan terkait manajemen resiko yang berasal dari
internal maupun eksternal menjadi informasi yang berguna bagi manajemen didalam
mengambil keputusan. COSO mendefinisikan sebuah informasi harus :
Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan
pengendalian tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung
secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari
keduanya.
Ongoing monitoring
Separated Evaluations
Management
CEO penanggung jawab utama pada system pengendalian internal. Tune at the Top
dirumuskan oleh CEO. Terlihat atau berdampak langsung tidaknya CEO terhadap
system pengendalian internal bergantung pada ukuran organisasi.
Board of Directors
- Mengawasi management
- Memberikan pengarahan terkait Pengendalian Interrnal
- Bertanggung jawab mengawasi system pengendalian internal
Obyektif, capable, dan inquisitive serta memiliki pengetahuan tenntang aktivitas dan
lingkungan organisasi serta berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab
governancenya (COSO).
Internal Auditors
IA memastikan manajemen telah memenuhi kewajibannya. IA memvalidasi asersi
manajemen. IA menyediakan reasonable assurance bahwa IC didesain secara tepat
dan berjalan efektif.
Other personnel
COSO: semua yang terkait memiliki tanggung jawab dalam mengkomunikasikan
masalah di dalam operasi, pelanggaran kode etik atau policy infraction atau efektifitas
illegal kepada manajemen atau pihak yang berwenang. Pihak eksternal, misal Auditor
Eksternal, dapat memberikan pandangan dan objektifitas melalui pendapat dalam
audit LK dan keefektifan IC dalam hal keuangan. Legislator dan legulator, pelanggan
dapat juga menyediakan informasi terkait IC.
Walaupun semua pihak bekerja sama dengan baik dalam konteks IC, tidak ada IC
system yang dapat menjamin tujuan organisasi akan tercapai karena adanya
resiko-resiko
Inherent risk adalah gross risk yang ada dengan asumsi bahwa tidak ada IC.
Walaupun Inherent Risk berada diluar organisaisi / Eksternal, memahami Inherent
Risk penting untuk mengetahui inherent limitations of IC.
Controllable Risk adalah bagian Inherent Risk yang manajemen dapat pengaruhi
dan kurangi secara langsung dalam aktifitas sehari-hari.
Residual Risk adalah bagian Inherent Risk yang masih tersisa setelah mitigasi
seluruh controllable risk.
Karena semua orang memiliki peran dan tanggung jawab di dalam IC, dan memiliki
kepentingan yang berbeda beda maka akan terdapat perbedaan pandangan terhadap
IC.
Manajemen memandang IC sehubungan dengan biaya dan benefit dan alokasi sumber
daya untuk mencapai tujuan
IA memverifying tentang cost dan benefit pada aktifitas tertentu, serta memberikan
feedback apabila ada yang kurang mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Independent Outside Auditors menilai IC terkait dengan efeknya terhadap laporan
keuangan organisasi.
Phak Eksternal lain misal legislator dan legulator menerapkan peraturan yang harus
dipatuhi oleh organisasi.
Types of Control
Nama : FITRIANI
NRP : 1351275
Alamat : Komp.Permata Kopo blok H 25, desa Sayati,kec Margahayu,
Bandung,
Program Studi : AKUNTANSI
Dengan surat ini saya mengajukan permohonan magang pada Direktorat kemahasiswaan
untuk magang di salah unit / bidang kerja di Universitas Kristen Maranatha..Saya sertakan
lampiran-lampiran terkait yang dapat dijadikan pertimbangan.
1. Curriculum Vittae
2. Transkip nilai
3. Copy DKBS Ganjil 2016/2017
4. Jadwal yang disediakan untuk magang
5. Motivasi magang
Terimakasih atas perhatiannya, demikian saya sampaikan surat permohonan magang tersebut.
Hormat saya
FITRIANI
MOTIVASI
1. Menambah pengalaman
Selama magang, saya ingin mendapatkan kesempatan untuk belajar
banyak hal.karena akan menambah pengalaman yang suatu hari nanti
bisa saya lakaukan di dunia kerja.
2. Membagi waktu dengan baik
Magang memang menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Namun di
situlah saya dilatih untuk membagi waktunya dengan baik. Jadi selain
melatih kemampuan tertentu, saya bisa menjadi seseorang yang lebih
disiplin ketika magang.
3. Menambah relasi
Magang artinya menemui banyak orang baru. Itulah kesempatan yang baik
bagi saya untuk menambah relasi. Dengan demikian saya punya koneksi
yang lebih banyak untuk dimintai bantuan ketika nantinya saya
membutuhkan bantuan dalam magang.